Kerangka Konsep Rancangan Penelitian Teknik Pengambilan Sampel Metode Analisis Data

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Larva Nyamuk

Merupakan salah satu bentuk metamorfosa siklus hidup nyamuk. Nyamuk mengalami metamormofosa sempurna dengan bentuk siklus hidup berupa telur, larva beberapa instar, pupa, dan dewasa. Larva nyamuk dapat ditemukan dengan mudah menggantungkan diri di permukaan air. Karena mudah ditemukan, tahap ini merupakan tahap hidup nyamuk yang paling ideal untuk dibasmi. - Identifikasi larva nyamuk - Menghitung kepadatan larva nyamuk - Lokasi larva yang dijumpai o Wadah artifisial o Wadah alami o Genangan air tanah - Musim larva yang dijumpai Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis larva nyamuk di Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Medan. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Medan. Dipilihnya kecamatan Medan Barat untuk penelitian oleh peneliti karena kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan dengan kasus DBD tertinggi pada tahun 2010 dengan jumlah kasus 74 dan kelurahan Karang Berombak merupakan kelurahan yang berbatasan langsung dengan aliran sungai Deli Dinkes Medan, 2010.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu pengumpulan sampel dan data dilaksanakan mulai bulan September 2013 hingga Desember 2013 yaitu selama 4 bulan. 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah rumah penduduk di Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Medan. Universitas Sumatera Utara Kriteria Inklusi Larva nyamuk sebagai sampel yang berada di genangan air di dalam dan di luar rumah penduduk yang meliputi halaman dan selokan di sekitar rumah penduduk Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Medan Kriteria Eksklusi Sampel yang berada di dalam rumah yang terkunci atau pemilik rumah tidak mengizinkan pengambilan sampel. Sampel yang berada di luar halaman dan bukan di selokan sekitar rumah penduduk di Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Medan.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah larva nyamuk di dalam dan luar rumah penduduk di Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Medan.

4.4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara “selected random sampling” dimana semua sampel yang dimasukkan ke dalam penelitian ini memenuhi kriteria pemilihan sampel. Hasil penjajakan awal, jumlah rumah penduduk di Kelurahan Karang Berombak, kecamatan Medan Barat adalah 3478. Menurut Notoatmodjo 2005, untuk mencapai jumlah sampel dari populasi yang jumlahnya lebih kecil dari 10.000 dapat dihitung berdasarkan rumus berikut. n = � 1 + N � 2 n = 3478 1 + 3478 0.05 2 = 358.74 360 Keterangan : N = Besar populasi n = Besar sampel d = tingkat kepercayaan ketepatan yang diinginkan 5 = 0,05 Universitas Sumatera Utara Dari rumus di atas, maka sekurang-kurangnya 360 rumah diperlukan dalam penelitian ini.

4.5. Cara identifikasi jenis larva

. 4.5.1. Di lapangan Lokasi penemuan larva nyamuk mencakup genangan air yang terdapat di dalam wadah artifisial plastik bekas, vas bunga, ban bekas, wadah alami tempurung kelapa, ruas bambu, lubang pohon dan genangan air tanah kolam, rawa, selokan. Larva diambil dengan menggunakan pipet untuk larva yang ditemukan di tempat yang kecil, atau diambil menggunakan gayung untuk larva yang berada di tempat yang luas. Larva yang berada di air keruh diambil dengan bantuan senter. Larva yang sudah diambil dipindahkan ke dalam plastik. Plastik diberi label dan dicatat lokasi pengambilan larva dan pH air saat pengambilan. Larva kemudian diidentifikasi di laboratorium menggunakan buku identifikasi.

4.5.2. Di laboratorium

Larva diambil dengan menggunakan pipet dan ditempatkan dalam plastik dan larva dimatikan menggunakan air yang bertemperatur 60 C. Tempatkan larva nyamuk pada kaca objek di bawah mikroskop kemudian diamati. Identifikasi larva berdasarkan buku dan jurnal kunci identifikasi seperti bentuk kepala, segmen abdomen akhir, segmen anal dan sisirnya.

4.6. Metode Analisis Data

Data yang terkumpul di analisis meliputi index larva-larva yang merupakan angka bebas larva, breteau index, house index, dan container index untuk nyamuk Aedes sp.

A. Angka bebas Larva ABL

Angka bebas larva adalah persentase jumlah rumah bebas larva diantara rumah yang diperiksa secara acak. Universitas Sumatera Utara ��� = �����ℎ ����ℎ ����� ����� �����ℎ ����ℎ ���� ��������� × 100 50 resiko penularan penyakit rendah 50 resiko penularan penyakit tinggi

B. House Index HI

House Index adalah persentase jumlah rumah yang ditemukan larva dengan rumah yang diperiksa secara acak HI = �����ℎ ����ℎ ��������� ����� �����ℎ ����ℎ ��������� × 100 50 resiko penularan penyakit tinggi 50 resiko penularan penyakit rendah

C. Container Index CI

Container Index adalah persentase jumlah wadah yang ditemukan larva pada jumlah wadah yang diperiksa yang dipilih secara acak Yuniati, 2012 CI = �����ℎ ����ℎ ��������� ����� �����ℎ ����ℎ ��������� × 100 50 resiko penularan penyakit tinggi 50 resiko penularan penyakit rendah

D. Breteau IndexBI

Breteau Index adalah jumlah persentase wadah yang terdapat larva dengan rumah yang diperiksa Zulkarnaini, 2009. BI = �����ℎ ����ℎ ��������� ����� �����ℎ ����ℎ ��������� × 100 50 resiko penularan penyakit tinggi 50 resiko penularan penyakit rendah Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian