3.2. Kerangka Konsep Penelitian
Agar dapat menganalisis alur pemikiran di atas maka selanjutnya dibahas beberapa konsep pemikiran yang diaplikasikan dalam penelitian ini, yakni sebagai
berikut: Pertama, dalam mengukur perekonomian Bali di sini digunakan yang
namanya konsep pertumbuhan ekonomi. Bali selama ini secara teoritis nampak mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi yangmana ini dapat dibuktikan dari
upaya pemerintah untuk mencapai tingkat pertumbuhan sekitar 6,05 persen tahun 2013.
Kedua, pertumbuhan ekonomi di Bali berpengaruh terhadap pendapatan per kapita yang berdasarkan data BPS Bali – Denpasar menunjukkan terjadi peningkatan
hingga tahun 2013. Peningkatan pendapatan nampak mempengaruhi terjadinya peningkatan jumlah penduduk, apalagi kondisi ekonomi Bali banyak didukung oleh
peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali selama ini. Ketiga, dengan kondisi ekonomi yang membaik dilihat dari peningkatan
pendapatan per kapita maka ada kecenderungan peningkatan konsumsi penduduk untuk komoditas barang impor terutama komoditi impor antar provinsi guna
memenuhi konsumsi penduduk yang meningkat baik akibat pertumbuhan penduduk yang naik maupun karena peningkatan jumlah wisatawan.
Keempat, dengan kondisi ekonomi yang membaik ini pula yang mendorong trend impor antar provinsi Bali mengalami kecenderungan yang meningkat dari
tahun ke tahun hingga tahun 2013 ini. Untuk itu maka terjadinya trend impor antar
provinsi ini di analisis menggunakan analisis trend linier sederhana dengan persamaan garis lurus: Mt = a + b Tt dimana Mt = jumlah komoditi impor antar
provinsi Bali tahun t; Tt = waktu atau tahun t; dan b khususnya menunjukkan derajat perkembangan jumlah impor antar provinsi Bali selamam beberapa tahun terakhir.
Kelima, persentase jumlah komoditas impor antar provinsi dengan pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan memiliki hubungan yang saling
mempengaruhi dan disini diperkirakan derajat keterbukaan perekonomian Bali yang diukur dari persentase jumlah komoditas impor antar provinsi ini juga memiliki
pengaruh yang positif terhada pertumbuhan ekonomi Bali Log LPPt = Log.a0 + a1 Log.Mt + a2 Log. KURSt+ a3 Log INFLt + Log. er
dimana : LPPt = Laju pertumbuhan PDRB Bali atas dasar harga berlaku pada tahun tertenu; Mt = persentase jumlah komoditas impor antar provinsi Bali pada
tahun tertentu; KURS t = Rp1 US pada tahun tertentu, INFLt = inflasi di Bali pada tahun t dan er = error term kesalahan dalam penaksiran yang ada dalam model
regresi. Keenam, pertumbuhan ekonomi Bali yang positif ini mengakibatkan
terjadinya peningkatan pendapatan penduduk per kapita yang meningkat dan ini juga menyebabkan persentase jumlah komoditas impor antar provinsi Bali terus
mengalami peningkatan. Untuk maksud tersebut kondisi ini dianalisis menggunakan persamaan regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut;
Log Mt = Log.a0 + a1 Log. PDRBt + a2 Log.JWBt+ a3 Log INFLt + Log er
dimana : Mt = jumlah impor antar provinsi Bali tahun t; PDRBt = Produk Domestik Regional Bruto pada tahun t atas dasar harga berlaku, JWBt = jumlah wisatawan
yang berkunjung ke Bali pada tahun t, INFlt = inflasi di Bali pada tahun t dan er = erro term kesalahan dalam penaksiran yang ada dalam model regresi.
Dengan memanfaatkan persamaan regresi berganda di atas selanjutnya dapat dihitung koefisien elastisitas impor terhadap pendapatan penduduk yang diukur
dengan PDRB per kapita atas dasar harga konstan, yakni dengan rumus sebagai berikut:
欠な 噺 磐 ッ鶏経迎稽建
ッ警建 卑 磐 警建
鶏経迎稽建卑 Di mana a1 adalah hasil estimasi koefisien regresi dalam persamaan di atas. Karena
persamaan regresi ini dihitung menggunakan perhitungan logarithma log. Berdasarkan koefisien a1 diketahui sebagai koefisien elastisitas pendapatan yang
diukur dengan PDRB atas dasar harga berluku terhadap impor komoditas antar provinsi Bali. Kemudian melalui kriteria koefisien elastisitas tersebut secara teori
mikro ekonomi dapat ditentukan sifat impor komditas antar provinsi Bali, yaitu bersifat inelastik, elastik atau unitari elastis, dan lain-lain.
3.3. Hipotesis Penelitian