Uji biologis bungkil biji jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan pengolahan ekstrak metanol dan fermentasi menggunakan Rhizopus oryzae serta Trichoderma viride pada ayam broiler
UJI BIOLOGIS BUNGKIL BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas
L.) YANG DIOLAH DENGAN EKSTRAK METANOL DAN
FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oryzae SERTA
Trichoderma viride PADA AYAM BROILER
SKRIPSI
NOVITA NURLAILI
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
RINGKASAN
NOVITA NURLAILI. D24054341. Uji Biologis Bungkil Biji Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) dengan Pengolahan Ekstrak Metanol dan Fermentasi
menggunakan Rhizopus oryzae serta Trichoderma viride pada Ayam Broiler.
Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan. Institut
Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
: Dr. Ir. Sumiati, MSc
: Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, MS
Bungkil biji jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan hasil ikutan dari
proses pengepresan biji jarak untuk menghasilkan minyak. Pemanfaatan bungkil biji
jarak pagar sebagai pakan memiliki kendala, meskipun kandungan nutrisinya cukup
tinggi (protein kasar 53-58%) namun memiliki zat anti nutrisi antara lain saponin,
protease inhibitor, asam fitat serta racun yaitu curcin dan phorbolester. Anti nutrisi
dan racun pada bungkil biji jarak pagar dapat diminimalkan dengan cara pengolahan.
Teknik pengolahan bungkil biji jarak ini dapat berupa pengolahan fisik, kimia dan
biologis. Pada penelitian ini digunakan pengolahan kimiawi berupa ekstraksi dengan
metanol dan pengolahan biologis berupa fermentasi menggunakan Rhizopus oryzae
dan Trichoderma viride.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai uji biologis bungkil biji jarak
pagar yang telah diekstraksi dengan metanol dan difermentasi menggunakan
Rhizopus oryzae serta Trichodherma viride pada ayam broiler. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2008 di Bagian Metabolisme dan
Biosintesis Ternak Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Materi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 20 ekor ayam broiler berumur ± 6 minggu dengan rataan bobot badan
1,6±0,08 kg. Uji biologis dilakukan dengan menggunakan metode Sibbald (1980).
Bahan pakan perlakuan yang diberikan pada ayam broiler adalah P0: bungkil biji
jarak pagar tanpa pengolahan, P1: bungkil biji jarak pagar diekstraksi dengan
menggunakan metanol 90%, P2: bungkil biji jarak pagar difermentasi Rhizopus
oryzae, P3: bungkil biji jarak pagar difermentasi Tricodherma viride. Peubah yang
diamati adalah kecernaan bahan kering, energi metabolis semu, retensi nitrogen,
absorpsi kalsium dan absorpsi fosfor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA), bila terdapat perbedaan nyata
dilanjutkan dengan uji jarak Duncan.
Hasil uji biologis bahan baku berupa bungkil biji jarak pagar yang telah
diekstraksi metanol, difermentasi Rhizopus oryzae dan difermentasi Trichodherma
viride pada ayam broiler adalah nilai kecernaan bahan kering sebesar 21,92%, 8,88%
dan 21,88%, nilai absorpsi nitrogen sebesar 36,39%, 12,71% dan 40,14%, nilai
energi metabolis sebesar 1299,23 kkal/kg, 1009,62 kkal/kg dan 1593,72 kkal/kg,
nilai absorpsi kalsium sebesar 41,04%, 22,71% dan 64,63% serta absorpsi fosfor
sebesar -27,26%, -95,4% dan -3,94%. Rendahnya nilai uji biologis disebabkan
tingginya kadar serat kasar (39,23%, 44,22%, 44,80%) pada bahan pakan tersebut.
Penggunaan bungkil biji jarak pagar sebagai bahan pakan perlu adanya penelitian
lebih lanjut terutama untuk mengurangi serat kasar dengan penggunaan enzim
selulase dan pengurangan asam fitat dengan enzim fitase.
Kata-kata kunci: bungkil biji jarak pagar, energi metabolis, kecernan bahan kering,
absorpsi kalsium, absorpsi fosfor, retensi nitrogen.
ii
ABSTRACT
Biological assay of Jatropha curcas meal treated with methanol extraction and
fermentation using Rhizopus oryzae and Trichoderma viride on
broiler chicken
N. Nurlali, Sumiati, D. A. Astuti
The utilization of Jatropha curcas meal as feedstuff is restricted by anti nutrients
such as saponin, protease inhibitor, phytic acid and toxic substances like curcin and
phorbolester contained in the Jatropha curcas meal. This experiment was aimed to
evaluate the biological value of Jatropha curcas meal treated with methanol
extraction and fermentation using Rhizopus oryzae and Trichoderma viride on broiler
chickens. The biological test used twenty broiler chickens of four weeks of age and
using after Sibbald method (1980). The treatments were P0 (Jatropha curcas meal
without treatment), P1 (extracted Jatropha curcas meal using methanol), P2
(fermented Jatropha curcas meal using Rhizopus oryzae), and P3 (fermented
Jatropha curcas meal using Trichoderma viride). Design of this study was
completely randomized design, with four treatments and four replications. The data
were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA), and differences among
treatments were further tested using Duncan Multiple Range test. The parameters
observed were dry matter digestion, nitrogen retention, Apparent Metabolizable
Energy (AME), calcium and phosporus absorption. The P1, P2 and P3 treatments
highly significantly (P
L.) YANG DIOLAH DENGAN EKSTRAK METANOL DAN
FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oryzae SERTA
Trichoderma viride PADA AYAM BROILER
SKRIPSI
NOVITA NURLAILI
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
RINGKASAN
NOVITA NURLAILI. D24054341. Uji Biologis Bungkil Biji Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) dengan Pengolahan Ekstrak Metanol dan Fermentasi
menggunakan Rhizopus oryzae serta Trichoderma viride pada Ayam Broiler.
Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan. Institut
Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
: Dr. Ir. Sumiati, MSc
: Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, MS
Bungkil biji jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan hasil ikutan dari
proses pengepresan biji jarak untuk menghasilkan minyak. Pemanfaatan bungkil biji
jarak pagar sebagai pakan memiliki kendala, meskipun kandungan nutrisinya cukup
tinggi (protein kasar 53-58%) namun memiliki zat anti nutrisi antara lain saponin,
protease inhibitor, asam fitat serta racun yaitu curcin dan phorbolester. Anti nutrisi
dan racun pada bungkil biji jarak pagar dapat diminimalkan dengan cara pengolahan.
Teknik pengolahan bungkil biji jarak ini dapat berupa pengolahan fisik, kimia dan
biologis. Pada penelitian ini digunakan pengolahan kimiawi berupa ekstraksi dengan
metanol dan pengolahan biologis berupa fermentasi menggunakan Rhizopus oryzae
dan Trichoderma viride.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai uji biologis bungkil biji jarak
pagar yang telah diekstraksi dengan metanol dan difermentasi menggunakan
Rhizopus oryzae serta Trichodherma viride pada ayam broiler. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2008 di Bagian Metabolisme dan
Biosintesis Ternak Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Materi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 20 ekor ayam broiler berumur ± 6 minggu dengan rataan bobot badan
1,6±0,08 kg. Uji biologis dilakukan dengan menggunakan metode Sibbald (1980).
Bahan pakan perlakuan yang diberikan pada ayam broiler adalah P0: bungkil biji
jarak pagar tanpa pengolahan, P1: bungkil biji jarak pagar diekstraksi dengan
menggunakan metanol 90%, P2: bungkil biji jarak pagar difermentasi Rhizopus
oryzae, P3: bungkil biji jarak pagar difermentasi Tricodherma viride. Peubah yang
diamati adalah kecernaan bahan kering, energi metabolis semu, retensi nitrogen,
absorpsi kalsium dan absorpsi fosfor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA), bila terdapat perbedaan nyata
dilanjutkan dengan uji jarak Duncan.
Hasil uji biologis bahan baku berupa bungkil biji jarak pagar yang telah
diekstraksi metanol, difermentasi Rhizopus oryzae dan difermentasi Trichodherma
viride pada ayam broiler adalah nilai kecernaan bahan kering sebesar 21,92%, 8,88%
dan 21,88%, nilai absorpsi nitrogen sebesar 36,39%, 12,71% dan 40,14%, nilai
energi metabolis sebesar 1299,23 kkal/kg, 1009,62 kkal/kg dan 1593,72 kkal/kg,
nilai absorpsi kalsium sebesar 41,04%, 22,71% dan 64,63% serta absorpsi fosfor
sebesar -27,26%, -95,4% dan -3,94%. Rendahnya nilai uji biologis disebabkan
tingginya kadar serat kasar (39,23%, 44,22%, 44,80%) pada bahan pakan tersebut.
Penggunaan bungkil biji jarak pagar sebagai bahan pakan perlu adanya penelitian
lebih lanjut terutama untuk mengurangi serat kasar dengan penggunaan enzim
selulase dan pengurangan asam fitat dengan enzim fitase.
Kata-kata kunci: bungkil biji jarak pagar, energi metabolis, kecernan bahan kering,
absorpsi kalsium, absorpsi fosfor, retensi nitrogen.
ii
ABSTRACT
Biological assay of Jatropha curcas meal treated with methanol extraction and
fermentation using Rhizopus oryzae and Trichoderma viride on
broiler chicken
N. Nurlali, Sumiati, D. A. Astuti
The utilization of Jatropha curcas meal as feedstuff is restricted by anti nutrients
such as saponin, protease inhibitor, phytic acid and toxic substances like curcin and
phorbolester contained in the Jatropha curcas meal. This experiment was aimed to
evaluate the biological value of Jatropha curcas meal treated with methanol
extraction and fermentation using Rhizopus oryzae and Trichoderma viride on broiler
chickens. The biological test used twenty broiler chickens of four weeks of age and
using after Sibbald method (1980). The treatments were P0 (Jatropha curcas meal
without treatment), P1 (extracted Jatropha curcas meal using methanol), P2
(fermented Jatropha curcas meal using Rhizopus oryzae), and P3 (fermented
Jatropha curcas meal using Trichoderma viride). Design of this study was
completely randomized design, with four treatments and four replications. The data
were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA), and differences among
treatments were further tested using Duncan Multiple Range test. The parameters
observed were dry matter digestion, nitrogen retention, Apparent Metabolizable
Energy (AME), calcium and phosporus absorption. The P1, P2 and P3 treatments
highly significantly (P