Memuji Meminta Maaf Hasil dan Pembahasan

7 Bambang : Monggo lho, Pak. Silakan lho, Pak. Risko : Loh sambele ngendi? Sambele entek, ya? Loh sambalnya mana? Sambalnya habis, ya? Bambang : Wah, ngapunten nggih, Pak. Iki sambele malah sampun telas. Wah, maaf ya, Pak. Ini sambalnya malah sudah habis. Data 8 7 Desember 2011 Konteks : Percakapan ini terjadi pada acara hajatan di rumah Pak Bambang. Ketika Pak Risko memakan soto yang sudah dibagikan oleh tuan rumah, ia merasa kalau sotonya kurang pedas sehingga mencari sambal lagi. Melalui tuturan “wah, ngapunten nggih, Pak”, Pak Bambang bermaksud ingin meminta maaf kepada Pak Risko karena sambal yang disediakannya sudah habis. Hal ini disebabkan bapak-bapak yang menghadiri acara tersebut ternyata sangat menyukai sambal, sehingga sambal yang disediakan Pak Bambang cepat habis. Tindak tutur ekspresif “meminta maaf” ini terjadi karena ada perasaan tidak enak hati dari Pak Bambang yang merasa tidak bisa memuaskan pelayanan pada para tamunya.

3. Mengungkapkan Rasa Simpati

Simpati adalah keikutsertaan merasakan perasaan senang, susah, dan sebagainya orang lain Alwi, 2005: 1067. Dengan demikian, tindak tutur “mengungkapkan rasa simpati” merupakan tindak tutur yang disampaikan oleh penutur karena merasa ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh mitra tutur. Agar lebih jelasnya, maka dapat diperhatikan pada percakapan data 3 berikut ini. 3 Lokasi Percakapan : Acara Hajatan Peringatan Kematian Penutur : Rusdi Mitra Tutur : Joni Mamat : Ayo, Di, mulih wis wengi kok. Ayo, Di, pulang sudah malam kok. Rusdi : Ya sediluk, aku arep ngomong karo Joni sik. Ya sebentar, aku mau bicara dengan Joni dulu. Mamat : OK. OK. Rusdi : Jon, sing sabar, ya? Mugo-mugo almarhum diampuni dosane. Jon, yang sabar, ya? Moga-moga almarhum diampuni dosanya. 8 Joni : Nggih, Mas. Iya, Mas. Data 13 2 November 2011 Konteks : Rusdi dan Mamat sedang menghadiri acara tujuh hari meninggalnya Ayah Joni. Ketika acara sudah selesai, Rusdi menghampiri Joni untuk menyampaikan rasa simpati atas meninggalnya ayahnya. Tindak tutur ekspresif “mengungkapkan rasa simpati” terdapat pada tuturan Rusdi yang mengatakan ”Jon, sing sabar, ya?”. Pada tuturan tersebut, Rusdi menginginkan agar Joni tetap bersabar dalam menghadapi cobaan setelah ayahnya meninggal beberapa hari yang lalu. Wajah Rusdi juga terlihat sangat sedih seperti Joni, karena dulu ayahnya merupakan pasangannya dalam bermain bulu tangkis sehingga rasa kehilangan nampak jelas dilihat dari raut mukanya.

4. Berterima Kasih

Berterima kasih adalah melahirkan rasa syukur atau membalas budi setelah menerima kebaikan Alwi, 2005: 1183. Dengan demikian, tindak tutur “berterima kasih” dilakukan oleh penutur terhadap mitra tutur karena penutur merasa mendapatkan sesuatu kebaikan dari mitra tutur. Agar lebih jelasnya, maka dapat diperhatikan pada percakapan data 4 berikut ini. 4 Lokasi Percakapan : Acara Hajatan Peringatan Kematian Penutur : Bapak Tejo Mitra Tutur : Warga RT 03 Tejo : Matur nuwun atas kerawuhan bapak-bapak sampun nyempataken wekdal kangge acara setunggal tahun sedanipun Bapak Heru. Mugi-mugi almarhum diampuni dosanipun oleh Gusti Allah. Terima kasih atas kedatangan bapak-bapak sudah menyempatkan waktu untuk acara setahun meninggalnya Bapak Heru. Moga-moga almarhum diampuni dosanya oleh Allah. Warga : Amin. Amin. Data 16 24 November 2011 Konteks : Percakapan ini terjadi pada acara hajatan setahun meninggalnya Pak Heru. Ketika acara sudah mulai, Pak Tejo sebagai tuan rumah yang merupakan adik dari Pak Heru menyambut bapak-bapak yang sudah berkenan menghadiri acara tersebut.

Dokumen yang terkait

STRATEGI BERTINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA IKLAN KOSMETIK Strategi Bertindak Tutur Komisif Pada Wacana Iklan Kosmetik.

0 1 19

SRATEGI BERTINDAK TUTUR KOMISIF PADA WACANA IKLAN KOSMETIK Strategi Bertindak Tutur Komisif Pada Wacana Iklan Kosmetik.

0 2 15

BENTUK DAN STRATEGI BERTINDAK TUTUR KOMISIF JOKOWI DALAM WACANA DEBAT CAPRES 2014 Bentuk Dan Strategi Bertindak Tutur Komisif Jokowi Dalam Wacana Debat Capres 2014.

0 2 13

BENTUK DAN STRATEGI BERTINDAK TUTUR KOMISIF JOKOWI DALAM WACANA DEBAT CAPRES 2014 Bentuk Dan Strategi Bertindak Tutur Komisif Jokowi Dalam Wacana Debat Capres 2014.

0 3 14

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG Tindak Tutur Penolakan Pada Wacana Arisan Keluarga Di Kalangan Masyarakat Berlatar Belakang Budaya Jawa.

0 1 15

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM WACANA NONRESMI DI KALANGAN GURU SD KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Nonresmi Di Kalangan Guru SD Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 0 14

PENDAHULUAN Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Nonresmi Di Kalangan Guru SD Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 0 6

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM WACANA NONRESMI DI KALANGAN GURU SD KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Nonresmi Di Kalangan Guru SD Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 1 15

STRATEGI BERTINDAK TUTUR EKSPRESIF DI KALANGAN MASYARAKAT JAWA DALAM WACANA HAJATAN Strategi Bertindak Tutur Ekspresif Di Kalangan Masyarakat Jawa Dalam Wacana Hajatan.

0 1 13

PENDAHULUAN Strategi Bertindak Tutur Ekspresif Di Kalangan Masyarakat Jawa Dalam Wacana Hajatan.

0 0 9