Subjek S Predikat P Pelengkap pel

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penuturpenulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengarpembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengarpembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

B. Unsur-Unsur Kalimat Efektif

Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek S, predikat P, objek O, pelengkap Pel, dan keterangan Ket. Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain objek, pelengkap, dan keterangan dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.

1. Subjek S

Subjek S adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok benda, sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkalpokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis katafrasa benda nominal, klausa, atau frasa verbal. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini: Ayahku sedang melukis, Meja direktur besar, Yang berbaju batik dosen saya, Berjalan kaki menyehatkan badan, dan Membangun jalan layang sangat mahal.Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah Subjek.

2. Predikat P

3 Predikat P adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan tindakan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek pelakutokoh atau benda di dalam suatu kalimat. Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek S, P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan contoh berikut:Kuda meringkik, Ibu sedang tidur siang, Putrinya cantik jelita, Kota Jakarta dalam keadaan aman, dan Kucingku belang tiga. Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah Predikat.

3. Objek O

Objek O adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O. Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan. Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan ubahan posisinya bila kalimatnya dipasifkan.

a. Martina Hingis mengalahkan Yayuk Basuki O Yayuk Basuki S dikalahkan oleh Martina Hingis.

b. Orang itu menipu adik saya O Adik saya S ditipu oleh oran itu.

4. Pelengkap pel

Pelengkap P atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan contoh di bawah ini: a. Ketua MPR membacakan Pancasila. S P O b. Banyak orpospol berlandaskan Pancasila. S P Pel 4 Kedua kalimat aktif a dan b yang Pel dan O-nya sama-sama diisi oleh nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat a yang menempatkan Pancasila sebagai O.

5. Keterangan ket