Metode Pendekatan METODE PENELITIAN

40

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah ”suatu cara atau langkah yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya” Arikunto, 1997:151. Dengan kata lain metode penelitian dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang cara yang digunakan untuk mengadakan suatu penelitian.

A. Metode Pendekatan

Karena fokus utama dalam penelitian ini mengkaji penyelesaian terhadap tindak pidana pencurian, maka metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis, yaitu ”suatu penelitian yang menekankan pada hukum, disamping itu juga berusaha menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku dalam masyarakat”. Di dalam pendekatan penelitian secara ilmiah, dituntut untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan tata urutan yang tertentu pula sehingga tercapai pengetahuan yang benar atau logis. Cara ilmiah tersebut merupakan syarat mutlak untuk timbulnya ilmu, yang dapat diterima oleh akal dengan berpikir ilmiah. Untuk dapat berpikir ilmiah ini maka akan dilalui dengan tiga tahap meliputi : 1. skeptik, yaitu upaya untuk selalu menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pernyataan. 2. analitik, yaitu kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan sebagainya. 3. kritik, yaitu berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu obyektif. Untuk itu maka dituntut agar data dan pola berpikirnya selalu logis Soemitro,1988: 35-36. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Yuridis Sosiologis. Dalam penelitian ini, memandang hukum sebagai fenomena sosial yang terjadi di masyarakat melihat pula peraturan perundang-undangan sebagai aspek hukum dan landasan hukum didalam penelitian. Penelitian ini juga menggunakan metode kepustakaan, yaitu dengan adanya sumber data primer dan sumber data sekunder. Data sekunder dibidang hukum yang dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, meliputi: 1. bahan hukum primer yang mempunyai kekuatan hukum mengikat, meliputi: a. norma dasar Pancasila b. peraturan dasar: batang tubuh UUD 1945, Ketetapan-ketetapan MPR c. peraturan perundang-undangan d. badan hukum yang tidak dikodifikasikan, misalnya hukum adat e. yurisprudensi f. traktat 2. bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan-bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer. 3. bahan hukum tersier, adalah bahan-baahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder Soemitro,1988: 10-12. Dengan menggunakan metode yuridis sosiologis ini, dapat mengetahui bagaimana hukum itu dilaksanakan termasuk proses penegakan hukum law enforcement. Karena penelitian jenis ini dapat mengungkapkan permasalahan- permasalahan yang ada dibalik pelaksanaan dan penegakan hukum. Disamping itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagi bahan dalam penyusunan suatu peraturan perundang-undangan.

B. Fokus Penelitian