memakai prinsip samurai lama. Sehingga Saigo melakukan pergerakan demokrasi dalam bentuk pemberontakandi Kagoshima. Yang mendanai segala pemberontkan adalah para
mantaan samurai yang menduung pergerakan yang direncanaka oleh Saigo. Mereka menuntut agar pemerintah mengembalikan kekuasaa kemiliteran kepada mantan samurai.
Sehingga terjadilah pemberontakan yang disebut pemberontakaan Barat Daya. Pada pemberontakan ini Saigo melakukan berbagai penyerangan terhadap pihak pemerintah,
yang pada akhirnya kelompok Saigo diserang dan dibunuh oleh tentara pemerintah. Maka karena itu keputusan pemerintah mengenai peraturan wajib militer dianggap sudah syah
dan ditermas oleh aetiap golongan masyarakat. Kerena dipatahkanya pemberontakan Barat Daya kelas shizoku mengalami
kemunduran yang sangat nenentukan dan tokoh pergerakan berngsur dimbil alih oleh kelas gono petani miskin yang selanjutnnya akan dijelaskan dalm sub bab selanjutnya.
3.2. Gerakan Demokrasi Oleh Golongan Petani Kaya Gono Minken.
Gerakan demokrasi oleh petani kaya sering terjadi di daerah Tosa, Karena Tosa merupakan pusat dari pergerakan demokrasi dan daerah asal pemimpin gerakan demokrasi
yaitu Itagaki Taisuke. Gono mengalihkan perhatiannya kepada pergerakan politik sebagai gerakan pemerintahan yang olarki yang menitikberatkan industrialisasi diperkotaan. Faktor
kuat yang mempengaruhi pergerakan dikalangan gono adalah beban pajak yang berat setelah pembaharuan pajak. Golongan ini berpusat pada golongan petani, dengan gono
sebagai penggerak dan menduduki aselon-aselon pimpinan yang penting. Golongan ini
mempunyai bermacam-macam kegiatan, antara lain perkumpulan politik yang berpusat pada desa-desa petani. Mereka mulai dengan tuntutannya dalam bentuk gerakan anti
kebijaksanaan pemerintah, seperti pembaharuan pajak yang didasarkan atas pemikiran bahwa rakyat berhak atas membicarakan pajak yang dipungut oleh pemerintah, dan berhak
Universitas Sumatera Utara
menolak atau menerima pajak tersebut. Kegiatan lain golongan tesebut disamping mendirikan perkumpulan politik juga mendirikan perkumpulan ekonomi, pelbagai
perusahaan, perbaikaan tekinik pertanian, berbagai macam rapat, ceramah dan sebagainya. Tokoh yang berperan dalam gerakan ini masih Itagaki Taisuke. Dalam gerakan ini
Itagaki lebih maju ketahap yang lebih lanjut daripada saat digerakan yag dipimpin oleh mantan samurai yaitu sudah terbentuknya partai politik Jiyu-to pertama di Jepang. Karena
partai ini banyak didukung oleh bekas samurai, petani kaya, petani miskin, petani penyewa tanah dan juga oleh pedagang raksasa dari kota, dan juga rakyat kecil dikota. Tetapi ini
menimbulkan keirian bagi pihak pemerintah. untuk memecah belahkan partai politik tersebut pihak pemerintah melakukan penyogokan kepada para pemimpin gerakan
demokrasi dengan memberikan Itagaki tour ke luar negeri. Hal ini imenyebabkan pamor Itagaki sebagai peminpim gerakan demokrasi turun. Sehingga terjadi pertentangan
dikalangan kelompok demokrasi yang sangat berpeluang bagus bagi pemerintah untuk menghancurkan gerakan demokrasi. Padahal sebenarnya tujuan dari pergerakan demokrasi
belum sepenuhnnya tercapai. Karena gerakan demokrasi yang dipimpin oleh petani kaya mengalami
kemunduran, maka dengan segera kaisar mengeluarkan amanat kepada pemerintah daerah, mengenai penambahan pajak tanah dan militer. Tindakan ini benar-benar merugikan
gerakan demokrasi oleh karena itu terjadi pula perlawanan-perlawanan kaum petani miskin didaerah-daerah. Sehingga simpati petani miskin kepada partai politik berkurang.
Akibatnya terjadilah perpecahan dibadan partai politik tersebut. Dengan demikian akan terjadi pembabakan “Gerakan Demokrasi” yang baru yang digerakkan oleh petani miskin
nomin yang akan diuraiakan pada sub bab berikutnya.
3.3. Gerakan Demokrasi Oleh Golongan Petani Miskin Nomin Minken