Metode Pengumpulan Data
3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder, yaitu :
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari masyarakat atau
48 lapangan. 49 . Data primer ini diperoleh melalui:
1. Observasi Pengamatan dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis untuk dilakukan pencatatan.
2. Wawancara Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung kepada pejabat yang terkait.
b. 50 Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan. Pengumpulan dilakukan dengan cara mengumpulkan dan meneliti
peraturan perundang-undangan, buku-buku, dan bahan bacaan lain yang
48 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hal 46.
49 Ibid, hal 46. 50 Ibid, hal. 54.
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data-data yang diperoleh ini dipergunakan sebagai landasan pemikiran yang bersifat teoritis. Data sekunder di bidang hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Bahan-bahan hukum primer, adalah: - Kitab Undang-Undang Hukum Perdata - Kitab Undang-Undang Hukum Dagang - Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1997 tentang Waralaba - Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. - Peraturan-Peraturan lain yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti
b) Bahan-bahan hukum sekunder, adalah: - Buku-buku tentang perjanjian - Buku-buku tentang Waralaba - Jurnal-jurnal dan literatur - Mass Media internet
c) Bahan hukum tersier, meliputi : - Kamus Besar Bahasa Indonesia - Kamus Hukum - Pedoman Ejaan yang disempurnakan
A. Populasi dan Metode Sampling
Penulisan ini berkaitan dengan perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian franchise. Untuk itu dilakukan survey lapangan dengan terlebih dahulu Penulisan ini berkaitan dengan perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian franchise. Untuk itu dilakukan survey lapangan dengan terlebih dahulu
1. Populasi Populasi dapat dikatakan : 51
a. Sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian dan elemen populasi itu sendiri merupakan suatu analisis;
b. Sekumpulan objek, baik manusia, gejala, benda atau peristiwa;
c. Semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diproleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan;
d. Jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, gejala, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Faktor persyaratan yang harus diperhatikan dalam menentukan populasi adalah : 52
a. Waktu pembuatan informasi, telah lama berselang atau masih baru;
b. Kecermatan dari pengumpulan data yang valid dan relevan;
c. Ketelitian mengklasifikasi data dan analisis data.
51 Hermawan, Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gramedia, 1993), halaman 49 52 Ronny, Hanitijo, Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta: Ghalia, 1994),
halaman 47
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dan orang-orang yang terkait dengan perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian franchise, yaitu Franchisor dan Franchisee.
2. Sampel Mengingat besarnya populasi, maka penelitian ini tidak meneliti semua populasi, karena disamping memakan biaya yang banyak juga akan membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu, dengan meneliti sebagian dari populasi diharapkan hasil yang diperoleh akan memberikan gambaran sesuai dengan populasi yang bersangkutan.
Sampel harus merupakan suatu bagian yang representative dari sebuah populasi. Oleh karena itu dalam penelitian, pengambilan sampel harus dilakukan dengan benar. Jika sampel yang diambil tidak representative dari populasi maka kesimpulan yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.
Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling yang artinya pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengambilan subjek didasarkan pada tujuan tertentu, yaitu karena Franchise Lembaga Pendidikan Primagama ini baru mulai berkembang sehingga terkadang masalah perlindungan hukum sering terabaikan. Adapun teknik penentuan responden yang digunakan adalah Non random purposive sampling.
Yang menjadi respondennya adalah Master Franchise Lembaga Pendidikan Primagama Yogyakarta , Manager Divisi Legal dan Kepatuhan,dan Manager Pemasaran Franchise.