3.7 Prosedur Pengujian Performansi Motor Bensin
Disini dilakukan pengujian dengan menggunakan mesin diesel 4-langkah 4-silinder TecQuipment type. TD4A 024.
Gambar 3.3 Mesin uji TD4A 024 Stroke Bensin Engine
Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Bensin TD4A 024 4-langkah
TD4A 024 4-Stroke Bensin Engine
Type TecQuipment TD4A 024, OHV
Langkah dan diameter 80,5 mm dan 73 mm
Kompresi ratio 10 : 1
Kapasitas 1,486 liter
Valve type clearance 0,012 inch 0,30 mm dingin
Firing order 1-3-4-2
Sumber : Panduan Praktikum Motor Bensin Laboratorium Motor Bakar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU.
Mesin ini juga dilengkapi dengan TD4A 024 Instrumentation Unit dengan spesifikasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 TD4 A 024 Instrumentation Unit
Tabel 3.2 Spesifikasi TD4A 241 Instrument Unit
TD4 A 001 Instrument Unit
Fuel Tank Capasity 10 liters
Fast Flow Pipette Graduated in 8 ml, 16 ml and 32 ml
Tachometer 0–5000 revmin
Torque Meter 0–80 Nm
Exhaust Temperature Meter 0–1200
C Air Flow Manometer
Calibrated 0–40 mm water gauge
Sumber : Panduan Praktikum Motor Bensin Laboratorium Motor Bakar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU
Pada pengujian ini, akan diteliti performansi motor bensin serta komposisi emisi gas buang. Pengujian ini dilakukan pada 5 tingkat putaran mesin, yaitu:
2000, 2500, 3000, 3500 dan 4000 rpm serta 2 variasi beban yaitu : 10 kg dan 25 kg.
Sebelum pengujian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengkalibrasian terhadap torquemeter yang terdapat pada instrumentasi mesin uji dengan
langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Menghubungkan unit instrumentasi mesin ke sumber arus listrik. 2.
Memutar tombol span searah jarum jam sampai posisi maksimum.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengguncangkanmenggetarkan mesin pada bagian lengan beban.
4. Memutar tombol zero, hingga jarum torquemetre menunjukkan angka nol.
5. Memastikan bahwa penunjukan angka nol oleh torquemeter telah akurat
dengan mengguncangkan mesin kembali. 6.
Menggantung beban sebesar 10 kg pada lengan beban. 7.
Mengguncangkanmenggetarkan mesin sampai posisi jarum torquemeter menunjukkan angka yang tetap.
8. Melepaskan beban dari lengan beban.
Pengkalibrasian ini dilakukan setiap kali akan dilakukan pengujian sebelum mesin dihidupkan. Setelah dilakukan pengkalibrasian, maka pengujian
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Menghidupkan pompa air pendingin dan memastikan sirkulasi air pendingin mengalir dengan lancar melalui mesin.
2. Menghidupkan mesin dengan cara memutar starter, mesin selama 10 menit
pada putaran rendah ± 2000 rpm. 3.
Mengatur putaran mesin pada 2000 rpm dengan menggunakan tuas kecepatan dan memastikannya melalui pembacaan tachometer.
4. Menggantung beban sebesar 10 kg pada lengan beban.
5. Menutup saluran bahan bakar dari tangki dengan memutar katup saluran
bahan bakar sehingga permukaan bahan bakar didalam pipette turun. 6.
Mencatat waktu yang dibutuhkan mesin untuk menghabiskan 50 ml bahan bakar dengan menggunakan stopwatch dengan memperhatikan ketinggian
permukaan bahan bakar didalam pipette. 7.
Mencatat torsi melalui pembacaan torquemeter, temperatur gas buang melalui exhaust temperature meter, tekanan udara masuk melalui air flow manometer
dan temperatur air masuk dan keluar melalui termometer. 8.
Membuka katup bahan bakar sehingga pipette kembali terisi oleh bahan bakar yang berasal dari tangki.
9. Mengulang pengujian untuk variasi putaran dan beban mesin.
Diagram alir pengujian performansi motor bensin yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Diagram alir pengujian performansi motor bensin Mulai
Volume Uji bahan
bakar : 50 ml
Temperatur udara : 27
O
C
Tekanan udara: 1 bar
Putaran: n rpm
Beban: m kg
Mencatat waktu yang dibutuhkan
untuk menghabiskan 50 ml bahan bakar.
Mencatat torsi
Mencatat temperatur gas buang
Mencatat tekanan udara masuk
mm H
2
O
Mengulang pengujian dengan beban, putaran yang berbeda.
Selesai Menganalisa data hasil pembacaan
alat ukur dengan rumus empiris
Universitas Sumatera Utara
3.8 Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang