commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
PT Petrokimia Gresik merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN dalam lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI yang bernaung di
bawah Holding Company PT Pupuk Sriwijaya Pusri Palembang, yang bergerak dibidang produksi pupuk, bahan-bahan kimia dan jasa lainnya seperti kontruksi
dan engineering. Nama Petrokimia berasal dari kata “Petroleum Chemical” yaitu bahan-bahan
kimia yang dibuat dari minyak bumi dan gas. Perusahaan ini merupakan pabrik pupuk terbesar kedua di Indonesia, namun
terlengkap diantara pabrik lainnya. PT Petrokimia Gresik berusaha dalam bidang produksi pupuk, bahan kimia dan jasa lainnya. Jenis pupuk yang diproduksi oleh
pabrik ini adalah Urea, ZA Zwavel Ammonium, SP Super Phosphate dan NPK.
1. Resiko Bahaya di Unit Produksi I PT. Petrokimia Gresik
Di Unit Produksi I PT. Petrokimia Gresik terdapat tiga proses produksi yaitu: a.
Proses Produksi Urea b.
Proses Produksi Amoniak NH
3
c. Proses Produksi ZA I III dan II
d. Utilitas Unit Produksi I
31
commit to user
Karena banyaknya proses produksi yang terjadi disini maka resiko bahaya yang ditimbulkan juga banyak, antara lain sebagai berikut: kebisingan,
temperature berlebih, udara bertekanan tinggi, debu, paparan gas dengan bau tidak enak dan jatuh dari ketinggian.
Berikut ini tabel resiko bahaya yang ditimbulkan di UnitProduksi I dan APD yang digunakan.
Faktor bahaya Paparan
NAB Pengendalian
Keterangan waktu Besar
Kebisingan 8 jam
89 dB 85dB
8jam Control
ruangan dan ear plug
Sesuai dengan Kepmenaker No.
51 Men 1999 8 jam
112 dB
85dB 8jam
Control ruangan dan
ear muuf Sesuai dengan
Kepmenaker No. 51 Men 1999
Debu 8 jam
10m g m
3
10mg m
3
Dust masker Sesuai
dengan SE Menaker No.
01 Men 1997 Panas 8
jam 32
C - Pakaian
yang sesuai
Sesuai dengan Kepmenaker No.
51 Men 1999 Tekanan Tinggi
8 jam 175
bar kg
- Control ruangan
-
Gas kimia 8 jam
25 ppm
25 ppm
Gas mask Sesuai
dengan Kepmenaker RI.
No. Kep 187 Men 1999
Bahan Kimia
8 jam
- - Sarung tangan,
goggles, baju tahan asam
Sesuai dengan Kepmenaker RI.
No. Kep 187 Men 1999
commit to user
2. Manajemen APD di PT. Petrokimia Gresik
a. Penyediaan, pemilihan dan pengepasan APD
Penyediaan APD di PT. Petrokimia Gresik didasarkan atau disesuaikan dengan tingkat bahaya kerja yang ada di PT. Petrokimia Gresik, jadi kebutuhan
APD di tiap unit kerja berbeda satu sama lain karena tergantung risiko bahaya yang ada di unit kerja tersebut. APD yang diperlukan di Unit I ditentukan oleh
pimpinan di unit kerja tersebut dengan melihat pada resiko bahaya yang ada di unit tersebut. Kemudian pimpinan unit tersebut membuat bon pinjam APD yang
ditujukan ke bagian K3. Pihak K3 mengecek jenis APD yang dipinjam sudah sesuai dengan resiko bahaya di unit I atau belum. Jika sudah sesuai maka
diberikan APD yang dipinjam. Jika belum, bagian K3 memberi rekomendasi pada pimpinan unit kerja mengenai APD yang sesuai. Jika pimpinan unit prodiksi
setuju baru diberikan APD yang dipinjam. APD di PT. Petrokimia Gresik menggunakan ukuran standar Asia kecuali
untuk safety shoes yang mempunyai berbagai ukuran. Penggunaan standar Asia dengan tujuan agar semua tenaga kerja dapat menggunakan jenis APD tersebut
sehingga tidak perlu dilakukan pengepasan dan pemilihan jenis APD yang nyaman bagi setiap tenaga kerja. APD yang harus dilakukan pengepasan adalah
safety shoes saja. b.
Pelatihan APD Di PT. Petrokimia Gresik dilakukan penyuluhan sosialisasi mengenai
pentingnya pemakaian APD di tempat kerja. Penyuluhan ini diberikan kepada setiap tenaga kerja baru dan tenaga kerja yang lama. Penyuluhan yang diberikan
commit to user
kepada tenaga kerja yang sudah lama ditujukan untuk mengingatkan kembali pentingnya penggunaan APD dan cara penggunaan yang tepat. penyuluhan untuk
tenaga kerja sudah lama dilakukan 6 bulan sekali bersamaan dengan pelatihan Safety Representatif SR. pada saat pelatihan SR juga dimasukkan materi tentang
APD mulai penggunaan sampai perawatan. c.
Perawatan APD, Inspeksi kontrol pemakaian APD Perawatan pemeliharaan APD di PT. Petrokimia Gresik diserahkan
kepada setiap tenaga kerja yang menggunakan APD tersebut. Jadi tenaga kerja sendiri yang wajib menjaga APD yang mereka gunakan.
Pengontrolan penggunaan APD dilakukan oleh Safety Representatif dan safety inspector yang ada di setiap unit kerja. Safety Representatif membuat
temuan terhadap pelanggaran pemakaian APD yang diberikan ke pimpinanan unit kerja setempat dan ke bagian K3. Safety Representatif memperingatkan kepada
tenaga kerja agar memakai APD secara benar. Sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran pemakaian APD berupa teguran secara lisan, teguran tertulis tagi kali
dan jika masih tidak patuh maka tenaga kerja tersebut dikeluarkan dari perusahaah PHK
d. Prosedur Peminjaman dan Distribusi APD
Prosedur peminjaman dan Distribusi Alat Pelindung Diri dan atau Keselamatan Kerja di PT. Petrokimia Gresik sesuai dengan Dokumen PR-28-0083
dapat dilihat pada lampiran .
3. APD yang digunakan di Unit Prodiksi I PT. Petrokimia Gresik