commit to user
Notoatmodjo 2007, tenaga kesehatan merupakan
faktor penguat
yang mempengaruhi pendidikan kesehatan.
Semua petugas kesehatan baik dilihat dari
jenis dan tingkatannya pada dasarnya adalah pendidik kesehatan.
B. Motivasi Ibu dalam Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA
Hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa hasil pretest pada
kelompok kontrol
dan perlakuan
mayoritas mempunyai motivasi sedang. Jika dilihat dari karakteristik responden
mayoritas mempunyai
pendidikan terakhir menengah dan memperoleh
informasi dari tenaga kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Notoatmodjo 2005, pendidikan yang
kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap
nilai-nilai baru yang diperkenalkan. tenaga kesehatan merupakan
Hasil pretest pada kelompok kontrol dan perlakuan terdapat responden yang
mempunyai motivasi tinggi. Jika dilihat dari karakteristik responden mempunyai
pendidikan terakhir perguruan tinggi dan pernah mendapatkan informasi dari
tenaga kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan
oleh Notoatmodjo 2011, semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah seseorang tersebut menerima
informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan
yang dimilikinya.
Seseorang yang
memiliki tingkat
pendidikan yang
tinggi cenderung
mempunyai pola pikir yang lebih berkembang dan lebih logis. Pendidikan
memiliki efek positif terhadap kesadaran kesehatan dan secara langsung berimbas
pada perilaku kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Reis 2012 menyebutkan
bahwa petugas kesehatan merupakan salah satu faktor pendorong individu
untuk berperilaku. Hal ini dikarenakan petugas
kesehatan tersebut
ahli dibidangnya sehingga dijadikan tempat
untuk bertanya
dan memberikan
informasi kesehatan
yang akurat.
Penyampaian informasi yang baik antara petugas kesehatan dengan masyarakat
dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perilaku kesehatan yaitu
deteksi dini kanker serviks.
Hasil pretest kelompok kontrol dan perlakuan juga terdapat responden yang
mempunyai motivasi yang rendah. Jika dilihat
dari karateristik
responden mayoritas
mempunyai pendidikan
terakhir sekolah menegah dan belum pernah mendapatkan informasi. Hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mubarak 2007 bahwa seseorang
yang mempunyai tingkat pendidikannya rendah akan menghambat perkembangan
seseorang
terhadap penerimaan
informasi. Menurut Notoatmojo 2007, perilaku seseorang atau masyarakat
tentang kesehatan
ditentukan oleh
pengetahuan. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih
langgeng daripada
yang tidak
didasari pengetahuan. Selain faktor pendidikan
dan informasi terdapat faktor lain yang mempengaruhi rendahnya motivasi yaitu
kurangnya
dukungan suami
dan keluarga, biaya, dan fasilitas kesehatan
untuk melakukan pemeriksaan IVA. Hasil penelitian pada tabel 4.5
diketahui bahwa hasil posttest pada kelompok perlakuan tidak ada yang
mempunyai motivasi rendah dan 13 responden
mengalami peningkatan
motivasi. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh
Nursalam 2008 bahwa pendidikan kesehatan
adalah proses yang direncanakan dengan sadar untuk menciptakan peluang bagi
individu
untuk senantiasa
belajar memperbaiki kesadaran Literacy serta
meningkatkan pengetahuan
dan
commit to user
keterampilan Life
skill demi
kepentingan kesehatannya.
Menurut Machfoedz
dan Suryani
2007 menyatakan
bahwa orang
yang pengetahuannya
bertambah maka
kecakapannya bertambah
sehingga muncul kesadaran dalam diri untuk
bersikap yang baik. Faktor lain yang mempengaruhi meningkatkan motivasi
pada
kelompok perlakuan
adalah dukungan suami dan keluarga.
Hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa hasil posttest pada
kelompok kontrol
mayoritas tidak
mengalami perubahan
motivasi. Responden dengan motivasi rendah
mayoritas tidak mengalami perubahan. Jika dilihat dari karakteristik responden
yang
mempunyai motivasi
rendah mayoritas
mempunyai pendidikan
terakhir sekolah menengah dan tidak pernah
mendapatkan informasi
sebelumnya. Menurut Wanti 2003, responden berlatar belakang pendidikan
rendah yaitu cenderung sulit untuk mengetahui informasi yang tersedia
karena keterbatasan pengetahuan. Faktor lain yang mempengaruhi motivasi ibu
adalah sikap berupa rasa takut dan malu pada saat pemeriksaan, dukungan suami,
dan
keterjangkauan jarak
dengan fasilitas kesehatan.
Hasil posttest kelompok kontrol terdapat 1 responden yang mengalami
kenaikan motivasi dari rendah menjadi motivasi sedang. Jika dilihat dari
karakteristik
responden mempunyai
pendidikan terakhir sekolah menengah dan pernah mendapatkan informasi dari
media. Hal ini sesuai dengan teori menurut Mubarak 2007 bahwa setiap
informasi
yang diterima
akan meninggalkan
jejak-jejak didalam
storage memori manusia, dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatan.
Dan pada
waktu tertentu
dapat ditimbulkan kembali, jejak-jejak tersebut
dinamakan memory traces. Faktor lain yang
mempengaruhi meningkatnya
motivasi ibu adalah adanya dukungan dari suami dan keluarga.
C. Pengaruh Pendidikan