Pengumpulan Data Sekunder Umumnya data sekunder adalah hasil-hasil Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer berupa uji petik

3.1.1. Pengumpulan Data Sekunder Umumnya data sekunder adalah hasil-hasil

penyelidikan terdahulu berupa laporan-laporan yang berada dan tersimpan di instansi pemerintah daerah setempat, yaitu diperoleh dari Kantor Dinas Pertambangan dan Sumberdaya Mineral di Palangkaraya. Sedangkan laporan-laporan di Kantor Dinas Pertambangan Kabupaten sangat terbatas sampai tidak ada, terutama di Dinas Kabupaten Kotawaringi Timur. Keadaan ini terungkap pertama-tama karena keberadaan Kantor Dinas Pertambangan Kabupaten yang menangani masalah sumberdaya mineral di kedua daerah tersebut relatip masih baru satu tahun. Dari kegiatan pengumpulan data sekunder yang telah dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringi Timur dan Kapuas terkumpul sejumlah titik lokasi pontensi bahan galian sebagai berikut : Logam, Non logam dan Batubara dalam bentuk digital, yaitu : Kabupaten Kotawaringi Timur Lokasi mineral logam 6 titik. Lokasi mineral non logam 3 titik . Lokasi batubara dan gambut 7 titik. Kabupaten Kapuas Lokasi mineral logam 2 titik. Lokasi mineral non logam 9 titik . Lokasi batubara dan gambut 7 titik.

3.1.2 Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer berupa uji petik

di lapangan telah dilakukan di dua daerah tersebut di atas. Metode yang dilakukan dalam inventarisasi dan evaluasi gambut di daerah ini adalah di desa Palangsian Kabupaten Kotawaringi Timur dan Desa Pilang-Jabiren Kabupaten Kapuas, yang diduga merupakan daerah sebaran atau daerah terdapatnya endapan gambut. Pekerjaan pemboran dangkal memakai bor tangan dimaksud untuk mengetahui ketebalan kedalaman endapan gambut, sekaligus pengambilan conto untuk di analisa. Dari data pemboran tangan yang dilakukan, perkiraan penyebaran endapan gambut dapat diduga serta batasan perhitungan sumberdaya dapat diperkirakan. Setiap uji petik titik pemboran dilakukan pengukuran koordinat titik dengan memakai alat GPS Garmin XL-12. Conto-conto yang diambil diseleksi untuk analisa kimia. Semua conto yang akan di analisa dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk menghindari penguapan atau oksidasi. Selama penyelidikan telah dilakukan pemboran tangan masing masing uji petik sebanyak 25 lubang bor, yang letaknya tersebar diseluruh daerah penyelidikan dengan sistim acak random dan dibantu penambahan data dari parit dan sumur penduduk. Kedalaman pemboran berkisar antara 1 - 8 meter. Sebagian besar pemboran di daerah ini menembus gambut sampai lempung dan batupasir batuan dasar cekungan

3.2. Penyelidikan Laboratorium Umumnya semua conto-conto gambut yang