LKP : Perancangan Konsep CSR PT.Trakindo Utama dalam Program Beasiswa Sekolah Dasar.

(1)

KERJA PRAKTIK

Oleh :

Darwan Satryadanto

08.42010.0009

SI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2011


(2)

Wacana tentang Corporate Social Responsibility (CSR) bukan merupakan wacana baru lagi di dunia perusahaan. Berbagai pihak sudah mengampanyekan pentingnya tanggung jawab sosial ini bagi membangun sosial yang lebih baik. Adapun banyak hal yang dilakukan untuk memenuhi kelancaran CSR. Kelancaran ini tidak hanya dilakukan dengan terjun lapangan secara langsung namun melakukan rekap data seperti menghubungi kantor cabang PT.Trakindo Utama juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi seperti apa Sekolah dasar yang nantinya akan mendapatkan bantuan berupa beasiswa dan pemugaran gedung-gedung sekolah dasar. Laporan Kerja praktik ini hendak melaporkan bagaimana kerja tim kreatif CSR (Corporate Social Responsibility) di PT Trakindo Utama. Hal ini meliputi tugas bagaimana merekap, mempelajari, mendata informasi-informasi, dan membuat konsep desain stationary CSR.


(3)

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR dan TABEL...,... iv

1. PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang...2

1.2Permasalahan...3

1.3Batasan Masalah...3

1.4Tujuan Kerja Praktik...3

1.4.1 Tujuan Umum...3

1.4.2 Tujuan Khusus...3

1.5Manfaat Kerja Praktik...4

1.5.1 Bagi Perguruan Tinggi.... ...4

1.5.2 Bagi Mahasiswa...4

1.5.3 Bagi Perusahaan...4

1.6Metodologi Desain...4

1.7Sistematika Penulisan Laporan...5

2. Profil Perusahaan...7

2.1 Latar Belakang Perusahaan...7

2.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan...8

2.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan...9

2.4 Nilai-nilai Dasar Perusahaan...9

2.5 Pelayanan Perusahaan...10

2.6 Misi, Visi, dan motto Perusahaan...10

2.7 Produk yang dihasilkan...11

3. Kajian Pustaka...12

3.1 Desain Komunikasi Visual...12

3.1.1 Etimologi Desain Komunikasi Visual...12


(4)

3.4 Mitra Perusahaan...21

3.5 Sekolah Dasar...22

3.5.1 Sejarah...23

3.5.2 Budaya...23

3.5.3 Kurikulum SD...24

3.5.4 Pengelolaan...24

3.5.5 Permasalahan...25

4. PEMBAHASAN...26

4.1 Lingkup Pembahasan Kerja Praktik ...26

4.2 Metode Kerja CSR...27

4.3 Proses dan Aktifitas...28

4.3.1 Diskusi Bersama...28

4.3.2 Pengambilan Data 15 SD...29

4.3.3 Analisa Data 15 SD...30

4.3.4 Perancangan Pelatihan Guru dan Beasiswa Murid SD...30

4.3.5 Pengambilan Berita-Berita CSR pada Media Cetak...32

4.3.6 Proses Merekap Data-data CSR...34

4.3.7 Pembuatan Desain Stattionery CSR...35

5. PENUTUP...38

5.1 Kesimpulan...38

5.2 Saran...38


(5)

PROFIL PERUSAHAAN

2.1...7

2.2.. ...7

KAJIAN PUSTAKA PEMBAHASAN 4.1.. ...29

4.2...31

4.3... ...32

4.4... ...33

4.5... ...33

4.6... ...46

4.7.. ...47

4.8... ...48 PENUTUP


(6)

(7)

(8)

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini wacana tentang Corporate Social Responsibility (CSR) bukan merupakan wacana baru lagi di dunia perusahaan. Berbagai pihak sudah mengampanyekan pentingnya tanggung jawab sosial ini bagi membangun sosial yang lebih baik. Pada 2010 PT.Trakindo Utama telah melakukan kegiatan CSR dengan memberikan bantuan pembangunan kepada lima SD di seluruh Indonesia. Sedangkan pada 2011 PT.Trakindo Utama meningkatkan kegiatan CSR dengan memberikan bantuan pembangunan dan beasiswa sejumlah 15 SD di seluruh Indonesia.

Kerja praktik ini hendak melaporkan bagaimana kerja tim kreatif CSR (Corporate Social Responsibility) di PT Trakindo Utama. Hal ini meliputi tugas bagaimana merekap, mempelajari, mendata informasi-informasi, dan membuat konsep desain stationary CSR yang terkumpul dari 15 SD di seluruh Indonesia terkait bantuan pembangunan sekolah maupun beasiswa.

Adapun banyak hal yang dilakukan untuk memenuhi kelancaran CSR. Kelancaran ini tidak hanya dilakukan dengan terjun lapangan secara langsung namun melakukan rekap data seperti menghubungi kantor cabang PT.Trakindo Utama juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan


(9)

informasi seperti apa Sekolah dasar yang nantinya akan mendapatkan bantuan berupa beasiswa dan pemugaran gedung-gedung sekolah dasar.

Pentingnya CSR bagi perusahaan bahwa setiap perusahaan yang melakukan aktivitas usaha di Indonesia harus mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat. Upaya tersebut di atas harus terlihat dari penerapan prinsip demokrasi ekonomi, efisiensi, keberlanjutan (sustainebility), dan berwawasan lingkungan. Bila konsep ini dikaitkan dengan pengertian CSR, sebenarnya tidak ada alasan bagi pengusaha Indonesia atau perusahaan untuk tidak menerapkan CSR dalam aktivitas usahanya, karena CSR ini telah menjadi amanat yang sangat penting. Tantangan dan perubahan lingkungan menciptakan peluang baru dan memaksa bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan apa yang disebut dengan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).

Tidak dapat dimungkiri bahwa perusahaan tidak bisa lagi hanya menerapkan prinsip “the business of bussines is bussines” tetapi, perusahaan hendaknya bertanggung jawab terhadap masalah-masalah sosial disekitarnya termasuk soal pengangguran, kemiskinan, gelandangan, pengemis, anak jalanan, gizi buruk, kelaparan, pendidikan untuk semua, kerusakan lingkungan, bencana alam dll. Sejalan dengan prinsip, pengaturan dan implementasi, maka CSR hendaknya dapat dijadikan sebagai ajang strategi bisnis bagi perusahaan melalui program


(10)

dan kegiatan untuk dapat menggaet simpati masyarakat sekitar demi keberlangsungan usaha dengan di dasarkan kesukarelaan (voluntary).

Hal inilah yang menjadikan laporan kerja praktik di bagian Corporate Social Responsibility pada perusahaan PT.Trakindo Utama.

1.2 Permasalahan

Selama melakukan kerja praktik, rekap data dan desain stationary menjadi masalah yang harus dipecahkan dalam proses kerja CSR (Corporate Social Responsibility) yang diselenggarakan oleh PT.Trakindo Utama.

1.3 Batasan Masalah

1. Mempelajari data-data yang berkaitan dengan mitra perusahaan dengan program CSR (Corporate Social Responsibility) PT.Trakindo Utama. 2. Mendesain Stationary PT.Trakindo Utama untuk bagian CSR.

1.4 Tujuan Kerja Praktik

Kerja Praktik ini bertujuan:

1. Memecahkan persoalan rekap data mitra perusahaan dengan program CSR di PT Trakindo Utama


(11)

1.5 Manfaat Kerja Praktik

1.5.1 Bagi Perguruan Tinggi

1. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi Stikom Surabaya dengan perusahan.

2. Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk pengembangan dunia pendidikan.

1.5.2 Bagi Mahasiswa

1. Memberikan pelajaran bahwa kedisiplinan sangat dituntut ketika memasuki duni kerja yang sebenarnya.

2. Memperluas wawasan serta menambah pengetahuan mahasiswa mengenai sistem dan mekanisme kerja di perusahaan.

1.5.3 Bagi Perusahaan

1. Membangun kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan dngan perusahaan.

2. Sebagai sarana untuk melihat perkembangan dunia pendidikan perguruan tinggi.

1.6 Metodologi Desain

1. Pengumpulan data

Mengumpulkan data yang diperlukan dan sesuai dengan judul yang diambil penulis.


(12)

2. Studi Literatur

Mencari dan mengelolah data sekunder dari berbagai data literatur, catatan kuliah dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan isi laporan dan kegiatan yang berlangsung di lapangan.

3. Teknik Wawancara

Mencari data melalui tanya jawab dengan pihak yeng terkait dengan kegiatan kerja praktik dan isi laporan.

4. Bahan Pustaka

Mencari data-data yang dapat membantu berjalanya laporan ini.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan merupakan acuan atau panduan dalam penulisan laporan kerja praktek di perusahaan, dimana sistematika penulisannya disusun dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, permasalahan, metodologi, dan sistematika penulisan.

BAB II Profil Perusahaan

Berisikan tentang profil PT. Trakindo Utama

BAB III Kajian Pustaka

Berisikan tentang dasar teori yang berhubungan dengan judul yang diambil penulis, dengan mengambil data dari buku – buku referensi.


(13)

BAB IV Pembahasan

Berisikan tentang penjelasan dan pembahasan mengenai merekap dan menmdata program CSR (Corporate Social Responsibility) di PT.Trakindo Utama selama pelaksanaan kerja praktek.

BAB V Penutup

Berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran dari hasil studi kerja praktek yang telah dilakssanakan di PT.Trakindo Utama


(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang Perusahaan

Selama 40 tahun, Trakindo telah mengalami perjalanan panjang yang membanggakan untuk tumbuh dan menjadi "The Customer Services Company" yang menyediakan solusi jasa kelas dunia untuk peralatan Caterpillar.

1970 - 2011

Berikut adalah struktur perusahaan-perusahaan yang menjadi anak dari PT.Trakindo Utama :


(15)

2.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. Trakindo Utama adalah perusahaan penyalur (dealer) resmi alat-alat berat produk Caterpillar, sebuah perusahaan produsen alat berat terkemuka di dunia asal Amerika, cakupannya meliputi industri pertambangan, minyak dan gas bumi, konstruksi, kehutanan dan pertanian, serta power system. di samping itu sebagai dealer satu-satunya di Indonesia (di samping produk alat berat lain seperti Bitelli, Olimpian, dll). PTTU juga menyediakan jasa service yang komprehensif baik maintance, layanan purna jual, jaminan ketersediaan komponen dan penjualan komponen original Caterpillar. produknya meliputi dozers, excavators, whell/track loader, off-highway trucks, articulated truck, graders, scrafers, compactors, industrial engines, dan generator sets.

PTTU atau yang biasa disebut dengan PT. Trakindo Utama didirikan pada tanggal 23 Desember 1970 oleh Ahmad Hadiat Kismet Hamami dengan Head Office di Jl.Cilandak KKO, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada 13 April 1971, secara resmi PTTU ditunjuk sebagai dealer resmi Caterpillar di Indonesia. Dalam perjalanan bisnisnya, kini PTTU berkembang pesat dengan dukungan lebih dari 60 cabang dan 13.000 karyawan, yang tersebar di seluruh Indonesia.

PTTU Jakarta merupakan salah satu cabang PTTU yang berada di bawah divisi Java Area. PTTU Jakarta bergerak secara spesifik pada unit bisnis konstruksi dan oil&gas sehingga merupakan langkah signifikan bagi perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan,


(16)

kesehatan kerja dan lingkungan (SMK3L) di tengah tuntunan standar pengelolaan SMK3L yang tinggi dari para pelanggan.

2.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan

Tujuan utama Trakindo adalah untuk mencapai pertumbuhan dan profitabilitas usaha yang konsisten. Untuk itu kami berupaya mewujudkannya dengan meningkatkan kemitraan berkelanjutan dengan para pemasok kami, memanfaatkan kemajuan teknologi, dan menjadi warga komunitas dunia usaha yang baik.

2.4 Nilai-nilai Dasar Perusahaan 1. Etika

Selalu berpegang teguh pada standar etika bisnis yang tinggi dalam setiap aktivitas.

2. Bertaraf Internasional

Konsisten dalam mencapai standar kelas dunia, serta memperkenalkan dan membawa standar praktek dan talenta internasional terbaik ke Indonesia.

3. Gigih

Terus-menerus menerapkan standar internal yang tinggi dalam setiap aktivitas usaha sehingga memotivasi karyawan untuk berupaya keras dalam memberikan kepuasan kepada stakeholder utama.

4. Proaktif

Senantiasa mengupayakan peningkatan operasional sesempurna mungkin melalui penerapan filosofi dan metodologi 6Sigma.


(17)

5. Saling Menghormati

Membangun hubungan berdasarkan prinsip saling menghormati diantara sesama rekan kerja, pelanggan, prinsipal dan masyarakat industri.

6. Pengembaangan Karyawan

Senantiasa mencari peluang bagi peningkatan keterampilan dan kemajuan karir karyawan.

2.5 Pelayanan Perusahaan

Trakindo berniat untuk menjadi “The Customer Services Company.” Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. Trakindo Utama senantiasa bekerja keras untuk menjadi mitra terpercaya yang mampumemberikan manfaat nyata bagi usaha pelanggan Trakindo. Tujuan utama Trakindo adalah untuk mencapai pertumbuhan dan profitabilitas usaha yang konsisten. Untuk itu Trakindo berupaya mewujudkannya dengan meningkatkan kemitraan berkelanjutan dengan para pemasok kami, memanfaatkan kemajuan teknologi, dan menjadi warga komunitas dunia usaha yang baik.

2.6 Misi, Visi, dan Motto Perusahaan 2.6.1 Visi Perusahaan

Menjadi penyedia solusi jasa kelas dunia untuk peralatan Caterpillar 2.6.2 Misi Perusahaan

Membangun perusahaan yang mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia, dengan mengusung nilai-nilai berikut ini:


(18)

1. Pengembangan kompetensi karyawan secara berkelanjutan 2. Mengupayakan pertumbuhan finansial, intelektual dan citra

perusahaan yang konsisten serta melakukan investasi kembali

3. ke dalam bisnis yang dijalankan, dan mempertahankan standar kode etik yang tinggi dalam aktivitas bisnis.

2.6.3 Motto Perusahaan

Motto kami adalah “The Customer Services Company”. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami senantiasa bekerja keras untuk menjadi mitra terpercaya yang mampu memberikan manfaat nyata bagi usaha pelanggan kami.

2.7 Produk Yang Dihasilkan

PTTU menempati lokasi ini sejak 1990 dan menyediakan service berikut ini untuk pelanggan yang menggunakan produk Caterpillar: a. menjual merk alat buat Caterplillar seperti dozers, excavators,

whell/track loader, off-highway trucks, articulated truck, graders, scrafers, compactors, industrial engines, dan generator sets.

b. penyewaan alat berat melalui Cipta Kridatama (group perusahaan Trakindo)

c. pelayanan purna jual dilakukan di lokasi workshop PTTU atau lokasi pelanggan. dan penjualan langsung suku cadang alat berat

d. penjualan langsung komponen yang telahh direkomendasi seperti Cylinder block, starting motor, governor, dll


(19)

BAB III KAJIAN PUSTAKA

3.1 Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.

Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.

3.1.1 Etimologi Desain Komunikasi Visual

Jika kita memulai mendefinisikan Desain Komunikasi Visual ditinjau dari asal kata (etimologi) istilah ini terdiri dari tiga kata, desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin designare) yang artinya


(20)

merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide.

Kemudian kata komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin communis” yang berarti “sama” (dalam Bahasa Inggris:common). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan).

Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.

Dengan kata lain Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas berdasar ilmu tata rupa. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta mengandung


(21)

solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (baik sosial maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).

3.1.2 Ruang lingkup Desain Komunikasi Visual Meliputi:

1. Advertising (periklanan) 2. Animasi

3. Desain identitas Usaha (corporate identity) 4. Desain Marka lingkungan

5. Multimedia

6. Desain Grafis Industri (promosi)

7. Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dll0 8. Cergam (komik, karikatur, Poster)

9. Fotografi, tipografi dan ilustrasi

3.2 Corporate Social Responsibility

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya.


(22)

Perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas.

Pemikiran yang mendasari CSR (Corporate Social Responsibility) yang sering dianggap inti dari Etika Bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas. Beberapa hal yang termasuk dalam CSR ini antara lain adalah tatalaksana perusahaan (corporate governance) yang sekarang sedang marak di Indonesia, kesadaran perusahaan akan lingkungan, kondisi tempat kerja dan standar bagi karyawan, hubungan perusahan-masyarakat, investasi sosial perusahaan (corporate philantrophy).

Ada berbagai penafsiran tentang CSR dalam kaitan aktivitas atau perilaku suatu perusahaan, namun yang paling banyak diterima saat ini adalah pendapat bahwa yang disebut CSR adalah yang sifatnya melebihi (beyond) laba, melebihi hal-hal yang diharuskan peraturan dan melebihi sekedar public relations.

CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat hal ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain,


(23)

terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Ditengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.

Hasil Survey “The Millenium Poll on CSR” (1999) yang dilakukan oleh Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London) diantara 25.000 responden di 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktek terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan, sedangkan bagi 40% citra


(24)

perusahaan & brand image yang akan paling mempengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.

Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin “menghukum” (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.

3.3 Beasiswa

Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Karena beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan.

Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan hingga selesai. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan.


(25)

Namun bisa juga beasiswa ini di wujudkan dalam bentuk yang lain. Misalnya buku buku pelajaran, fasilitas belajar serta hal lain yang tujuannya untuk mempelancar para penerima bantuan ini agar mereka bisa menyelesaikan pendidikannya tanpa ada gangguan terutama yang berhubungan dengan keuangan hingga tuntas atau tulus

Pengertian Beasiswa seperti yang dikutip dari www.wikipedia.org adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan ikatan kerja (biasa disebut ikatan dinas) setelah selesainya pendidikan. Lama ikatan dinas ini berbeda-beda, tergantung pada lembaga yang memberikan beasiswa tersebut

3.3.1 Tujuan Pemberian Beasiswa

Beberapa tujuan dari penberian beasiswa ini antara lain adalah 1. Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa

mencari ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang punya masalah dalam hal pembayaran.

2. menciptakan pemerataan suatu ilmu pengetahuan atau pendidikan kepada setiap orang yang membutuhkan. Memang kita punya hak untuk belajar agar mendapat ilmu pengetahuan yang cukup untuk bekla hidup di kemudian hari. Namun untuk


(26)

mendapatkan suatu ilmu kadang kita perlu mengeluarkan biaya. Maka dari itu, beasiswa inilah yang akan membantu sesorang untuk mendapatkan ilmu tersebut.

3. menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. Karena dengan adanya bantuan beasiswa ini maka seseorang terutama kaum muda bisa mempunyai kesempatan untuk mendapat pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Dari sini akan tercipta sumber daya manusia yang baru yang lebih mampu menjawab tantangan jaman yang terus maju ini.

4. meningkatkan kesejahteraan. Setelah terciptra sumber daya manusia baru yanmg cerda, di harapkan mereka ini bisa memberi bantuan lewat ide dan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya ketika menjalani masa pendidikan. Karena ilmu pengetahuan tersebut bisa diterapkan masyarakat dengan tujuan untuk memajukan mereka sehingga kemakmuran dan kesejahteraan lebih mudah dicapai.


(27)

3.3.2 Syarat untuk Menerima Beasiswa

Biasanya para pemberi beasiswa atau donatur ketika mau mengasihkan bantuannya akan mengajukan beberapa syarat yang antara lain adalah :

1. Penerima beasiswa termasuk orang yang tidak mampu secara ekonomi atau keuangan. Sehingga ketika mau memberikan bantuannya tersebut, mereka akan melakukan pengecekan apakah orang yang bersangkutan benar-benar membutuhkan bantuan dana untuk melanjutkan sekolah atau kuliahnya.

2. Selain tidak mampu, penerima beasiswa juga harus punya prestasi terutama di bidang yang digelutinya. Misalanya ada seorang murid sekolah yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan bantuan dana pendidikan. Maka dia harus punya nilain pelajaran yang bagus di sekolah tempat dia belajar.

3. ketika mengajukan bantuan beasiswa seseorang juga di tuntut punya semangat yang tinggi dalam belajar dan mencari ilmu pengetahuan. Karena para donatur tidak ingin pihak yang di bantu untuk melanjutkan sekolah tersebut hanya suka bersantai saja ketika menempuh pendidikan.

4. Syarat lainnya adalah penerima beasiswa tersebut punya jiwa sosial yang tinggi. Karena pihak pemberian bantuan biasanya menginginkan bila telah selesai menempuh pendidikan, penerima bnatuan tersebut mau menyumbangkan ilmu pengetahuan yang


(28)

dimilikinya kepada masyarakat banyak. Hal ini sering di lakukan melalui sistem ikatan dinas.

3.4 Mitra Perusahaan

Mitra perusahaan atau yang biasa disebut rekan usaha/ mitra usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah “partner dalam mengadakan suatu usaha”. Kemitraan dalam hal ini adalah “perihal hubungan (jalinan kerja sama dan sebagainya) sebagai mitra” (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1996).

Rekan usaha pertama-tama mulai tertarik karena reputasi perusahaan baik, dan menunjang untuk menjadi rekan usahanya dalam kegiatan sponsorship. Maka untuk menunjang reputasi tersebut seluruh divisi dalam suatu perusahaan harus dapat menjaga citranya melalui prestasi dan motivasi kerja yang baik, tidak saja dilakukan oleh divisi Public Relations dalam suatu perusahan, tetapi juga didukung oleh semua bagian dalam suatu perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan antara lain melekatnya citra yang baik.

Jika citra perusahaan sudah tidak baik dimata publik, maka banyak lagi hal lain yang akan menghambat perkembangan perusahaan, belum lagi usaha untuk memperbaiki citra itu tidaklah mudah dan memerlukan biaya yang cukup mahal.

Dalam fenomena ini perusahaan harus tetap menegaskan prosedur yang telah ditetapkan dan berupaya untuk terus memantau kegiatan Public relations dalam mendukung tercapainya tujuan, visi, dan misi perusahaan


(29)

dan yang lebih khusus lagi, mencapai tujuan dari kegiatan sponsorship yang dilakukan.

Betapa pentingnya peranan divisi Promotion & Communication perusahaan melalui kegiatan sponsorship bagi kelanjutan perkembangan perusahaan itu sendiri sehingga jika hanya salah satu program kerja saja yang diabaikan termasuk didalamnya yaitu program kerja sponsorship, maka akan mempengaruhi opini publik yang akan terus menyebar dari waktu ke waktu secara terus-menerus dan pada akhirnya terbentuk suatu citra pada perusahaan, apakah positif atau negatif. Namun tentunya citra yang diharapkan perusahaan adalah citra yang positif di hadapan publiknya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan pembahasan lebih lanjut.

3.5 Sekolah Dasar

Sekolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat ini murid kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (atau sederajat). Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.


(30)

Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar negeri (SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.

3.5.1 Sejarah

Pada masa penjajahan Belanda, sekolah menengah tingkat atas disebut sebagai Europeesche Lagere School (ELS). Setelahnya, pada masa penjajahan Jepang, disebut dengan Sekolah Rakyat (SR). Setelah Indonesia merdeka, SR berubah menjadi Sekolah Dasar (SD) pada tanggal 13 Maret 1946.

3.5.2 Budaya

Sekolah dasar negeri di Indonesia umumnya menggunakan seragam putih merah untuk hari hari biasa, seragam coklat untuk pramuka/hari tertentu, dan pada sekolah-sekolah tertentu menggunakan seragam putih-putih untuk upacara bendera. Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin pagi sebelum dimulai pelajaran.


(31)

3.5.3 Kurikulum SD

1. Agama

2. Kewarganegaraan 3. Jasmani dan Kesehatan

4. Teknologi Informatika dan Komunikasi 5. Bahasa Indonesia

6. Bahasa Inggris 7. Bahasa Daerah 8. Bahasa Asing 9. Matematika

10.Ilmu Pengetahuan Alam 11.Sejarah

12.Ilmu Pengetahuan Sosial 13.Seni Budaya dan Keterampilan

3.5.4 Pengelolaan

Pendidikan dasar di Indonesia pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu yang dikelola oleh pemerintah biasanya disebut Sekolah Dasar Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri sedang yang kedua dikelola oleh masyarakat biasanya disebut Sekolah Dasar Swasta dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta. SD dibawah lingkup Depdiknas sedang MI dibawah lingkup Depag. disamping itu ada pula sekolah dasar dibawah lingkup Depdiknas berciri khas agama dengan sebutan Sekolah Dasar Islam atau Sekolah Dasar Kristen,dll.


(32)

3.5.5 Permasalahan

Dikarenakan letak geografis Indonesia maka permasalahan terbesar adalah pemerataan guru di daerah-daerah yang terpencil, parahnya lagi meskipun pemerintah menyebutkan bahwa banyak guru yang sudah diangkat menjadi pns tapi masih banyak pula guru yang belum terangkat menjadi pns, ditambah lagi adapula guru yang mendapatkan gaji hanya +Rp. 100.000,- sebulan.


(33)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Peranan Praktikan dalam Perusahaan

Kerja Praktik dilaksanakan di :

Nama Perusahaan : PT.Trakindo Utama Divisi : Corporate Communication

Bagian : Team Creative (Coporate Social Responsibility) Tempat : Jalan Cilandak KKO - Jakarta

Kerja praktik ini dilaksanakan selama dua bulan yang dimulai pada tanggal 4 Juli 2011 hingga 4 September 2011, dengan alokasi masuk kerja praktik dari hari senin hingga jum’at. waktu kerja praktik pun di mulai pada jam 08.00 – 17.00 WIB (dengan waktu istirahat pukul 12.00 – 13.00).

Pada pelaksanaan kerja praktik adapun tugas-tugas atau pekerjaan yang berhubungan dengan program studi Desain Komunikasi Visual. Dalam kesempatan ini PT.Trakindo Utama atau khususnya pada divisi Corporate Communications memberikan kepercayaan untuk mengerjakan merekap dan mempelajari data-data yang nantinya akan mendapat bantuan dari PT.Trakindo Utama, atau yang biasa disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility).


(34)

(Gambar 4.1)

4.2 Metode Kerja CSR di PT.Trakindo Utama

Di dalam merekap, mempelajari dan mengerjakan data-data CSR (Corporate Social Responsibility) di PT.Trakindo Utama menggunakan pendekatan atau metodologi desain sebagai berikut :

1. Diskusi bersama (pembimbing di PT.Trakindo Utama) 2. Pengambilan data 15 lokasi SD

3. Analisa data 15 SD di Indonesia

4. membuat perancangan pelatihan guru dan beasiswa murid SD 5. Pengambilan berita-berita CSR di media cetak

6. Proses merekap data-data CSR 7. Mendesain Stattionery CSR


(35)

7.3 Proses dan Aktifitas Pengembangan CSR 7.3.1 Diskusi Bersama

Pada tahap pertama ini di lakukan diskusi bersama kepada ibu Linda Carolina selaku bagian Corporte Communication PT.Trakindo Utama dengan pihak Dompet Dhuafa bapak Herdi selaku ketua kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) di 15 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Pokok pembahasan yang di bicarakan adalah pengumpulan data-data berupa, foto kondisi sekolah, kerusakan gedung, hingga jarak dari rumah siswa ke sekolah.

Setelah tiap-tiap cabang PT.Trakindo Utama di seluruh Indonesia telah mengirim data-data yang di butuhkan ke Head Office, pihak PT.Trakindo Utama dan Dhompet Dhuafa selanjutnya membahas lokasi-lokasi manakah yang nantinya akan di berikan bantuan berupa beasiswa dan perombakan sekolah.


(36)

7.3.2 Pengambilan Data 15 SD

Setelah di lakukan observasi ke seluruh kantor-kantor PT.Trakindo Utama yang tersebar lebih dari 60 cabang di Indonesia, di tetapkan 15 kota yang nantinya akan diberikan bantuan berupa pembangunan gedung yang telah rusak atupun telah tidak layak pakai. 15 kota yang terpilih adalah sebagai berikut :

1. Pontianak 2. Sangatta 3. Samarinda 4. Tarakan 5. Batu Hijau 6. Satui

7. Tanjung Adaro 8. Sorowako

9. Manado 10.Sorong 11.Timika 12.Pekanbaru 13.Batam

14.Pangkal Pinang 15.Medan


(37)

7.3.3 Analisa Data 15 SD di Indonesia

Beberapa kriteria-kriteria yang membuat 15 SD (sekolah Dasar) di 15 kota dipilih PT.Trakindo untuk mendapatkan bantuan-bantuan atau yang disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility), kriteria tersebut meliputi kerusakan-kerusakan antara lain :

1. Atap 2. Dinding 3. Lantai 4. Plafon

5. Halaman dan Pagar 6. Listrik

7. Toilet

Setelah ditetapkan kota-kota yang nantinya mendapat bantuan, akan diadakan pertemuan kembali dari PT.Trakindo Utama dengan pihak Dhompet Dhuafa yang nantinya mendapat rencana atau target-target agar CSR berjalan dengan baik.

4.3.4 Perancangan Pelatihan Guru dan Beasiswa Murid Sd

Bantuan-bantuan yang diberikan oleh PT.Trakindo Utama tidak hanya dalam bentuk pemugaran gedunng Sekolah Dasar, namun juga membantu murid-murid yang berprestasi dengan beasiswa berupa sekolah di Jakarta hingga lulus SMK jurusan mesin. Hal ini di berikan PT.Trakindo Utama agar bertujuan agar murid-murid Sekolah Dasar yang mendapat beasiswa nantinya menjadi karyawan yang berprestasi di bidang mesin.


(38)

Tidak hanya bantuan kepada murid-murid berprestasi yang di berikan oleh PT.Trakindo Utama, namun juga beberapa guru-guru perwakilan dari 15 SD yang telah dipilih juga mendapat pembelajaran oleh pihak PT.Trakindo Utama. Hal ini di maksudkan agar guru-guru yang mendapat pelatihan nantinya bisa menumbuhkan murid-murid berprestasi seperti yang telah mereka (guru) lakukan sebelumnya. Agar semua berjalan seperti yang direncanakan, adapun pembuatan jadwal-jadwal yang berfungsi untuk mengetahui timeline pelatihan guru dan pelatihan guru periode 2011 hingga 2012.


(39)

(Gambar 4.3)

4.3.5 Pengambilan berita-berita CSR di media cetak

Adapun hal-hal yang dilakukan oleh Corporate Communication divisi CSR (Corporate Social Responsibility) PT.Trakindo Utama dari media cetak untuk mengetahui kinerja Competitor (Pesaing) maupun dari perusahaan lain dengan melakukan CSR yang serupa. Hal tersebut bertujuan agar pihak PT.Trakindo Utama bisa mempelajari dan mengetahui bagaimana cara kerja mereka (perusahaan lain) sehingga dapat di tiru dari sisi positive dan diterapkan pada CSR yang sedang dilakukan oleh pihak PT.Trakindo Utama.


(40)

(Gambar 4.4)


(41)

4.3.6 Proses merekap data-data CSR

Pada proses ini perekapan data-data CSR (Corporate Social Responsibility) dimulai dengan menghubungi tiap-tiap kepala cabang (Branch Manager) dan tiap-tiap HRD (Human Resourch Development) guna mengetahui lebih lanjut seperti apa persiapan tiap-tiap yang nantinya mendapatkan bantuan dari PT.Trakindo Utama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana “KICK OFF” atau persiapan yang akan berlangsung di bulan Oktober 2011.

Setelah mendapatkan informasi nama-nama kepala cabang dan HRD di 15 kota yang telah terpilih, di lakukan Conference Call kepada seluruh kota di waktu yang bersamaan dengan pengurus utama bu Joshie dan bu Linda Carrolina CSR PT.Trakindo Utama Head Office di Jakarta membicarakan kegiatan-kegiatan yang nantinya akan diikuti oleh seluruh karyawan pada tiap-tiap daerah dan akan mendatangkan director PT.Trakindo Utama, Pejabat, serta Tokoh Masyarakat dari tiap-tiap lokasi.


(42)

(Tabel 4.1)

4.3.7 Pembuatan Desain Stattionery CSR

Pada bagian ini Corporate Comunications PT.Trakindo Utama berencana membuat desain T-Shirt dan Pin yang digunakan untuk majalah PT.Trakindo Utama yang terbit setiap 3 bulan sekali dan memilik dua kategori, yaitu majalah Antarkita yang diperuntukkan untuk karyawan dan orang-orang PT.Trakindo Utama saja. Dan majalah Apakabar yang di ciptakan untuk para konsumen atau calon konsumen PT.Trakindo Utama.


(43)

(Gambar 4.6)


(44)

(45)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada pelaksanaan kerja praktik di PT.Trakindo Utama pada divisi

Corporate Communication, sangat banyak pengalaman yang didapatkan khususnya pada bidang Desain Komunikasi Visual walaupun hanya dilaksanakan selama 2 bulan. Pekerjaan sebagai tim kreatif tidak hanya kita lakukan dengan mendesain ataupun membuat karya sesuatu, namun juga dibutuhkan ilmu untuk mengetahui bagaimana kita membuat dan menganalisa data-data demi kebutuhan bersama (masyarakat dan perusahaan).

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, serta demi tercapainya tujuan, maka ada beberapa hal yang di sarankan demi lancarnya acara CSR (Corporate Social Responsibility) nanti. Hal tersebut sebagai berikut : 1. Diberikan informasi-informasi seputar CSR (Corporate Social

Responsibility) agar dapat mengetahui dan akan dikerjakan dengan baik. 2. Pengumpulan data-data disesuaikan dengan tiap-tiap lokasi yang nantinya

mendapatkan bantuan dengan memberikan informasi secara rinci ke Head Office PT.Trakindo Utama.

3. Dalam merekap data diharapkan menggunakan dan menampilkan Slide atau Layout yang sama agar tidak berubah-ubah.


(46)

4. Diharapkan setiap data-data yang didapatkan dari tiap-tiap lokasi akan tetap di simpan untuk keperluan yang akan datang.

5.

Untuk meminimalisir kesalahan pada data-data, sebaiknya tiap pengurus diberikan informasi yang di dapat, sehingga data yang dikerjakan akan dimengerti seluruh pengurus CSR (Corporate Social Responsibility).


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Djelantik, A.M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Penerbit Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung.

Wahyudi, Isa. 2008. Corpotaye Social Responsibility: Prinsip, Pengaturan dan Implementasi. Penerbit INSPIRE Indonesia. Malang

http://niappa.wordpress.com/2007/10/24/desain-komunikasi-visual-adalah/ http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_komunikasi_visual

http://www.lppm.ac.id/article.php?p=ms&id=182 http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis


(1)

(Tabel 4.1) 4.3.7 Pembuatan Desain Stattionery CSR

Pada bagian ini Corporate Comunications PT.Trakindo Utama berencana membuat desain T-Shirt dan Pin yang digunakan untuk majalah PT.Trakindo Utama yang terbit setiap 3 bulan sekali dan memilik dua kategori, yaitu majalah Antarkita yang diperuntukkan untuk karyawan dan orang-orang PT.Trakindo Utama saja. Dan majalah Apakabar yang di ciptakan untuk para konsumen atau calon konsumen PT.Trakindo Utama.


(2)

(Gambar 4.6)


(3)

(4)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada pelaksanaan kerja praktik di PT.Trakindo Utama pada divisi Corporate Communication, sangat banyak pengalaman yang didapatkan khususnya pada bidang Desain Komunikasi Visual walaupun hanya dilaksanakan selama 2 bulan. Pekerjaan sebagai tim kreatif tidak hanya kita lakukan dengan mendesain ataupun membuat karya sesuatu, namun juga dibutuhkan ilmu untuk mengetahui bagaimana kita membuat dan menganalisa data-data demi kebutuhan bersama (masyarakat dan perusahaan).

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, serta demi tercapainya tujuan, maka ada beberapa hal yang di sarankan demi lancarnya acara CSR (Corporate Social Responsibility) nanti. Hal tersebut sebagai berikut : 1. Diberikan informasi-informasi seputar CSR (Corporate Social

Responsibility) agar dapat mengetahui dan akan dikerjakan dengan baik. 2. Pengumpulan data-data disesuaikan dengan tiap-tiap lokasi yang nantinya

mendapatkan bantuan dengan memberikan informasi secara rinci ke Head Office PT.Trakindo Utama.

3. Dalam merekap data diharapkan menggunakan dan menampilkan Slide atau Layout yang sama agar tidak berubah-ubah.


(5)

4. Diharapkan setiap data-data yang didapatkan dari tiap-tiap lokasi akan tetap di simpan untuk keperluan yang akan datang.

5.

Untuk meminimalisir kesalahan pada data-data, sebaiknya tiap pengurus diberikan informasi yang di dapat, sehingga data yang dikerjakan akan dimengerti seluruh pengurus CSR (Corporate Social Responsibility).


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Djelantik, A.M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Penerbit Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung.

Wahyudi, Isa. 2008. Corpotaye Social Responsibility: Prinsip, Pengaturan dan Implementasi. Penerbit INSPIRE Indonesia. Malang

http://niappa.wordpress.com/2007/10/24/desain-komunikasi-visual-adalah/ http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_komunikasi_visual

http://www.lppm.ac.id/article.php?p=ms&id=182 http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis