PPKn | 163
1 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
2 Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
3 Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. 4 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5 Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Dengan
kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap
pertahanan dan kemanan negara. TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai
macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta sishankamrata. Sistem pertahanan dan kemanan
rakyat semesta pada hakikatnya adalah segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana
dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain, penyelenggaraan
sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan
164 | Kelas XI SMAMASMKMAK
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta
merupakan pilihan yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia
yang diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri
serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam
usaha pertahanan negara. Meskipun dikemudian hari Indonesia telah
mencapai tingkat kemajuan yang cukup tinggi, model tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan
dengan menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai dengan perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan berikut.
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi
upaya pertahanan. c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geograis sebagai negara kepulauan.
Sumber: www.tegalkab.go Gambar 5.5 Perwujudan kemanunggalan TNIPolri dan rakyat
Info Kewarganegaraan
Komponen sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta terdiri
atas: 1. TNI sebagai kekuatan utama
sistem pertahanan. 2. POLRI sebagai kekuatan utama
sistem kemanan. 3. Rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
PPKn | 165
Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan pada doktrin dan strategi sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan ancaman
yang dihadapi Indonesia. Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan dapat terlaksana secara efektif dan eisien, diupayakan keterpaduan yang sinergis
antara unsur militer dengan unsur militer lainnya, maupun antara kekuatan militer
dengan kekuatan nirmiliter. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam keterpaduan tiga kekuatan militer Republik Indonesia, yaitu keterpaduan antar
kekuatan darat, kekuatan laut, dan kekuatan udara. Adapun, keterpaduan antara kekuatan militer dan kekuatan nirmiliter diwujudkan dalam keterpaduan antar-
komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Keterpaduan tersebut diperlukan dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan, baik
dalam rangka menghadapi ancaman tradisional maupun ancaman non-tradisional. Berdasarkan analisis lingkungan strategik, ancaman militer dari negara lain
ancaman tradisional yang berupa invasi, adalah kecil kemungkinannya. Namun demikian, kemungkinan ancaman tersebut tidak dapat diabaikan dan harus
tetap dipertimbangkan. Ancaman tradisional yang lebih mungkin adalah konlik terbatas yang berkaitan dengan pelanggaran wilayah danmenyangkut masalah
perbatasan. Komponen Utama disiapkan untuk melaksanakan operasi militer untuk perang OMP. Penggunaan komponen cadangan dilaksanakan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama bila diperlukan, melalui proses mobilisasi demobilisasi. Kendati kekuatan pertahanan siap dikerahkan untuk melaksanakan
OMP, namun setiap bentuk perselisihan dengan negara lain selalu diupayakan penyelesaiannya melalui jalan damai. Penggunaan kekuatan pertahanan untuk
tujuan perang hanya dilaksanakan sebagai jalan terakhir apabila cara-cara damai tidak berhasil.
Ancaman non-tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh aktor non- negara terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatan bangsa
Indonesia. Ancaman non-tradisional merupakan ancaman faktual yang saat ini dihadapi oleh Indonesia. Termasuk dalam ancaman ini adalah gerakan separatis
bersenjata, terorisme internasional maupun domestik, aksi radikal, pencurian sumber daya alam, penyelundupan, kejahatan lintas negara, dan berbagai bentuk
aksi ilegal lain yang berskala besar. Oleh karenanya kekuatan pertahanan, terutama TNI, juga disiapkan untuk melaksanakan operasi militer selain perang
OMSP guna menghadapi ancaman non-tradisional. Pengerahan kekuatan TNI untuk OMSP dilaksanakan berdasarkan keputusan politik pemerintah.
166 | Kelas XI SMAMASMKMAK
Tugas Kelompok 5.1
Nah, setelah kalian membaca uraian di atas, coba kalian bersama teman sebangku melakukan penilaian atas strategi yang diterapkan bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman terhadap integrasi nasional Informasikan hasil penilaian kelompok kalian kepada kelompok lainnya
Jenis Ancaman Bentuk Strategi
Indikator Keberhasilan
Ancaman bermuatan ideologi
Ancaman bermuatan politik
Ancaman bermuatan ekonomi
Ancaman bermuatan sosial budaya
Ancaman pertahanan dan keamanan
Releksi
Setelah kalian mempelajari materi strategi dalam mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional, tentunya kalian semakin paham bahwa upaya untuk mengatasi
ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional tentu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Nah, sekarang coba kalian lakukan
identiikasi perilaku masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian dalam mendukung upaya untuk mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional
No Sikap dan Perilaku
1. Menjalankan ronda malam secara rutin
2. 3.
PPKn | 167
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10.
Rangkuman
1. Kata Kunci Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi
pada bab ini adalah integrasi nasional, strategi nasional, ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.
1. Intisari Materi a. Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek
kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial.
b. Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa
Indonesia. Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan
memperkukuh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta
terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari
ancaman yang dapat memecah belah bangsa. c. Ancaman bagi integrasi nasioanal tersebut datang dari luar
maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan.
d. Strategi pertahanan dan kemanan negara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta sishankamrata.
168 | Kelas XI SMAMASMKMAK
e. Ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam membangun integrasi nasional tidak hanya bersifat militer, tetapi ancaman non-
militer pun tidak kalah bahayanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan non-militer yang tidak kalah hebat dengan
strategi untuk mengatasi ancaman militer. Strategi pertahanan non-militer merupakan segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi, informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.
Penilaian Diri 1. Penilaian Sikap
Nah, coba sekarang kalian renungi diri masing-masing. Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan dengan rutinitas yang
biasa dilakukan selalu, sering , kadang-kadang, tidak pernah. Berikan alasan dilakukannya perilaku itu. Ingat kamu harus mengisinya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
No. Pernyataan
Selalu Sering
Kadang- kadang
Tidak Pernah
Alasan
1. Melaksanakan
upacara bendera dengan khidmat.
2. Menghormati
orang lain yang sedang
beribadah.
3. Berpartisipasi
dalam setiap kegiatan kerja
kelompok.
PPKn | 169
4. Menggunakan
produksi dalam negeri.
5. Menyanyikan
lagu nasional dengan
semangat.
6. Menghormati
teman yang berbeda suku,
agama, ras, budaya, dan
gender.
7. Melaksanakan
setiap kesepakatan
bersama, meskipun
berbeda dengan keinginan
pendapat sendiri.
8. Menjadi
penengah ketika terjadi
perselisihan di kelas.
9. Menghargai
pendapat orang lain meskipun
berbeda dengan pendapat sendiri.
10. Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan
benar ketika berkomunikasi
dengan teman yang berbeda
daerah dan suku bangsanya.
170 | Kelas XI SMAMASMKMAK
Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom perilaku- perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan perilaku
kalian agar menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila jawaban kalian “selalu” atau “sering”, pertahankanlah dan wujudkan sikap tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist ✓ pada kolom sangat paham, paham
sebagian, belum paham.
No Sub-Materi Pokok
Sangat Paham
Paham Sebagian
Belum Paham
1. Menelaah Ancaman terhadap
Integrasi Nasional a. Ancaman di Bidang Idelogi
b. Ancaman di Bidang Politik c. Ancaman di Bidang Ekonomi
d. Ancaman di Bidang Sosial
Budaya e. Ancaman di Bidang
Pertahanan dan Keamanan 2.
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap Ipoleksosbudhankam dalam
Membangun Integrasi Nasional a. Strategi Mengatasi Ancaman di
Bidang Ideologi dan Politik b. Strategi Mengatasi Ancaman di
Bidang Ekonomi c. Strategi Mengatasi Ancaman di
Bidang Sosial Budaya d. Strategi Mengatasi Ancaman
di Bidang Pertahanan dan Kemanan
PPKn | 171
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori sangat paham mintalah materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian.
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori paham sebagian dan belum paham coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan
lebih lengkap, agar kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum dipahami.
Proyek Kewarganegaraan Mari Menyelesaikan Permasalahan
1. Pilihlah oleh kelasmu salah satu masalah-masalah di bawah ini.
a. Rendahnya rasa nasionalisme dikalangan remaja. b. Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya
nasional. c. Semakin meningkatnya angka kemiskinan.
d. Banyaknya remaja yang lebih senang terhadap budaya barat dibandingkan budaya nasional.
2. Bentuklah kelasmu dalam 4 kelompok untuk membahas satu masalah yang
dianggap paling penting oleh kelasmu. 3.
Masing-masing kelompok mengkaji permasalahan tersebut dan membuat laporan portofolio dengan pembagian tugas sebagi berikut.
a. Kelompok I: Menjelaskan masalah secara tertulis dilengkapi
gambar, foto, karikatur, judul surat kabar dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasinya tentang:
1 Bagaimana jalannya masalah? 2 Seberapa luas masalah tersebar pada bangsa dan negara?
3 Mengapa masalah harus ditangani pemerintah dan haruskah seseorang bertanggung jawab memecahkan masalah?
4 Adakah kebijakan tentang masalah tersebut? 5 Adakah perbedan pendapat, siapa organisasi yang berpihak
pada masalah ini? 6 Pada tingkat atau lembaga pemerintah apa yang bertanggung
jawab tentang masalah ini?
b. Kelompok II: Merumuskan kebijakan alternatif untuk mengatasi
masalah. Menjelaskan secara tertulis dilengkapi gambar, foto, karikatur dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasinya
tentang: