Alat Bahan dan Alat yang Digunakan 1. Bahan Penelitian
metilen biru yang dapat diadsorpsi pada permukaan adsorben. Berdasarkan data pada Tabel 5.1, menunjukkan bahwa adsorben BAS dan BAK
memiliki luas permukaan
relatif lebih tinggi dibandingkan batu padas tanpa dimodifikasi BA. Hal ini
disebabkan oleh adanya aktivasi batu padas dengan asam menjadikan pori pada lempung lebih terbuka, sehingga dapat menyerap molekul metilen biru lebih banyak
dibandingkan BA. Peningkatan luas permukaan pada batu padas teraktivasi asam dikarenakan adanya protonasi gugus OH menjadi OH
2 +
yang disertai terikatnya kation H
+
. Adanya jumlah H
+
yang semakin banyak dengan penambahan asam dapat mendesak Ca, Mg, Fe, K, dan Na yang menempati rongga-rongga pada lapisan
alumina silikat. Daisamping itu fungsi penambahan asam dapat melepaskan ion Al, Fe, dan Mg dan pengotor-pengotor lainnya dari kisi-kisi struktur.
Kemampuan asam sulfat dibandingkan dengan asam klorida untuk mengaktivasi batu padas, jika dilihat dari luas permukaan yang dihasilkan
menunjukkan bahwa asam sulfat memiliki kemampuan lebih baik. Hal ini terlihat dari data luas permukaan batu padas teraktivasi asam sulfat BAS sebesar 18,2423
m
2
g dan batu padas teraktivasi asam klorida BAK 17,0122 m
2
g. Aktivasi dengan asam sulfat telah dilakukan pada penelitian Kumar dkk. 1995, yang menyatakan
bahwa lempung dengan diaktivasi H
2
SO
4
4 N dapat meningkatkan porositas, keasaman permukaan terjadi karena lempung dapat mengalami perubahan struktur
montmorillonit sehingga memiliki sifat yang lebih efektif sebagai pendukung katalis. Perubahan struktur terjadi pada luas permukaan dan mempunyai keasaman
permukaan yang maksimal. Asam sulfat H
2
SO
4
adalah asam yang mempunyai valensi dua, hal tersebut dikarenakan dapat melepas dua ion H
+
untuk ditukarkan. Asam sulfat dikenal sebagai oksidator pada suhu tinggi yang dapat melarutkan
senyawa-senyawa organik.