ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2012-2015
IN CENTRAL KALIMANTAN PERIOD 2012-2015
Oleh
RIFKI RYAN SETIAWAN 20130430230
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(2)
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2012-2015
THE ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL KALIMANTAN PERIOD 2012-2015
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
RIFKI RYAN SETIAWAN 20130430230
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
(3)
ii
Nama : Rifki Ryan Setiawan
Nomor Mahasiswa : 20130430230
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2012-2015” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini akan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta,1 April 2017
(4)
iii
Motto
“Jadilah seperti karang di lautan yang selalu kuat meskipun terus dihantam ombak dan lakukanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan juga untuk
orang lain, karena hidup tidak abadi”
“Seorang muslim itu saudara bagi bagi muslim yang lain, ia tidak boleh menganiaya dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa
membantu keperluan saudaranya, Allah akan (membalas), membantu keperluannya. Barang siapa membebaskan seorang muslim dari kesusahan, Allah
akan membebaskan satu kesusahan pada hari kiamat” (H.R. Bukhari)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”
(Al-Baqarah 153)
“Sejarah adalah ibu dari ilmu-ilmu” (Ibnu Khaldun)
“Kasih sayang dan Toleransi adalah kartu identitas orang islam” (Ahmad Dahlan)
(5)
iv
Kepada Kedua Orang Tua ku dan adik-adik ku yang telah menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti memberikan dukungan do’anya buat aku…
Terimakasih yang tak terhingga buat dosen-dosen ku, terutama pembimbingku yang tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada ku…
Terimakasih juga ku persembahkan kepada para sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap waktu…
Aku belajar, aku tegar, dan aku bersabar hingga aku berhasil. Terimakasih untuk semua…
(6)
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
INTISARI ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. ... L atar Belakang Penelitian ... 1
B. ... B atasan Masalah Penelitian ... 10
C. ... R umusan Masalah Penelitian ... 11
D. ... T ujuan Penelitian ... 11
E. ... M anfaat Penelitian ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13
A. ... L andasan Teori ... 13
(7)
vi
enaga Kerja ... 20 4. ... P
endapatan Asli Daerah ... 23 5. ... B
elanja Modal ... 24 B. ... H
asil Penelitian Terdahulu ... 25 C. ... H
ipotesis ... 26 D. ... M
odel Penelitian ... 26 BAB III METODE PENELITIAN ... 28 A. ... O
bjek/Subjek Penelitian ... 28 1. ... O
bjek Penelitian ... 28 2. ... S
ubjek Penelitian ... 28 3. ... J
enis Data ... 29 4. ... T
eknik Pengumpulan Data ... 29 B. ... D
efinisi Operasional Variabel Penelitian ... 29 1. ... D
(8)
vii
2. ... A lat Ukur Data ... 33 3. ... U
ji Hipotesis dan Analisis Data ... 34 4. ... M
etode Estimasi Model Regresi Panel ... 35 5. ... M
odel Pooled Least Square (Common Effect) ... 35 6. ... M
odel Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect) ... 36 7. ... M
odel Pendekatan Efek Acak (Random Effect) ... 37 C. ... P
emilihan Model ... 38 1. ... T
eknik Penaksiran Model ... 40 2. ... U
ji Kualitas Data ... 45 3. ... U
ji Multikolinearitas ... 45 4. ... U
ji Heterokedastisitas ... 46 5. ... U
ji Statistik Analisis Regresi ... 48 6. ... U
ji Koefisien Determinasi (R-Square) ... 48 7. ... U
ji F-Statistik ... 49 8. ... U
ji t-Statistik (Parsial) ... 50 BAB IV GAMBARAN UMUM ... 52
(9)
viii
2. ... I klim ... 53 3. ... T
opografi ... 54 4. ... L
uas Wilayah ... 55 B. ... K
arakteristik Penduduk ... 56 1. ... J
enis Kelamin Penduduk ... 57 2. ... P
endidikan ... 57 3. ... A
ngka Melek Huruf (AMH) ... 58 4. ... K
etenagakerjaan ... 59 5. ... T
ingkat Pengangguran ... 59 6. ... A
spek Kesejahteraan Masyarakat ... 60 C. ... G
ambaran Sektor ... 61 1. ... P
ertanian ... 61 2. ... P
(10)
ix
3. ... I ndustri ... 63 4. ... P
ariwisata ... 63 D. ... K
esejahteraan Sosial ... 65 1. ... K
esehatan ... 65 2. ... S
eni Budaya dan Olahraga ... 67 E. ... P
elayanan Penunjang ... 69 1. ... P
os dan Telekoumikasi ... 69 2. ... P
erhotelan ... 70 3. ... H
arga-harga ... 70 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 72 A. ... U
ji Kualitas Data ... 72 1. ... U
ji Heterokedastisitas ... 72 2. ... U
ji Multikolinearitas ... 74 B. ... A
nalisis Model Terbaik ... 76 C. ... P
emilihan Model Pengujian Data Panel ... 78 1. ... U
(11)
x
1. ... F ixed Effect Mdel (FAM) ... 80 E. ... U
ji Statistik ... 87 1. ... K
oefisien Determinasi (R2) ... 87 2. ... U
ji Signifikansi Variabel Secara Serempak (Uji F) ... 87 3. ... U
ji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 88 F. ... P
embahasan/Interpretasi ... 89 1. ... P
engaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Kalimantan Tengah ... 89 2. ... P
engaruh Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Kalimantan Tengah ... 91 3. ... P
engaruh Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di
Provinsi Kalimantan Tengah ... 92 4. ... P
engaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi
Kalimantan Tengah ... 93 BAB VI KESIMPULAN,SARAN DAN BATASAN PENELITIAN ... 94 A. ... S
(12)
xi
B. ... S aran ... 95 C. ... K
eterbatasan Penelitian ... 96 DAFTAR PUSTAKA ... 97 LAMPIRAN ... 101
DAFTAR TABEL
1.1. ... P ersentase Data Laju Pertumbuhan di Kalimantan Tahun 2010-2013 ... 4 1.2. ... D istribusi Sektor Terhadap PDRB di Kalimantan Tengah Tahun 2010-2014 ... 5 1.3. ... J
umlah Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2014 ... 7 1.4. ... R ealisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015 ... 8 4.1. ... W
ilayah Fisiologi di Provinsi Kalimantan Tengah ... 55 4.2. ... D
(13)
xii
5.3. ... U ji Multikolinearitas ... 76 5.4. ... H
asil Estimasi Pendapatan Asli Daerah, Jumlah Tenaga Kerja, Belanja
Modal dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonom Di Provinsi Kalimantan Tengah ... 77 5.5. ... U
ji Chow Test ... 79 5.6. ... U
ji Hausman ... 79 5.7. ... H
asil Estimasi Fixed Effect Model ... 80 5.8. ... U
ji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 88 5.9 Realisasi Belanja Langsung Pemerintah (Ribu Rupiah) ... 90 5.10 Jenis Pekerjaan di Kalimantan Tengah Tahun 2015 ... 91
(14)
xiii
DAFTAR GAMBAR
1.1. Data Nilai Investasi Industri Kalimantan Tengah Tahun 2010-2014 ... 6
2.1. Kurva Permintaan Investasi ... 20
2.2. Penawaran Tenaga Kerja ... 22
(15)
(16)
102
Lampiran 1
Kabupaten/Kota Tahun (Y) PE % (X1) PAD (X2) Tenaga Kerja (X3) Belanja Modal (X4) Investasi
Kotawaringin Barat 2012 14.64 689427975 117762 704210359 177999
2013 14.7 869478630 119533 1007578083 196511
2014 14.91 1012105156 133222 1054041113 102080
2015 14.3 1007302850 202545 1039747663 100606
Kotawaringin Timur 2012 16.87 927039481 162479 968736121 29223
2013 17 1174156171 166323 1313501420 34742
2014 17.37 1277435134 185021 1311720368 34384
2015 17.62 1348374898 306201 1384592221 44632
Kapuas 2012 11.99 976057990 176178 1082802795 28366
2013 11.94 1140420625 152961 1281318040 28963
2014 11 1246069756 176228 1192961953 31640
2015 11.26 1447071249 168483 1432324759 31960
Barito Selatan 2012 5.38 639820694 59478 671619291 10520
2013 5.35 720673307 59570 764017167 10716
2014 5.32 786256873.6 62079 772158024.3 10732
2015 5.59 848655595.8 57346 826484389.4 11444
Barito Utara 2012 5.95 590269942 61891 722645416 15607
2013 5.95 725974638 61316 812058553 22333
2014 4.24 851477469.8 64974 948065464.4 25059
2015 5.2 987731607.7 63774 1062155944 30169
Sukamara 2012 3.33 424229708 23159 479259137 7208
2013 3.31 524455532 25193 586206918 7629
(17)
Kabupaten/Kota Tahun (Y) PE % (X1) PAD (X2) Tenaga Kerja (X3) Belanja Modal (X4) Investasi
2015 3.02 674559917.7 27021 659253465.4 9181
Lamandau 2012 3.31 487310672 35402 511639716 6085
2013 3.3 558398587 33827 578411893 6435
2014 3.96 621651543.9 33221 576096064.5 7772
2015 3.74 812642037.4 36743 807671600.8 9602
Seruyan 2012 5.65 684214891 63722 807876040 11668
2013 5.63 774019983 71417 931742496 12349
2014 5.31 821762110 78587 737777944.7 11881
2015 5.12 825525393.2 89189 877198557.9 12000
Katingan 2012 7.11 662260393 71028 901997803 26323
2013 7.07 783074851 66348 1011503361 27672
2014 6.54 933118983.1 73778 955517558.5 22496
2015 6.52 1060959488 76325 1067439086 24737
Pulang Pisau 2012 4.13 532393821 58828 582838711 4787
2013 4.12 637640704 54585 684939893 4874
2014 4.59 708319909 57403 702019927.1 5254
2015 4.8 916988006.3 64894 890432386.2 5469
Gunung Mas 2012 3.78 566863819 50173 605883703 11357
2013 3.77 702907450 50654 739040770 11539
2014 3.37 748826385 52291 689590115.7 6703
2015 3.96 807023196.9 56786 804602169.6 6940
Barito Timur 2012 3.68 528607196 56660 574719932 177868
2013 3.67 636586356 55679 704085934 178339
2014 3.26 741643895.3 56352 797576917.3 20481
2015 3.15 771117109.8 64928 801880185.9 13564
(18)
104
Kabupaten/Kota Tahun (Y) PE %
(X1) PAD
(X2) Tenaga Kerja
(X3) Belanja Modal
(X4) Investasi
2013 5.28 830369352 44195 904227220 1304
2014 5.88 920079687.8 46341 873776689.5 1502
2015 6.85 1027181152 49839 1133474928 2244
Palangka Raya 2012 8.86 715735084 88049 756569864 62461
2013 8.91 893297074 102110 950656245 63343
2014 6.97 969250504.3 106911 947903906.4 75206
(19)
(20)
105
Model Uji Fixed Dependent Variable: PE?
Method: Pooled Least Squares Date: 03/29/17 Time: 16:52 Sample: 2012 2015
Included observations: 4 Cross-sections included: 14
Total pool (balanced) observations: 56
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.232732 11.20289 0.199300 0.8431 LOG(PAD?) -2.041999 1.009458 -2.022867 0.0502 LOG(JTK?) -0.148285 0.666188 -0.222588 0.8250 LOG(BM?) 2.268687 1.166813 1.944345 0.0593 LOG(INV?) 0.173914 0.178065 0.976691 0.3349 Fixed Effects (Cross)
_KOTAWARINGINBARA
T--C 7.297114
_KOTAWARINGINTIMU
R--C 10.11734
_KAPUAS--C 4.473453 _BARITOSELATAN--C -1.474527 _BARITOUTARA--C -1.923513 _SUKAMARA--C -3.778602 _LAMANDAU--C -3.239225 _SERUYAN--C -1.585920 _KATINGAN--C -0.524744 _PULANGPISAU--C -2.360803 _GUNUNGMAS--C -3.116398 _BARITOTIMUR--C -3.834581 _MURUNGRAYA--C -0.857642 _PALANGKARAYA--C 0.808049
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.991567 Mean dependent var 7.036786 Adjusted R-squared 0.987795 S.D. dependent var 4.284625 S.E. of regression 0.473357 Akaike info criterion 1.597156 Sum squared resid 8.514528 Schwarz criterion 2.248162 Log likelihood -26.72038 Hannan-Quinn criter. 1.849550 F-statistic 262.8358 Durbin-Watson stat 1.813188 Prob(F-statistic) 0.000000
(21)
Uji Random Effect Dependent Variable: PE?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 03/29/17 Time: 16:53
Sample: 2012 2015 Included observations: 4 Cross-sections included: 14
Total pool (balanced) observations: 56
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -14.67873 10.66947 -1.375770 0.1749 LOG(PAD?) -2.823807 0.994591 -2.839165 0.0065 LOG(JTK?) 1.376417 0.591491 2.327031 0.0240 LOG(BM?) 2.968174 1.153657 2.572839 0.0130 LOG(INV?) 0.332390 0.169508 1.960913 0.0554 Random Effects (Cross)
_KOTAWARINGINBARA
T--C 5.864276
_KOTAWARINGINTIMU
R--C 8.371538
_KAPUAS--C 3.063393 _BARITOSELATAN--C -1.117846 _BARITOUTARA--C -1.832557 _SUKAMARA--C -2.133608 _LAMANDAU--C -1.996371 _SERUYAN--C -1.632373 _KATINGAN--C -0.672502 _PULANGPISAU--C -1.873765 _GUNUNGMAS--C -2.516643 _BARITOTIMUR--C -3.723614 _MURUNGRAYA--C 0.169894 _PALANGKARAYA--C 0.030177
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 2.333208 0.9605
Idiosyncratic random 0.473357 0.0395
Weighted Statistics
R-squared 0.186050 Mean dependent var 0.710160 Adjusted R-squared 0.122211 S.D. dependent var 0.604255 S.E. of regression 0.566129 Sum squared resid 16.34558 F-statistic 2.914348 Durbin-Watson stat 1.169760 Prob(F-statistic) 0.030163
Unweighted Statistics
R-squared 0.368011 Mean dependent var 7.036786 Sum squared resid 638.1137 Durbin-Watson stat 0.029964
(22)
107
Uji Common Effect Dependent Variable: PE?
Method: Pooled Least Squares Date: 03/29/17 Time: 16:54 Sample: 2012 2015
Included observations: 4 Cross-sections included: 14
Total pool (balanced) observations: 56
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOG(PAD?) -4.639822 3.929763 -1.180687 0.2431 LOG(JTK?) 7.997845 0.821271 9.738371 0.0000 LOG(BM?) 0.717347 3.908458 0.183537 0.8551 LOG(INV?) -0.194248 0.331191 -0.586514 0.5601
R-squared 0.736691 Mean dependent var 7.036786 Adjusted R-squared 0.721500 S.D. dependent var 4.284625 S.E. of regression 2.261127 Akaike info criterion 4.538353 Sum squared resid 265.8603 Schwarz criterion 4.683021 Log likelihood -123.0739 Hannan-Quinn criter. 4.594441 Durbin-Watson stat 0.309402
(23)
Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests
Pool: PANEL
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 81.202245 (13,38) 0.0000
Cross-section Chi-square 188.141565 13 0.0000
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: PE?
Method: Panel Least Squares Date: 03/29/17 Time: 16:55 Sample: 2012 2015
Included observations: 4 Cross-sections included: 14
Total pool (balanced) observations: 56
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -70.25815 33.75603 -2.081351 0.0424 LOG(PAD?) -3.262458 3.866653 -0.843742 0.4028 LOG(JTK?) 6.372368 1.115252 5.713836 0.0000 LOG(BM?) 3.543616 4.024927 0.880417 0.3828 LOG(INV?) 0.022785 0.337573 0.067497 0.9464
R-squared 0.757306 Mean dependent var 7.036786 Adjusted R-squared 0.738271 S.D. dependent var 4.284625 S.E. of regression 2.191989 Akaike info criterion 4.492541 Sum squared resid 245.0457 Schwarz criterion 4.673376 Log likelihood -120.7912 Hannan-Quinn criter. 4.562651 F-statistic 39.78532 Durbin-Watson stat 0.230752 Prob(F-statistic) 0.000000
(24)
109
Uji Hausmant Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: PANEL
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 25.949698 4 0.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
LOG(PAD?) -2.041999 -2.823807 0.029794 0.0000 LOG(JTK?) -0.148285 1.376417 0.093946 0.0000 LOG(BM?) 2.268687 2.968174 0.030528 0.0001 LOG(INV?) 0.173914 0.332390 0.002974 0.0037
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: PE?
Method: Panel Least Squares Date: 03/29/17 Time: 16:55 Sample: 2012 2015
Included observations: 4 Cross-sections included: 14
Total pool (balanced) observations: 56
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.232732 11.20289 0.199300 0.8431 LOG(PAD?) -2.041999 1.009458 -2.022867 0.0502 LOG(JTK?) -0.148285 0.666188 -0.222588 0.8250 LOG(BM?) 2.268687 1.166813 1.944345 0.0593 LOG(INV?) 0.173914 0.178065 0.976691 0.3349
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.991567 Mean dependent var 7.036786 Adjusted R-squared 0.987795 S.D. dependent var 4.284625 S.E. of regression 0.473357 Akaike info criterion 1.597156 Sum squared resid 8.514528 Schwarz criterion 2.248162 Log likelihood -26.72038 Hannan-Quinn criter. 1.849550 F-statistic 262.8358 Durbin-Watson stat 1.813188 Prob(F-statistic) 0.000000
(25)
Uji Hetero Dependent Variable: RESID?
Method: Pooled Least Squares Date: 03/29/17 Time: 17:03 Sample: 2012 2015
Included observations: 4 Cross-sections included: 14
Total pool (balanced) observations: 56
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -1.858350 3.754850 -0.494920 0.6235 LOG(PAD?) -0.070954 0.338338 -0.209713 0.8350 LOG(JTK?) 0.255708 0.223285 1.145209 0.2593 LOG(BM?) 0.034709 0.391078 0.088753 0.9297 LOG(INV?) 0.002930 0.059682 0.049096 0.9611 Fixed Effects (Cross)
_KOTAWARINGINBARA
T--C -0.256532 _KOTAWARINGINTIMU
R--C -0.213745 _KAPUAS--C -0.197962 _BARITOSELATAN--C -0.125179 _BARITOUTARA--C 0.348297 _SUKAMARA--C -0.006068 _LAMANDAU--C 0.195909 _SERUYAN--C -0.140605 _KATINGAN--C -0.279577 _PULANGPISAU--C 0.119819 _GUNUNGMAS--C -0.065912 _BARITOTIMUR--C -0.209890 _MURUNGRAYA--C 0.370817 _PALANGKARAYA--C 0.460629
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.761847 Mean dependent var 0.283417 Adjusted R-squared 0.655304 S.D. dependent var 0.270230 S.E. of regression 0.158654 Akaike info criterion -0.589091 Sum squared resid 0.956501 Schwarz criterion 0.061915 Log likelihood 34.49455 Hannan-Quinn criter. -0.336697 F-statistic 7.150653 Durbin-Watson stat 3.140848 Prob(F-statistic) 0.000000
(26)
111
Uji Multikolinearitas
LOG(BM) LOG(INV) LOG(JTK) LOG(PAD)
LOG(BM) 1.000000 0.335093 0.802022 0.954907
LOG(INV) 0.335093 1.000000 0.610344 0.282708
LOG(JTK) 0.802022 0.610344 1.000000 0.781340
LOG(PAD) 0.954907 0.282708 0.781340 1.000000
C LOG(PAD?) LOG(JTK?) LOG(BM?) LOG(INV?) C 125.5048 2.664037 -2.166901 -7.389662 -0.420554 LOG(PAD?) 2.664037 1.019005 -0.206365 -1.038107 0.008814 LOG(JTK?) -2.166901 -0.206365 0.443807 0.067556 0.005546 LOG(BM?) -7.389662 -1.038107 0.067556 1.361453 -0.006364 LOG(INV?) -0.420554 0.008814 0.005546 -0.006364 0.031707
(27)
Efek Wilayah Estimation Command:
=====================
LS(CX=F) PE? LOG(PAD?) LOG(JTK?) LOG(BM?) LOG(INV?)
Estimation Equations: =====================
PE_KOTAWARINGINBARAT = C(6) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_KOTAWARINGINBARAT) + C(3)*LOG(JTK_KOTAWARINGINBARAT) + C(4)*LOG(BM_KOTAWARINGINBARAT) + C(5)*LOG(INV_KOTAWARINGINBARAT)
PE_KOTAWARINGINTIMUR = C(7) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_KOTAWARINGINTIMUR) + C(3)*LOG(JTK_KOTAWARINGINTIMUR) + C(4)*LOG(BM_KOTAWARINGINTIMUR) + C(5)*LOG(INV_KOTAWARINGINTIMUR)
PE_KAPUAS = C(8) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_KAPUAS) + C(3)*LOG(JTK_KAPUAS) + C(4)*LOG(BM_KAPUAS) + C(5)*LOG(INV_KAPUAS)
PE_BARITOSELATAN = C(9) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_BARITOSELATAN) + C(3)*LOG(JTK_BARITOSELATAN) + C(4)*LOG(BM_BARITOSELATAN) + C(5)*LOG(INV_BARITOSELATAN)
PE_BARITOUTARA = C(10) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_BARITOUTARA) + C(3)*LOG(JTK_BARITOUTARA) + C(4)*LOG(BM_BARITOUTARA) + C(5)*LOG(INV_BARITOUTARA)
PE_SUKAMARA = C(11) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_SUKAMARA) + C(3)*LOG(JTK_SUKAMARA) + C(4)*LOG(BM_SUKAMARA) + C(5)*LOG(INV_SUKAMARA)
PE_LAMANDAU = C(12) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_LAMANDAU) + C(3)*LOG(JTK_LAMANDAU) + C(4)*LOG(BM_LAMANDAU) + C(5)*LOG(INV_LAMANDAU)
PE_SERUYAN = C(13) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_SERUYAN) + C(3)*LOG(JTK_SERUYAN) + C(4)*LOG(BM_SERUYAN) + C(5)*LOG(INV_SERUYAN)
PE_KATINGAN = C(14) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_KATINGAN) + C(3)*LOG(JTK_KATINGAN) + C(4)*LOG(BM_KATINGAN) + C(5)*LOG(INV_KATINGAN)
PE_PULANGPISAU = C(15) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_PULANGPISAU) + C(3)*LOG(JTK_PULANGPISAU) + C(4)*LOG(BM_PULANGPISAU) + C(5)*LOG(INV_PULANGPISAU)
PE_GUNUNGMAS = C(16) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_GUNUNGMAS) +
C(3)*LOG(JTK_GUNUNGMAS) + C(4)*LOG(BM_GUNUNGMAS) + C(5)*LOG(INV_GUNUNGMAS)
PE_BARITOTIMUR = C(17) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_BARITOTIMUR) + C(3)*LOG(JTK_BARITOTIMUR) + C(4)*LOG(BM_BARITOTIMUR) + C(5)*LOG(INV_BARITOTIMUR)
PE_MURUNGRAYA = C(18) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_MURUNGRAYA) + C(3)*LOG(JTK_MURUNGRAYA) + C(4)*LOG(BM_MURUNGRAYA) + C(5)*LOG(INV_MURUNGRAYA)
PE_PALANGKARAYA = C(19) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_PALANGKARAYA) + C(3)*LOG(JTK_PALANGKARAYA) + C(4)*LOG(BM_PALANGKARAYA) + C(5)*LOG(INV_PALANGKARAYA)
(28)
113
Substituted Coefficients: =====================
PE_KOTAWARINGINBARAT = 7.29711435788 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_KOTAWARINGINBARAT) -
0.148285385213*LOG(JTK_KOTAWARINGINBARAT) + 2.26868710184*LOG(BM_KOTAWARINGINBARAT) + 0.173914110142*LOG(INV_KOTAWARINGINBARAT)
PE_KOTAWARINGINTIMUR = 10.1173389565 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_KOTAWARINGINTIMUR) -
0.148285385213*LOG(JTK_KOTAWARINGINTIMUR) + 2.26868710184*LOG(BM_KOTAWARINGINTIMUR) + 0.173914110142*LOG(INV_KOTAWARINGINTIMUR)
PE_KAPUAS = 4.47345326958 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_KAPUAS) - 0.148285385213*LOG(JTK_KAPUAS) + 2.26868710184*LOG(BM_KAPUAS) +
0.173914110142*LOG(INV_KAPUAS)
PE_BARITOSELATAN = -1.47452668626 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_BARITOSELATAN) - 0.148285385213*LOG(JTK_BARITOSELATAN) + 2.26868710184*LOG(BM_BARITOSELATAN) + 0.173914110142*LOG(INV_BARITOSELATAN)
PE_BARITOUTARA = -1.92351345557 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_BARITOUTARA) - 0.148285385213*LOG(JTK_BARITOUTARA) + 2.26868710184*LOG(BM_BARITOUTARA) + 0.173914110142*LOG(INV_BARITOUTARA)
PE_SUKAMARA = -3.77860174268 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_SUKAMARA) - 0.148285385213*LOG(JTK_SUKAMARA) + 2.26868710184*LOG(BM_SUKAMARA) +
0.173914110142*LOG(INV_SUKAMARA)
PE_LAMANDAU = -3.23922532301 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_LAMANDAU) - 0.148285385213*LOG(JTK_LAMANDAU) + 2.26868710184*LOG(BM_LAMANDAU) +
0.173914110142*LOG(INV_LAMANDAU)
PE_SERUYAN = -1.58592012835 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_SERUYAN) - 0.148285385213*LOG(JTK_SERUYAN) + 2.26868710184*LOG(BM_SERUYAN) +
0.173914110142*LOG(INV_SERUYAN)
PE_KATINGAN = -0.524744144105 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_KATINGAN) - 0.148285385213*LOG(JTK_KATINGAN) + 2.26868710184*LOG(BM_KATINGAN) +
0.173914110142*LOG(INV_KATINGAN)
PE_PULANGPISAU = -2.36080338168 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_PULANGPISAU) - 0.148285385213*LOG(JTK_PULANGPISAU) + 2.26868710184*LOG(BM_PULANGPISAU) + 0.173914110142*LOG(INV_PULANGPISAU)
PE_GUNUNGMAS = -3.11639750495 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_GUNUNGMAS) - 0.148285385213*LOG(JTK_GUNUNGMAS) + 2.26868710184*LOG(BM_GUNUNGMAS) + 0.173914110142*LOG(INV_GUNUNGMAS)
PE_BARITOTIMUR = -3.83458075671 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_BARITOTIMUR) - 0.148285385213*LOG(JTK_BARITOTIMUR) + 2.26868710184*LOG(BM_BARITOTIMUR) + 0.173914110142*LOG(INV_BARITOTIMUR) PE_MURUNGRAYA = -0.857641965619 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_MURUNGRAYA) - 0.148285385213*LOG(JTK_MURUNGRAYA) + 2.26868710184*LOG(BM_MURUNGRAYA) + 0.173914110142*LOG(INV_MURUNGRAYA)
(29)
PE_PALANGKARAYA = 0.80804850499 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_PALANGKARAYA) - 0.148285385213*LOG(JTK_PALANGKARAYA) + 2.26868710184*LOG(BM_PALANGKARAYA) + 0.173914110142*LOG(INV_PALANGKARAYA)
(30)
(31)
asli daerah, jumlah tenaga kerja, belanja modal dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja di antara keempat variabel tersebut yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 56 data panel yang terdiri dari 14 Kabupaten/Kota dari tahun 2012-2015, yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah. Alat analisis yang digunakan adalah Metode Panel Data. Berdasarkan hasil analisis variabel pendapatan asli daerah dan jumlah tenaga kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan variabel belanja modal dan investasi berpengaruh positif dan signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah.
Kata kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, Investasi, Kalimantan Tengah.
(32)
ABSTRACT
This study aims to mengtahui the influence of local revenue, the amount of labor, capital expenditures and investment to economic growth in Central Kalimantan province and to know what factors alone among the four variables that have the most dominant influence on economic growth in Kalimantan Central. In this study sample was 56 panel data comprising 14 districts / municipalities from year 2012 to 2015, obtained from the Central Statistics Agency, Central Kalimantan Province. The analysis tool used is a method of Panel Data. Based on the analysis of variables local revenues and the amount of labor and significant negative effect on economic growth while variable capital expenditure and investment positive and significant impact on economic growth in the province of Central Kalimantan.
Keywords: Economic Growth, Local Revenue, Capital Spending, Investing, Central Kalimantan
(33)
A. Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan ekonomi berarti adalah perkembangan kegiatan yang
terjadi dalam perekonomian yang mengakibatkan barang dan jasa yang
diproduksi dimasyarakat akan bertambah dan kesejahteraan masyarakat pun
akan meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi ini dapat dipandang sebagai
masalah jangka panjang kalau dilihat dari sisi makroekonomi. Dari tahun ke
tahun kemampuan suatu negara mengalami perubahan. Pertumbuhan
ekonomi dapat berdampak positif dan namun dapat juga berdampak negatif,
jika suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif maka
artinya kegiatan ekonomi mengalami peningkatan, namun jika terjadi
sebaliknya perekonomian mengalami pertumbuhan yang negatif maka bisa
disimpulkan bahwa perekonomian di negara tersebut menurun (Junawi. H. S,
2010).
Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru
namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang.
Perekonomian yang mampu tumbuh dengan baik akan mampu memberikan
kesejahteraan ekonomi yang baik kepada penduduk di Negara yang
bersangkutan. Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan tingkat kegiatan
(34)
pertumbuhan ekonomi harus dengan menghitung laju pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi pada hakikatnya harus dinikmati oleh
seluruh penduduk secara merata oleh penduduk kalau pertumbuhan penduduk
jauh lebih tinggi (Suseno, 1990).
Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses dan
dimana produk domestik bruto riil perkapita mengalami peningkatan secara
terus menerus melalui produktivitas perkapita (Salvatori, 1997).
Menurut Boediono (1985), Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan
mengenai faktor-faktor yang dapat menentukan kenaikan output perkapita
dalam jangka panjang, serta penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor
tersebut berinteraksi yang satu dengan yang lainnya sehingga menimbulkan
proses pertumbuhan.
Dalam teori pertumbuhan Solow-Swan yang dikembangkan oleh
Robert Solow (Massacussets Institute of Technology) dan Trevor Swan (The Australian National University). Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja,
dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan ini
didasarkan pada analisis klasik, bahwa perekonomian akan tetap mengalami
tingkat pengerjaan penuh (full employment) dan kapasitas peralatan akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu (Tarigan, 2006).
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu satu
(35)
waktu tertentu. Adanya peningkatan produksi diharapkan mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga mampu mensejahterakan
masyarakat.
Dalam suatu perekonomian terbuka, pertumbuhan ekonomi tidak
hanya dipengaruhi oleh aktivitas perekonomian diwilayah tersebut namun
juga dipengaruhi oleh perekonomian global. Demikian hal nya dengan
perekonomian di Kalimantan tengah, tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas
ekonomi penduduk Kalimantan tengah namun juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor luar seperti kondisi ekonomi nasional dan global.
Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di pulau
Kalimantan berasal dari sektor pertambangan yang mencapai angka Rp. 52
triliun sedangkan jumlah ini mencapai dua kali lipat sumbangan dari sektor
manufaktur yang berada di urutan kedua dengan nilai Rp. 25 triliun.
Tabel 1.1.
Persentase Data Laju pertumbuhan di Kalimantan Tahun 2010-2013
Provinsi Tahun
2010 2011 2012 2013
Kalimantan Barat 5,47 5,98 5,81 6,08
Kalimantan Tengah 6,50 6,77 6,69 7,37
Kalimantan Selatan 5,59 6,12 5,72 5,18
Kalimantan Timur 5,10 4,09 3,98 1,59
(36)
Porsi Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Kalimantan Quartal tiga 2013
menurut Provinsi ;
a. Kalimantan Tengah laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,37%
b. Kalimantan Barat laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,08%
c. Kalimantan Selatan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18%
d. Kalimantan Timur laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,59%
Dari hasil Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah yang
menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif dengan pertumbuhan ekonomi
sebesar 7,37%, karena itulah berdasarkan data di atas Provinsi Kalimantan
Tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi diantara
provinsi lainnya. Oleh karena itu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah. Karena Provinsi
Kalimantan Tengah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dibandingkan dengan Provinsi lainnya.
Tabel 1.2.
Distribusi sektor Terhadap PDRB di Kalimantan Tengah Tahun 2010-2014
Lapangan usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Pertanian 24,65 23,74 23,09 22,70 23,50
Pertambangan 14,89 17,35 18,12 18,93 13,15
Industri pengolahan 15,36 14,57 13,99 13,71 16,10
Listrik dan gas 0,05 0,04 0,04 0,04 0,04
Air dan sampah 0,09 0,08 0,08 0,08 0,09
Konstruksi 8,53 8,06 8,12 7,76 8,35
Perdagangan 10,97 10,73 10,53 9,99 11,35
Transportasi 6,06 5,59 5,42 5,94 6,03
(37)
Jasa perusahaan 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
Administrasi 5,57 5,55 5,76 5,98 5,99
Jasa pendidikan 4,16 4,22 4,38 4,41 4,45
Jasa kesehatan 1,62 1,61 1,66 1,59 1,76
Jasa lainnya 0,96 0,93 0.94 0,96 0,99
Sumber : BPS Kalimantan Tengah 2015
Distribusi sektor pembentukan PDRB tahun 2014 di Kalimantan
Tengah mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan
tahun 2013. Meskipun distribusi beberapa sektor mengalami perubahan,
namun masih di dominasi oleh sektor pertanian, industri pengolahan dan
pertambangan. Pada tahun 2014 distribusi sektor Pertanian menempati urutan
tertinggi dengan nilai distribusi sebesar 23,50%, kemudian di ikuti oleh sektor
Industri pengolahan 16,10%, sektor Pertambangan 13,15%, sektor
Perdaganngan 11,35%, sektor kontruksi 8,35%, sektor Transportasi 6,03%,
sektor Administrasi 5,99%, sektor Jasa pendidikan 4,45%, sektor Jasa
keuangan 3,35%, sektor Real Estate 2,01%, sektor Jasa Kesehatan dan Jasa
Akomodasi 1,76%, sektor Informasi 1,03%, sektor Jasa lain-lain 0,99%,
(38)
Sumber : BPS Kalimantan Tengah
Gambar 1.1.
Data nilai investasi industri Kalimantan tengah (Rp. Juta) Tahun 2010-2014
Keterangan :
2010 = (276.981.650), 2011 = (231.561.781), 2012 = (290.264.591), 2013 = (253.534.138), 2014 = (227.090.895).
Perkembangan investasi di provinsi Kalimantan tengah menunjukkan
pertumbuhan yang kurang signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya. Pada tahun 2014 nilai tingkat investasi mengalami penurunan
menjadi sebesar (Rp. 227,090,895), dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
(Rp. 253,534,138), 2012 sebesar (Rp. 290,264,591), 2011 sebesar (Rp.
(39)
Tahun Bekerja (orang) Angkatan Kerja (orang)
2010 1.022.580 1.066.733
2011 1.079.036 1.118.644
2012 1.112.252 1.148.275
2013 1.124.017 1.158.834
2014 1.154.489 1.193.171
Sumber :BPS Kalimantan Tengah 2015
Dari tabel diatas dapat dijelaskan jumlah ketenagakerjaan di Provinsi
Kalimantan Tengah dari tahun 2010-2014 mengalami peningkatan, untuk
disektor angkatan kerja mengalami peningkatan yang cukup signifikan serta
di ikuti kenaikan disektor yang bekerja mengalami peningkatan yang cukup
signifikan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penerimaan dari pungutan
pajak daerah, dari aktivitas pengelolaan potensi asli daerah baik dari pungutan
pajak daerah, retribusi daerah dan pengelolaan kekayaan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan merupakan
pendapatan daerah yang sah (Mardiasmo, 2011). Menurut Mardiasmo
penerimaan pemerintah daerah digunakan untuk pembangunan salah satu
sumbernya adalah pajak, khususnya dari sektor pajak daerah. Menurut
ketentuan umum Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak
daerah dan retribusi daerah, pajak daerah adalah kontribusi wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa mendapatkan
(40)
peraturan perunndang-undangan yang berlaku, untuk digunakan membiayai
penyelengaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah berikut ini data
Pendapatan Asli Daerah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai berikut :
Tabel 1.4.
Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015
Tahun Target (miliar) Realisasi (miliar) Persen
2010 1.636.876.647.000 1.555.426.285.764 95,20
2011 1.712.570.051.000 1.921.944.863.178 112,23
2012 2.260.466.375.417 2.523.742.354.371 111,65
2013 2.730.453.500.000 2.809.096.138.861 102,88
2014 3.164.139.120.000 3.129.993.380.873 98,92
2015 3.463.600.000.000 3.545.258.447.305 102,36
Sumber :LKP Kalimantan Tengah 2015
Berdasarkan data diatas Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2010
sampai 2015 terus mengalami kenaikan baik dilihat dari tingkat persen
maupun realisasinya.
Belanja modal adalah belanja langsung dalam anggran pemerintah
yang menghasilkan output berupa aset tetap. Dalam pemanfaatan aset yang dihasilkan tersebut, ada yang berhubungan langsung dengan pelayanan
masyarakat (seperti jalan, jembatan, trotoar, gedung) olah raga, stadion,
jogging track, halte dan rambu lalu lintas) begitu juga sebaliknya (seperti gedung kantor pemerintah). Dalam perspektif kebijakan publik, sebagian
besar belanja modal berhubungan dengan pelayanan publik namun pada
(41)
kerja yang tidak berhubungan langsung dengan fungsi pelayanan publik.
Sebagai contoh adalah belanja modal untuk pembangunan Bappeda (Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah) atau inspektorat daerah. Oleh karena itu
tidak tepat jika dikatakan bahwa belanja modal adalah belanja publik, atau
sebaliknya belanja publik adalah belanja modal. Pengkategorian belanja
modal kebelanja aparatur mengandung bias dari aspek penggunaan fungsi
makna belanja (outcome).
Pada prinsipnya alokasi dana modal dibuat untuk menghasilkan aset
tetap milik pemerintah daerah yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah
daerah dan masyarakat didaerah bersangkutan. Dalam persepektif
penganggaran partisipatif keterlibatan masyarakat diharapkan dapat
memberikan masukan penting dalam memilih aset tetap yang akan diperoleh
dari pelaksanaan anggaran belanja modal. Penyediaan fasilitas publik yang
sesuai dengan kebutuhan publik merupakan keniscayaan, bukan suatu pilihan.
Dari latar belakang dan gambaran tersebut, maka penelitian mencoba
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB, melalui penelitian
“Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di
(42)
B. Batasan Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti yaitu
factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Tengah
perkabupaten/kota Tahun 2012-2015 dengan beberapa variabel antara lain
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut
lapangan usaha tiap kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, Investasi per
Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah, Tenaga Kerja per Kabupaten/Kota di
Kalimantan Tengah, Pendapatan Asli Daerah per Kabupaten/Kota di
Kalimantan Tengah, Belanja Modal per Kabupaten/Kota di Kalimantan
Tengah.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan tulisan latar belakang diatas maka didalam penelitian ini
akan diajukan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh Investasi terhadap pertumbuhan
ekonomi di Kalimantan Tengah per kabupaten/kota.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh adanya Tenaga Kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah per kabupaten/kota.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah per kabupaten/kota.
4. Mengetahui seberapa besar pengaruh Belanja Modal terhadap
(43)
penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kalimantan Tengah per kabupaten/kota.
2. Untuk menganalisis pengaruh Tenaga Kerja terhadap pertumbuhan
ekonomi di Kalimantan Tengah per kabupaten/kota.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendapatan asli daerah
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah per kabupaten/kota.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Belanja Modal terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah per kabupaten/kota.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian yang akan dilakukan sekiranya dapat memberikan
kegunaan atau manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat secara praktik, yaitu dapat memberikan informasi terhadap
pemerintah daerah baik kabupaten maupun kota dalam pengambilan
keputusan terutama mengenai pengaruh investasi dalam negeri dan luar
negeri terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Secara teoritis, yaitu diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan teori, terutama berkaitan dengan investasi dalam negeri
dan luar negeri, khususnya dalam hal pengukuran dan pengidentifikasian
karakteristik mengenai pengaruh investasi dalam negeri dan luar negeri
(44)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pertumbuhan Ekonomi
a. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan produk nasional
(GNP) karena ada peningkatan kuantitas faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi itu (Hudiyanto, 2001). Pertumbuhan ekonomi
merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlangsung
dari periode ke periode (Sadono, 1985). Sehingga untuk menilai
pertumbuhan ekonomi harus dibandingkan besarnya nilai GNP dari
berbagai tahun.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi menurut Kuznets dalam (Todaro,
2003) yaitu kemampuan jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis
barang yang tumbuh atas dasar kemajuan tekhnologi, kelembagaan dan
ideologis. Dalam definisi tersebut terdapat 3 komponen penting yaitu :
1. Pertumbuhan ekonomi suatu negara terlihat dari meningkatnya secara
terus menerus persedian barang. Kemampuan untuk menyediakan
(45)
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi
yang menentukan derajat kemampuan pertumbuhan dalam
menyediakan berbagai macam barang.
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya
penyesuaian dibidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi
yang dihasilkan oleh pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat.
Kuznets mengemukakan 6 (karakteristik atau ciri pertumbuhan
ekonomi yang bisa ditemui dihampir semua negara maju yaitu) :
1. Tingkat pertumbuhan output perkapita dan pertumbuhan penduduk
yang tinggi
2. Tingkat kenaikkan total produktifitas faktor yang tinggi
3. Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi
4. Tingkat transformasi dan ideologi yang tinggi
5. Adanya negara-negara yang cenderung mulai atau sudah maju
perekonomiannya untuk berusaha merambat bagian-bagian dunia
lainnya sebagai daerah pemasaran dan sumber baku yang baru
6. Terbatasnya penyebar pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai
sepertiga bagian penduduk dunia.
Ada 5 faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi, Pertama,
faktor sumber daya manusia, sama halnya dengan proses pembangunan,
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya
manusia merupakan faktor terpentig dalam proses pembangunan, cepat
(46)
15
daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi
yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan. Kedua, faktor sumber daya alam, sebagian besar negara berkembang bertumpu
kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung
oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber
daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya
adalah kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil
hutan dan kekayaan laut. Ketiga, faktor ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia
digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspekefisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi
yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat kepada percepatan laju
pertumbuhan ekonomi. Keempat, faktor budaya, memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini
dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap
(47)
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros dan sebagainya. Kelima, sumber daya modal, dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
teknologi. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat
penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
b. Teori Pertumbuhan Ekonomi
1). Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Menurut para ahli ekonomi klasik ada 4 faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, ialah stok barang-barang
modal, jumlah penduduk, luas tanah dan kekayaan alam serta
tingkat teknologi. Walaupun para ahli ekonomi menyebutkan
berbagai macam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, akan tetapi fokus mereka lebih ke pengaruh besarnya
jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi.
2). Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-domar menyatakan bahwa
GDP ditentukan secara bersama-sama oleh rasio modal-output
modal nasional (k) dan rasio tabungan (s).
Pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang, analisis
Harrod-Domar menggunakan contoh variable sebagai berikut : barang
(48)
17
dengan pendapatan nasional, rasio modal-produksi (capital output ratio) tetap nilainya.
2. Investasi
a. Hubungan Antara Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Investasi merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat. Istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran
atau pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli
barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa-jasa dimasa yang
akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk
menggantikan barang-barang modal yang lama dan perlu didepresiasikan
(sukirno, 2012).
Besarnya nilai investasi di negara sedang berkembang dengan
tingkat pendapatan yang relatif rendah adalah cenderung rendah. Hal ini
dapat menyebabkan sumber daya alam yang potensial belum dapat
dikelola secara optimal. Untuk itu diperlukan investasi dan modal yang
besar.
Investasi adalah komponen Gross Domestic Product (GDP) yang mengaitkan masa kini dan masa depan. Belanja investasi memainkan peran
penting tidak hanya ada pertumbuhan jangka panjang namun juga ada
siklus bisnis jangka pendek karena investasi merupakan unsur GDP yang
(49)
mendorong peningkatan kapasitas produksi yang pada akhirnya akan
membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesempatan kerja yang
produktif. Sehingga pendapatan perkapita meningkat dan kesejateraan
masyarakat miningkat. Sebagian ahli 26 bahkan berpendapatan bahwa
investasi itu merupakan salah satu “engine of growth”.
Investasi di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang diubah dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970. Undang-Undang terakhir diubah
dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007. Penanaman
Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal baik oleh
penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk
melakukan usaha di wilayah negara republik Indonesia. Penanaman modal
terdiri dari penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing.
Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanaman modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam
negeri. Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan
oleh penanaman modal asing. Baik menggunakan modal asing sepenuhnya
maupun yang berpatungan dengan penanaman modal dalam negeri.
(50)
19
Dari uraian dan penjelasan mengenai hubungan antara tingkat
bunga dengan keputusan untuk melakukan investasi, baik melalui
pendekatan nilai sekarang maupun pendekatan marginal efficiency of
capital, kita dapat mengetahui hubungan antara tingkat bunga besarnya
investasi yang dilaksanakan atau dengan kata lain besarnya investasi yang
diminta. Kedua pendekatan tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama
yaitu bila tingkat suku bunga naik maka ada proyek investasi yang semula
menguntungkan menjadi tidak menguntungkan dan tidak layak untuk
dijalankan. Akibatnya permintaan terhadap investasi menjadi berkurang.
Dengan kata lain jika tingkat bunga naik maka permintaan terhadap
investasi akan turun dan sebaliknya bila tingkat suku bunga turun maka
permintaan investasi akan naik. Secara grafik hubungan antara tingkat
(51)
r
investasi
I
Gambar 2.1.
Kurva Permintaan Investasi
Pada gambar 2.1. Diatas terlihat bahwa semakin tinggi tingkat suku
bunga, semakin kecil permintaan akan investasi, sebaliknya semakin
rendah tingkat suku bunga semakin besar pengeluaran investasi.
3. Tenaga Kerja
a. Hubungan Antara Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dinamika dalam
perkembangan ekonomi jangka panjang bersamaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi sumber daya alam dan kapasitas produksi.
(52)
21
positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Kontribusi yang
diharapkan adalah jumlah tenaga kerja yang besar berarti dapat
menambah jumlah tenaga produktif. Dengan meningkatkannya
produktivitas tenaga kerja diharapkan akan meningkatkan produksi,
yang berarti akan meningkatkan pula pertumbuhan ekonomi (PDRB)
(Tadaro dan Smith, 2003). Lebih jauh dikatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi dan pertumbuhan tenaga kerja bukanlah dua tujuan yang
senantiasa saling bertentangan, melainkan dua fenomena yang saling
memperkuat dan saling menunjang. Namun untuk mencapai tujuan
ganda yang ideal tersebut pemerintah negara-negara berkembang perlu
merumuskan dan menetapkan serangkaian kebijakan terpadu untuk
menghilangkan aneka distorsi harga faktor produksi serta memacu
peningkatan teknologi industri padat karya.
b. Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang
dapat disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan
upah dalam jangka waktu tertentu. Dalam teori klasik sumberdaya
manusia (pekerja) merupakan individu yang bebas mengarnbil
keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk
menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya. Teori ini
didasarkanpada teori tentang konsumen, dimana setiap individu
bertujuan untuk. Memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang
(53)
Menurut G.S Becker (1976) dalam jurnal yang dikemukakan
Maimun Sholeh (2007) menyatakan bahwa kepuasan individu bisa
diperoleh melalui konsumsi atau menikmati waktu luang (leisure).
Sedang kendala yang dihadapi individu adalah tingkat pendapatan dan
waktu. Bekerja sebagai kontrofersi dari leisure menimbulkan
penderitaan, sehingga orang hanya mau melakukan kalau memperoleh
kompensasi dalam bentuk pendapatan, sehingga solusi dari
permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang ingin
ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan.
upah
W3
W2
W1
Jam yang disediakan tenaga kerja
Q3 Q1 Q2
Gambar 2.2.
Penawaran Tenaga Kerja
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa kombinasi waktu non
(54)
23
pada kurva indefferensi tertinggi yang dapat dicapai dengan kendala
tertentu. sebagaimana gambar 2.2 kurva penawaran tenaga kerja
mempunyai bagian yang melengkung ke belakang. Pada tingkat
upah tertentu peryediaan waktu kerja individu akan bertambah apabila
upah bertambah (dariW ke W1). Setelah mencapai upah tertentu (W'),
pertambahan upah justru mengurangi waktu yang disediakan oleh
individu untuk keperluan bekerja (dari W1ke WN. Hal ini disebut
Backward i Sending Supply Curve.
4. Pendapatan Asli Daerah
a. Hubungan Antara Pendapatan Asli Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi
Dari sumber pendapatan asli daerah adalah salah satu faktor yang
yang dapat mempengaruhi perekonomian. Dalam kaitannya dengan
pelaksanaan otonomi daerah, peningkatan PAD selalu di upayakan
karena merupakan penerimaan dari usaha daerah untuk membiyai
penyelenggaraan pemerintah daerah. Oleh karena itu, daerah tidak akan
berhasil bila daerah tidak mengalami pertumbuhan ekonomi yang
berarti meskipun terjadi peningkatan penerimaan PAD (Maryati Ulfi
dan Endarwati, 2010). Karenatingkat pertumbuhan ekonomi menjadi
salah satu tujuan penting pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Keberhasilan peningkatan PAD hendaknya tidak hanya diukur dari
jumlah yang diterima, tetapi juga diukur dengan perannya untuk
(55)
pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
didaerah.
5. Belanja Modal
a. Hubungan Antara Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Tambunan (2011), pengeluaran pemerintah merupakan
bagian dari kebijakan fiskal pemerintah yang bertujuan untuk memacu
pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah dalam bentuk alokasi
belanja modal didasarkan pada kebutuhan sarana dan prasarana baik
untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan maupun untuk
fasilitas publik. Belanja modal pemerintah secara umum dialokasikan
untuk membangun sarana dan prasarana yang selanjutnya diharapkan
akan dapat meningkatkan intensitas kegiatan ekonomi yang diharapkan
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang kemudian akan
memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Penelitian sebelumnya yang menganalisis hubungan belanja modal
pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi mendapatkan hasil bahwa
belanja modal tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
(56)
25
B. Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1 Gatot Setio
Harijono, I Made Suyana Utama
Analisis Pengaruh Pengeluaran
Pemerintah dan
Investasi Terhadap Kesempatan Kerja Melalui Pertumbuhan Ekonomi Dependen: PDRB Independen: Pengeluaran Pemerintah, Investasi
Investasi dan pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali
2 Cairul Nizar, Abubakar Hamzah, Sofyan Syahnur
Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi Serta
Hubungannya Dengan Terhadap Tingkat Kemiskinan
Dependen: PDRB Independen: Investasi dan Tenaga Kerja
Investasi
pemerintah dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia
3 Nyoman
Dayuh Rimbawan
Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi Terhadap Kesempatan Kerja Dependen: PDRB Independen: Tenaga Kerja Pertumbuhan ekonomi yang semakin rendah menyebabkan kesempatan kerja yang tercipta juga rendah
4 Muhammad
Rizal Mubaroq, Prof.Dr.Hj. Sutyasti S, remi SE, MS, Dr.Ir. Bagdja Muljarijadi, S.E. Ms.
Pengaruh Investasi Pemerintah, Tenaga
Kerja dan
desentralisasi Fiskal Terhadap Ekonomi
Kabupaten di
Indonesia Tahun 2007-2010
Dependen: PDRB Independen: Investasi dan Tenaga Kerja
investasi,jumlah tenaga kerja dan
desentralisasi fiscal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada pertumbuhan ekonomi
5 Sayekti Suindyah
Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pengeluaran
Pemerintah Terhadap
Dependen: PDRB Independen: Investasi
Investasi, tenaga kerja dan
(57)
Pertumbuhan
Ekonomi di Provinsi Jawa Timur
dan Tenaga Kerja
pemerintah berpengaruh positif dan signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur
C. Model Penelitian
Di dalam kerangka berpikir ini dapat di gambarkan bahwa faktor-faktor
apa saja yang mempenggaruhi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah.
D. Hipotesis
1. Nilai investasi diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi
2. Nilai Tenaga Kerja diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi
3. Nilai Pendapatan Asli Daerah diduga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi Investasi+
Tenaga Kerja+
Pendapatan Asli Daerah+
Belanja Modal+
Pertumbuhan Ekonomi
(58)
27
4. Nilai Belanja Modal diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
(59)
A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian
Daerah penelitain yang digunakan adalah meliputi 14 (Empat Belas)
Kabupaten/Kota yang berada di Daerah Provinsi Kalimantan Tengah,
yaitu :
No Kabupaten/Kota 1 Kotawaringin Barat 2 Kotawaringin Timur 3 Kapuas
4 Barito Selatan 5 Barito Utara 6 Sukamara 7 Lamandau 8 Seruyan 9 Katingan 10 Pulang Pisau 11 Gunung Mas 12 Barito Timur 13 Murung Raya 14 Palangka Raya
2. Subjek Penelitian
Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah
pertumbuhan ekonomi sedangkan variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah investasi, tenaga kerja, pendapatan asli daerah
(60)
3. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan data sekunder
berupa data time series dan cross section dalam bentuk data tahunan selama periode tahun 2012 sampai dengan 2015.
4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini dikumpulkan oleh penulis
dengan menggunakan metode library research atau kepustakaan yaitu penelitian yang menggunakan bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan
ilmiah, artikel, jurnal, majalah, laporan-laporan penelitian ilmiah yang
berhubungan dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dengan melakukan pencatatan secara langsung berupa data
time series dan croos section dari tahun 2012 sampai dengan 2015 yang diperoleh dari, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah,
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Kalimantan
Tengah dan serta instansi lainya yang terkait dengan penelitian ini.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Definisi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel yaitu variabel terikat
(dependen) dan Variabel bebas (independen). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel
independen adalah investasi, tenaga kerja, pendapatan asli daerah dan
belanja modal. Berikut ini di jelaskan definisi operasional masing-masing
(61)
hubungan yang erat dengan Pendapatan Asli Daerah. Secara teori
apabila terjadi kanaikan pendapatan individu akan mendorong
kenaikan konsumsi dari individu tersebut. Hanya konsumsi masyarakat
menyebabkan bertambahnya pembayaran pajak baik dari pajak bumi
dan bangunan, pajak pembangunan dan pajak-pajak lainnya yang
termasuk dalam komponen pajak yang ditarik dan dikelola pemerintah
daerah sebagai salah satu sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
Apabila pendapatan dari sektor pajak meningkat, pendapatan daerah
juga akan mengalami kenaikan apalagi selama ini pajak memberikan
kontribusi terbesar dalam menunjang peningkatan pendapatan daerah
maupun pendapatan negara.
Jadi secara signifikan PDRB akan menyebabkan terjadinya
kenaikan pendapatan asli suatu daerah. Sehingga dalam menentukan
arah kebijakan pembangunan pemerintahan daerah selalu
memperhitungkan sektor-sektor potensial yang mampu mendorong
produktifitas masyarakat dalam meningkatkan pendapatan perkapita
penduduk.
b. Investasi
Teori ekonomi mengartikan atau mendefisikan investasi sebagai
(62)
peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dimasa depan”.
Sedangkan menurut Boediono (1992) investasi adalah
pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang
dan jasa untuk menambah stok yang digunakan untuk perluasan
publik.
c. Tenaga Kerja
Menurut Todaro (2000) pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan tenaga kerja secara tradisional dianggap salah satu faktor
positif yang memicu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja lebih
besar berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan
pertumbuhan yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih
besar. Meski demikian hal tersebut masih dipertanyakan apakah benar
laju pertumbuhan penduduk yang cepat akan benar-benar memberikan
dampak positif atau negatif dari pembangunan ekonominya.
d. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah merupakan penerimaan yang diperoleh
dari daerah dan sumber-sumber dalam wilayah tersebut di pungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan undang-undang
(63)
terhadap APBD.
Pendapatan Asli Daerah merupakan komponen sumber
penerimaan keuangan Negara disamping penerimaan lainnya berupa
dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain penerimaan yang sah
juga sisa anggaran tahun sebelumnya yang dapat ditambahkan sebagai
sumber pendanaan penyelenggaraan pemerintah di daerah.
Keseluruhan bagian penerimaan tersebut setiap tahun tercermin dalam
APBD, meskipun PAD tidak seharusnya dapat membiayai APBD.
Menurut Mardiasmo (2002) “Pendapatan Asli Daerah ialah
penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah
hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelola kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah disebutkan
bahwa sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri dari PAD, bagi
(64)
e. Belanja Modal
Menurut Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002, “Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah suatu rencana
keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan
daerah tentang APBD”. Dana APBD digunakan untuk pengeluaran untuk belanja, meliputi belanja operasi dan belanja modal. Belanja
operasi berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja
pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, belanja pinjaman, belanja
subsidi, belanja hibah, belanja bantuan social, dan belanja operasi
lainnya. Sedangkan belanja modal seperti belanja modal aset tetap,
belanja aset-aset lainnya dan belanja tak terduga.
2. Alat Ukur Data
Dalam mengolah data sekunder yang telah terkumpul. Penulis
meggunakan beberapa alat statistik, seperti : program Microsoft Exel 2010
dan E-Views 9.0. Microsoft Exel 2010 digunakan untuk pengolahan data menyangkut pembuatan tabel dan analisis. Sementara E-Views 9.0 di
gunakan untuk pengolah regresi.
3. Uji Hipotesis dan Analisis Data
Metode analisis regresi data panel dipilih penulis dalam menganalisis
data pada penelitian ini. Analisis regresi data panel digunakan untuk
(65)
data time series dengan cross section. Analisis regresi dengan data panel (pooled data) memungkinkan peneliti mengetahui karakteristik antar waktu dan antar individu dalam variabel yang bisa saja berbeda-beda.
Metode data panel merupakan suatu metode yang digunakan untuk
melakukan analisis empiric dengan perilaku data yang lebih dinamis.
Adapun kelebihan yang di peroleh dari penggunaan data panel adalah
sebagai berikut (Gujarati,2004):
1. Data panel mampu menyediakan lebih banyak data, sehingga dapat
memberikan informasi yang lebih lengkap. Sehingga diperoleh degree of freedom (df) yang lebih besar sehingga estimasi yang dihasilkan lebih baik.
2. Data panel mampu mengurangi kolinieritas variabel.
3. Dapat menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks.
4. Mampu menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul karena adanya masalah penghilangan variabel (omitted variable).
5. Data panel lebih mampu mendeteksi dan mengukur efek yang secara
sederhana tidak mampu dilakukan oleh data time series murni apapun
(66)
6. Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregat
individu, karena data yang diobservasi lebih banyak.
4. Metode Estimasi Model Regresi Panel
Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data
panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain
5. Model Pooled Least Square (Common Effect)
Model ini menggunakan estimasi Common Effect yaitu teknik regresi yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel dengan cara
menggabungkan data time series dan cross section.
Adapun persamaan regresi dalam model common effects dapat
ditulis sebagai berikut (Basuki, 2014):
Dimana :
i = Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Kapuas, Barito
Selatan, Barito Utara, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Pulang
Pisau, Gunung Mas, Barito Timur, Murung Raya, Palangka Raya
t = 2012, 2013, 2014, 2015
dimana i menunjukan cross section (Individu) dan t menunjukan periode waktunya. Dengan asumsi komponen error dalam pengolahan kuadrat terkecil bisa, proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit
(67)
Variabel atau disebur juga Covariace Model. Metode Fixed Effect estimasi dapat dilakukan dengan tanpa pembobot (no weight) atau Least Square Dummy Variabel (LSDV) dan dengan pembobot (cross section weight) atau General Least Square. dengan dilakukan pembobotan adalah untuk mengurangi heterogenitas antar unit cross section (Gujarati, 2006). Model untuk melihat perilaku data dari masing-masing variabel sehingga data
lebih dinamis dalam menginterpretasi data.
Model antara Common Effect dengan Fixed Effect dapat dilakukkan dengan pengujian Likehood Test Radio dengan ketentuan apabila nilai probabilitas yang dihasilakn signifikan dengan alpha maka putuskan
dengan menggunakan Fixed Effect Model.
7. Model Pendekatan Efek Acak (Random Effect)
Model data panel pendekatan ketiga yaitu model efek acak (random effect). Dalam model efek acak, parameter-parameter yang berbeda antar daerah maupun antar waktu dimasukan ke dalam error. Karena hal inilah,
model efek acak juga disebut model komponen error (error component model).
Dengan menggunakan model efek acak ini, maka dapat menghemat
pemakaian derajat kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti
(68)
yang merupakan hasil estimasi akan semakin efisien. Keputusam
penggunaan model efek tetap ataupun acak ditentukan dengan
menggunakn uji hausman. Dengan ketentuan apabila probabilitas yang
dihasilkan signifikan dengan alpha maka dapat digunakan model Fixed Effect namun apabila sebaliknya maka dapat memilih salah satu yang terbaik antara Fixed Effect dengan Random Effect. Dengan demikian, persamaan model Random Effect dapat dituliskan sebagai berikut :
Yit =
i =Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Kapuas, Barito
Selatan, Barito Utara, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Pulang
Pisau, Gunung Mas, Barito Timur, Murung Raya, Palangka Raya
t =2012, 2013, 2014, 2015
Dimana :
Wit =
E(Wit,Wit-1)= 0; i j; E( E(
Meskipun komponen error bersifat homoskedastik, nyatanya
(69)
sectional correlation. C. Pemilihan Model
Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam mengolah
data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan yakni :
1. Uji Chow
Chow test yakni pengujian untuk menentukan model Fixed Effect atau Random Effects yakni paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel.
Hipotesis yang dibentuk dalam chow test adalah sebagai berikut
(Widarjono, 2007):
H0=Model Common Effect
H1= Model Fixed Effect
H0 ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. sebaliknya, H1
diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang digunakan sebesar 5%.
2. Uji Hausman
Hausman test adalah adalah pengujian statistik untuk memilih
apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan (Basuki,2014). Hipotesis digunakan dalam bentuk Hausman
(70)
H0= Model Random Effect
H1= Model Fixed Effect
H0 ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya H1
diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang digunakan sebesar 5%.
3. Uji Lagrange Multiplier
Untuk mengetaui apakah model Random Effect lebih baik daripada
metode Common Effect (OLS) digunakan uji Langrange Multiplier (LM). Secara formal, ada tiga prosedur pengujian yang akan digunakan,
yaitu uji statistic F yang digunakan untuk memilih antara (Basuki,2014).
a) Model common effect atau fixed effects;
b) Uji Langrange Multiplier (LM) yang digunakan untuk memilih
antara model common effects atau model random effects,
c) Uji Hausman yang digunakan untuk memilih antara model fixed effects atau model random effects.
1. Teknik Penaksiran Model
Pada penelitian ekonomi, seorang peneliti sering menghadapi
kendala data. Apabila regresi diestimasi dengan data runtut waktu,
observasi tidak mencukupi. Jika regresi diestimasi dengan data lintas
sektoral selalu sedikit untuk menghasilkan estimasi yang efisien. Salah
satu solusi untuk menghasilkan estimasi yang efisien adalah dengan
menggunakan model regresi data panel. Data panel (pooling data) yaitru suatu model yang menggabungkan observasi lintas sektoral dan data runtut
(71)
(Insukindro,2003).
Hal yang diungkap oleh Baltagi, ada beberapa kelebihan penggunaan
data panel yaitu:
1. Estimasi data panel dapat menunjukkan adanya heterogenitas
dalam tiap unit.
2. Penggunaan data panel lebih informative, menggurangi kolinieritas
antar variabel, meningkatkan derajat kebebasan dan lebih efisien.
3. Data panel cocok untuk digunakan karena menggambarkan adanya
dinamika perubahan.
4. Data panel dapat meminimalkan bias yang mungkin dihasilkan
dalam agregasi.
Untuk menguji estimasi pengaruh pendapatan asli daerah, jumlah
tenaga kerja, belanja modal dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi
digunakan alat regresi dengan model data panel. Ada dua pendekatan yang
digunakan dalam menganalisis data panel. Pendekatan Fixed Effect dan
Random Effect. Sebelum model estimasi dengan model yang tepat, terlebih dahulu dilakukan uji spesifikasi apakah Fixed Effect dan Random Effect
atau keduannya memberikan hasil yang sama.
Dari beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka
(72)
PE = f (INV,TK,PAD,BM)
PE = β0 + β1INVit + β2TKit + β3PADit - β4BMit + ɛ
Adanya perbedaan satuan dan besaran variabel bebas dalam
persamaan menyebabkan persamaan regresi harus dibuat dengan model
logaritama-linier (log). Sehingga model persamaan regresinya menjadi
sebagai berikut:
PEit = β0 + LogINVit +Logβ2TKit +Logβ3PADit - Logβ4BMit + ɛ
Keterangan:
Yit = Pertumbuhan ekonomi
β0 = Konstanta
Log INV = Investasi
LogTK = Tenaga Kerja
LogPAD = Pendapatan Asli Daerah
Log BM = Belanja Modal
i = Kabupaten
t = Periode waktu ke-t
(1)
Uji Hausmant
Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: PANEL
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 25.949698 4 0.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
LOG(PAD?) -2.041999 -2.823807 0.029794 0.0000
LOG(JTK?) -0.148285 1.376417 0.093946 0.0000
LOG(BM?) 2.268687 2.968174 0.030528 0.0001
LOG(INV?) 0.173914 0.332390 0.002974 0.0037
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: PE?
Method: Panel Least Squares Date: 03/29/17 Time: 16:55 Sample: 2012 2015
Included observations: 4 Cross-sections included: 14
Total pool (balanced) observations: 56
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.232732 11.20289 0.199300 0.8431
LOG(PAD?) -2.041999 1.009458 -2.022867 0.0502
LOG(JTK?) -0.148285 0.666188 -0.222588 0.8250
LOG(BM?) 2.268687 1.166813 1.944345 0.0593
LOG(INV?) 0.173914 0.178065 0.976691 0.3349
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.991567 Mean dependent var 7.036786
Adjusted R-squared 0.987795 S.D. dependent var 4.284625
S.E. of regression 0.473357 Akaike info criterion 1.597156
Sum squared resid 8.514528 Schwarz criterion 2.248162
Log likelihood -26.72038 Hannan-Quinn criter. 1.849550
F-statistic 262.8358 Durbin-Watson stat 1.813188
(2)
Uji Hetero
Dependent Variable: RESID? Method: Pooled Least Squares Date: 03/29/17 Time: 17:03 Sample: 2012 2015
Included observations: 4 Cross-sections included: 14
Total pool (balanced) observations: 56
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -1.858350 3.754850 -0.494920 0.6235
LOG(PAD?) -0.070954 0.338338 -0.209713 0.8350
LOG(JTK?) 0.255708 0.223285 1.145209 0.2593
LOG(BM?) 0.034709 0.391078 0.088753 0.9297
LOG(INV?) 0.002930 0.059682 0.049096 0.9611
Fixed Effects (Cross) _KOTAWARINGINBARA
T--C -0.256532
_KOTAWARINGINTIMU
R--C -0.213745
_KAPUAS--C -0.197962
_BARITOSELATAN--C -0.125179
_BARITOUTARA--C 0.348297
_SUKAMARA--C -0.006068
_LAMANDAU--C 0.195909
_SERUYAN--C -0.140605
_KATINGAN--C -0.279577
_PULANGPISAU--C 0.119819
_GUNUNGMAS--C -0.065912
_BARITOTIMUR--C -0.209890
_MURUNGRAYA--C 0.370817
_PALANGKARAYA--C 0.460629
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.761847 Mean dependent var 0.283417
Adjusted R-squared 0.655304 S.D. dependent var 0.270230
S.E. of regression 0.158654 Akaike info criterion -0.589091
Sum squared resid 0.956501 Schwarz criterion 0.061915
Log likelihood 34.49455 Hannan-Quinn criter. -0.336697
F-statistic 7.150653 Durbin-Watson stat 3.140848
(3)
Uji Multikolinearitas
LOG(BM)
LOG(INV)
LOG(JTK)
LOG(PAD)
LOG(BM)
1.000000
0.335093
0.802022
0.954907
LOG(INV)
0.335093
1.000000
0.610344
0.282708
LOG(JTK)
0.802022
0.610344
1.000000
0.781340
LOG(PAD)
0.954907
0.282708
0.781340
1.000000
C
LOG(PAD?) LOG(JTK?) LOG(BM?) LOG(INV?)
C
125.5048
2.664037
-2.166901
-7.389662
-0.420554
LOG(PAD?) 2.664037
1.019005
-0.206365
-1.038107
0.008814
LOG(JTK?) -2.166901
-0.206365
0.443807
0.067556
0.005546
LOG(BM?) -7.389662
-1.038107
0.067556
1.361453
-0.006364
LOG(INV?) -0.420554
0.008814
0.005546
-0.006364
0.031707
(4)
Efek Wilayah
Estimation Command:=====================
LS(CX=F) PE? LOG(PAD?) LOG(JTK?) LOG(BM?) LOG(INV?) Estimation Equations:
=====================
PE_KOTAWARINGINBARAT = C(6) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_KOTAWARINGINBARAT) + C(3)*LOG(JTK_KOTAWARINGINBARAT) + C(4)*LOG(BM_KOTAWARINGINBARAT) + C(5)*LOG(INV_KOTAWARINGINBARAT)
PE_KOTAWARINGINTIMUR = C(7) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_KOTAWARINGINTIMUR) + C(3)*LOG(JTK_KOTAWARINGINTIMUR) + C(4)*LOG(BM_KOTAWARINGINTIMUR) + C(5)*LOG(INV_KOTAWARINGINTIMUR)
PE_KAPUAS = C(8) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_KAPUAS) + C(3)*LOG(JTK_KAPUAS) + C(4)*LOG(BM_KAPUAS) + C(5)*LOG(INV_KAPUAS)
PE_BARITOSELATAN = C(9) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_BARITOSELATAN) + C(3)*LOG(JTK_BARITOSELATAN) + C(4)*LOG(BM_BARITOSELATAN) + C(5)*LOG(INV_BARITOSELATAN)
PE_BARITOUTARA = C(10) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_BARITOUTARA) + C(3)*LOG(JTK_BARITOUTARA) + C(4)*LOG(BM_BARITOUTARA) + C(5)*LOG(INV_BARITOUTARA)
PE_SUKAMARA = C(11) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_SUKAMARA) + C(3)*LOG(JTK_SUKAMARA) + C(4)*LOG(BM_SUKAMARA) + C(5)*LOG(INV_SUKAMARA)
PE_LAMANDAU = C(12) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_LAMANDAU) + C(3)*LOG(JTK_LAMANDAU) + C(4)*LOG(BM_LAMANDAU) + C(5)*LOG(INV_LAMANDAU)
PE_SERUYAN = C(13) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_SERUYAN) + C(3)*LOG(JTK_SERUYAN) + C(4)*LOG(BM_SERUYAN) + C(5)*LOG(INV_SERUYAN)
PE_KATINGAN = C(14) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_KATINGAN) + C(3)*LOG(JTK_KATINGAN) + C(4)*LOG(BM_KATINGAN) + C(5)*LOG(INV_KATINGAN)
PE_PULANGPISAU = C(15) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_PULANGPISAU) + C(3)*LOG(JTK_PULANGPISAU) + C(4)*LOG(BM_PULANGPISAU) + C(5)*LOG(INV_PULANGPISAU)
PE_GUNUNGMAS = C(16) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_GUNUNGMAS) +
C(3)*LOG(JTK_GUNUNGMAS) + C(4)*LOG(BM_GUNUNGMAS) + C(5)*LOG(INV_GUNUNGMAS) PE_BARITOTIMUR = C(17) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_BARITOTIMUR) +
C(3)*LOG(JTK_BARITOTIMUR) + C(4)*LOG(BM_BARITOTIMUR) + C(5)*LOG(INV_BARITOTIMUR)
PE_MURUNGRAYA = C(18) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_MURUNGRAYA) + C(3)*LOG(JTK_MURUNGRAYA) + C(4)*LOG(BM_MURUNGRAYA) + C(5)*LOG(INV_MURUNGRAYA)
PE_PALANGKARAYA = C(19) + C(1) + C(2)*LOG(PAD_PALANGKARAYA) + C(3)*LOG(JTK_PALANGKARAYA) + C(4)*LOG(BM_PALANGKARAYA) + C(5)*LOG(INV_PALANGKARAYA)
(5)
Substituted Coefficients: =====================
PE_KOTAWARINGINBARAT = 7.29711435788 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_KOTAWARINGINBARAT) -
0.148285385213*LOG(JTK_KOTAWARINGINBARAT) + 2.26868710184*LOG(BM_KOTAWARINGINBARAT) + 0.173914110142*LOG(INV_KOTAWARINGINBARAT)
PE_KOTAWARINGINTIMUR = 10.1173389565 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_KOTAWARINGINTIMUR) -
0.148285385213*LOG(JTK_KOTAWARINGINTIMUR) + 2.26868710184*LOG(BM_KOTAWARINGINTIMUR) + 0.173914110142*LOG(INV_KOTAWARINGINTIMUR)
PE_KAPUAS = 4.47345326958 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_KAPUAS) - 0.148285385213*LOG(JTK_KAPUAS) + 2.26868710184*LOG(BM_KAPUAS) +
0.173914110142*LOG(INV_KAPUAS)
PE_BARITOSELATAN = -1.47452668626 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_BARITOSELATAN) - 0.148285385213*LOG(JTK_BARITOSELATAN) + 2.26868710184*LOG(BM_BARITOSELATAN) + 0.173914110142*LOG(INV_BARITOSELATAN) PE_BARITOUTARA = -1.92351345557 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_BARITOUTARA) - 0.148285385213*LOG(JTK_BARITOUTARA) + 2.26868710184*LOG(BM_BARITOUTARA) + 0.173914110142*LOG(INV_BARITOUTARA) PE_SUKAMARA = -3.77860174268 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_SUKAMARA) - 0.148285385213*LOG(JTK_SUKAMARA) + 2.26868710184*LOG(BM_SUKAMARA) +
0.173914110142*LOG(INV_SUKAMARA)
PE_LAMANDAU = -3.23922532301 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_LAMANDAU) - 0.148285385213*LOG(JTK_LAMANDAU) + 2.26868710184*LOG(BM_LAMANDAU) +
0.173914110142*LOG(INV_LAMANDAU)
PE_SERUYAN = -1.58592012835 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_SERUYAN) - 0.148285385213*LOG(JTK_SERUYAN) + 2.26868710184*LOG(BM_SERUYAN) +
0.173914110142*LOG(INV_SERUYAN)
PE_KATINGAN = -0.524744144105 + 2.23273174463 - 2.0419985266*LOG(PAD_KATINGAN) - 0.148285385213*LOG(JTK_KATINGAN) + 2.26868710184*LOG(BM_KATINGAN) +
0.173914110142*LOG(INV_KATINGAN)
PE_PULANGPISAU = -2.36080338168 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_PULANGPISAU) - 0.148285385213*LOG(JTK_PULANGPISAU) + 2.26868710184*LOG(BM_PULANGPISAU) + 0.173914110142*LOG(INV_PULANGPISAU) PE_GUNUNGMAS = -3.11639750495 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_GUNUNGMAS) - 0.148285385213*LOG(JTK_GUNUNGMAS) + 2.26868710184*LOG(BM_GUNUNGMAS) + 0.173914110142*LOG(INV_GUNUNGMAS) PE_BARITOTIMUR = -3.83458075671 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_BARITOTIMUR) - 0.148285385213*LOG(JTK_BARITOTIMUR) + 2.26868710184*LOG(BM_BARITOTIMUR) + 0.173914110142*LOG(INV_BARITOTIMUR) PE_MURUNGRAYA = -0.857641965619 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_MURUNGRAYA) - 0.148285385213*LOG(JTK_MURUNGRAYA) + 2.26868710184*LOG(BM_MURUNGRAYA) + 0.173914110142*LOG(INV_MURUNGRAYA)
(6)
PE_PALANGKARAYA = 0.80804850499 + 2.23273174463 -
2.0419985266*LOG(PAD_PALANGKARAYA) - 0.148285385213*LOG(JTK_PALANGKARAYA) + 2.26868710184*LOG(BM_PALANGKARAYA) + 0.173914110142*LOG(INV_PALANGKARAYA)