Wawancara Angket Instrumen Pengumpulan Data

Nurul Fahmi Arief Hakim, 2014 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SAINTIFIK SISTEM KONTROL TERPROGRAM BERORIENTASI KONTEKSTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Subjek penelitian ini disesuaikan dengan fokus penelitian yaitu, pengembangan bahan ajar saintifik Sistem Kontrol Terprogram berbasis kontekstual bagi siswa kelas XI SMK. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Otomasi Industri SMK Negeri 1 Cimahi jurusan Otomasi Industri dengan jumlah siswa 25 orang yang telah mempelajari mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram.

3.3. Definisi Operasional

Pada bagian ini menjelaskan beberapa definisi yang digunakan dalam menjelaskan penelitian agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul penelitian serta mendapatkan maksud yang sama antara pembaca dengan penulis. Pertama, pengembangan pada penelitian yang dilakukan adalah membuat suatu produk baru yang isinya diolah berdasarkan literatur-literatur sebelumnya. Kedua, bahan ajar yang dikembangkan berupa buku teks text book saintifik berorientasi pembelajaran kontekstual, dimana pada buku tersebut dimasukkan unsur-unsur saintifik ke dalam langkah-langkah pembelajaran kontekstual. Ketiga, materi pada bahan ajar dibuat berdasarkan silabus mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram dengan pokok bahasan sistem kendali digital.

3.4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan pada pengumpulan data terdiri dari wawancara dan angket. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

3.4.1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang kegiatan pembelajaran. Peneliti melakukan tanya jawab dengan guru tentang kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran dan solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara yang dilakukan dengan guru Sistem Kontrol Terprogram SMK Negeri 1 Cimahi. Nurul Fahmi Arief Hakim, 2014 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SAINTIFIK SISTEM KONTROL TERPROGRAM BERORIENTASI KONTEKSTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Metode dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran. 2 Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam merancang pembelajaran. 3 Kesulitan pada kegiatan pembelajaran. 4 Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran Sistem Kontrol Terprogram. 5 Cara mengetahui kebutuhan dan minat siswa. 6 Cara belajar yang disukai siswa. 7 Peran buku teks dalam kegiatan pembelajaran. 8 Ketersediaan bahan ajar yang terdapat unsur saintifik.

3.4.2. Angket

Metode angket merupakan salah satu cara pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung tanya jawab dengan responden. Angket yang digunakan adalah angket validasi yang ditujukan tenaga ahli untuk memperoleh data tentang kualitas bahan ajar yang dikembangkan. Angket tersebut merupakan sarana bagi tenaga ahli untuk menyampaikan pendapat dan gagasan terhadap pengembangan bahan ajar Sistem Kontrol Terprogram. Instrumen uji ahli yang dibuat berbentuk angket yang diadaptasi dari Instrumen Penilaian Buku Teks yang dibuat oleh BSNP. Selanjutnya angket responden yang diisi oleh siswa. Angket responden bertujuan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dihasilkan sudah sesuai dengan keinginan siswa atau belum. Tabel 3.2 menampilkan kisi-kisi penilaian produk bahan ajar yang ditujukan untuk tim ahli. Tabel 3.3 menampilkan kisi-kisi angket yang ditujukan untuk responden. Tabel 3.2. Kisi-kisi penilaian produk bahan ajar Aspek Indikator Nomor Soal 1. Kesesuaian isi buku dengan kurikulum Keluasan materi 1 Kedalaman materi 2 Terdapat unsur saintifik dalam buku teks 3,4,5,6,7 Keakuratan fakta dan konsep 8 Nurul Fahmi Arief Hakim, 2014 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SAINTIFIK SISTEM KONTROL TERPROGRAM BERORIENTASI KONTEKSTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keakuratan ilustrasi 9 Kesesuaian dengan perkembangan ilmu 10 Fitur, contoh, dan rujukan terbaru 11 2. Kesesuaian isi buku dengan tahapan Pembelajaran Kontekstual Terdapat tahapan pembelajaran kontekstual 12,13,14,15, 16,17,18 3. Kelayakan penyajian Kerunutan konsep 19 Sistematika penulisan 20 Keseimbangan antar bab 21,22 Berpusat pada peserta didik 23 Mengembangkan ketrampilan proses 24 Variasi penyajian 25 Pendahuluan 26 Daftar isi 27 Daftar pustaka 28 Evaluasi 29 Proporsi gambar dan teks yang tepat 30 Ilustrasi yang mendukung pesan 31 Tabel 3.3. Kisi-kisi angket responden Aspek Indikator No. Item Jumlah Butir Kejelasan Penyajian Buku Daya tarik desain yang digunakan, perpaduan warna, dan tingkat keterbacaan buku. 1,2,3,4 4 Penggunaan Bahasa Dalam Penyampaian Penggunaan bahasa yang sederhana, komunikatif, dan mudah dipahami. 5,6,7 3 Nurul Fahmi Arief Hakim, 2014 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SAINTIFIK SISTEM KONTROL TERPROGRAM BERORIENTASI KONTEKSTUAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Materi Kemudahan Memahami Materi Pemberian ilustrasi gambar, kegiatan praktikum, dan soal-soal menambah tingkat pemahaman pembaca. 8,9,10 3 Kejelasan Penyajian Materi Materi yang disampaikan sesuai dengan silabus dan tujuan pembelajaran. 11, 12 2 Manfaat Buku Teks Mempermudah penyampaian materi dan menumbuhkan motivasi belajar. 13, 14, 15 3 Jumlah 15 Hasil penilaian angket akan diukur menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2011:93. Adapun skor jawabannya ditampilkan pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Skor Jawaban

3.5. Analisis Data