Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015
6
swadaya untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang layak teknik, maka
prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatan dan spesifikasi teknisnya disampaikan
sebagai berikut :
A. Prinsip-Prinsip Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan
Prinsip-prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman kelapa
sawit perluasan, pemeliharaan model- model
peremajaan dan
sosialisasi penggunaan benih kelapa sawit unggul
bermutu bersertifikat secara garis besar sebagai berikut :
1. Daerah sasaran kegiatan ini adalah
wilayah sentra pengembangan kelapa sawit rakyat swadaya;
2. Petani atau kelembagaannya dalam
melaksanakan kegiatan peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat perlu
menerapkan paket teknologi anjuran;
3. Kriteria benih tidak bersertifikat yang
dapat diganti yaitu benih kelapa sawit milik
petani dengan
maksimal penggantian 1 hapetani diutamakan
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015
7
yang berumur 1 satu tahun di pertanaman dan masih dimungkinkan
sampai umur 3 tiga tahun di pertanaman
dengan pertimbangan
tanpa bantuan biaya bongkar; 4.
Benih kelapa sawit tidak bersertifikat yang diganti dengan benih unggul
bermutu bersertifikat,
langsung dimusnahkan dengan dibuat berita
acara pemusnahan ditandatangani oleh Kepala
UPTD dan
Camat serta
disaksikan oleh
Kepala Dinas
Perkebunan ProvinsiKabupaten dan PPNS sebagaimana pada Lampiran;
5. Penggantian hanya berlaku bagi petani
yang sudah terlanjur menanam benih asalan, dan tidak berlaku bagi petani
yang hanya memiliki benih asalan dalam polibeg namun belum ditanam;
6. Benih kelapa sawit merupakan benih
bina yang berasal dari sumber benih kelapa sawit yang telah ditetapkan
pemerintah. Umur
benih yang
disalurkan ke petani anggota kelompok tani berumur antara 9 sembilan
sampai dengan 18 delapan belas
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015
8
bulan dan telah disertifikasi oleh UPTD Pengawasan Mutu Benih setempat.
7. Pengadaan
benih kelapa
sawit pelaksanaannya
harus melalui
produsen benih yang memproduksi benih melalui sistim waralaba benih
yang bekerjasama dengan pemberi waralaba atau melalui produsen benih
yang memiliki izin atau tanda daftar melalui sistim pengadaan pemerintah;
8. Penyaluran
bantuan kegiatan
perluasan kelapa sawit kepada petani atau kelompok tani terpilih dilakukan
setelah melalui proses identifikasi dan seleksi CPCL, dengan kriteria antara
lain
petani swadaya,
tidak mampumiskin, dengan luasan lahan
maksimal 2 Hapetani dan untuk benih yang tidak bersertifikat atas dasar
informasi petanidan atau dokumen asal usul benih serta hasil verifikasi
UPTD;
9. Kriteria Calon Petani dan Calon Lahan
CPCL dapat diatur lebih rinci dalam Petunjuk Pelaksanaan JUKLAK yang
disusun oleh Provinsi sesuai dengan kondisi wilayah yang ada, kemudian
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2015
9
diatur secara spesifik dalam Petunjuk Teknis JUKNIS oleh KabupatenKota
sesuai kondisi petani dan budaya setempat;
10. Paket bantuan merupakan hibah dan
pelaksanaan pengadaan
sarana produksi mengacu kepada PEDOMAN
PENGADAAN DAN
PENGELOLAAN BARANG DAN JASA LINGKUP SATKER
DITJEN PERKEBUNAN TAHUN 2015 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Perkebunan Kementerian Pertanian.
B. Spesifikasi Teknis