LANDASAN TEORI dibutuhkan berikutnya. Sedangkan detail dari kebutuhan
2. LANDASAN TEORI dibutuhkan berikutnya. Sedangkan detail dari kebutuhan
2.1 Model Prototipe mungkin tidak dibicarakan pada tahap ini tetapi pada
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari
tahap selanjutnya.
berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak.
b. Perancangan. Tahapan perancangan dilakukan cepat dan Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja
rancangan mewakili aspek software yang diketahui. Dan untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem
rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototipe. informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.
c. Evaluasi Prototipe. Pada tahapan ini dilakukan evaluasi Beberapa proses pengembangan sistem dengan SDLC adalah:
prototipe yang telah dibuat oleh klien/pengguna dan telah waterfall, prototyping, incremental, spiral , dan RAD.
dipergunakan untuk memperjelas kebutuhan dari
software.
dan material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari suatu perencanaan produksi, Sistem Material Requirements Planning mengakomodasi safety stock sebagai cara untuk mengantisipasi ketidak pastian dari pada kebutuhan material tersebut. Safety stock diakomodasikan dalam bentuk tambahan dari jumlah bahan baku yang harus dipesan pada saat ukuran pesanan[3].
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Widayanti dengan judul Analisis Penerapan Material Requirement Planning (MRP) dalam manajemen perencanaan kebutuhan material dan pengendalian persediaan dikatakan melakukan perhitungan dalam penerapan MRP sangatlah tepat dalam kebutuhan penerapan perencanaan kebutuhan material,
Gambar 2. Model Prototipe [1] pengendalian, dan persediaannya karena dengan penerapannya dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem informasi
Pengembangan dari perancangan sistem ini penulis dalam persediaan manufaktur secara berkesinambungan[4] pelaksanaanya menggunakan tiga tahap siklus pengembangan model prototipe, yaitu :
2.3 Hipotesis
a. Mendengarkan Pelanggan. Merupakan tahap pertama Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan dalam merancang sebuah sistem. Pada tahap ini akan maka pernyataan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
menentukan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh berikut: pelanggan agar tercipta sebua aplikasi sehingga mengarah a. Diduga model pengembangan sistem alokasi material pada tujuan dibuatnya aplikasi tersebut.
menggunakan metode sistem informasi model prototyping
b. Membangun dan Memperbaiki Prototipe. Dalam tahap ini dapat berfungsi menyediakan informasi persediaan dilakukan perancangan dan pengkodean untuk sistem yang
material secara terintegrasi dengan baik berdasarkan diusulkan yang mana tahapanya meliputi perancangan
alokasi material sehingga produksi tetap berjalan dan dapat proses-proses
yang akan terjadi didalam sistem, mendukung pengambilan keputusan dengan cepat, tepat, perancangan diagam UML yang akan digunakan,
dan akurat.
perancangan antar muka keluara serta dilakukan tahap b. Diduga kualitas perangkat lunak sistem alokasi material pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah
yang dihasilkan jika diukur berdasarkan kualitas perangkat didefinisikan, kelengkapan software dan hardaware.
lunak model ISO 9126 adalah baik.
c. Pengujian Prototipe. Pada tahapan ini dilakukan pengujian
terhadap sistem yang telah disusun dan melakukan 3. METODOLOGI PENELITIAN
pengenalan terhadap sistem yang telah diujikan serta
evaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai 3.1 Metode Pemilihan Sampel
dengan yang diharapkan. Dalam penelitian ini, terdapat dua cara untuk mendapatkan sample data dan informasi yang diperlukan yaitu data /
informasi yang didapat melalui pengumpulan data primer dan Penelitian yang dilakukan peneliti tidak lepas dari data / informasi yang di dapat melalui pengumpulan data
2.2 Tinjuan Studi
referensi dan ringkasan penelitian sebelumnya yang terkait sekunder. dengan Sistem Informasi Persediaan dan Pengalokasian
Perbedaan mendasar dari kedua data tersebut terdapat pada Material. Berikut beberapa ringkasan penelitian sebelumnya sumber pemilihan sample. yang terkait dengan konsep sistem tersebut antara lain :
a. Data Primer
Dalam penelitian yang dilakukan Tri Pudjadi dan team, Data primer adalah data sample yang berasal dari sumber Dengan judul Aplikasi Sistem Informasi Persediaan pada
pertama dan harus dicari menggunakan teknik-teknik yang PT.Panca Pipando, dikatakan Penerapan integrasi sistem
berkaitan langsung. Dalam hal ini data sample pada informasi pengendalian persediaan, membantu menghasilkan
penelitian ini berasal dari jawaban hasil wawancara dengan informasi persediaan pada tiap tingkatan distribusi sehingga
personil yang melakukan input data administrasi dan tidak terjadi perbedaan pencatatan diantara mereka, selain itu
observasi dilapangan
juga mempercepat waktu untuk pemesanan ke supplier serta
b. Data Sekunder
permintaan barang diantara pusat distribusi[2]. Data sekunder adalah data sampel yang diperoleh secara Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Rina Dwi
tidak langsung dari objek yang diteliti. Dalam hal ini data Pertiwi tentan manajemen material disebutkan bahwa salah
sampel pada penelitian ini diambil dari materi-materi satu metode di dalam manajemen material adalah Material
beberapa penelitian yang sudah dilakukan, jurnal, studi Requirement Planning (MRP) yang merupakan suatu metode
literature dan buku yang berkaitan langsung untuk menentukan apa, kapan dan berapa jumlah komponen
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggabungkan data dan perilaku. Penggunaan model adalah purposive sampling yaitu mengambil sampel
orientasi objek banyak diterapkan karena memiliki banyak didasarkan pertimbangan peneliti, jadi peneliti yang
keuntungan, seperti meningkatkan kualitas, mempercepat menentukan siapa saja yang jadi responden. Hanya mereka
waktu pengembangan, meningkatkan komunikasi antara yang dianggap ahli yang patut memberikan pertimbangan
pengembang dan pengguna, mudah untuk dikembangkan, untuk pengambilan sampel yang diperlukan, oleh karena itu
mudah untuk dideteksi kekurangannya, serta menambah penulis memilih teknik purposive
sampling dengan
cermat pemilihan perangkat lunak.
menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria Proses analisis dilakukan berdasarkan hasil tahapan tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang
pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi digunakan dalam penelitian ini.
pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.
3.2 Metode Pengumpulan Data Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan Dalam melakukan penelitian metode yang digunakan
adalah:
untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara :
a. Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan. Analisis
a. Tehnik Sampling dilakukan terhadap prosedur, dokumen, file dan hasil Tehnik pengumpulan data dari objek yang diteliti dengan
cetakan dari sistem yang sudah berjalan. mengambil sample data dari beberapa unit kerja di PT.
b. Analisis Terhadap Gambaran Umum Sistem Yang Aneka Baja Perkasa Industry secara acak untuk masalah
Dikembangkan. Analisis dilakukan untuk memberikan yang dominan terkait dengan persediaan material dan
sistem yang akan pesanan customer.
c. Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
b. Interview
Pengguna. Pemodelan kebutuhan fungsional untuk mengadakan interview langsung kepada karyawan di PT.
menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat Aneka Baja Perkasa Industry yang terkait dengan
serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh persediaan material dan pesanan customer.
masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case
c. Observasi
Diagram .
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
d. Analisis Perilaku Sistem. Pada tahapan ini, dilakukan mengadakan pengamatan langsung Sistem persediaan
analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan material dan penerimaan order dari customer di PT.Aneka
dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Baja Perkasa Industry
Diagram . Activity Diagram untuk memodelkan proses
d. Kepustakaan use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan Teori-teori yang berhubungan dengan persediaan material
Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan dan pengalokasiannya dan penerapannya diambil dari
(message) antar object dan kronologinya. berbagai buku.
e. Analisa Masalah
3.3.2 Teknik Perancangan
Melakukan analisa terhadap data-data yang diperoleh Teknik perancangan yang digunakan dalampenelitian ini selama penelitian.
menggunakan pendekatan metode Object-Oriented Design Data-data yang diperlukan untuk membuat laporan
(OOD) atau Perancangan Berorientasi Obyek menggunakan penelitian diperoleh dari sumber yang kompeten sesuai
Unified Modelling Language (UML) . dengan tujuan dari penelitian. Data-data tersebut meliputi data
Pada proses perancangan, teknik perancangan yang primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
dilakukan adalah:
penelitian, yang dilakukan dengan cara wawancara kepada
a. Perancangan struktur statis program atau spesifikasi pihak-pihak yang mempunyai kompetensi sesuai dengan fokus
sistem. Dimodelkan dengan Class Diagram. penelitian untuk menjaring pendapat mengenai persediaan
b. Perancangan Physical Architecture untuk memodelkan material maupun dalam hal penerimaan order customer di PT.
distribusi aplikasi. Dimodelkan dengan Deployment Aneka Baja Perkasa Industry. Untuk data sekunder diperoleh
Diagram .
dari hasil laporan yang diterbitkan oleh PT. Aneka Baja
Pengguna. Meliputi Perkasa Industry yang berhubungan dengan fokus penelitian.
c. Perancangan
Antarmuka
perancangan Navigasi, form Input,dan form Output.
d. Perancangan Database. Untuk memodelkan struktur data
3.3 TeknikAnalisis, Perancangan, danPengujian
dan hubungan antar data. Dimodelkan dengan Entity-
3.3.1 Teknik Analisis
Relationship Diagram .
e. Perancangan Infrastructure Architecture (hardware, menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis (OOA)
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini
software, dan jaringan) .
atau analisis berorientasi objek dengan UML. Orientasi objek adalah suatu strategi untuk mengorganisasikan sistem sebagai
koleksi dari
interaksi
objek-objek yang objek-objek yang
3.3.3 Teknik Kontruksi
persediaan buffer stock terintegrasi dan meningkatkan membangun sistem
berdasarkan hasil analisis dan kecepatan layanan informasi stock material yang tersedia. perancangan sistem. Teknik konstruksi dibagi menjadi
Oleh karena itu peneliti memilih informan untuk penelitian menjadi tiga yaitu:
adalah pimpinan dan pengelola data stock persediaan selaku
a. Lingkungan Konstruksi. Meliputi hardware, software orang yang selama ini menggunakan sistem yang sudah yang digunakan untuk membangun aplikasi.
berjalan. Informan tersebut adalah staf inventory, staf
b. Konstruksi Database. Konstruksi database dengan perencanaan, dan staf marketing di Perusahaan PT. Aneka menggunakan perangkat lunak database.
Baja Perkasa Industri
c. Konstruksi Antarmuka Sistem. Konstruksi antarmuka
3) Teknik Pelaksanaan FGD
sistem terdiri dari konstruksi sistem persediaan, data Pelaksanaan Focus Group Discussion atau diskusi master material, data in-out material, data sales order,
terfokus dalam penelitian ini dihadiri oleh peserta terpilih rencana produksi, hasil produksi, dan laporan.
berdasarkan kriteria yang disebutkan sebelumnya. Fungsi moderator dan notulis dilakukan oleh peneliti. Pada awal
3.3.4 Teknik Pengujian Sistem
FGD, peneliti melakukan presentasi dan demo aplikasi
sistem alokasi material yang sudah dikembangkan dan Pengujian validasi bertujuan melakukan penilaian apakah
a. Pengujian Validasi
menjelaskan setiap fungsi yang ada berdasarkan instrumen spesifikasi
yang sudah disiapkan. Selanjutnya peserta FGD memberikan sistem/perangkat lunak yang dikembangkan. Selain itu juga
informasi, tanggapan dan persetujuan. Untuk keperluan menilai apakah aplikasi sistem alokasi material dapat
analisis hasil pengujian, selanjutnya peneliti membuat berfungsi menyediakan data persediaan material yang
kesimpulan berdasarkan hasil FGD. terintegrasi dan meningkatkan kecepatan layanan informasi . Pengujian validasi akan menyediakan jaminan akhir
b) Pengujian Kualitas
bahwa perangkat lunak memenuhi semua persyaratan Pengujian kualitas sistem dilakukan untuk menguji informasi, fungsional, perilaku dan persyaratan kinerja
tingkat kualitas perangkat lunak sistem informasi yang sebelum diserahkan ke pengguna. Pengujian validasi dalam
dihasilkan berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis pertama
lunak yang terdapat pada ISO 9126, yaitu functionality, dalam penelitian ini.
reliability , usability, dan efficiency. Teknik pengujian validasi sistem dalam penelitian ini
merupakan konsep terbaru dilakukan dengan pendekatan blackbox testing dengan
dibandingkan konsep-konsep lainnya, sehingga konsep ini metode Focus Group Discussion. FGD merupakan diskusi
lebih relevan dengan situasi perkembangan teknologi kelompok yang pesertanya terbatas dan dipilih menurut
informasi saat ini. konsep ISO 9126 sudah menjadi standar kriteria tertentu dan pembahasannya memfokuskan pada
internasional dalam mengevaluasi kualitas perangkat lunak. topik tertentu.
Hasil identifikasi ISO 9126, dari enam karakteristik
1) Instrumen Pengujian FGD kualitas sebuah aplikasi ditetapkan hanya empat karakteristik Peneliti menyiapkan form berisi daftar spesifikasi
saja yang dijadikan variabel dalam penelitian ini, yaitu kebutuhan fungsional sistem yang dibangun. Fokus diskusi
functionality, reliability, usability, dan efficiency . Dua adalah memvalidasi kebutuhan fungsional perangkat lunak
karakteristik lainnya yaitu maintainability dan portability yang dikembangkan apakah telah sesuai dengan spesifikasi
tidak menjadi fokus penelitian. Pengujian hanya dilakukan kebutuhan yang sudah ditentukan dalam tahapan analisis.
pada penggunaan aplikasi sistem alokasi material dari sisi Instrumen pengujian validasi disertakan dalam
client dan tidak masuk dalam lingkup server. Pengujian
2) Teknik Pemilihan Informan kualitas perangkat lunak dilakukan untuk menguji hipotesis Kriteria pemilihan karakteristik responden sebagai
kedua dalam penelitian ini.
informan untuk pengujian validasi ini berdasarkan kelompok Teknik pengujian kualitas yang dilakukan dalam pengguna yang akan menggunakan aplikasi sistem alokasi
penelitian ini dengan pendekatan black-box testing material. Teknik pemilihan informan dalam FGD dilakukan
menggunakan kuesioner. Kriteria pemilihan karakteristik dengan pemilihan informan atau peserta diskusi berdasarkan
responden sebagai sampel penelitian untuk pengujian kriteria sebagai berikut:
kualitas perangkat lunak ini berdasarkan tingkatan pengguna • Memiliki tugas dan tanggung jawab di bagian
yang akan mengakses aplikasi sistem alokasi material. persediaan.
Responden tersebut yaitu staff inventori, staff marketing, • Memiliki pengalaman mengelola data stock persediaan.
staff gudang material, staff PPC di perusahaan PT. Aneka • Memahami persoalan yang dikaji, yaitu memvalidasi
Baja Perkasa Industri
spesikasi kebutuhan material pada aplikasi system yang
1) Instrumen Pengujian
dikembangkan. Instrumen pengujian berupa kuesioner akan digunakan Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aplikasi
untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan sistem alokasi material sudah sesuai dengan spesifikasi
data kuantitatif yang akurat. Dalam penelitian ini skala data kuantitatif yang akurat. Dalam penelitian ini skala
1. Identifikasi Permasalahan. Tahapan ini merupakan pernyataan positif.Skala Likert merupakan skala yang
inisialisasi dari penelitian, yaitu mencari permasalahan didesain untuk menilai sejauh mana responden setuju atau
yang dihadapi oleh perusahaan. Hal ini dilakukan peneliti tidak setuju dengan susunan berikut:
agar dapat memahami kondisi dan proses bisnis yang ada Tabel 1. Skala Pengukuran [5]
di
PT.Aneka
Baja
Perkasa Industri, sehingga
mendapatkan gambaran menyeluruh akan sistem berjalan. Sangat Setuju
Jawaban
Skor
5 2. Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian. Tahapan ini Setuju
4 dilakukan dengan mempelajari literatur yang berkaitan Ragu-ragu
3 dengan sistem persediaan dan alokasi material. Dalam Tidak Setuju
2 tahapan ini juga dilakukan studi dan analisa dari beberapa Sangat Tidak Setuju
1 penelitian sebelumnya, berupa jurnal nasional maupun tesis
pengembangan sistem informasi Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
mengenai
persediaan dalam perusahaan.
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
3. Pengumpulan Data. Proses ini dilakukan dengan cara tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
melakukan wawancara dan observasi dengan staff instrumen-instrumen berupa pernyataan.
Inventori, staf marketing, dan staff perencanaan untukmempelajari kebutuhan pengguna dan kebutuhan
sistem, serta observasi dokumen persediaan yang sudah Dalam pengembangan sistem informasi, keseluruhan
3.4 Langkah-langkah Penelitian
ada.
proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan. Dalam
4. Tinjauan Obyek Penelitian. Pada tahap ini akan penelitian ini digunakan metode pengembangan sistem
dilakukan identifikasi obyek penelitian berdasarkan aspek informasi model prototyping. Tahapan yang dilakukan
perusahaan dan aspek teknis. Secara organisasi meliputi: pengumpulan kebutuhan, membangun prototyping,
menyangkut ketersediaan organisasi pelaksana sistem dan evaluasi, pengkodean, pengujian, menggunakan sistem, dan
aturan-aturan pendukung. Secara teknis menyangkut pemeliharaan. Langkah-langkah pada tahapan pelaksanaan
ketersediaan sumber daya berupa hardware, software, penelitian dapat dilihat dalam bentuk diagram alir pada
jaringan, data, dan sumber daya lainnya di perusahaan. Gambar 3 berikut ini:
5. Analisis Sistem.Berdasarkan hasil pengumpulan data, akan dilakukan analisa kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional dan nonfungsional sistem, dan analisa perilaku sistem. Pemodelan yang dilakukan dalam tahapan analisis ini adalah:
a. Pembuatan use case diagram untuk memodelkan kebutuhan fungsional dan pengguna.
b. Pembuatan activity diagram dan sequence diagram. Activity diagram untuk memodelkan prosesuse case yang berjalan di dalam sistem. Sequence diagramuntuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.
6. Perancangan Sistem. Berdasarkan hasil analisis, kemudian dilanjutkan dengan melakukan perancangan sistem untuk menggambarkan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan yang sudah ditetapkan, dengan melakukan prosedur-prosedur berikut:
a. Perancangan struktur statis program dengan membuat class diagram .
b. Perancangan physical architecture dengan membuat deployment diagram .
c. Perancangan antarmuka (input, output, dan navigasi)
d. Perancangan database dengan membuat ER-Diagram.
e. Perancangan infrastructure architecture.
7. Pengkodean. Pada tahap ini dilakukan pengkodean (coding) berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem kedalam bahasa pemograman yang digunakan berupa aplikasi berbasis program Visual Basic.net. Langkah-langkah pengkodean mencakup sumber daya
Gambar 3. Langkah-langkah Penelitian yang digunakan, database, pembuatan rancangan input Gambar 3. Langkah-langkah Penelitian yang digunakan, database, pembuatan rancangan input
8. Ketersediaan Pengujian validasi. Pengujian untuk memvalidasi fungsi perangkat lunak berdasarkan spesifikasi kebutuhan yang
No
Jenis Dokumen
Isi Dokumen
Sumber Dokumen
Dept. Ada sudah dianalisis dan dirancang, meliputi pengujian
1 File Excel
1. Data
PPIC & fungsionalitas sistem dan fungsi penyediaan data
persediaan terintegrasi dan percepatan memperoleh Marketing informasi stock persediaan. Pengujian ini dilaksanakan Material
dengan menggunakan metode Focus Group Discussion.
Order
9. Implementasi sistem pada jaringan lokal. Berdasarkan
4. Rencana
tinjauan obyek penelitian, dalam tahap implementasi
Produksi
untuk penelitian ini dilakukan pada jaringan lokal di
5. Hasil
PT.Aneka Baja Perkasa Industri.
Produksi
10. Pengujian kualitas perangkat lunak. Pengujian kualitas
Dept. Ada pengembangan sistem yang digunakan, yaitu pada tahap
perangkat lunak dilakukan sesuai dengan metode
penyerahan Dept. sistem model . Pengujian
Marketing dilakukan untuk menguji tingkat kualitas perangkat
Dept. lunakyang dikembangkan dengan menggunakan empat
Sales Order
Produksi karakteristik ISO 9126 menggunakan metode kuesioner.
3. Laporan
Produksi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa
responden menginginkan dibangun aplikasi sistem informasi Proses analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus
4.1 Analisis Sistem
alokasi material sebagai alat untuk mempermudah dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi
pengendalian persediaan material sehingga dapat melakukan pengguna. Analisis sistem akan menjawab pertanyaan apa
perhitungan kebutuhan material dan pengambilan keputusan yang akan dikerjakan oleh sistem, siapa yang akan
terkait order/pesanan yang masuk. Dengan adanya aplikasi menggunakan sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut
sistem alokasi material ini diharapkan dapat mengoptimalkan akan digunakan. Kegiatan analisis sistem yang berjalan
persediaan material dalam hal ini bahan baku utama. dilakukan dengan pendekatan analisis berorientasi objek untuk sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik
4.3 Analisis Kebutuhan Fungsional
beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan. Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan Selanjutnya dari hasil analisis akan divisualisasi dan
membahas mengenai fungsi-fungsi yang diperlukan dalam didokumentasikan dengan Unified Modeling Language
pembangunan sistem. Berdasarkan hasil analisis proses (UML) melalui Use Case Diagram, Activity Diagram, dan
bisnis, identifikasi kebutuhan data dan informasi, maka Sequence Diagram dengan pertimbangan diagram tersebut
dianalisis juga beberapa fungsi yang harus tersedia di dalam dianggap mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan
sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data yang dapat dimengerti oleh pengguna.
dan informasi yang diperlukan oleh pengguna. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap
dokumen sistem persediaan maka dapat dirumuskan daftar Analisis proses bisnis dari sistem alokasi material yang
4.2 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan
kebutuhan fungsional sistem yang dikembangkan. Daftar sedang berjalan dilakukan untuk mendapatkan informasi
kebutuhan fungsional akan dibuat pemodelan dengan use tentang
case diagram . Dari hasil analisis dibutuhkan suatu sistem pengelolaan
bagaimana perusahaan melakukan
aktivitas
informasi dengan program aplikasi menggunakan Visual pengembangan aplikasi.Berdasarkan hasil wawancara dan
basic.net, dengan ruang lingkup meliputi: Data stock observasi, diperoleh data dan dokumen terkait proses sistem
material, alokasi material, Sales order, dan laporan. alokasi material di unit kerja inventori dalam departemen
Berikut ini daftar kebutuhan fungsional sistem yang PPIC yang akan dikembangkan. Data dan informasi yang
dibutuhkan:
berkaitan dengan sistem yang sedang berjalan beserta 1. Data Material
ketersediaannya tersebut rinciannya adalah sebagai berikut: Sistem dapat mengelola identitas material meliputi : identitas material, supplier material, data material masuk,
data material keluar, stock akhir.
2. Alokasi Material
4.5 Use Case Diagram
Sistem menyediakan fungsi melakukan alokasi material a) Actor
sesuai dengan order yang masuk yang meliputi : jumlah Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi langsung pesanan, stock material, stock on hand.
dengan sistem aplikasi komputer, seperti orang, benda atau
3. Sales Order lainnya. Tugas actor adalah memberikan informasi kepada Sistem dapat digunakan untuk mengelola proses
sistem dan dapat memerintahkan sistem agar melakukan pendataan terkait dengan order masuk meliputi: data
suatu tugas.Berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna, customer , jenis ,material, jumlah pesanan,, tanggal
maka actor yang terlibat dalam sistem alokasi material ini delivery .
adalah:
4. Pembuatan Laporan Sistem harus dapat mencetak laporan persediaan material dan laporan produksi Jenis laporan yang dibuat oleh sistem adalah: laporan stock material, laporan alokasi material, laporan sales order.
Pencetakan laporan dibedakan berdasarkan periode, yaitu Pimpinan harian, bulanan dan laporan tahunan.
Administrator
Operator
5. Pengelolaan Pengguna Gambar 4. Actor Sistem Alokasi Material Sistem dapat melakukan pengelolaan pengguna dan
mengatur keanggotaan pengguna aplikasi. Pengelolaan penguna mengatur siapa saja yang berhak mengakses data dan informasi stock material, sales order, alokasi material, serta menentukan siapa yang berhak mengelola data dan informasi yang akan selalu diperbaharui.
6. Login Sistem menyediakan fungsi login bagi semua pengguna agar dapat mengakses aplikasi sistem alokasi material .
4.4 Analisis Kebutuhan Nonfungsional
Setelah mendefinisikan kebutuhan fungsional yang harus
dipenuhi oleh sistem maka langkah selanjutnya adalah mendefinisikan kebutuhan nonfungsional dari sistem yang
Gambar 5. Use CaseSistem Alokasi Material
akan dipenuhi. Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang b) Activity Diagram Login
berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem, berikut ini adalah daftar kebutuhan nonfungsional sistem selengkapnya:
1. Kebutuhan Operasional Sistem yang dibangun bisa digunakan pada platform sistem operasi Microsoft Windows
2. Kebutuhan Keamanan Aplikasi hanya bisa diakses oleh pengguna yang berhak. Sistem aplikasinya
seharusnya aman digunakan.
3. Kebutuhan Performansi Sistem dapat menampung data dalam jumlah yang besar dan sistem seharusnya dapat diakses oleh banyak user secara bersamaan.
4. Kebutuhan Kemudahan Penggunaan Sistem
seharus mudah
dipelajari.Sistem harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta sistem seharusnya memiliki tampilan menarik.
5. Kebutuhan Panduan Penggunaan Sistem menyediakan panduan singkat tentang cara menggunakan masing-masing fungsi yang tersedia dalam
aplikasi sistem alokasi material. Gambar 6. Activity Diagram Login
Deskripsi Activity DiagramLogin: masukan, jika data valid maka sistem akan
1) Pengguna membuka sistem. Pengguna disini adalah menyimpan data baru, tetapi jika data tidak valid Administrator, Operator dan Pimpinan.
maka sistem akan menampilkan form data alokasi
2) Sistem akan menampilkan form login. material dan menampilkan pesan error.
3) Pengguna memasukkan User ID dan Password.
Jika pengguna memilih mengubah data alokasi
4) Sistem akan memvalidasi User ID dan Pasword, jika tidak material, maka sistem akan menampilkan form valid, maka sistem akan meminta untuk memasukkan
pengubahan data, lalu pengguna mengubah isi form kembali user ID dan Password.
tersebut, lalu sistem akan melakukan validasi
5) Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna terhadap data masukan, jika data valid maka sistem langsung masuk ke sistem.
akan menyimpan perubahan data, tetapi jika data tidak valid maka sistem akan menampilkan form
c) Activity Diagram Mengelola Alokasi Material
pengubahan data dan menampilkan pesan error.
Jika pengguna memilih menghapus data alokasi material, maka sistem akan meminta konfirmasi dari pengguna dengan menampilkan tombol konfirmasi. Jika pengguna memilih melanjutkan maka sistem akan menghapus data alokasi material yang dipilih, tetapi jika pengguna memilih membatalkan, maka sistem akan menampilkan data alokasi material .
d) Sequence Diagram
. Gambar 7. Activity Diagram Mengelola Alokasi Material
Gambar 8. Squence diagram Login Deskripsi Activity Diagram Mengelola Data Alokasi
Material Deskripsi Sequence DiagramLogin: •
Penggunamembuka aplikasi dan sistem akan •
Pengguna memilih membuka data alokasi material.
Sistem menampilkan data alokasi material
menampilkan form login.
• Ada 3 opsi yang dapat dipilih oleh pengguna yaitu,
Pengguna memasukkan UserID dan password menambah data, mengubah data, menghapus data .
yangakan divalidasi ke database pada tabel user. •
Jika pengguna memilih data alokasi material maka
Jika UserID dan password benar, maka akan sistem akan menampilkan form alokasi material yang
masukke halaman utama.
dipilih selanjutnya
Sedangkan jika salah akan tetap di form login . penambahan data alokasi material. Kemudian
pengguna mengisi form tersebut dan setelah itu sistem akan melakukan validasi terhadap data
Gambar 10. ER-Diagram
Gambar 9. Squence diagram mengelola data material
4.7 Perancangan Infrastruktur Architecture
Bagian ini akan menjelaskan bentuk atau rancangan Deskripsi Sequence Diagram Mengelola Data Material:
arsitektur sistem informasi yang akan 1.) Pengguna memilih mengelola data material dengan dikembangkan, dari sisi hardware dan software. Perancangan
infrastruktur
membuka halaman data induk. Terdapat 3 opsi yang dapat infrastruktur sistem untuk sistem alokasi material ini adalah dilakukan pengguna, yaitu menambah data, mengubah dan sebagai berikut: menghapus data material
2.) Pilihan pertama, pengguna memilih menambah data material. Pengguna kemudian memasukkan data-data material baru pada kolom yang telah disediakan.Data-data tersebut yang telah dimasukkan, akan di cek oleh Controller menggunakan isValid. Jika data sama, maka controller akan memasukkan data melalui save().
3.) Pilihan kedua, pengguna memilih material yang akan di edit, pada menu melihat data material (Window material ).Setelah melakukan pemilihan transaksi, memilih menu Ubah yang akan memunculkan jendela Form Tambah/Ubah .Kemudian, pengguna akan mengubah data transaksi sesuai data yang baru.Controller transaksi akan melakukan update terhadap data di entitas material melalui
Gambar 11. Perancangan infrastruktur sistem fungsi edit().
4.) Pilihan ketiga, jika pengguna ingin menghapus suatu data dari database, maka setelah memilih data material yang
Untuk infrastruktur hardware dalam implementasi, maka sesuai, pengguna memilih menu Hapus.Controller digunakan satu buah server, berfungsi sebagai sebagai
transaksi akan menghapus data pada entitas material database server. Spesifikasi perangkat yang dirancang tidak menggunakan fungsi delete() dijelaskan dalam penelitian ini, karena dalam penelitian tidak melakukan observasi terhadap aspek biaya terkait pengadaan
4.6 Perancangan Database
peralatan yang akan digunakan untuk server, server yang digunakan dalam implementasi menggunakan server yang
Entity Relation-Diagram (ER-Diagram) menggambarkan sudah dimiliki oleh perusahaan. jenis hubungan diantara berbagai entitas yang terlibat dalam
Beberapa software yang digunakan untuk mengembangkan sistem
digambarkan aplikasi sistem alokasi material serta alasan penggunaan menggunakan physical data model, model inilah yang aplikasi dengan menggunakan perbandingan pada software nantinya akan di-generate menjadi tabel-tabel di database. lainnya adalah sebagai berikut: Berikut ER-diagram untuk sistem yang dirancang:
alokasi material.
ER-diagram
Tabel 3. Infrastruktur Software
b. Tampilan Navigasi untuk Pengguna
No Software Deskripsi
Fungsi dan Alasan Penggunaan
1 Windows Windows
Sebagai
Sistem
Server merupakan
yang terkenal karena
versi LTS operasi
sudah
digunakan
server yang dan sudah dipahami sudah ada
oleh admin.
2 MySQL 5 Mysql
bersifat free dan
Gambar 13. Menu Navigasi basis
data data dengan jumlah dengan 4.9 Pengujian Validasi besar. Selain itu .
lisensi
Tahap pengujian yang pertama adalah pengujian Opensource
merupakan produk
Opensource
yang
validasi, proses pengujian ini dilakukan untuk memastikan
terkenal
dengan
perangkat lunak yang telah dibuat apakah sesuai dengan
kehandalan
dan
spesifikasi kebutuhan fungsional yang diharapkan.Hal ini juga
kecepatannya.
menguji hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu: Diduga model pengembangan sistem alokasi material menggunakan
metode sistem informasi model Prototyping dapat berfungsi basic.net
3 Visual Visual
Visual
Basinc.net
Basic.net
menyediakan informasi persediaan material berdasarkan merupakan
merupakan bahasa
alokasi material sehingga produksi tetap berjalan dan dapat bahasa
pemrograman yang
mendukung pengambilan keputusan dengan cepat. Diduga pemrograma dapat dengan mudah
sudah dikenal dan
kualitas perangkat lunak sistem alokasi material yang n
dihasilkan jika diukur berdasarkan kualitas perangkat lunak OOP
berbasis dipahami
model ISO 9126 adalah baik.
terintegrasi sehingga
a) Proses Pelaksanaan FGD
Kegiatan Focus Group Discussion dilaksanakan di ruang g)
Programmin pengguna
tidak
mengalami kesulitan
meeting PT.Aneka Baja Perkasa Industri pada tanggal 21
dalam
Januari 2014 pukul 08.00-10.00 WIB. Dihadiri oleh 6 peserta
penggunaanya
sebagai responden, dari bagian Plant sebanyak 1 orang, dari
diakses oleh semua
bagian Marketing sebanyak 1 orang, dari bagian PPIC
pengguna.
sebanyak 2 orang, dan bagian inventori sebanyak 2 orang. Untuk memulai diskusi terfokus, peneliti melakukan
4.8 Konstruksi user interface
presentasi dan demo aplikasi sistem alokasi material yang sudah dikembangkan dan menjelaskan setiap fungsi yang ada
Bagian ini akan menjelaskan implementasi atau berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan. Setelah kontruksi berdasarkan hasil rancangan tampilan aplikasi memperhatikan dan mengetahui cara mengoperasikan aplikasi sistem alokasi material yang sudah dibahas dalam sistem tersebut, kemudian responden diberi kesempatan untuk perancangan antar muka pengguna. Untuk menjelaskan hasil mencoba langsung menggunakan aplikasi tersebut.Selanjutnya konstruksi tersebut akan diberikan prototype dari masing- peserta FGD memberikan informasi, tanggapan dan masing tampilan, baik itu tampilan input, output, navigasi persetujuan melalui formulir yang sudah diberikan oleh maupun halaman pada aplikasi yang dibangun.
peneliti sebelum responden mencoba di komputer masing-
a. Tampilan halaman login untuk pengguna masing. Formulir Pengujian Validasi dengan FGD disertakan dalam Lampiran.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh responden, maka akan diperoleh hasil pengujian terhadap fungsional sistem berdasarkan kebutuhan masing-masing pengguna. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua fungsi yang terdapat pada aplikasi sistem alokasi material ini sudah dapat dioperasikan dengan baik atau belum. Pengujian
fungsional sistem ditujukan kepada pengguna administrator, Gambar 12. Halaman login untuk pengguna
operator dan pimpinan.
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja untuk meminta tanggapan terhadap hipotesis dalam penelitian, yang menunjukkan fungsi sistem secara keseluruhan bahwa
Dalam proses pengujian ini juga dilakukan pengujian
Tabel 6. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja sistem dapat menyediakan data material dan alokasi material
Masa Kerja Jumlah Responden Persentase (%)
terintegrasi dan dapat mempercepat layanan informasi
8 40 persediaan material.
5-10 tahun
b) Pengujian Kualitas
Pengujian kualitas untuk mengetahui tingkat kualitas Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa masa kerja perangkat lunak sistem alokasi material yang dihasilkan dalam responden dengan persentase terbesar yaitu 60% memiliki penelitian ini. Metode yang digunakan dengan pendekatan masa kerja diatas 10 tahun, dan hanya 40% responden dengan
black-box testing menggunakan kuesioner. masa kerja antara 5-10 tahun.Dengan demikian dapat diasumsikan responden cukup memiliki pengalaman terkait
c) Karakteristik Responden
sistem persediaan material yang sudah berjalan di PT.Aneka Responden dalam penelitian ini adalah Bagian Baja Perkasa Industri.
Marketing, Inventori, dan PPIC di perusahaan sebanyak 20
responden.Karakteristik responden dikategorikan berdasarkan
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Jabatan,Jenis Kelamin, Masa Kerja dan Pendidikan terakhir.
Terakhir
Berikut deskripsi responden selengkapnya:
Tabel 7. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan • Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Terakhir
Pendidikan Terakhir
Jumlah Persentase (%)
Tabel 4. DeskripsiResponden Berdasarkan Jabatan
Responden Jabatan
Jumlah
Persentase (%)
SMK dan sederajat
D3 6 30 Kepala
Kepala Regu
Staff
8 40 Berdasarkan tabel diatas diketahui pendidikan terakhir Pimpinan
2 10 responden terbanyak adalah jenjang SMK sederajat sebesar
Total
45%, selanjutnya D3 sebanyak 30% dan terakhir adalah responden dengan jenjang pendidikan jenjang S1 sebesar
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang 25%. paling banyak adalah dengan jabatan staff, dengan
persentase 40%, sedangkan responden paling sedikit d) Hasil Pengujian Kualitas
dengan jabatan pimpinan, dengan persentase sebesar 10%.
1) Tingkat Kualitas Perangkat Lunak per Aspek Kualitas • Tanggapan
Berdasarkan Aspek • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden
Functionality Aspek functionalitymerupakankemampuan perangkat
Tabel 5. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin lunak untuk menyediakan fungsi sesuai kebutuhan
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase (%)
pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
Responden
Laki-laki
15 75 Tabel 8. Tanggapan Responden BerdasarkanAspek Perempuan
Interop Com
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang
erabilit plian y
paling banyak adalah dengan jenis kelamin laki-laki, ce
dengan persentase 75%, sedangkan sisanya dengan
SS
persentase 25% adalah responden dengan jenis kelamin perempuan.