PEMAPARAN HASI L KEGI ATAN LAPANGAN SUBDI T BATUBARA – 2005 BI TUMEN PADAT – SUNGAI DAREH
I. PENDAHULUAN
Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan
inventarisasi endapan bitumen padat di daerah Sungaidareh dan sekitarnya, Kabupaten Sawahlunto –
Sijunjung sekarang Kabupaten Dharmasraya, Propinsi Sumatra Barat. Hal ini didasarkan kepada
salah satu kebijaksanaan pemerintah di bidang energi yaitu intensifikasi yaitu survei dan eksplorasi sumber-
sumber energi dalam upaya untuk mengetahui secara lebih mantap potensi sumber daya energi yang ada,
dan untuk mengurangi ketergantungan kepada minyak dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri serta
meningkatkan penganekaragaman penggunaan berbagai jenis energi. Dalam hal ini Bitumen padat
adalah salah satu sumber energi yang dapat memegang peranan penting di masa yang akan datang.
Inventarisasi ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan endapan bitumen padat
dengan tujuan untuk mengetahui potensi sumber dayanya. Disamping melakukan inventarisasi
bitumen padat juga dilakukan inventarisasi terhadap sumber energi lainnya yang terdapat di kawasan
tersebut. Bahan galian yang terdapat di daerah inventarisasi menurut informasi terdahulu adalah
batubara.
Secara geografis daerah penyelidikan terletak di dalam Lembar Peta Topografi No. 0814-64 dan
0815-32, skala 1 : 50.000 yang diterbitkan oleh Bakosurtanal, tepatnya terletak diantara koordinat
o
55´00” -1º10”00’LS dan 101º 40´ – 101º 55´ BT Gambar 1.
Kegiatan lapangan termasuk pemboran 4 empat titik dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pemetaan geologi bitumen padat yang berlangsung selama 50 hari mulai dari tanggal 23 Mei sd tanggal
11 Juli 2005.
Penduduk setempat didominasi oleh pendatang dari berbagai tempat dan etnis, sedangkan
penduduk asli etnis Minangkabau bermukim di kampung tua dalam Kenagarian Timpeh dan desa-desa
di sekitarnya.
Musim hujan berlangsung dari bulan Oktober sampai bulan Maret dan puncaknya bulan Desember
dan Januari. Sedangkan musim kemarau berlangsung dari bulan April hingga bulan Agustus atau September.
Batas antara musim kemarau dan musim hujan sering tidak jelas, karena pada musim kemarau hujan deras
dapat turun secara tiba-tiba dalam waktu singkat beberapa kali sehari.
Hampir seluruh daerah inventarisasi adalah kawasan perkebunan kelapa sawit baik milik
perusahaan swasta maupun milik warga masyarakat. Secara umum akses ke daerah penyelidikan mudah
dicapai baik dengan kendaraan roda dua maupun dengan kendaraan roda empat.
II. KEGIATAN PENYELIDIKAN