Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan

49 |Kementerian Kehutanan 4 Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kehutanan dan Perubahan Iklim Outputkeluaran kegiatan tersebut di atas adalah ketersediaan dan termanfaatkannya Iptek dasar dan terapan lansekap hutan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan kebijakan kehutanan. Indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah: a Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul b Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkanoleh pengguna pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul. 5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Outputkeluaran pelaksanaan kegiatan adalah terselenggaranya tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan secara efektif dan efisien baik pada unit kerja di pusat maupun di daerah, dan menjadi bagian dalam mendukung perwujudan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan. Sedangkan indikator kinerja utama pencapaian output tersebut adalah: a Rencana program dan anggaran sebanyak 20 satuan kerja per tahun. b Laporan dan evaluasi sebanyak 20 unit kerja per tahun. c Sarana dan prasarana perkantoran pada 20 unit kerja per tahun. d Pembinaan pegawai sebanyak 1.702 orang per tahun. e Tata laksana keuangan, umum, kerjasama, dan desiminasi pada 20 unit kerja per tahun.

f. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan

Permasalahan Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan, antara lain: 1 Profesionalisme tenaga fungsional auditor yang berkaitan dengan kompetensi, kapabilitas dan integritasnya masih terbatas, sehingga pelayanan pengawasan belum maksimal. 2 Lemahnya implementasi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah SPIP, sehingga hambatan, penyimpangan dan pelanggaran belum dapat dicegah secara dini. 3 Hasil audit Inspektorat Jenderal, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK‐ RI dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP belum sepenuhnya ditindaklanjuti. Tujuan Peningkatan efektivitas penyelenggaraan kepemerintahan yang bersih dan efisien. Outcomehasil Terwujudnya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kementerian Kehutanan, serta mendorong perwujudan reformasi birokrasi dan tata kelola Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama 1 Laporan hasil audit reguler sebanyak 1.200 laporan 2 Laporan hasil audit khusus sebanyak 125 laporan 3 Laporan hasil reviu laporan keuangan 195 laporan. 4 Laporan pemantauan tindak lanjut hasil audit sebanyak 300 laporan. 50 |Kementerian Kehutanan Potensi hambatan 1 Pelaksanaan pengawasan untuk tata pemerintahan yang baik terkait dengan reformasi birokrasi belum optimal. 2 Implementasi terhadap perubahan paradigma pengawasan dari yang bersifat watchdog menjadi agent of change agen perubahan dalam rangka perbaikan manajemen belum berjalan secara efektif. 3 Pelaksanaan pengawasan berbasis kinerja belum berjalan secara maksimal. Kegiatan ‐kegiatan 1 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat I Outputkeluaran kegiatan di atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan‐satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat I. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b Review laporan keuangan sebanyak 65 laporan c Rencana Kerja Renja Inspektorat I sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5 judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul. 2 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat II Outputkeluatan kegiatan dimaksud di atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat II. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b Hasil review laporan keuangan sebanyak 50 laporan. c Recana Kerja Renja Inspektorat II sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5 judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul. 3 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat III Outputhasil kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat III. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b Hasil review laporan keuangan sebanyak 35 laporan. c Rencana Kerja Renja Inspektorat III sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5 judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul 4 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat IV Outputkeluaran kegiatan tdi atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat IV. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a Hasil audit reguler sebanyak 300 laporan. b Hasil review laporan keuangan sebanyak 45 laporan. c Rencana Kerja Renja Inspektorat IV sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5 judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul. 51 |Kementerian Kehutanan 5 Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran Yang Berindikasi KKN Outputkeluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit terhadap kasus yang diduga berindikasikan korupsi, kolusi dan nepotisme KKN, dengan indikator kinerja utama berupa: a Hasil audit khusus sebanyak 125 laporan. b Hasil identifikasi khusus, serta pengumpulan bahan dan keterangan pulbaket, masing ‐masing sebanyak 125 laporan. c Rencana Kerja Renja Inspektorat khusus sebanyak 5 judul, usulan PKPT sebanyak 5 judul, dan laporan tahunan sebanyak 5 judul. 6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan Outputkeluaran pelaksanaan kegiatan dimaksud di atas adalah terselenggaranya tata kelola administrasi Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan secara efektif dan efisien, dan menjadi bagian dalam mewujudkan tata kelola birokrasi dan tata kelola, dengan indikator kinerja utama berupa: a Renstra Inpektorat Jenderal Kemenhut 1 judul, Renja Inpektorat Jenderal Kemenhut 5 judul, dokumen RKAKLDIPA 5 judul, dokumen PKPT 5 judul, dan data informasi pengawasan 5 judul. b Laporan lingkup Inspektorat Jenderal Kemenhut sebanyak 120 laporan 5 laporan keuangan, 5 LAKIP, 5 laporan APIP, 5 laporan tahunan, 10 laporan semesteran, 20 laporan triwulan, 60 laporan bulanan, 5 laporan kepegawaian, dan 5 laporan barang milik negaraBMN. c Laporan pencermatan kegiatan Kementerian Kehutanan sebanyak 200 laporan, laporan pemantauan tindak lanjut hasil audit sebanyak 300 laporan, dan laporan pemutakhiran data sebanyak 25 laporan. d Peraturan bidang pengawasan sebanyak 30 dokumen dan bulletin pengawasan sebanyak 20 edisi. e Pembinaan pegawai sebanyak 1.300 orang dan diklat pengembangan SDM sebanyak 700 orang .

g. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian