3.2 Rangkaian Mikrokontroler ATmega 8535
Pada alat ini, mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler ATmega 8535 yang berfungsi untuk membaca level ketinggian air yang dideteksi oleh
sensor ultrasonik. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 3.2 Diagram Blok Rangkaian Mikrokontroler ATmega 8535
Mikrokontroler ATmega 8535 merupakan mikrokontroler 8 bit teknologi CMOS dengan konsumsi daya rendah yang berbasis arsitektur enhanced RISC AVR.
Mikrokontroler ini menyediakan fitur-fitur seperti 8K byte memori In-system Programmable Flash dengan kemampuan Read-While-Write, 512 byte
EEPROM, Port IO 32 bit yang dikelompokkan dalam Port A, Port B, Port C dan Port D, Analog to Digital Converter 10-bit sebanyak 8 input, TimerCounter
sebanyak 8 buah, Analog Comparator, Komunikasi serial standar USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps dan dengan frekuensi clock maksimum 16 MHz.
Pada gambar tersebut terlihat fungsi fungsi pin mikrokontroler ATmega 8535 yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
pin 29 PC7TOSC2 : untuk sensor ultrasonik
pin 28 PC6 TOSC1 : untuk sensor ultrasonik
pin 23 PC1 : untuk lampu indikator warna hijau.
Pin 24 PC2 : untuk lampu indikator warna orange.
Pin 25 PC3 : untuk lampu indikator warna orange.
Pin 26 PC4 : untuk lampu indikator warna orange.
Pin 27 PC5 : untuk lampu indikator warna merah.
Pin 15 PD1 TXD : untuk rangkaian receiver KYL 1020U
Pin 14 PD0 RXD : untuk rangkaian transmitter KYL 1020U
Pada Alat ini mikrokontroler berfungsi untuk membaca hasil deteksian sensor ultrasonik dan mengubahnya ke bentuk data digital. Setelah itu data akan dikirim
ke PC menggunakan Modul RF transceiver KYL 1020U.
3.3 Rangkaian skematik power supply
Power suply merupakan pensupplay tegangan dan arus ke seluruh rangkaian yang ada dimana power suply ini memiliki dua keluaran yaitu untuk tegangan 5 Volt
dan 12 Volt. Keluaran 5 Volt digunakan untuk menghidupkan dan mengaktifkan seluruh rangkaian kecuali rangkaian ADC, keluaran 12 Volt digunakan untuk
mensupplay tegangan ke rangkaian ADC. Hal itu disebabkan karena rangkaian ADC memerlukan tegangan input sebesar 12 Volt agar tegangan refrensinya
stabil. Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt
AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh
kapasitor 2200 μF. Regulator tegangan 5 volt LM7805CT digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan
masukannya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Rangkaian Skematik Power Supply
LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi sebagai penguat arus apabila terjadi kekurangan arus pada
rangkaian, sehingga regulator tegangan LM7805CT tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil
dari keluaran jembatan dioda.
3.4 Rangkaian Buzzer