aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktif
Kumparan pada relay akan menghasilkam tegangan singkat yang besar ketika relay dinon-aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada
rangkaian ini. Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan ke relay tersebut . Dioda dihubungkan secara terbalik
sehingga secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui
kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada
transistor.
3.7 Perancangan rangkaian keypad
Rangkaian Keypad berfungsi sebagai tombol untuk memasukan pin. Kemudian data yang diketikkan pada keypad akan diterima oleh mikrokontroler
ATMega8 untuk kemudian diolah dan ditampilkan pada LCD. Rangkaian keypad ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tbl 1 Tbl 2
Tbl A Tbl 3
Ke PB
M ikro
ko n
tro le
r AT
Me g
a 8
5 3
5
Gambar 3.7 Rangkaian keypad
Rangkaian keypad yang digunakan adalah rangkaian keypad yang telah ada dipasaran. Keypad ini terdiri dari 16 tombol yang hubungan antara tombol-
tombolnya seperti tampak pada gambar di atas. Rangkaian ini dihubungkan ke mikrokontroler ATMega8535.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM
4.1 Pengujian Rangkaian ATMega8535
Untuk menguji rangkaian ATMega8535 ini, maka dibutuhkan rangkaian sebagai berikut ini:
Gambar 4.1 Rangkaian pengujian ATmega8535
Universitas Sumatera Utara
Kemudian, setelah rangkaian dirakit, kedalam mikrokontroler dimasukkan program berikut ini:
void setup { pinMode13, OUTPUT;
} void loop {
digitalWrite13, HIGH; menyalakan LED delay1000; delay selama 1 detik
digitalWrite13, LOW; mematikan LED delay1000; delay selama 1 detik
}
Ketika program dieksekusi, maka LED pada pin 19 mikrokontroler akan berkedip. Jika LED sudah berkedip, maka dapat dikatakan mikrokontroler dalam
keadaan baik.
4.2 Pengujian Rangkaian Catu Daya
Adapun cara untuk menguji rangkaian catu daya adalah dengan mengukur tegangan output yang dihasilkan oleh catu daya tersebut. Berikut ini adalah letak
titik pengukuran test point yang dipakai untuk menguji rangkaian catu daya tersebut:
Gambar 4.2 Letak Titik Test Point
Pada titik TP1 setelah dilakukan pengukuran, tegangan yang dihasilkan adalah 11,7 V. Sedangkan pada titi TP2, pengukuran menunjukkan pada angka 4,9
Universitas Sumatera Utara
Volt. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rangkaian ini sudah dapat beroperasi dengan baik.
4.3 Pengujian Water Flow Sensor