Memprediksi Kondisi Financial Distrees denganMenggunakan Metode Altman Z – Score (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)

MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z – SCORE (STUDI EMPIRIS
PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
MUHAMMAD BANI PRATAMA
NIM: 1112081000058

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M/1437 H

MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ALTMAN Z — SCORE (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PROPERTY
DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

2011 —2015)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
MUHA1VIMAD BANI PRATANIA
NIM: 1112081000058

Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I



Dr. Indo Yama Nasarudin, SE, MAB

NIP. 197411272001121002

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA
2016 M/1437 H

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
1.

Nama

: Muhammad Bani Pratama

2.

Tempat, Tanggal Lahir

: Jakarta, 25 Desember 1994


3.

Alamat

: Perumahan Reni Jaya, Jln. Bratasena IX Blok U7
No. 44, RT 010 / RW 014, Pondok Benda, Pamulang,
15416

4.

No. Telepon

: 085774716787

5.

E-mail

: muhammadbanipratama@gmail.com /
muhammadbanipratama@yahoo.com


II.

III.

PENDIDIKAN
1.

1999 – 2000

: TK Islam Cahaya Agung

2.

2000 – 2006

: SDN Pondok Benda VI

3.


2006 – 2009

: SMP Negeri 1 Pamulang

4.

2009 – 2012

: SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

5.

2012 – 2016

: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LATAR BELAKANG KELUARGA
1.

2.


3.

Ayah

: Bastari

Tempat, Tanggal Lahir

: Palembang, 20 Agustus 1960

Ibu

: Andriyani

Tempat, Tanggal Lahir

: Palembang, 17 Januari 1968

Saudara Kandung


: Muhammad Booby Septian
: Gita Indah Sari

4.

Anak ke

: 1 dari 3 bersaudara

vi

IV.

PENGALAMAN ORGANISASI
2013:


Anggota Departemen Kemahasiswaan HMJ Manajemen UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta


2014:


Koordinator Departemen Olahraga HMJ Manajemen UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta



Anggota Departemen Politik Mahasiswa PMII KOMFEIS



Ketua DPD Jurusan Manajemen

2015:


Koordinator Departemen Kemahasiswaan HMJ Manajemen UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta




Koordinator Departemen Politik Mahasiswa PMII KOMFEIS



Data dan Informasi DPW Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2016:


Bendahara Umum DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis

vii

PREDICTING FINANCIAL DISTRESS CONDITIONS USING ALTMAN Z - SCORE
(EMPIRICAL STUDY ON PROPERTY AND REAL ESTATE COMPANIES LISTED IN
INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2011-2015)


ABSTRACT
This study aims to predict financial distress at the company's property and real estate
sectors listed in Indonesia Stock Exchange using the analysis model of Altman Z - Score
modifications and multinomial logistic regression analysis of the period 2011 - 2015. The
samples are 33 companies. The data used in this report of the consolidated balance sheet and
income statement in the financial statements of the property and real estate. Variables used are
financial ratios that exist in the model Altman Z - Score modifications, namely: the working
capital to total assets, retained earnings to total assets, earnings before interest and taxes to
total assets, and book value of equity to book value of total debt. The method used is a model of
Altman Z - Score modification because it can be used to predict the financial distress of all kinds
of companies and multinomial logit regression analysis to look at the ratio of the most affect the
state of financial distress.
The results in this study using the Altman Z - Score indicates that there are three
companies experiencing financial distress in 2011, the company code is DART, GAMA, and
MDLN. While the results of multinomial logit regression analysis showed that the only variable
working capital to total assets and earnings before interest and taxes to total assets significantly
influence financial distress with significant levels of α < 0.05.

Keywords: financial distress, working capital to total assets, retained earning to total assets,
earning before interest and taxes to total assets, book value of equity to book value

of total debt, model of Altman Z - Score modifications, multinomial logistic
regression analysis.

viii

MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ALTMAN Z – SCORE (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PROPERTY
DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2011 – 2015)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan
sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan
analisis model Altman Z – Score modifikasi dan analisis regresi multinomial logit periode 2011 –
2015. Jumlah sampel sebanyak 33 perusahaan. Data yang digunakan dalam laporan ini berupa
laporan neraca dan laporan laba rugi dalam laporan keuangan perusahaan properti dan real
estate. Variabel yang digunakan adalah rasio keuangan yang ada didalam model Altman Z –
Score modifikasi, yaitu: working capital to total assets, retained earning to total assets, earning
before interest and taxes to total assets, dan book value of equity to book value of total debt.
Metode yang digunakan adalah model Altman Z – Score modifikasi karena dapat digunakan
untuk memprediksi kondisi financial distress semua jenis perusahaan dan analisis regresi
multinomial logit untuk melihat rasio yang paling mempengaruhi keadaan financial distress.
Hasil dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Altman Z - Score menunjukkan
bahwa terdapat 3 perusahaan yang mengalami kondisi financial distress pada tahun 2011, yaitu
dengan kode perusahaan DART, GAMA, dan MDLN. Sedangkan hasil analisis menggunakan
regresi multinomial logit menunjukkan bahwa hanya variabel working capital to total assets dan
earning before interest and taxes to total assets yang berpengaruh signifikan terhadap kondisi
financial distress dengan tingkat signifikan α < 0.05.

Kata kunci: financial distress, working capital to total assets, retained earning to total assets,
earning before interest and taxes to total assets, book value of equity to book value
of total debt, model Altman Z – Score modifikasi, regresi multinomial logit.

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dengan judul: Memprediksi Kondisi Financial Distress dengan
Menggunakan Metode Altman Z – Score (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real
Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015).
Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa kita dari jaman
kegelapan menuju jaman terang benderang seperti saat ini.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, arahan, bantuan serta dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya.
Adapun pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Allah SWT, Alhamdulillah penulis selalu diberikan kemudahan dalam penyusunan dan
menyelesaikan skripsi ini.
2. Untuk kedua orang tua saya, Pak Bas dan Bunda Andri yang selalu memberikan doa, kasih
saying, bimbingan, serta dukungan semangat yang selalu diberikan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan ini. Serta untuk adik – adik saya, Bobby dan Gita
yang selalu memberikan tawa canda sehingga penulis dapat menghilangkan rasa penat dalam
penulisan skripsi ini. Terima kasih Pak, Bu, Bob, Git atas semua yang telah kalian berikan
kepada saya.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta beserta jajaran Wakil Dekan 1, 2, dan 3.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si dan Ibu Ela Patriana, Ir, MM selaku Kepala dan Sekertaris
Jurusan Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x

5. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE, MAB selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
6. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom, MM selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan arahan serta motivasi selama penulis berada di FEB UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan memberikan masukan terhadap skripsi saya.
7. Seluruh Ibu dan Bapak Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmu serta arahan yang bermanfaat kepada saya.
8. Seluruh karyawan FEB UIN Syarif Hidatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam
mengurus administrasi dan keperluan lainnya.
9. Ni Made Shellasih yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis selama ini serta terima
kasih atas dukungan dan semangatnya yang selalu diberikan kepada penulis.
10. Bocah Gila: Tomi, Shofyan, Adit, Bram, Alif, Julbot, Syafwendi, dan Rasis yang selalu
memberikan tawa, canda, dukungan dan kenangan yang tidak bisa saya lupakan selama ini.
Terima kasih sahabat atas waktu yang telah kita lewati bersama dalam berjuang untuk
membanggakan orang tua kita semua.
11. Teman – teman Manajemen 2012 yang selalu memberikan cerita serta kenangan dalam
mengarungi masa pendidikan di UIN selama 4 tahun ini. Semoga kita semua bisa jadi orang
sukses sahabat. See you on top buddies.
12. Teman – teman PMII KOMFEIS 2012 yang selalu memberikan kenangan yang manis dalam
berorganisasi selama 4 tahun ini. Tetap berproses sahabat/i. SALAM PERGERAKAN!!!
13. Junior dan Senior FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan PMII KOMFEIS yang selalu
memberikan pembelajaran yang berharga dalam menjalankan kehidupan ini. Semoga kalian
semua bisa menjadi apa yang kalian inginkan.
14. Semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuannya
dan semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT. Aamiin.
Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari berbagai aspek
yang dikarenakan kekurangan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karenanya, penulis dengan
rendah hati menerima kritik serta saran dari pembaca untuk memperbaiki dan mengembangkan
di penelitian selanjutnya. Semoga penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
xi

Ciputat, Agustus 2016
Penulis

Muhammad Bani Pratama

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ii

LEMBAR PENGUJIAN KOMPREHENSIF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

vi

ABSTRACT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

viii

ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ix

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

x

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

xiii

DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

xvi

DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

xviii

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

B. Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

12

D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13

BAB II LANDASAN TEORI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

15

A. Tinjauan Literatur . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

15

1. Pengertian Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

15

2. Tujuan Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

16

3. Jenis Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

18

4. Analisis Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

20

5. Analisis Rasio Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

24

6. Financial Distress . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

35

7. Altman Z – Score . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

43

B. Penelitian Terdahulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

49

C. Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

53

D. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

54
xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

55

A. Ruang Lingkup Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

55

B. Metode Penentuan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

56

C. Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

61

D. Metode Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

62

1. Statistik Deskriptif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

63

2. Model Altman Z – Score Modifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

63

3. Analisis Korelasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

65

4. Analisis Regresi Multinomial Logit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

66

E. Operasional Variabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

69

1. Variabel Dependen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

69

2. Variabel Independen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

73

A. Gambaran Umum Aktivitas Industri Real Estate . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

73

B. Analisis Deskriptif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

75

C. Model Altman Z – Score Modifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

78

1. Working Capital To Total Assets (X1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

78

2. Retained Earning To Total Assets (X2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

81

3. Earning Before Interest And Taxes To Total Assets (X3) . . . . . . . . .

84

4. Book Value Of Equity To Book Value Of Total Debt (X4) . . . . . . . .

87

5. Hasil Perhitungan Model Altman Z – Score Modifikasi . . . . . . . . . .

90

D. Analisis Korelasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

96

E. Analisis Regresi Multinomial Logit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

97

1. Menilai Model Fit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

99

2. Goodness of Fit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

100

3. Pseudo R – Square . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

100

4. Likelihood Ratio Test . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

101

5. Ketepatan Parameter Estimasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

102

6. Tabel Klasifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

103

F. Interpretasi Hasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

104

BAB V PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

109
xiv

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

109

B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

111

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

112

LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL

No

Keterangan

Halaman

1.1

Indeks Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate . . . . . . . . . . . . . . . .

9

2.1

Penelitian Terdahulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

49

3.1

Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang Memiliki Laporan Keuangan pada Periode 31 Desember 2011 – 31

57

Desember 2015 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.2

Perusahaan Property dan Real Estate yang Memiliki Data dan Informasi yang
Lengkap pada Periode 31 Desember 2011 – 31 Desember 2015 . . . . . . . . . . . .

59

3.3

Sampel Perusahaan Property dan Real Estate yang Diteliti . . . . . . . . . . . . . . .

60

4.1

Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Working Capital To Total Asset (X1) . . . .

75

4.2

Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Retained Earning To Total Asset (X2). . .

76

4.3

Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Earning Before Interest And Taxes To
Total Asset (X3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4.4

Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Book Value Of Equity To Book Value Of
Total Debt (X4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

77

77

4.5

Working Capital To Total Asset (X1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

79

4.6

Retained Earning To Total Asset (X2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

82

4.7

Earning Before Interest And Taxes To Total Asset (X3) . . . . . . . . . . . . . . . . . .

85

4.8

Book Value Of Equity To Book Value Of Total Debt (X4) . . . . . . . . . . . . . . . . .

88

4.9

Nilai Z – Score Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011 – 2015 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

92

4.10 Hasil Uji Korelasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

96

4.11 Case Processing Summary . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

98

4.12 Model Fitting Information . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

99

4.13 Goodness of Fit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

100

4.14 Pseudo R – Square . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

100

4.15 Likelihood Ratio Test . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

101

4.16 Ketepatan Parameter Estimasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

102
xvi

4.17 Tabel Klasifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

103

xvii

DAFTAR GAMBAR

No

Keterangan

Halaman

2.1

Konversi Data Menjadi Informasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

22

2.2

Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

53

4.1

Growth Indeks Harga Properti Komersial (qtq) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

74

xviii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan terbagi menjadi 2 kategori yaitu perusahaan tertutup (go
private) dan perusahaan terbuka (go public). Perusahaan dengan kategori tertutup
berarti kepemilikan perusahaan tersebut hanya dimiliki oleh beberapa orang saja
dan kinerja perusahaan hanya dapat dinilai dari pihak internal perusahaan.
Sedangkan

perusahaan

terbuka

(go

public)

adalah

perusahaan

yang

kepemilikannya dapat dimiliki oleh semua orang dengan cara membeli saham dari
perusahaan tersebut dan siap dinilai kinerjanya secara terbuka (transparan).
Perusahaan yang memilih go public mempunyai tujuan, salah satunya
untuk mendapatkan dana tambahan untuk melakukan perluasan (ekspansi) atas
usaha yang sedang dan akan dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yang sudah go public akan tercatat di pasar modal atau Bursa
Efek Indonesia sebagai tempat berlangsungnya aktivitas jual beli modal. Aktivitas
yang terjadi di pasar modal diwujudkan dalam bentuk surat berharga atau dalam
terminologi financial market disebut efek yang berupa saham, obligasi, atau
sertifikat atas saham atau dalam bentuk surat berharga lainnya (Nasarudin, et. al.,
2014:10).

1

Bursa Efek Indonesia akan memberikan gambaran mengenai kinerja
perusahaan yang tercatat secara menyeluruh. Oleh sebab itu, banyak para investor
maupun calon investor yang ingin melakukan investasi di perusahaan go public
melihat hasil kinerja perusahaan dari laporan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek
Indonesia.
Laporan kinerja perusahan yang disajikan oleh Bursa Efek Indonesia akan
mempengaruhi setiap tindakan yang akan dilakukan investor, baik melakukan
investasi atau divestasi. Hal ini dikarenakan kinerja perusahaan go public salah
satunya dipengaruhi oleh pertumbuhan atau perlambatan ekonomi nasional.
Apabila perekonomian nasional mengalami pertumbuhan maka kinerja
perusahaan go public akan mengalami peningkatan yang menyebabkan tingginya
harga saham suatu perusahaan go public karena banyak investor yang
menginvestasikan modalnya. Sedangkan perekonomian nasional mengalami
perlambatan maka perusahaan go public akan mengalami penurunan harga saham
yang disebabkan karena banyak investor yang melakukan penarikan investasinya.
Penarikan modal yang dilakukan investor juga dapat disebabkan karena
kinerja perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya mengalami perlambatan
atau menurunnya penjualan yang menyebabkan menurunnya laba yang akan
didapat yang akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan pembayaran utang
atau beban perusahaan. Hal inilah yang tidak diinginkan oleh investor karena
mereka tidak mau mengalami kerugian. Apabila perusahaan mengalami hal

2

tersebut, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut mengalami kesulitan
keuangan atau financial distress.
Financial distress terjadi karena perusahaan tidak mampu mengelola dan
menjaga kestabilan kinerja keuangan perusahaannya yang bermula dari kegagalan
dalam mempromosikan produk yang dibuatnya yang menyebabkan turunnya
penjualan sehingga dengan pendapatan yang menurun dari sedikitnya penjualan
yang memungkinkan perusahaan mengalami kerugian operasional dan kerugian
bersih untuk tahun berjalan. Lebih lanjut, dari kerugian yang terjadi akan
mengakibatkan defisiensi modal dikarenakan penurunan nilai saldo laba yang
terpakai untuk melakukan pembayaran deviden, sehingga total ekuitas secara
keseluruhan pun akan mengalami defisiensi. Jika hal ini terus terjadi, maka tidak
mustahil bahwa suatu saat total kewajiban perusahaan akan melebihi total aktiva
yang dimilikinya (Brahmana, 2007).
Financial distress atau kesulitan keuangan merupakan suatu keadaan
dimana arus kas operasi tidak cukup untuk memenuhi kewajiban – kewajiban
lancarnya seperti hutang dagang ataupun biaya bunga (Wruck, 1990 dalam
Hidayat dan Meiranto, 2014). Sedangkan menurut Platt dan Platt (2002, dalam
Hidayat dan Meiranto, 2014) menyatakan bahwa financial distress didefinisikan
sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum kebangkrutan
ataupun likuidasi.

3

Financial distress atau kesulitan keuangan dapat terjadi di berbagai sektor
perusahaan dan bisa menjadi penanda / sinyal dari kebangkrutan yang mungkin
akan dialami perusahaan. Jika perusahaan dikategorikan kedalam kondisi
financial distress, maka manajemen harus berhati – hati karena bisa saja
perusahaannya masuk pada tahap kebangkrutan. Oleh sebab itu, manajemen dari
perusahaan yang mengalami financial distress harus melakukan tindakan untuk
mengatasi masalah keuangan tersebut dan mencegah terjadinya kebangkrutan
(Dwijayanti, 2010). Tindakan – tindakan tersebut seperti mencari akar dari
permasalahan financial distress yang selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan
kesimpulan apa yang harus dilakukan perusahaan untuk keluar dari keadaan
financial distress.
Prediksi kekuatan keuangan suatu perusahaan pada umumnya dilakukan
oleh pihak eksternal perusahaan, seperti: investor, kreditor, auditor, pemerintah,
dan pemilik perusahaan . Pihak – pihak ekternal perusahaan biasanya bereaksi
terhadap sinyal distress seperti: penundaan pengiriman, masalah kualitas produk,
hilangnya kepercayaan dari para pelanggan, tagihan dari bank atau kreditur, dan
lain sebagainya untuk mengidentifikasi adanya financial distress, keadaan yang
sangat sulit bahkan dapat dikatan mendekati kebangkrutan yang apabila tidak
diselesaikan akan berdampak besar pada perusahaan – perusahaan tersebut
dengan hilangnya kepercayaan dari stakeholder, yang dialami perusahaan
(Brahmana, 2007). Prediksi yang dilakukan oleh pihak ekternal dilakukan karena

4

mereka tidak menginginkan hal – hal yang akan merugikan atas investasinya yang
disebabkan karena perusahaan mengalami permasalahan.
Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah model peringatan dini (early warning
system) untuk mengantisipasi adanya financial distress perlu terus dikembangkan,
karena model ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi
terjadinya kesulitan keuangan sejak awal bahkan untuk memperbaiki kondisi
perusahaan. Dengan mengetahui kondisi financial distress diharapkan perusahaan
dapat melakukan tindakan – tindakan untuk mengantisipasi kondisi yang
mengarah pada kebangkrutan sedini mungkin (Triwahyuningtias dan Muharam,
2012).
Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan
keuangannya. Agar informasi laporan keuangan yang tersaji menjadi lebih
bermanfaat dalam pengambilan keputusan, maka data keuangan harus dikonversi
menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Untuk
membuktikan bahwa laporan keuangan bermanfaat maka perlu dilakukan
penelitian. Salah satu bentuk penelitiannya yaitu dengan cara menggunakan rasio
– rasio keuangan untuk memprediksi kinerja perusahaan seperti kebangkrutan dan
financial distress (Mas’ud dan Srengga, 2012). Rasio keuangan mengambarkan
keadaan perusahaan berdasarkan posisi laporan keuangannya. Oleh karena itu,
dibutuhkan analisis dari berbagai rasio keuangan guna melihat kondisi perusahaan
secara menyeluruh.

5

Analisis rasio keuangan adalah suatu cara untuk menganalisis laporan
keuangan yang mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan
yang lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya (Mas’ud dan
Srengga, 2012). Analisis rasio dapat dikelompokan kedalam lima macam
kategori, yaitu (Hanafi dan Halim, 2012):
1. Rasio likuiditas, mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya.
2. Rasio aktivitas, mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan aset dengan
melihat tingkat aktivitas aset.
3. Rasio solvabilitas, mengukur sejauh mana kemampuan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio profitabilitas, melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
5. Rasio pasar, melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai
buku perusahan.
Penelitian

terdahulu

yang

menganalisis

rasio

keuangan

untuk

memprediksi financial distress pada perusahaan yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Almilia dan Kristijadi (2003) dimana hasil dari penelitiannya menyebutkan
bahwa rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress
suatu perusahaan adalah rasio profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan
penjualan (NI/S), rasio financial leverage yaitu hutang lancar dibagi dengan total
aktiva (CL/TA), rasio likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar

6

(CA/CL), dan rasio pertumbuhan yaitu pertumbuhan laba bersih dibagi dengan
total aktiva (Growth NI/TA). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widarjo
dan Setiawan (2009) memiliki hasil bahwa rasio likuiditas diukur dengan current
ratio tidak berpengaruh terhadap financial distress, rasio likuiditas yang diukur
dengan quick ratio berpengaruh negatif terhadap financial distress, rasio
likuiditas yang diukur dengan cash ratio tidak berpengaruh terhadap financial
distress, rasio profitabilitas berpengaruh negatif terhadap financial distress, rasio
financial leverage yang diukur dengan total liabilities to total asset tidak
berpengaruh terhadap financial distress, rasio financial leverage yang diukur
dengan current liabilities to total asset tidak berpengaruh terhadap financial
distress, dan rasio pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap financial
distress.

Sedangkan

penelitian

yang

dilakukan

oleh

Hapsari

(2012)

mengemukakan hasil bahwa rasio likuiditas (current ratio) tidak terdapat
pengaruh terhadap financial distress, rasio profitabilitas (return on assets)
berpengaruh terhadap financial distress, rasio profit margin tidak berpengaruh
terhadap financial distress, dan rasio leverage (current liabilities to total assets)
berpengaruh terhadap financial distress.
Rasio keuangan memberikan indikasi tentang kekuatan keuangan dari
suatu perusahaan. Tetapi rasio keuangan memiliki keterbatasan yaitu adanya
penyimpangan (univariate) karena setiap rasio diuji terpisah (Winarto, 2006
dalam Widyaningdyah dan Listiyana, 2009). Hal tersebut dapat terlihat dari

7

perbedaan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Oleh sebab itu, untuk mengatasi penyimpangan atau kekurangan dari analisis
rasio maka diperlukan sebuah model (kombinasi dari berbagai rasio) dalam
memprediksi kondisi financial distress dengan tingkat keakuratan yang tinggi,
seperti model Altman Z – Score yang telah banyak digunakan peneliti dalam
memprediksi kondisi financial distress perusahaan.
Altman (1968) menggunakan metode Multiple Discriminant Analysis
dengan lima jenis rasio keuangan yaitu working capital to total asset, retained
earnings to total asset, earnings before interest and taxes to total asset, market
value of equity to book value of total debts, dan sales to total asset. Penelitian ini
menggunakan sampel 66 perusahaan yang terbagi menjadi dua, masing – masing
33 perusahaan bangkrut dan 33 perusahaan yang tidak bangkrut. Hasil studi
Altman mampu memperoleh tingkat ketepan prediksi sebesar 95% untuk data satu
tahun sebelum kebangkrutan. Untuk data dua tahun sebelum kebangkrutan
memperoleh ketepatan prediksi sebesar 72%.
Sampai saat ini, metode Altman Z – Score masih lebih banyak digunakan
oleh para peneliti, praktisi, serta para akademisi dibidang akuntansi dalam
memprediksi kinerja perusahaan yang mengalami kondisi financial distress
dibandingkan model prediksi lainnya.

8

Di Indonesia, sinyal financial distress terjadi di perusahaan sektor
property dan real estate. Hal ini dikarenakan menurunnya indeks harga saham
pada tahun 2015 sebesar -6,47% dari tahun sebelumnya.
Tabel 1.1
Indeks Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate
Tahun

Nilai Indeks Harga Saham

2008
103.489
2009
146.800
2010
203.097
2011
229.254
2012
326.552
2013
336.997
2014
524.908
2015
490.933
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Perubahan Indeks Harga Saham dari
Tahun Sebelumnya (%)
41,85%
38,34%
12,87%
42,44%
3,19%
55,76%
-6,47%

Penurunan harga saham ini disebabkan karena selama tahun 2015, sektor
property dan real estate mengalami penurunan yang cukup signifikan padahal
pada tahun 2010 sempat berjaya. Hal ini tercermin dari penjualan unit property
(marketing sales) dari emiten anjlok cukup besar pada kuartal I di tahun 2015.
PT. Summarecon Agung Tbk mencatat penurunan penjualan hingga 50 persen
dibandingkan kuartal I di tahun 2014, dan penjualan PT Agung Podomoro Land
Tbk turun sebesar 31,9 persen. Sementara pra-penjualan PT. Alam Sutera Tbk
juga turun sebesar 29 persen (www.katadata.co.id, 16 Juni 2015).
Rendahnya pertumbuhan properti membuat indeks harga saham sektor ini
menurun. Awal tahun 2015 indeks saham propeti pada Bursa Efek Indonesia
9

berada pada level 532,96. Indeks ini sempat naik hingga menyentuh level
tertinggi pada akhir bulan Februari ke posisi 580,71. Kinerja sektor properti yang
kurang baik membuat indeks sahamnya pun turun, bahkan mencapai 496,91 pada
penutupan perdagangan awal bulan Juni 2015. Perlambatan yang terjadi sektor
properti terjadi karena rendahnya daya beli masyarakat yang merupakan dampak
dari kondisi ekonomi. Tidak hanya itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
dolar serta kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia juga dianggap dapat
terjadinya penundaan rencana ekspansi pengembang pada tahun 2015. Salah
satunya suku bunga perbankan yang masih tinggi, yang membuat perusahaan sulit
mendapatkan modal. (www.katadata.co.id, 16 Juni 2015).
Data Bank Indonesia menunjukkan penjualan properti residensial pada
kuartal I tahun 2015 mengalami perlambatan. Penjualan properti tersebut tumbuh
hingga 40,07 persen pada kuartal IV-2014, setelah itu turun menjadi 26,62 persen
di kuartal I-2015. Dalam tiga bulan pertama di tahun 2015, Bank Indonesia
mencatat pertumbuhan kredit properti rata – rata 16,7 persen. Lebih rendah dari
periode

yang

sama

pada

tahun

2014

yang

mencapai

25

persen

(www.katadata.co.id, 16 Juni 2015).
Dalam hal ini perusahaan sektor property dan real estate ditutut harus
bersaing ketat dengan para kompetitornya dalam melakukan penjualan unit
property-nya mengingat pangsa pasar pada sektor ini mengalami penurunan yang
tercermin dari daya beli masyarakat yang menurun. Semakin tinggi persaingan

10

antar perusahaan maka akan mengakibatkan semakin tinggi pula biaya yang
dikeluarkan perusahaan tersebut, dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Apabila usaha tersebut gagal dalam arti kalah dalam
persaingan maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian, yang akan
menyebabkan perusahaan tersebut mengalami financial distress (Widarjo dan
Setiawan, 2009).
Berdasarkan penjelasan dan penelitian sebelumnya masih perlu diteliti
lebih lanjut terkait memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan sektor
property dan real estate. Mengingat pada sektor bisnis ini pernah mengalami
pertumbuhan yang sangat baik pada tahun 2010 silam. Akan tetapi pada tahun
2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Prediksi kesulitan keuangan
ini perlu dilakukan agar perusahaan dapat memperbaiki serta menyelesaikan
permasalahan ini sebelum terjadi kebangkrutan.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Memprediksi Financial Distress dengan Menggunakan Metode Altman Z –
Score. Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011- 2015.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:

11

1. Berapakah rata – rata nilai dari rasio working capital to total assets, retained
earning to total assets, earning before interest and taxes to total assets, dan
book value of equity to book value of total debt yang merupakan rasio
digunakan sebagai analisis metode Altman Z – Score pada Perusahaan
Property dan Real Estate di Indonesia periode 2011 – 2015?
2. Bagaimana prediksi kondisi financial distress dengan menggunakan analisis
metode Altman Z – Score pada Perusahaan Property dan Real Estate di
Indonesia?
3. Rasio – rasio apa saja yang memiliki pengaruh terhadap prediksi kondisi
financial distress dengan menggunakan analisis metode Altman Z – Score
pada Perusahaan Property dan Real Estate di Indonesia periode 2011 – 2015?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah yang telah

dijelaskan di atas,

maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui rata – rata nilai dari rasio working capital to total assets,
retained earning to total assets, earning before interest and taxes to total
assets, dan book value of equity to book value of total debt yang merupakan
rasio digunakan sebagai analisis metode Altman Z – Score pada Perusahaan
Property dan Real Estate di Indonesia periode 2011 – 2015.

12

2. Untuk mengetahui bagaimana prediksi kondisi financial distress dengan
menggunakan analisis metode Altman Z – Score pada Perusahaan Property
dan Real Estate di Indonesia.
3. Untuk mengetahui rasio – rasio apa yang memiliki pengaruh terhadap prediksi
kondisi financial distress dengan menggunakan analisis metode Altman Z –
Score pada Perusahaan Property dan Real Estate di Indonesia periode 2011 –
2015.

D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan penelitian ini
bermanfaat bagi:
1. Bagi Penulis
Diharapkan penelitian ini dapat membantu dan menambah wawasan serta
pengetahuan penulis dalam memprediksi kondisi financial distress pada
perusahaan sektor property dan real estate yang ada di Indonesia.
2. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan informasi bagi perusahaan mengenai kondisi financial
distress yang dialami oleh perusahaan dan membantu perusahaan dalam
mengambil keputusan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

13

3. Bagi Manajer
Dapat digunakan untuk landasan dalam melakukan pengambilan keputusan
sehingga dapat cepat menangani perusahaan saat mengalami kesulitan
keuangan (financial distress) dan mencegah terjadinya kebangkrutan.
4. Bagi Investor
Dapat memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan sehingga mereka
dapat mempertimbangkan dimana dan kapan harus mempercayakan investasi
mereka pada suatu perusahaan.
5. Bagi Kreditur
Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pemberian kredit, apakah
suatu perusahaan layak diberikan sejumlah pinjaman dengan kondisinya yang
saat ini terjadi.
6. Bagi Kalangan Akademisi
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait kondisi
financial distress pada perusahaan serta dapat digunakan sebagai bahan kajian
teoritis dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

14

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Literatur
1. Pengertian Laporan Keuangan
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah
sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi selanjutnya
laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai
dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan
(Munawir, 2014:1).
Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling
penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan karena
seorang analis tidak akan mampu melakukan pengamatan langsung ke suatu
perusahaan. Dan seandainya dilakukan secara langsung tidak akan dapat
mengetahui banyak tentang situasi perusahaan. Oleh karena itu, laporan
keuangan menjadi bahan sarana informasi bagi analis dalam proses
pengambilan keputusan (Harahap, 2016:105). Biasanya laporan keuangan
dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan
internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu
tahun sekali (Kasmir, 2015:7).

15

Ada beberapa definisi laporan keuangan yang telah dikemukakan
menurut para ahli, yaitu:
a. Harahap (2016:105) Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan
dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah:
neraca atau laporan laba / rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, dan
laporan perubahan posisi keuangan.
b. Kasmir (2015:7) Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan
kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan
saat ini adalah merupakan kondisi terkini saat keadaan keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu
(untuk laporan laba rugi).
c. Munawir (2014:2) Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak
yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

2. Tujuan Laporan Keuangan
Setiap laporan keuangan yang dibuat memiliki tujuan tertentu. Secara
umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan

16

suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu
kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan (Kasmir, 2015:10).
Ada beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan,
yaitu (Kasmir, 2015:11):
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
e. Memberikan informasi tentang perubahan – perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode.
g. Memberikan informasi tentang catatan – catatan atas laporan keuangan.
h. Informasi keuangan lainnya.
Dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan akan dapat
diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh dengan cara

17

membaca, mengerti serta memahami tentang posisi laporan keuangan
perusahaan dengan cara melakukan analisis keuangan dengan berbagai rasio
keuangan (Kasmir, 2015:11).

3. Jenis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan sangat bergantung pada informasi yang
diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan
merupakan salah satu sumber informasi yang penting di samping informasi
lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar
perusahaan, kualitas manajemen, dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2012:49).
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa
jenis, tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan
tersebut. Masing – masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam
melihat kondisi keuangan perusahaan baik secara sebagian maupun secara
keseluruhan (Kasmir, 2015:28).
Menurut Hanafi dan Halim (2012:49) ada tiga macam laporan
keuangan pokok yang dihasilkan, yaitu:
a. Neraca
Dalam neraca terdapat ringkasan posisi keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (aset),

18

kewajiban ekonomis (utang), modal saham, dan hubungan antar item
tersebut.
Persamaan neraca bisa ditunjukkan sebagai berikut (Hanafi dan Halim,
2012:13):
Aset = Utang + Modal Pemilik
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama
periode akuntansi tertentu. Laporan keuangan ini diharapkan bisa
memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan (return
on investment), risiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan operasional
perusahaan.
c. Laporan Aliran Kas
Laporan aliran kas memberikan informasi mengenai aliran dana
perusahaan. Maksudnya adalah memberikan informasi mengenai efek kas
dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode
tertentu.
Sedangkan menurut Kasmir (2015:28) secara umum ada lima macam
jenis laporan keuangan yang bisa disusun, yaitu:
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan modal

19

d. Laporan arus kas
e. Laporan catatan atas laporan keuangan
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan
jenis modal yang dimiliki pada saat ini dan laporan ini menjelaskan perubahan
modal dan sebab – sebab terjadinya perubahan modal diperusahaan.
Sedangkan laporan catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang
memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan
penjelasan tertentu. Maksudnya ada komponen atau nilai dalam laporan
keuangan yang perlu diberikan penjelasan agar pihak yang berkepentingan
tidak salah dalam menafsirkannya.
Menurut Kasmir (2015:28) penyusunan laporan keuangan terkadang
disesuaikan dengan kondisi perubahan kebutuhan perusahaan. Artinya jika
tidak ada perubahan dalam laporan tersebut tidak perlu dibuat sebagai contoh
laporan perubahan modal atau laporan catatan atas laporan keuangan.

4. Analisis Laporan Keuangan
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami
dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan
keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen, tujuan utama analisis laporan
keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini.
Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan

20

keuangan secara mendalam akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai
target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak. Hasil analisis laporan
keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki perusahaan (Kasmir, 2015:66).
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan
laporan keuangan. Kata analisis memiliki arti memecahkan atau menguraikan
sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan
adalah neraca, laba / rugi, dan arus kas (dana) (Harahap, 2016:189).
Jadi pengertian analisis laporan keuangan menurut Soemarso
(2008:380) adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan
dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah
perubahan (trend) suatu fenomena. Sedangkan menurut Harahap (2016:190)
pengertian analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos – pos laporan
keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya
yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang
lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan
untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Dalam

kegiatan

analisis

laporan

keuangan

memiliki

fungsi

mengkonversi data yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya
menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam

21

dengan menggunakan teknik tertentu. Maka jika di gambarkan dengan skema
menjadi (Harahap, 2016:190-191):

Gambar 2.1
Konversi Data Menjadi Informasi

INPUT

Laporan Keuangan Data
Lain

Metode dan Teknik
Analisis Laporan
Keuangan

OUTPUT

Informasi yang Berguna
untuk Pengambilan
Keputusan

Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan
cara menentukan dan mengukur antara pos – pos yang ada dalam satu laporan
keuangan. Kemudian, analisis laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan yang dimiliki dalam satu periode dan dapat
pula dilakukan dengan antara beberapa periode (misalnya tiga tahun) (Kasmir,
2015:67).

22

Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya
analisis laporan keuangan, yaitu (Kasmir, 2015:68):
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode
tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan – kekuatan yang dimiliki
d. Untuk mengetahui langkah – langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.
Sedangkan tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1983,
dalam Harahap, 2016:18) adalah:
a. Screening
Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi
perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan.

23

b. Understanding
Memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.
c. Forecasting
Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di
masa yang akan datang.
d. Diagnosis
Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah –
masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau
masalah lain dalam perusahaan.
e. Evaluation
Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola
perusahaan.

5. Analisis Rasio Keuangan
Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan
dituangkan dalam angka – angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah
maupun dalam mata uang asing. Angka – angka ini akan menjadi lebih berarti
apabila dapat kita bandingkan antara satu komponen dengan komponen
lainnya. Caranya adalah dengan membandingkan a

Dokumen yang terkait

Analisis tingkat kebangkrutan model altman dan foster pada perusahaan textile dan garment go public di bursa efek Indonesia periode tahun 2007-2009

0 25 184

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013.

0 2 20

PENDAHULUAN Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2015.

0 8 10

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z SCORE) UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa

0 3 19

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z SCORE) UNTUKMEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efe

0 4 16

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN ANALISIS MODEL Z-SCORE ALTMAN” (Studi Empiris: Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta).

0 0 12

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 14

Analisis Model Altman Z-Score dalam Memprediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011.

0 0 26

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN PULP KERTAS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2011-2015) SKRIPSI

0 1 15

METODE ALTMAN Z-SCORE SEBAGAI ALAT EVALUASI GUNA MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 0 14