Muhamad Nur Saepulloh, 2014 Perbandingan  Peningkatan  Kemampuan  Berpikir  Kreatif  Siswa  Smp  Antara  Yang
Mendapatkan  Pembelajaran  Dengan  Menggunakan  Strategi  Konflik  Kognitif  Piaget  Dan Hasweh
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menguji dan membandingkan pengaruh dua perlakuan yang berbeda  terhadap  peningkatan  kemampuan  berpikir  kreatif  variabel  terikat.
Perlakuan  variabel  bebas  yang  dimaksud  adalah  strategi  pembelajaran  konflik kognitif  Piaget  dan  strategi  pembelajaran  konflik  kognitif  Hasweh.  Masing-
masing perlakuan diujikan pada kelas berbeda di suatu SMP dan tentu saja tidak mungkin  dibuat  dua  buah  kelas  baru  berisikan  sample  siswa  secara  acak.
Penelitian  harus  dilakukan  pada  kelas-kelas  yang  telah  ada  sebelumnya.  Desain penelitian  yang  digunakan  dalam  kondisi  tadi  adalah  Desain  Kelompok  Non-
Ekuivalen Russefendi, 2010. Desainnya seperti terlihat di bawah ini: O
X
1
O O
X
2
O Keterangan:
O  :  pre-test atau post-test X
1
:  perlakuan menggunakan strategi pembelajaran konflik kognitif Piaget
X
2
:  perlakuan menggunakan strategi pembelajaran konflik kognitif Hasweh
Di  awal  penelitian,  kedua  kelas  mendapat  pre-test  yang  sama  untuk mengetahui  dan  membandingkan  kemampuan  awal  mereka.  Kemudian  masing-
masing  kelas  diberikan  perlakuan  dengan  strategi  pembelajaran  yang  berbeda. Setelah itu, dilakukan post-test untuk melihat bagaimana efek dari perlakuan tadi.
Rincian lebih detail terdapat pada bagian Prosedur Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Konflik  kognitif  akan  terjadi  ketika  terdapat  ketidakseimbangan  antara pengetahuan  awal  stuktur  internal  seseorang  dengan  masukan  informasi  baru
Ismaimuza, 2010. Artinya, konflik  kognitif  mengenai  suatu materi  hanya dapat dimunculkan  pada  individu  yang  telah  memiliki  pengetahuan  awal  dari  materi,
Muhamad Nur Saepulloh, 2014 Perbandingan  Peningkatan  Kemampuan  Berpikir  Kreatif  Siswa  Smp  Antara  Yang
Mendapatkan  Pembelajaran  Dengan  Menggunakan  Strategi  Konflik  Kognitif  Piaget  Dan Hasweh
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sudah terstruktur dalam kognisinya, dan dia meyakini kebenaran dari pengetahuan tersebut. Akibatnya, penelitian mengenai konflik kognitif akan efektif diterapkan
pada populasi  yang diindikasi memiliki pengetahuan awal  yang baik, atau paling tidak mereka dapat memahami pengetahuan awal baru dengan baik. Karakteristik
semacam itu paling mungkin dimiliki oleh sekolah berperingkat atas atau sekolah favorit  di  wilayahnya.  Dalam  hal  ini,  SMP  Negeri  1  Lembang  dianggap  tepat
sebagai tempat berlangsungnya penelitian ini. Berdasarkan  pertimbangan  kepala  SMP  Negeri  1  Lembang,  populasi  dari
penelitian  ini  adalah  kelas  VIII.  Karena  saat  dilangsungkan  penelitian,  kelas  VII sedang dijadikan kelas uji coba kurikulum 2013 dan kelas IX tidak bisa dilibatkan
dalam penelitian karena dikhawatirkan mengganggu program persiapan UN yang sedang  dilaksanakan  sekolah.  Dibutuhkan  dua  kelas  untuk  dijadikan  sampel
penelitian. Pemilihan dua kelas sampel ini tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasar  atas  pertimbangan  bahwa  kedua  kelas  harus  mempunyai  karakteristik
yang  semirip  mungkin  dengan  karakteristik  populasi.  Arikunto  2010 menyatakan  bahwa  semakin  mirip  karakteristik  sampel  yang  diambil,  semakin
baik hasil yang diperoleh dari penelitian. Pihak yang dianggap paling tepat untuk memberikan pertimbangan adalah
guru  matematika  di  kelas  VIII.  Dari  sembilan  kelas,  terpilih  kelas  VIII-G  dan kelas VIII-I untuk dijadikan sampel. Kedua kelas terpilih dengan pertimbangan: 1
kemampuan  mereka  dalam  mempelajari  matematika  setara  dengan  rata-rata kemampuan  kelas  VIII  lainnya;  2  masing-masing  rata-rata  nilai  matematika
kedua kelas tidak jauh berbeda dibandingkan rata-rata nilai kelas lainnya; dan 3 jadwal  pelajaran  matematikanya  kelas  tidak  berbenturan,  terlebih  lagi  jadwal
keduanya  tidak  berurutan  dalam  satu  hari.  Jadwal  kelas  VIII-G  pada  hari  Senin, Selasa, dan Kamis. Jadwal kelas VIII-I pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. Jadwal
yang  tidak  berurutan  diharapkan  mampu  meminimalisasi  adanya  bias  antara  dua strategi pembelajaran yang digunakan pada masing-masing kelas.
Muhamad Nur Saepulloh, 2014 Perbandingan  Peningkatan  Kemampuan  Berpikir  Kreatif  Siswa  Smp  Antara  Yang
Mendapatkan  Pembelajaran  Dengan  Menggunakan  Strategi  Konflik  Kognitif  Piaget  Dan Hasweh
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Instrumen Penelitian