Panduan obat anti tuberkulosis OAT

3. Panduan obat anti tuberkulosis OAT

Menurut WHO obat anti tuberkulosis ada 3 kategori yaitu : a. Kategori 1 Tahap intensif terdiri dari Isoniazid H, Rifampisin R, Pirazinamid Z, dan Etambutol E. Obat-obat tersebut diberikan setiap hari selama 2 bulan 2HRZE. Kemudian diteruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri dari Isoniazid H dan Rifampisin R, diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan 4H3R3. Obat ini diberikan untuk : 1 Penderita baru TB paru BTA positif 2 Penderita TB paru BTA negatif, rontgen yang “sakit berat” 3 Penderita TB Ekstra paru berat b. Kategori 2 Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri dari 2 bulan dengan Isoniazid H, Rifampisin R, Pirazinamid Z, Etambutol E dan suntikan Streptomisin S setiap hari dari unit pelayanan kesehatan UPK. Dilanjutkan 1 bulan dengan Isoniazid H, Rifampisin R, Pirazinamid Z, dan Etambutol E setiap hari. Setelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu. Obat ini diberikan untuk : 1 Penderita kambuh relaps 2 Penderita gagal failure 3 Penderita dengan pengobatan setelah lalai after default c. Kategori 3 Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap hari selama 2 bulan 2HRZ, diteruskan dengan tahap lanjutan terdiri dari HR selama 4 bulan diberikan tiga kali seminggu 4H3R3. Obat diberikan untuk : 1 Penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan. 2 Penderita ekstra paru ringan, yaitu TB kelenjar limfe limfadenitis, pleuritis eksudativa unilateral , TB kulit, TB tulang kecuali tulang belakang, sendi dan kelenjar adrenal. Tahun 2008 dimulailah pengobatan untuk pasien TB paru dalam bentuk kombinasi dosis tetap KDT dan dalam pengobtan bentuk KDT hanya terdapat 2 kategori serta pemberian obat disesuaikan dengan berat badan pasien, yaitu DepKes, 2008: 1 Kategori 1 Panduan OAT ini diberikan untuk pasien baru yang : a Pasien baru TB paru BTA positif b Pasien baru TB paru BTA negatif dengan foto toraks positif c Pasien TB paru ekstra Tabel no. 1 dan 2 adalah tabel dosis untuk panduan pasien yang menggunakan obat anti tuberkulosis OAT untuk kategori 1. Tabel 1. Dosis Untuk Paduan OAT KDT Untuk Kategori I : 2 HRZE 4HR 3 DepKes, 2008 Berat badan Tahap intensif tiap hari selama 56 hari HRZE 75150400275 Tahap lanjutan 3 kali seminggu selama 16 minggu HR 150150 30-37 kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT 38-54 kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT 55-70 kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT ≥71 kg 5 tblet 4 KDT 5 tablet 2 KDT Tabel 2 . Dosis Paduan OAT Kombipak Untuk Kategori 1: 2HRZE4H3R3 DepKes, 2008 Tahap pengobatan Lama pengobatan Dosis perhari kali Jumlah harikali menelan obat Tablet Isoniazid 300 mg Kaplet Rifampisin 450 mg Tablet Pirazinamid 500 mg Tablet Etambutol 250 mg Intensif 2 bulan 1 1 3 3 56 lanjutan 4 bulan 2 1 - - 48 2 Kategori 2 Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya : a Pasien kambuh b Pasien gagal c Pasien dengan pengobatan stelah putus berobat Tabel 3 dan 4 tabel yang menjelaskan dosis untuk pasien yang menggunakan obat anti tuberkulosis untuk kategori 2. Tabel 3. Dosis Untuk Paduan OAT KDT Untuk Kategori 2: 2HRZESHRZE5HR3E3 DepKes, 2008 Berat badan Tahap intensif tiap hari HRZE 75150400275 + S Tahap lanjutan 3 kali seminggu HR 150150 + E 400 Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu 30-37 kg 2 tab 4 KDT + 500 mg Streptomisin inj 2 tab 4 KDT 2 tab 2 KDT + 2 tab Etambutol 38-54 kg 3 tab 4 KDT + 700 mg Streptomisin inj 3 tab 4 KDT 3 tab 2 KDT + 3 tab Etambutol 55-70 kg 4 tab 4 KDT + 1000 mg Streptomisin inj 4 tab 4 KDT 4 tab 2 KDT + 4 tab Etambutol ≥71 kg 5 tab 4 KDT + 1000 mg inj 5 tab 4 KDT 5 tab 2 KDT + 5 tab Etambutol Tabel 4. Dosis Paduan OAT Kombipak Untuk Kategori 2: 2HRZESHRZE5HR3E3 DepKes, 2008 Tahap pengobatan Lama pengobatan Tab INH 300 mg Kab Rifam 400 mg Tab Piraz 500 mg Etambutol Streepto injeksi Jumlah harikali menelan obat Tab 250 mg Tab 400 mg Tahap intensif harian 2 bulan 1 1 3 3 - 0,75 gr 56 1 bulan 1 1 3 3 - - 28 Tahap lanjutan dosis 3x seminggu 4 bulan 2 1 - 1 2 -

4. Hasil pengobatan

Dokumen yang terkait

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PARU DENGAN KADAR SGPT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI RSUD ABDUL MOELOEK

14 58 52

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK TERDIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Anak Terdiagnosis Tuberkulosis Paru Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2013 -2014.

0 3 11

EVALUASI PENGGUNAAN ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009.

0 1 22

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN DEWASA DENGAN DIAGNOSA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS MANTINGAN NGAWI PERIODE FEBRUARI - APRIL 2009.

0 3 26

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA BULAN MEI-JULI TAHUN 2010.

0 0 19

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS WIROSARI – PURWODADI TAHUN 2009.

0 1 16

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi.

0 3 12

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Dan Kepatuhan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di RSUD Dr. Moewardi.

0 1 15

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Instalasi Rawat Jalan RSUD. Dr. R. Soedjati Purwodadi Tahun 2009.

0 3 10