Pengajaran english for specific purpose (esp) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

International Conference in University Malaysia Sabah (UMS) June 2014
PENGAJARAN ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSE (ESP) DI UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Ratna Sari Dewi1
1Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Keguruan dan
Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta
Ratnasaridewi.72@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengajaran ESP di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Secara khusus penelitian ini bertujuan melihat
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi ajar, dan media pembelajaran serta
evaluasi yang digunakan di dalam pembelajaran ESP. Penelitian dilaksanakan di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu; (1) Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, (2) Fakultas Adab dan Humaniora, (3) Fakultas Ushuluddin,
(4) Fakultas Syari’ah dan Hukum, (5) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, (6)
Fakultas Dirasat Islamiyah, (7) Fakultas Psikologi, (8) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, (9)
Fakultas Sains dan Teknologi, dan (10) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, serta
(11) fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sedangkan program studi yang terpilih
sebagai sumber data penelitian dipilih sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan dosen-dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris di
lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar merupakan dosen tidak

tetap dan masih ditemukan sebagian dosen yang berkualifikasi pendidikan strata satu
(S1). Tujuan pembelajaran bahasa Inggris agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa
Inggris baik secara tertulis maupun lisan dalam memahami bacaan dalam text-text
berbahasa Inggris khusus jurusan di masing-masing fakultas. Metode pembelajaran
yang digunakan oleh dosen sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada
siswa (student center) dan sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada
guru (teacher center) seperti: ceramah, penugasan, latihan. Bahan ajar yang digunakan
adalah English for Muslim University Students karangan Drs. Nasrun mahmud M.Pd,
Grammar Form and Function karangan Milada Broukal dan Ingrid Wisniewska, serta
buku 501 Grammar and Writing Questions. Media pembelajaran yang digunakan oleh
dosen di dalam kelas dosen menggunakan media pembelajaran visual, audiovisual, dan
multimedia. Evaluasi yang digunakan pada umumnya adalah tes pilihan ganda untuk
mengukur kemampuan grammar dan pemahamanbacaan.
Kata Kunci: Pengajaran, Pendidikan Bahasa Inggris, English for Specific Purpose
Abstract
The purpose of this study was to describe the teaching ESP at Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta . Specifically this study aims to look at the learning
objectives , teaching methods , teaching materials, instructional media, and the
evaluation of learning ESP. The study was conducted at the State Islamic University (
UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta , namely ; ( 1 ) Faculty of Tarbiya and Teachers’

Training , ( 2 ) Faculty of Adab and Humanities , ( 3 ) Faculty of Usul al-Din and
Philosophy , ( 4 ) Faculty of Shari’ah and Law , ( 5 ) Faculty of Da'wa and
Communication , ( 6 ) Faculty of Dirasat Islamiyah , ( 7 ) Faculty of Psychology , ( 8 )
Faculty of Economics and Business , ( 9 ) Faculty of Science and Technology , and ( 10

) Faculty of Medical and Health Science , and ( 11 ) Faculty of Social and Political
Science, while the courses selected as a data source were selected based on the needs.
The results of the study showed the lecturers who teach English language courses in the
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is largely a part-time lecturers and still found qualified
Strata 1 degree ( S1 ) . The purpose of learning English is that students are able to use
English both written and spoken in the reading comprehension in English-language text
- text specialized departments in each faculty . Learning methods are used by most
faculty lecturers using student-centered methods ( student center ) and some lecturers
using teacher-centered methods ( teacher centers ) such as lectures , assignments ,
exercises . Instructional materials used are English for Muslim University Students
written by Drs . Nasrun mahmud M.Pd , Grammar Form and Function by Milada
Broukal and Ingrid Wisniewska , as well as books 501 Grammar and Writing Questions
. Instructional media used by the lecturers in the classroom are visual , audiovisual , and
multimedia . Evaluation which used in general is a multiple-choice test to measure the
ability of grammar and reading comprehension.

Keywords: Teaching , English Education , English for Specific Purpose
PENDAHULUAN
Bidang pengajaran bahasa Inggris dengan tujuan tertentu atau lebih dikenal
dengan English for Specific Purpose (ESP) merupakan bidang pengajaran bahasa
Inggris yang tergolong baru. Perkembangan ESP di perguruan tinggi baik itu perguruan
tinggi umum maupun perguruan tinggi agama di Indonesia masih samar-samar. Ini
terlihat pada penggunaan nama ESP itu sendiri sebagai nama mata kuliah yang
diajarkan. Di dalam kurikulum perguruan tinggi, ESP hanya bertajuk sebagai mata
kuliah bahasa Inggris (BI) saja. Di dalam pelaksanaannya, bahasa Inggris diajarkan
sesuai dengan alokasi sistem kredit semester (SKS) yang diterapkan oleh masingmasing perguruan tinggi. Perguruan tinggi umum yang menganggap bahasa Inggris
begitu penting peranannya mengalokasikan 4-6 sks sedangkan perguruan tinggi umum
yang menganggap bahasa Inggris hanya sebagai mata kuliah dasar umum hanya
mengalokasikan sekitar 2- 4 sks saja sedangkan di perguruan tinggi agama, bobot sks
bahasa Inggris yang dialokasikan berkisar antara 2 – 4 sks, bahkan ada yang hanya 2 sks
saja.
Dalam pelaksanaannya, mata kuliah bahasa Inggris ini cenderung ditafsirkan dan
dilaksanakan secara berbeda-beda. Ada yang menganggapnya sebagai mata kuliah yang
berisi materi bahasa Inggris umum yang berisi pengetahuan dasar bahasa Inggris umum
dengan berbagai unsur dan keterampilannya. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat
bahwa mata kuliah ini adalah mata kuliah untuk tujuan khusus yang disesuaikan dengan

bidang studi mahasiswa, sekalipun dalam pelaksanaannya cenderung belum
mencerminkan esensinya sebagai mata kuliah untuk tujuan tertentu. Di dalam
pelaksanaannya, walaupun sudah dianggap sebagai mata kuliah ESP, mata kuliah ini
belum mencerminkan implementasi dari teori ESP yang seharusnya. Mata kuliah ini
mengalami berbagai masalah dari banyak sisi, baik perancangannya, pelaksanaannya,
maupun evaluasinya. Hal ini yang diungkap dalam temuan penelitian ini.
Berdasarkan uraian di atas, pengajaran ESP di perguruan tinggi Islam masih
belum terlaksana dengan baik. Hal itu, terlihat dari masih adanya salah penafsiran
tentang tujuan, fungsi, dan manfaat ESP itu sendiri. Dilihat dari tujuan pengajaran ESP
itu sendiri, para pimpinan, pengajar bahkan mahasiswa masih menganggap bahwa
pengajaran ESP masih seperti pengajaran bahasa Inggris pada umumnya yaitu: bentuk

pengajaran yang membahas berbagai komponen kebahasaan seperti: kosakata, struktur
gramatika, dan lain sebagainya, padahal lebih dari itu, pengajaran bahasa Inggris di
perguruan tinggi agama Islam lebih ditekankan kepada peningkatan kemampuan
mahasiswa mengenai keislaman melalui penggunaan bahasa Inggris. Selama ini yang
terjadi, pimpinan perguruan tinggi mulai dari rektor, dekan, maupun program studi
hanya menganggap pengajaran bahasa Inggris hanya sebagai mata kuliah yang dilihat
esensinya tidak begitu bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari penempatan dosen
yang tidak sesuai dengan kualifikasi/berpendidikan bahasa Inggris. Penempatan dosen

yang mengajar bahasa Inggris hanya berdasarkan kemampuan bahasa Inggris semata
tidak melalui pengkajian atau seleksi terhadap jenis pendidikan dan bidang keahlian
dosen tersebut. Akibat yang terjadi dengan adanya penempatan dosen ini terlihat dari
kurang berhasilnya proses pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri.
Dilihat dari fungsinya di dalam kurikulum, ESP di perguruan tinggi Islam hanya
diajarkan sebagai salah satu materi kuliah dasar umum (MKDU) saja, sehingga baik
pimpinan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa menganggap bahwa bahasa Inggris
hanya sebagai salah satu mata kuliah yang tidak begitu penting dan hanya diajarkan
sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan kurikulum nasional. Dilihat dari
manfaatnya, pengajaran ESP di perguruan tinggi tidak begitu terlihat, Ini ditandai
dengan kurangnya penguasaan materi perkuliahan bahasa Inggris yang mengacu kepada
unsur-unsur keislaman. Mahasiswa hanya menangkap materi perkuliahan hanya sebatas
penguasaan kosakata gramatika bahasa Inggris secara umum saja. Padahal dilihat dari
tekanan esensinya, pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam diarahkan
kepada kemampuan mahasiswa dalam membaca, menulis, dan menyimak berbagai hal
yang berkaitan dengan faktor keislaman.
Di samping masalah yang disebutkan di atas, berdasarkan observasi awal terhadap
pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam terungkap bahwa terlalu
besarnya jumlah mahasiswa dalam satu kelas bahasa merupakan masalah yang sangat
serius selain kualifikasi dan dedikasi dosen, kurikulum yang dianut, dan sistem evaluasi

yang dipakai dalam mengevaluasi hasil belajar dan mengevaluasi program pengajaran
secara keseluruhan. Bagaimana tujuan pengajaran mata kuliah ESP akan dapat dicapai
jika jumlah mahasiswa dalam satu kelas sangat besar, mencapai lebih dari 50 orang?.
Kurikulum dan silabus mata kuliah ini juga belum dirancang secara baik. Apa lagi
sebagai beban mengajar tambahan bagi dosen pembina mata kuliah ini, imbalan yang
diberikan sangat jauh dari cukup yang pasti berimbas kepada rendahnya dedikasi dosen
tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, dan begitu pentingnya tujuan, fungsi, dan manfaat
bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam, maka dalam penelitian ini akan dikaji
berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran bahasa Inggris di perguruan
tinggi Islam sebagai berikut.
1. Apa saja tujuan pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta ?
2. Metode-metode pembelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran ESP di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?
3. Bagaimana dosen memilih dan mengorganisir materi ajar yang digunakan dalam
pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?
4. Bagaimana dosen menggunakan media pembelajaran ESP di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?


5. Bagaimana dosen melakukan evaluasi pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta?
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian dan Materi Ajar ESP
English for Specific Purpose (ESP) adalah pengajaran bahasa Inggris untuk tujuantujuan tertentu. Hutchinson dan Waters (1987: 19) mendefinisikan "ESP is an approach
to language teaching in which all decisions as to content and method are based on the
learner's reason for learning" Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ESP
adalah suatu pendekatan dalam pengajaran yang mengedepankan kebutuhan atau alasan
si pembelajar belajar bahasa Inggris. ESP digambarkan sebagai pengajaran bahasa
Inggris untuk tujuan tujuan tertentu yang dapat dikhususkan. Namun ahli lainnya
menggambarkan bahwa ESP adalah pengajaran bahasa Inggris yang dilaksanakan pada
studi studi akademik atau pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan pekerjaan tertentu
atau untuk tujuan profesi profesi tertentu.
Pembelajaran ESP
Materi ajar memegang peranan penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan
pengajaran. Begitu besarnya peran materi ajar sehingga Tomlinson (1998) menyatakan
bahwa bidang apa pun yang diajar dalam kerangka pengajaran yang berpusat pada
pelajar, materi ajar merupakan yang terpenting. Selain materi ajar, tujuan pembelajaran
merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam
proses pembelajaran. Pada dasarnya esensi tujuan pembelajaran adalah tercapainya

perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
dan dirumuskan dalam bentuk deskripsi yang spesifik, tujuan pembelajaran adalah
merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam
proses pembelajaran. Pada dasarnya esensi tujuan pembelajaran adalah tercapainya
perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
dan dirumuskan dalam bentuk deskripsi yang spesifik,
Berikutnya yang tidak kalah penting dalam pembelajaran adalah pendekatan
pembelajaran. Jack C. Richard mengutip pendapat Anthony (1986:15) mengatakan
pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yakni serangkaian asumsi yang bersifat
aksiomatis tentang sifat dan hakikat bahasa sedangkan metode merupakan rencana
menyeluruh mengenai penyajian materi pengajaran bahasa secara teratur dan didasarkan
atas suatu pendekatan yang dipilih. Selain itu, Hamalik dalam Arsyad (2007:15)
mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belejar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baik, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Pengguanaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu.
Terakhir di dalam komponen pembelajaran adalah evaluasi.

Menurut Gagne (1979:82) setiap guru atau perancang pembelajaran pasti ingin
mendapatkan kepastian bahwa kegiatan belajar mengajarnya selama kurun waktu
tertentu memiliki nilai guna bagi proses pembelajaran. Setidaknya guru ingin

mengetahui apakah rancangan pelajarannya berhasil dan mencapai tujuan pembelajaran.
Hal-hal yang mengindikasikan sebaik mana sebuah pembelajaran berlangsung bisa
diperoleh dari bukti-bukti yang dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara
sistematis dan inilah yang disebut dengan evaluasi.
METODE DAN SAMPLING
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Waktu pelaksanaan selama 6 bulan terhitung sejak bulan Mei s.d. Oktober 2012.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Metode
Etnografi menurut Spradley (1980:3) merupakan studi yang mendalam tentang perilaku
yang terjadi secara alami di sebuah budaya tertentu dari sisi pandang perilakunya.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data
adalah teknik analisis perbandingan tetap. Langkah-langkah analisis data meliputi:
perbandingan kejadian-kejadian yang aplikatif terhadap setiap kategori, integrasi
kategori dengan kawasannya, merumuskan atau membatasi teori, dan menulis teori.
Penyajian data menggunakan analisis domain dan analisis tema.

Sumber data dalam penelitian ini adalah Dekan, Ketua Jurusan, ketua program
studi, dosen senior bahasa Inggris, dosen pengampu bahasa Inggris dan mahasiswa di
Fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu : (1) Tarbiyah; (2) Syariah;
(3) Ushuluddin; (4) Adab, 5) Saintek, dan fakultas –fakultas lainnya. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Wawancara dilakukan dengan meminta pendapat dari dekan, ketua jurusan, ketua
program studi, dosen pengampu Mata Kuliah ESP, dan mahasiswa (yang bukan jurusan
bahasa Inggris). Teknik analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik kualitatif. Teknik kualitatif untuk menganalisis data wawancara sedangkan teknik
kuantitatif digunakan untuk menganalisis kuesioner dan analisis dokumen.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Tujuan Pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta
Pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam khususnya UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bertujuan agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa Inggris
baik secara tertulis maupun lisan dalam memahami bacaan dalam text-text berbahasa
Inggris khusus jurusan di masing-masing fakultas. Tujuan pembelajaran tersebut sesuai
dengan pembelajaran bahasa Inggris yang terbagi atas bahasa Inggris 1, bahasa inggris
2, dan ada juga bahasa Inggris 3. Secara khusus tujuan pembelajaran bahasa Inggris 1
adalah agar mahasiswa dapat memahami Tata Bahasa (Grammar) dasar bahasa Inggris

dan kemampuan dasar membaca (pengajaran bahasa Inggris secara umum), tujuan yang
mengacu kepada pengajaran ESP adalah mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan
tentang struktur kalimat dalam bahasa Inggris, teknik-teknik pemahaman bacaan teksteks yang ditulis dalam bahasa Inggris, serta mampu memahami makna kosa kata dalam
konteks kajian Islam (pengajaran bahasa Ingris untuk tujuan tujuan khusus). Mahasiswa
mampu memahami Grammar bahasa Inggris dan buku-buku serta jurnal-jurnal yang
berhubungan dengan science dan technology. (ESP). Mahasiswa diharapkan memiliki
keunggulan kompetitif dan komperatif sesuai dengan mutu nasional dan Internasional

yang berbasis kompetensi, terutama dalam membangun dan mengembangkan
kemampuan dan keterampilan bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan yang mencakup:
listening, speaking, reading, dan writing.
Tujuan Speaking and Listening mencakup kemampuan mahasiswa untuk memahami
dan mengungkapkan informasi dalam komunikasi lisan, dan meliputi fonologi bahasa
Inggris, penekanan kata dan kalimat, ritme dan intonasi, dan informasi yang
disampaikan lewat sistem-sistem tersebut. Tujuan reading adalah mengembangkan
kemampuan mahasiswa dalam memahami, mengartikan, merefleksikan, menanggapi
dan menikmati teks-teks tulis. Sedangkan dalam dimensi writing, tujuannya adalah
untuk mengenalkan bahasa Inggris tertulis pada mahasiswa, termasuk kemampuan
menyusun dan menyajikan berbagai jenis teks. Tujuan ini juga meliputi perkembangan
sistem bunyi-simbol dalam bahasa Inggris, kosakata, dan tata bahasa. Keempat
keterampilan berbahasa yang ada dalam pembelajaran bahasa Inggris di atas lebih
ditekankan pada reading competency guna memahami teks-teks keagamaan, hukum,
ekonomi, sosial, politik, atau disiplin ilmu lain sesuai dengan jurusan masingmasing.Mengembangkan kemampuan menyerap kosakata bahasa Inggris serta
mengembangkan pemahaman teks bacaan. Metode Pembelajaran ESP di di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam kegiatan pembelajaran, dosen dalam menyampaikan proses pembelajaran
menggunakan pendekatan, metode, dan teknik. Dengan adanya pendekatan, metode, dan
teknik kegiatan pembelajaran akan dapat berwarna/bervariasi dan kegiatan tersebut juga
dapat terlaksana dengan baik. Menurut Subana dan sunarti (1998:19) Istilah pendekatan
(approach) sering dikaitkan dengan metode (method) dan teknik (technique). Semua
istilah itu merupakan tiga aspek yang saling berkaitan. Pendekatan digunakan untuk
merujuk pada rancang bangun silabus (syllabus design) dan pendekatan bersifat
filosofis/aksioma, sedangkan metode merupakan cara melaksanakan pembelajaran. Lain
halnya dengan teknik yang mengandung pengertian berbagai cara dan alat yang
digunakan dosen dalam kelas. Dengan demikian, teknik adalah daya upaya, usaha, cara
yang digunakan dosen dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran.
Apabila merujuk kepada pengertian di atas, sudah tentu dosen memahami
bagaimana menggunakan dan menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan materi
ajar yang digunakan. Materi ajar yang digunakan akan dapat tuntas dan dapat dipahami
oleh mahasiswa apabila dosen dapat menerapkan metode pembelajaran secara tepat dan
efektif. Berdasarkan hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di
kelas terlihat bahwa sebagian besar dosen sudah menggunakan berbagai metode
pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student center). Hal ini terlihat dari
penggunaan metode pembelajaran role playing, aktif learning, discussion, presentasion,
dan lain-lain.
Selain menggunakan metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student center),
pembelajaran bahasa Inggris di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagian besar juga
dosen menggunakan metode pembelajaran yang berpusat kepada guru (dosen). Hal ini
terlihat dengan masih secara dominannya dosen menggunakan metode ceramah dalam
menyampaikan materi perkuliahan. Selain itu juga, terlihat dosen masih menggunakan
metode penugasan, latihan, audiolingual, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen yang mengajar bahasa Inggris pada
beberapa program studi tentang ditemukan metode pembelajaran yang berpusat kepada
siswa dan berpusat kepada guru adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan metode pembelajaran didasarkan kepada materi yang sesuai. Artinya,
seorang dosen yang mengajarkan materi bahasa Inggris yang bertujuan untuk melatih
keterampilan berbicara mahasiswa, maka dosen akan menggunakan berbagai metode
yang dapat melatih kemampuan berbicara mahasiswa. Metode tersebut dapat berupa:
diskusi, presentasi, wawancara, dialog, dan lain sebagainya. Sebaliknya, apabila di
dalam kegiatan pembelajaran materi yang disampaikan menuntuk penguasaan terhadap
materi tata bahasa, biasanya dosen menggunakan metode pembelajaran yang
berorientasi kepada guru. Metode pembelajaran yang biasa dosen gunakan adalah
ceramah, Tanya jawab, latihan, penugasan dan lain sebagainya.
2. Kualifikasi pendidikan dosen yang sebagian dosen S1 memberikan dampak pada
penggunaan metode pembelajaran. Dampak ini terlihat dari tidak bervariasinya metode
pembelajaran yang digunakan dosen. Tidak bervariasinya ini terlihat dari penggunaan
hanya satu metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya: dosen yang
mengajar 2 sks (2 X 50 menit) materi yang diajarkan tentang grammar, metode yang
digunakan ceramah. Pada saat menyampaikan materi grammar dosen tidak berusaha
menvariasikan metode-metode yang lain dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Selain
itu juga, terlihat pembelajaran terasa monoton karena dosen belum mampu menguasai
kelas secara baik. Kondisi ini terlihat dari tidak ada usaha dosen untuk membangkitkan
motivasi belajar siswa.
3. Kurangnya pengetahuan dan penguasaan dosen terhadap berbagai metode
pembelajaran yang modern karena kurangnya fasilitasi program studi dan fakultas
dalam berbagai pelatihan dan seminar tentang metode pembelajaran. Materi Ajar
Pembelajaran ESP di di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Data mengenai materi pembelajaran diperoleh melalui analisa dokumen silabus yang
diberikan oleh dosen, dokumen kurikulum, wawancara dengandosen bahasa Inggris,
serta catatan lapangan. Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa,
meteri ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran yang disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan materi ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari
suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara
akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi ajar
merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran. Materi ajar bertujuan untuk membantu siswa
dalam mempelajari sesuatu, menyediakan berbagai jenis pilihan materi ajar,
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, serta agar kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik. Berdasarkan uraian di atas, hendaknya materi ajar yang
digunakan oleh dosen dapat dijadikan pedoman bagi dosen dan mahasiswa dalam
mencapai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan telaah dokumen bahan ajar yang
digunakan sebagai buku sumber terlihat bahwa buku sumber yang digunakan antara lain
adalah English for Muslim University Students karangan Drs. Nasrun mahmud M.Pd,
Grammar Form and Function karangan Milada Broukal dan Ingrid Wisniewska, serta
buku 501 Grammar and Writing Questions. Buku-buku lain yang digunakan adalah
buku tentang Reading Skills, Reading Comprehension, Reading Improvement Exercises
for Students of English as a second language.
Media Pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Hamalik dalam Arsyad (2007:15) mengemukakan bahwa penggunaan media
pembelajaran dalam proses belejar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baik, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Pengguanaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Manakala
diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai
penghambat dan pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Gambar 1. Fungsi Media Pembelajaran Apabila melihat definisi tentang media
pembelajaran di atas dan fungsi media pembelajaran sesuai dengan gembar di atas,
maka tentunya dosen dalam mengajar akan menggunakan media pembelajaran sebagai
alat bantu dalam mencapai kompetensi mata kuliah bahasa Inggris. Berdasarkan
pengamatan terhadap penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen di
dalam kelas terlihat dosen sebagian sudah menggunakan media pembelajaran visual,
audiovisual, dan multimedia.
Media Visual
Media visual yang digunakan oleh dosen adalah Media gambar dan flashcard. Ditinjau
dari segi keefektifan dan ekonomi, nampaknya media visual gambar dan flashcard
memang mampu menjadi jembatan informasi antara dosen dan mahasiswa serta
merupakan media yang mudah diperoleh. Dosen menggunakan gambar saat ia
membahas kosakata, memperkenalkan obyek baru, mengkategorikan benda, dan
mendorong mahasiswa untuk mengemukakan ide-idenya. Selain menggunakan media
gambar dan flash card, sebagian guru juga menggunakan buku ajar/cetak sebagai media
pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen terlihat bahwa penggunaan buku ini kurang
menarik bagi mahasiswa karena terkesan monoton dan membosankan bagi mahasiswa.
Dosen mengatakan bahwa kelemahan menggunakan buku cetak adalah: (a)
membutuhkan reading habits, (b) membutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge),
(c) kurang bisa membantu daya ingat, dan (d) apabila penyajiaannya (font, warna,
ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan. Selain kelemahan di atas, dosen juga
memberikan gambaran kelebihan dari media cetak diantaranya: (a) murah, (b) dapat
diakses oleh kalangan luas artinya semua mahasiswa dapat mengakses materi
perkuliahan, (b) tidak memerlukan peralatan, (c) bersifat fleksibel, mudah di bawa ke
mana-mana, (d) dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran, dan
(e) bisa di bawa dimana saja, kapan saja, dan tidak terikat dengan waktu. Namun ada
juga sebagaian dosen yang berusaha menvariasikan antara media gambar, buku, handout
flashcard dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris.
GURU SISWA
PESAN MEDIA
Media Audio Visual
Berdasarkan pengamatan dan hasil berdiskusi dengan dosen yang mengajar bahasa
Inggris terlihat dosen juga menggunakan media audio (tape recorder) dalam
menyampaikan materi listening. Media audio ini dirasakan tepat oleh dosen karena
sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan, Namun, menurut dosen media ini
banyak kelemahannya diantaranya: (a) komunikasi yang digunakan cenderung satu
arah, (b) abstrak, terutama berkaitan dengan suara yang tidak jelas, (c) auditif,
membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan, (d) apabila dosen menggunakan radio,
tidak bisa diulang, control pada stasiun. Namun di samping kelemahan di atas, terdapat
juga kelebihan dari media audio diantaranya: (a) imajinatif, (b) murah, (c) sangat tepat

untuk materi listening, (d) dapat diputar berulang-ulang dan dapat digunakan untuk
merekam ulang.
Multimedia
Selain media visual dan audio di atas, peneliti juga menemukan sebagian dosen juga
menggunakan media multimedia dalam menyampaikan materi perkuliahan bahasa
Inggris. Penggunaan media multimedia ini terlihat dengan digunakannya Video dan
LCD dalam kegiatan pembelajaran terutama untuk kegiatan reading, listening, dan
writing. Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen, dosen mengatakan bahwa
penggunaan multimedia ini sangat membantu bagi dosen dalam menjelaskan materimateri yang tidak dapat disampaikan secara lisan. Dengan bantuan multimedia,
mahasiswa dapat mencatat dan menguasai materi perkuliahan yang disampaikan oleh
dosen. Oleh karena itu, dosen mengatakan kelebihan dari media multimedia ini adalah:
(a) interaktif: mahasiswa dapat bertanya langsung terhadap materi yang ditayangkan
atau diputarkan, (b) fleksibel: dapat digunakan sewaktu-waktu sesuai dengan materi apa
yang akan disampaikan, (c) motivasi: membangkitkan motivasi belajar mahasiswa, (d)
umpan balik: materi yang disajikan dapat dipertanyakan secara langsung oleh
mahasiswa, dan (e) control ada pada dosen. Selain kelebihan di atas, multimedia juga
memiliki kekurangan diantaranya: (a) hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana
yang telah diprogramkan, (b) memerlukan peralatan (computer) multimedia, (c) perlu
kemampuan pengoperasian, untuk itu diperlukan adanya petunjuk penggunaan, (d)
pelaksanaan/pemutaran memerlukan waktu yang cukup lama. Perlu dicatat adalah
bahwa ada dosen yang memberikan pekerjaan rumah kepada mahasiswa untuk
mengembangkan keterampilan bahasa Inggris melalui observasi langsung menggunakan
kamera sebuah kegiatan pembelajaran grammar misalnya pemakaian preposisi (kata
depan) dengan praktek langsung pemakaian preposisi dan pengambilan gambar
orang/suatu benda/ objek berdasarkan tempat atau lokasi benda tersebut. Penggunaan
tenses berdasarkan pemakaian sehari-harI.
Evaluasi Tujuan Pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta Terkait dengan proses belajar mengajar di kelas, hal yang tidak
kalah penting bagi seorang dosen adalah memiliki kemampuan dalam hal assesmen atau
biasa disebut dengan penilaian. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 57 menyatakan bahwa (1) evaluasi
dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, (2)
evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur
formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Sementara
dalam pasal 58 ayat (1) menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan (Depdiknas, 2003).
Menurut Abas (2006) tujuan penilaian adalah untuk : (a) Memantau pertumbuhan
dan perkembangan kemampuan peserta didik; (b) Mengetahui apakah siswa telah atau
belum menguasai suatu kompetensi dasar tertentu, berapa tingkat pencapaian
kompetensi dasar tertentu, berapa tingkat pencapaian kompetensi siswa. Hal ini berguna
sebagai umpan balik bagi siswa saat mengetahui kemampuan dan kekurangannya,
sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya; (c) Mendiagnosis
kesulitan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidi.
Dan (d) Mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini akan

mendorong guru melakukan refleksi agar memiliki kemampuan mengajar lebih baik.
Berdasarkan uraian tentang pengertian dan tujuan evaluasi di atas, tentu evaluasi
digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam memahami dan
mencapai kompetensi sesuai dengan materi ajar yang digunakan. Berdasarkan telaah
dokumen dan hasil wawancara dengan dosen terlihat bahwa alat evaluasi yang
digunakan pada umumnya adalah tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan
grammar dan Reading Text untuk mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa
terhadap bacaan. Sementara banyak jenis evaluasi untuk keterampilan bahasa Inggris
yang dapat digunakan seperti test performansi, unjuk kerja, produk dan lain sebagainya
yang lebih efektif yang dapat mengukur keterampilan berbahasa mahasiswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kurikulum pembelajaran bahasa Inggris yang ada di Program studi di (1) Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (2) Fakultas Adab dan Humaniora, (3) Fakultas
Ushuluddin, (4) Fakultas Syari’ah dan Hukum, (5) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, (6) Fakultas Dirasat Islamiyah, (7) Fakultas Psikologi, (8) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, (9) Fakultas Sains dan Teknologi, dan (10) Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan, serta (11) fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dikembangkan sendiri oleh dosen-dosen yang mengampu mata
kuliah bahasa Inggris. Hal ini karenakan belum adanya kurikulum yang baku yang
disusun dan dikembangkan yang dapat digunakan oleh semua prodi di lingkungan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dosen-dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris di lingkungan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagian besar merupakan dosen tidak tetap dan masih ditemukan
sebagian dosen yang berkualifikasi pendidikan strata satu (S1) yang sedang kuliah S2.
3. Tujuan pembelajaran bahasa Inggris agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa
Inggris baik secara tertulis maupun lisan dalam memahami bacaan dalam text-text
berbahasa Inggris khusus jurusan di masing-masing fakultas.
4. Metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen dalam mengajarkan mata kuliah
bahasa Inggris adalah menggunakan sebagian dosen menggunakan metode yang
berpusat pada siswa (student center) seperti: metode pembelajaran role playing, altiv
lerarning, discussion, presentasion. Selain itu, sebagian dosen menggunakan metode
yang berpusat pada guru (teacher center) seperti: ceramah, penugasan, latihan.
5. bahan ajar yang digunakan sebagai buku sumber antara lain adalah English for
Muslim University Students karangan Drs. Nasrun mahmud M.Pd, Grammar Form and
Function karangan Milada Broukal dan Ingrid Wisniewska, serta buku 501 Grammar
and Writing Questions. Buku-buku lain yang digunakan adalah buku
tentang Reading Skills, Reading Comprehension, Reading Improvement Exercises for
Students of English as a second language.
6. Media pembelajaran yang digunakan oleh dosen di dalam kelas dosen menggunakan
media pembelajaran visual, audiovisual, dan multimedia.
7. Evaluasi yang digunakan pada umumnya adalah tes pilihan ganda untuk mengukur
kemampuan grammar dan Reading Text. Sementara banyak jenis evaluasi untuk
keterampilan bahasa Inggris yang dapat digunakan seperti test performansi, unjuk kerja,
produk dan lain.

REFERENSI
Abbas, Saleh, Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar Jakarta:
Depdiknas, 2006
Arsyad, Azhar. (2008). Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Depdiknas, (2003) Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta: Depdiknas
Gagne, Robert. (1979). Principle of Instructional Design, Hoit: Rinehart and Winton,
1979.
Hutchinson T. & A. Waters (1987) English for Specific Purposes: A learningCentred
Approach, Cambridge: Cambridge university Press.
Nunan, David. (2003). Practical English Language Teaching. New York: McGraw-Hill.
2003.
Spradley, James P. (1997). Metode Etnografi, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tomlinson, B. (1998). Materials Development in Language teaching, Cambridge:
Cambridge University Press.

International Conference in University Malaysia Sabah (UMS) June 2014
PENGAJARAN ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSE (ESP) DI UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Ratna Sari Dewi1
1Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Keguruan dan
Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta
Ratnasaridewi.72@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengajaran ESP di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Secara khusus penelitian ini bertujuan melihat
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi ajar, dan media pembelajaran serta
evaluasi yang digunakan di dalam pembelajaran ESP. Penelitian dilaksanakan di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu; (1) Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, (2) Fakultas Adab dan Humaniora, (3) Fakultas Ushuluddin,
(4) Fakultas Syari’ah dan Hukum, (5) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, (6)
Fakultas Dirasat Islamiyah, (7) Fakultas Psikologi, (8) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, (9)
Fakultas Sains dan Teknologi, dan (10) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, serta
(11) fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sedangkan program studi yang terpilih
sebagai sumber data penelitian dipilih sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan dosen-dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Inggris di
lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar merupakan dosen tidak
tetap dan masih ditemukan sebagian dosen yang berkualifikasi pendidikan strata satu
(S1). Tujuan pembelajaran bahasa Inggris agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa
Inggris baik secara tertulis maupun lisan dalam memahami bacaan dalam text-text
berbahasa Inggris khusus jurusan di masing-masing fakultas. Metode pembelajaran
yang digunakan oleh dosen sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada
siswa (student center) dan sebagian dosen menggunakan metode yang berpusat pada
guru (teacher center) seperti: ceramah, penugasan, latihan. Bahan ajar yang digunakan
adalah English for Muslim University Students karangan Drs. Nasrun mahmud M.Pd,

Grammar Form and Function karangan Milada Broukal dan Ingrid Wisniewska, serta
buku 501 Grammar and Writing Questions. Media pembelajaran yang digunakan oleh
dosen di dalam kelas dosen menggunakan media pembelajaran visual, audiovisual, dan
multimedia. Evaluasi yang digunakan pada umumnya adalah tes pilihan ganda untuk
mengukur kemampuan grammar dan pemahamanbacaan.
Kata Kunci: Pengajaran, Pendidikan Bahasa Inggris, English for Specific Purpose
Abstract
The purpose of this study was to describe the teaching ESP at Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta . Specifically this study aims to look at the learning
objectives , teaching methods , teaching materials, instructional media, and the
evaluation of learning ESP. The study was conducted at the State Islamic University (
UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta , namely ; ( 1 ) Faculty of Tarbiya and Teachers’
Training , ( 2 ) Faculty of Adab and Humanities , ( 3 ) Faculty of Usul al-Din and
Philosophy , ( 4 ) Faculty of Shari’ah and Law , ( 5 ) Faculty of Da'wa and
Communication , ( 6 ) Faculty of Dirasat Islamiyah , ( 7 ) Faculty of Psychology , ( 8 )
Faculty of Economics and Business , ( 9 ) Faculty of Science and Technology , and ( 10
) Faculty of Medical and Health Science , and ( 11 ) Faculty of Social and Political
Science, while the courses selected as a data source were selected based on the needs.
The results of the study showed the lecturers who teach English language courses in the
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is largely a part-time lecturers and still found qualified
Strata 1 degree ( S1 ) . The purpose of learning English is that students are able to use
English both written and spoken in the reading comprehension in English-language text
- text specialized departments in each faculty . Learning methods are used by most
faculty lecturers using student-centered methods ( student center ) and some lecturers
using teacher-centered methods ( teacher centers ) such as lectures , assignments ,
exercises . Instructional materials used are English for Muslim University Students
written by Drs . Nasrun mahmud M.Pd , Grammar Form and Function by Milada
Broukal and Ingrid Wisniewska , as well as books 501 Grammar and Writing Questions
. Instructional media used by the lecturers in the classroom are visual , audiovisual , and
multimedia . Evaluation which used in general is a multiple-choice test to measure the
ability of grammar and reading comprehension.
Keywords: Teaching , English Education , English for Specific Purpose
PENDAHULUAN
Bidang pengajaran bahasa Inggris dengan tujuan tertentu atau lebih dikenal
dengan English for Specific Purpose (ESP) merupakan bidang pengajaran bahasa
Inggris yang tergolong baru. Perkembangan ESP di perguruan tinggi baik itu perguruan
tinggi umum maupun perguruan tinggi agama di Indonesia masih samar-samar. Ini
terlihat pada penggunaan nama ESP itu sendiri sebagai nama mata kuliah yang
diajarkan. Di dalam kurikulum perguruan tinggi, ESP hanya bertajuk sebagai mata
kuliah bahasa Inggris (BI) saja. Di dalam pelaksanaannya, bahasa Inggris diajarkan
sesuai dengan alokasi sistem kredit semester (SKS) yang diterapkan oleh masingmasing perguruan tinggi. Perguruan tinggi umum yang menganggap bahasa Inggris
begitu penting peranannya mengalokasikan 4-6 sks sedangkan perguruan tinggi umum
yang menganggap bahasa Inggris hanya sebagai mata kuliah dasar umum hanya
mengalokasikan sekitar 2- 4 sks saja sedangkan di perguruan tinggi agama, bobot sks

bahasa Inggris yang dialokasikan berkisar antara 2 – 4 sks, bahkan ada yang hanya 2 sks
saja.
Dalam pelaksanaannya, mata kuliah bahasa Inggris ini cenderung ditafsirkan dan
dilaksanakan secara berbeda-beda. Ada yang menganggapnya sebagai mata kuliah yang
berisi materi bahasa Inggris umum yang berisi pengetahuan dasar bahasa Inggris umum
dengan berbagai unsur dan keterampilannya. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat
bahwa mata kuliah ini adalah mata kuliah untuk tujuan khusus yang disesuaikan dengan
bidang studi mahasiswa, sekalipun dalam pelaksanaannya cenderung belum
mencerminkan esensinya sebagai mata kuliah untuk tujuan tertentu. Di dalam
pelaksanaannya, walaupun sudah dianggap sebagai mata kuliah ESP, mata kuliah ini
belum mencerminkan implementasi dari teori ESP yang seharusnya. Mata kuliah ini
mengalami berbagai masalah dari banyak sisi, baik perancangannya, pelaksanaannya,
maupun evaluasinya. Hal ini yang diungkap dalam temuan penelitian ini.
Berdasarkan uraian di atas, pengajaran ESP di perguruan tinggi Islam masih
belum terlaksana dengan baik. Hal itu, terlihat dari masih adanya salah penafsiran
tentang tujuan, fungsi, dan manfaat ESP itu sendiri. Dilihat dari tujuan pengajaran ESP
itu sendiri, para pimpinan, pengajar bahkan mahasiswa masih menganggap bahwa
pengajaran ESP masih seperti pengajaran bahasa Inggris pada umumnya yaitu: bentuk
pengajaran yang membahas berbagai komponen kebahasaan seperti: kosakata, struktur
gramatika, dan lain sebagainya, padahal lebih dari itu, pengajaran bahasa Inggris di
perguruan tinggi agama Islam lebih ditekankan kepada peningkatan kemampuan
mahasiswa mengenai keislaman melalui penggunaan bahasa Inggris. Selama ini yang
terjadi, pimpinan perguruan tinggi mulai dari rektor, dekan, maupun program studi
hanya menganggap pengajaran bahasa Inggris hanya sebagai mata kuliah yang dilihat
esensinya tidak begitu bermanfaat dengan baik. Hal ini terlihat dari penempatan dosen
yang tidak sesuai dengan kualifikasi/berpendidikan bahasa Inggris. Penempatan dosen
yang mengajar bahasa Inggris hanya berdasarkan kemampuan bahasa Inggris semata
tidak melalui pengkajian atau seleksi terhadap jenis pendidikan dan bidang keahlian
dosen tersebut. Akibat yang terjadi dengan adanya penempatan dosen ini terlihat dari
kurang berhasilnya proses pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri.
Dilihat dari fungsinya di dalam kurikulum, ESP di perguruan tinggi Islam hanya
diajarkan sebagai salah satu materi kuliah dasar umum (MKDU) saja, sehingga baik
pimpinan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa menganggap bahwa bahasa Inggris
hanya sebagai salah satu mata kuliah yang tidak begitu penting dan hanya diajarkan
sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan kurikulum nasional. Dilihat dari
manfaatnya, pengajaran ESP di perguruan tinggi tidak begitu terlihat, Ini ditandai
dengan kurangnya penguasaan materi perkuliahan bahasa Inggris yang mengacu kepada
unsur-unsur keislaman. Mahasiswa hanya menangkap materi perkuliahan hanya sebatas
penguasaan kosakata gramatika bahasa Inggris secara umum saja. Padahal dilihat dari
tekanan esensinya, pengajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi Islam diarahkan
kepada kemampuan mahasiswa dalam membaca, menulis, dan menyimak berbagai hal
yang berkaitan dengan faktor keislaman.
Di samping masalah yang disebutkan di atas, berdasarkan observasi awal terhadap
pembelajaran bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam terungkap bahwa terlalu
besarnya jumlah mahasiswa dalam satu kelas bahasa merupakan masalah yang sangat
serius selain kualifikasi dan dedikasi dosen, kurikulum yang dianut, dan sistem evaluasi
yang dipakai dalam mengevaluasi hasil belajar dan mengevaluasi program pengajaran
secara keseluruhan. Bagaimana tujuan pengajaran mata kuliah ESP akan dapat dicapai

jika jumlah mahasiswa dalam satu kelas sangat besar, mencapai lebih dari 50 orang?.
Kurikulum dan silabus mata kuliah ini juga belum dirancang secara baik. Apa lagi
sebagai beban mengajar tambahan bagi dosen pembina mata kuliah ini, imbalan yang
diberikan sangat jauh dari cukup yang pasti berimbas kepada rendahnya dedikasi dosen
tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, dan begitu pentingnya tujuan, fungsi, dan manfaat
bahasa Inggris di perguruan tinggi agama Islam, maka dalam penelitian ini akan dikaji
berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran bahasa Inggris di perguruan
tinggi Islam sebagai berikut.
1. Apa saja tujuan pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta ?
2. Metode-metode pembelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran ESP di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?
3. Bagaimana dosen memilih dan mengorganisir materi ajar yang digunakan dalam
pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?
4. Bagaimana dosen menggunakan media pembelajaran ESP di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?
5. Bagaimana dosen melakukan evaluasi pembelajaran ESP di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta?
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian dan Materi Ajar ESP
English for Specific Purpose (ESP) adalah pengajaran bahasa Inggris untuk tujuantujuan tertentu. Hutchinson dan Waters (1987: 19) mendefinisikan "ESP is an approach
to language teaching in which all decisions as to content and method are based on the
learner's reason for learning" Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ESP
adalah suatu pendekatan dalam pengajaran yang mengedepankan kebutuhan atau alasan
si pembelajar belajar bahasa Inggris. ESP digambarkan sebagai pengajaran bahasa
Inggris untuk tujuan tujuan tertentu yang dapat dikhususkan. Namun ahli lainnya
menggambarkan bahwa ESP adalah pengajaran bahasa Inggris yang dilaksanakan pada
studi studi akademik atau pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan pekerjaan tertentu
atau untuk tujuan profesi profesi tertentu.
Pembelajaran ESP
Materi ajar memegang peranan penting dalam upaya pencapaian suatu tujuan
pengajaran. Begitu besarnya peran materi ajar sehingga Tomlinson (1998) menyatakan
bahwa bidang apa pun yang diajar dalam kerangka pengajaran yang berpusat pada
pelajar, materi ajar merupakan yang terpenting. Selain materi ajar, tujuan pembelajaran
merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam
proses pembelajaran. Pada dasarnya esensi tujuan pembelajaran adalah tercapainya
perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
dan dirumuskan dalam bentuk deskripsi yang spesifik, tujuan pembelajaran adalah
merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam
proses pembelajaran. Pada dasarnya esensi tujuan pembelajaran adalah tercapainya

perubahan perilaku atau kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
dan dirumuskan dalam bentuk deskripsi yang spesifik,
Berikutnya yang tidak kalah penting dalam pembelajaran adalah pendekatan
pembelajaran. Jack C. Richard mengutip pendapat Anthony (1986:15) mengatakan
pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yakni serangkaian asumsi yang bersifat
aksiomatis tentang sifat dan hakikat bahasa sedangkan metode merupakan rencana
menyeluruh mengenai penyajian materi pengajaran bahasa secara teratur dan didasarkan
atas suatu pendekatan yang dipilih. Selain itu, Hamalik dalam Arsyad (2007:15)
mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belejar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baik, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Pengguanaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu.
Terakhir di dalam komponen pembelajaran adalah evaluasi.
Menurut Gagne (1979:82) setiap guru atau perancang pembelajaran pasti ingin
mendapatkan kepastian bahwa kegiatan belajar mengajarnya selama kurun waktu
tertentu memiliki nilai guna bagi proses pembelajaran. Setidaknya guru ingin
mengetahui apakah rancangan pelajarannya berhasil dan mencapai tujuan pembelajaran.
Hal-hal yang mengindikasikan sebaik mana sebuah pembelajaran berlangsung bisa
diperoleh dari bukti-bukti yang dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara
sistematis dan inilah yang disebut dengan evaluasi.
METODE DAN SAMPLING
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Waktu pelaksanaan selama 6 bulan terhitung sejak bulan Mei s.d. Oktober 2012.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Metode
Etnografi menurut Spradley (1980:3) merupakan studi yang mendalam tentang perilaku
yang terjadi secara alami di sebuah budaya tertentu dari sisi pandang perilakunya.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data
adalah teknik analisis perbandingan tetap. Langkah-langkah analisis data meliputi:
perbandingan kejadian-kejadian yang aplikatif terhadap setiap kategori, integrasi
kategori dengan kawasannya, merumuskan atau membatasi teori, dan menulis teori.
Penyajian data menggunakan analisis domain dan analisis tema.
Sumber data dalam penelitian ini adalah Dekan, Ketua Jurusan, ketua program
studi, dosen senior bahasa Inggris, dosen pengampu bahasa Inggris dan mahasiswa di
Fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakar