kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbatas dari multikolinieritas.
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap atau disebut homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED
nilai prediksi dengan SRESID nilai residualnya. Analisa pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat
heteroskedastisitas jika : 1. titik-titik data menyebar diatas, dibawah atau disekitar angka nol
2. titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja 3. penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
4. penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya t -1.Secara sederhana
adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara
Universitas Sumatera Utara
variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Uji autokorelasi
hanya dilakukan pada data time series runtut waktu dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner di mana
pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Model regresi pada penelitian di Bursa Efek Indonesia di
mana periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi.Uji yang digunakan dalam penelitian untuk mendeteksi ada
tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Waston DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu :
1. nilai D-W lebih keci dari -2 berarti korelasi positif 2. nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
3. nilai D-W lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi negative
3.6.2 Pengujian Hipotesis