Keabsahan Hasil Penelitian PEMBENTUKAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN SISWA DENGAN MENGOPTIMALKAN PENDIDIKAN BISNIS MELALUI PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI SMKN I TAROGONG KIDUL GARUT.

pengamatan, peningkatan ketekunan, analisis kasus negatif, dan member check. b. Transferability uji validitas eksternal, yaitu untuk mengetahui sejauhmana hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain, ini diserahkan kepada pembaca dan pemakai. Untuk melakukan pengalihan tersebut, peneliti mencari dan mengumpulkan kejadian-kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dalam hal ini peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif untuk membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. c. Dependabilitas uji reliabilitas, akan berguna untuk melihat sejauhmana hasil penelitian bergantung pada keandalan. Dependabilitas dapat diusahakan dengan melakukan “audit trial” dengan mempelajari laporan- laporan lapangan dan selanjutnya, sampai laporan penelitian selesai untuk mengetahui kekonsistenan peneliti dalam setiap aspek penelitian. d. Confirmabilitas uji objektivitas, yaitu sejauhmana hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya, sejauhmana hasil penelitian cocok dan sesuai dengan data yang telah dikumpulkan, dan sejauhmana kebulatan hasil penelitian tanpa mengandung unsur-unsur yang bertentangan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pembelajaran pada pelaksanaan praktek kerja industri mengacu pada tujuan diperolehnya kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang profesional. Sehingga materi pembelajaran yang relevan antara di sekolah dan kebutuhan di industri, fasilitas dan prasarana yang memadai, metode pembelajaran yang lebih menekankan pada praktek dan sistem penilaian yang dapat mengukur kepada tingkat ketercapaian kompetensi siswa, dapat menunjang kepada upaya mengoptimalkan pendidikan di sekolah dengan tujuan terbentuknya sikap kewirausahan siswa. Adapun komponen lain yang menunjang adalah instruktur yang memahami dan kompeten dalam memberikan bimbingan, serta lingkungan kerja belajar yang mendukung terhadap tercapainya kompetensi yang diharapkan. Belum optimalnya pembelajaran karena pendeknya waktu praktek kerja, kemampuan belajar dan kesempatan melakukan praktek kerja menghasilkan tingkat kompetensi yang berbeda dengan yang diharapkan. 2. Manajemen pengelolaan pelaksanaan program praktek kerja industri mengarah pada tujuan mempersiapkan siswa sebagai tenaga kerja profesional yang memiliki sikap kewirausahaan. Jiwa dan kemampuan kewirausahaan dikembangkan sebagai bagian dari diklat kejuruan, yang mempersiapkan siswa menguasai keterampilan hidup dan lebih berdaya saing, mampu membuka peluang penciptaan lapangan kerja serta peningkatan taraf hidup dan perekonomian masyarakat. Program-program diklat yang dirancang mengandung proporsi kerja industri yang lebih besar dan diarahkan untuk meningkatkan kesesuaian atau relevansi antara program diklat yang dilaksanakan di sekolah dengan industri. Belum optimalnya manajemen pengelolaan program oleh sekolah disebabkan karena sekolah belum memperbaharui up to date data kebutuhan industri dan perjanjian kerja sama. 1. Keberhasilan pembelajaran pada praktek kerja industri ditentukan oleh kesiapan manajemen di industri yang meliputi penyediaan fasilitas kerja, kualitas kemampuan instruktur dan lingkungan industri yang dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan dan pembentukan sikap siswa. Pembekalan khusus kepada siswa yang dilakukan melalui kerjasama antara sekolah dengan industri, sosialisasi keterampilan yang ada di industri kepada siswa dan identifikasi kepada dunia usaha industri sebelum program praktek kerja industri memberikan kontribusi positif bagi pelaksanaan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan dan membentuk sikap kewirausahaan. Sikap percaya diri, sikap berani untuk mengambil resiko, sikap untuk memiliki jiwa kepemimpinan, dan sikap untuk terus berprestasi siswa relatif mengalami peningkatan. Selain itu melalui praktek kerja industri siswa memperoleh pengalaman yang bersifat manajerial, hubungan insani human relationship, teknis, dan entrepreneurial , sehingga keterampilannya dalam beradaptasi, berkomunikasi, mencari dan mengolah informasi serta memecahkan masalah emotional intelligence semakin terasah. Belum optimalnya pelaksanaan praktek dalam upaya membentuk sikap kewirausahaan dalam mengatasi pengangguran disebabkan karena penempatan siswa yang lebih banyak pada sektor administratif belum dapat mengasah keterampilan siswa dalam menangkap peluang kerja.

Dokumen yang terkait

Gambaran Pelayanan Klinik Terhadap Resep Antidiabetes di Apotek Kecamatan Tarogong Kaler, Kecamatan Tarogong Kidul dan Kecamatan Garut Kota Wilayah Kabupaten Garut

1 12 120

KONTRIBUSI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP SIKAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA Kontribusi Praktik Kerja Industri dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Terhadap Sikap Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI Jurus

0 1 13

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT Pengaruh Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri minat berwirausaha pada siswa kelas XI Program keahlian Akuntansi SMK Muhammadiya

0 0 15

PENGARUH PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG.

1 2 66

PERSEBARAN PENDERITA DBD DI KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT.

0 3 34

KONTRIBUSI PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP SIKAP KEWIRASWASTAAN SISWA DI SMKN 1 KATAPANG.

0 0 28

KEBERHASILAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DIHUBUNGKAN DENGAN KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA.

1 9 31

HUBUNGAN ANATAR PERALATAN PRAKTEK, PELAYANAN GURU DAN PRAKTEK INDUSTRI PROGRAM STUDI GAMBAR BANGUNAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SMKN DI KOTA BANDUNG.

0 0 48

Pengaruh Bacaan Sastra Dan Minat Baca Terhadap Prestasi Akademik Siswa Sma I Tarogong Kidul Garut.

0 0 48

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KELURAHAN SUKAKARYA KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

0 0 10