Analisis Data Kuantitatif Teknik Pengolahan Data

4. Tahap Penyusunan Laporan Setelah penelitian dan analisis data selesai, dilakukan penyususnan laporan. Hasil data yang telah diolah dan dianalisis kemudian melakukan bimbingan serta merevisi hasil laporan setelah melakukan bimbingan.

E. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian tebagi menjadi dua bagian, yaitu data yang bersifat kuantitatif dan data yang bersifat kualitatif. Adapun teknik pengolahan datanya adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif meliputi data hasil pre-test dan post-test serta data indeks gain. a. Analisis data pre-test dan post-test Analisis data pre-test dan post-test digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Untuk mempermudah dalam melakukan pengolahan data, semua pengujian statistik pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan softwere SPSS 18.0. Adapun urutan langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: 1 Deskriptif Statistik Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai data yang diperoleh. Adapun data deskriptif yang dihitung adalah nilai maksismu, nilai minimum, jumlah siswa dan rata-rata. 2 Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dari kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menghitung normalitas distribusi kelompok sampel digunakan uji Shapirov - Wilk. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5. Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji normalitas adalah sebagai berikut. H : Data skor pretes atau postes berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : Data skor pretes atau postes berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: a Jika signifikansi pengujiannya 0,05, maka H diterima. b Jika signifikansi pengujiannya 0,05, maka H ditolak 3 Uji Statistika Nonparametrik Apabila salah satu atau kedua data tidak memenuhi asumsi normalitas, pengujiannya menggunakan uji statistika nonparametric Wilcoxon. Perumusan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H : Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa sesudah diberi pembelajaran dengan pendekatan scientific tidak berbeda dengan sebelum diberi pembelajaran dengan pendekatan scientific. H 1 : Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa sesudah diberi pembelajaran dengan pendekatan scientific lebih baik daripada sebelum diberi pembelajaran dengan pendekatan scientific. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5. Karena pada hipotesis digunakan 1 tailed, maka kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1 Jika maka H ditolak. 2 Jika maka H diterima. 4 Uji Perbedaan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Uji perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa bertujuan untuk mengetahui apakah kelas memiliki kemampuan koneksi yang berbeda dan lebih tinggi sesudah diberikannya pembelajaran dengan pendekatan scientific. Perumusan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H : Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa sesudah diberi pembelajaran dengan pendekatan scientific tidak berbeda dengan sebelum diberi pembelajaran dengan pendekatan scientific. H 1 : Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa sesudah diberi pembelajaran dengan pendekatan scientific lebih baik daripada sebelum diberi pembelajaran dengan pendekatan scientific. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5. Karena pada hipotesis digunakan 1 tailed, maka kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1 Jika maka H ditolak. 2 Jika maka H diterima. b Analisis Indeks Gain Menghitung peningkatan kompetensi yang tejadi sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan rumus indeks gain yang dikembangkan oleh Hake Meltzer, 2002, yaitu : Hasil perhitungan gain ternormalisasi kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi yang dinyatakan oleh Hake 1999 sebagai berikut: Tabel 3.0 Klasifikasi Indeks Gain c Analisis Effect Size Ukuran Pengaruh Menurut Olejnik dan Algina dalam Santoso,2010, effect size adalah ukuran mengenai besarnya efek suatu variable pada variable lain, besarnya perbedaan maupun hubungan, yang bebas dari pengaruh besarnya sampel. Menghitung effect size menggunakan rumus Cohen’s sebagai berikut : ̅ ̅ Thalheimer, dalam Ariawan :2013 dengan √ Minium,E.,dkk:1993 Keterangan: ̅ : rerata skor postes ̅ : rerata skor pretes : effect size : simpangan baku pretes : simpangan baku postes : koefisien korelasi Hasil perhitungan effect size diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi menurut Cohen Becker,2000, yaitu: Besarnya Gain Interpretasi Tinggi Sedang Rendah Tabel 3.11 Klasifikasi Effect Size d Interpretasi Besar Sedang Kecil

2. Analisis Data Kualitatif