KI KD Hambatan Dalam Pemboran versi 20216 rev#6

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMK/MAK)

MATA PELAJARAN
HAMBATAN DALAM PEMBORAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
HAMBATAN DALAM PEMBORAN
SMK/MAK

0

KELAS: XI
MATA PELAJARAN HAMBATAN DALAM PEMBORAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial
yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3.

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

3.1. Memahami jenis-jenis problem
pemboran

4.1. Menentukan jenis-jenis problem
pemboran
4.2. Menyajikan penyelesaian problem
shale
4.3. Menyajikan penyelesaian problem
loss
4.4. Menyajikan penyelesaian problem
stuck pipe
4.5. Menentukan cara mengatasi

gangguan jepitan pada pipa bor
4.6. Menentukan cara mengatasi
gangguan pemboran

3.2. Memerinci problem shale
3.3. Memerinci problem loss
3.4. Memerinci problem stuck pipe
3.5. Menganalisis gangguan terjadinya
jepitan pada pipa bor
3.6. Menganalisis gangguan pemboran

1

3.7. Menganalisis langkah kerja yang
aman (drilling method) untuk
mencegah terjadinya problem
pemboran
3.8. Menganalisis tindakan mengatasi
problem pemboran


4.7. Menyajikan langkah kerja yang aman
(drilling method) untuk mencegah
terjadinya problem pemboran
4.8. Menyajikan tindakan mengatasi
problem pemboran

3.9. Menganalisis situasi yang
memerlukan pemancingan

4.9. Menyajikan situasi yang memerlukan
pemancingan
4.10. Menyajikan jenis operasi dan
penggunaan peralatan
pemancingan

3.10. Menganalisis jenis operasi dan
peralatan pemancingan

2


 KELAS: XII
MATA PELAJARAN HAMBATAN DALAM PEMBORAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial
yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih

lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3.

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

Memahami, menerapkan,
menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.


4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

3.1. Menganalisis perencanaan sumur
yang aman
3.2. Menganalisis tekanan formasi

4.1. Menyusun kembali perencanaan
sumur yang aman

4.2. Memecahkan tekanan formasi
4.3. Memecahkan tekanan rekah
batuan
4.4. Memecahkan problem pemboran
berkaitan dengan tekanan formasi

3.3. Menganalisis tekanan rekah batuan
3.4. Menelaah problem pemboran
berkaitan dengan tekanan formasi
3.5. Menganalisis faktor-faktor penyebab
kick
3.6. Menganalisis gejala-gejala kick
3.7. Merencanakan teknik pencegahan
well kick
3.8. Merencanakan langkah kerja yang
aman

4.5. Memformulasikan penyebab kick
4.6. Memformulasikan gejala kick
4.7. Merancang pencegahan well kick.

4.8. Merancang langkah kerja yang
aman
3

3.9. Merencanakan peralatan penutupan
sumur
3.10. Merencanakan teknik penutupan
sumur

4.9. Merancang peralatan penutupan
sumur
4.10. Melaksanakani teknik penutupan
sumur

4