Perhitungan Konstruksi Pelat

4.5. Perhitungan Konstruksi Pelat

Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran pelat yang akan digunakan pada kapal ( lebar, panjang dan tebal pelat ) sehingga kita dapat mengkondisikan pelat yang ada di pasaran. Selain itu dari perhitungan ini kita dapat menentukan profi dari beberapa pelat seperti pada pelat kubu-kubu dan stay pada geladak dll.

1. Pelat Alas ( Bottom Plate ) ( BKI Rules 2013 Volume II, Section 6, B 6-2/20 )

Tebal pelat alas tidak boleh kurang dari yang lebih besar dengan nilai berikut :

t B = 18,3 × n f ×a +t k ( mm )

Dimana :

a = jarak antar gading yaitu 0,67 m P 2

B = beban alas yaitu 76,84 KN/m k = faktor bahan yaitu 1 tk = marjin korosi yaitu 2,5 mm

n f = 1,0 untuk sistem melintang  LB = 120/ k = 120/1 = 120 ( Untuk L ≥ 90 )

t B = 18,3 × n f ×a +t k

= 12,17 mm atau 12 mm

2. Pelat Lajur Bilga ( Bilga Strake ) ( BKI Rules 2013 Volume II, Section 6, B 6-2/20 )

Mengacu pada rules di atas, maka tebal pelat lajur bilga dihitung seperti yang diisyaratkan untuk pelat alas. Maka tebal pelat lajur bilga adalah :

t B = 18,3 × n f ×a +t k ( mm )

Dimana :

a = jarak antar gading yaitu 0,67 m P 2

B = beban alas yaitu 76,84 KN/m k = faktor bahan yaitu 1 tk = marjin korosi yaitu 2,5 mm

n f = 1,0 untuk sistem melintang  LB = 120/ k = 120/1 = 120 ( Untuk L ≥ 90 )  pl =

t B = 18,3 × n f ×a +t k

= 12,17 mm atau 12 mm Lebar pelat lajur bilga tidak kurang dari :

B = 800 + 5 L (mm)

Sehingga :

B = 800 + 5 × 94,45 = 1272,25 mm atau 1,27 m = 1,30 m

3. Pelat Lunas ( Keel Plate ) ( BKI Rules 2013 Volume II, Section 6, B 6-2/20 )

Lebar pelat lunas tidak kurang dari :

B = 800 + 5 L (mm)

Sehingga :

B = 800 + 5 × 94,45 = 1272,25 mm atau 1,27 m = 1,30 m

B max = 1800 mm Dengan mempertimbangkan ukuran pelat yang tersedia di pasaran, maka untuk lebar pelat lunas yang digunakan adalah 180 mm atau 1,8 m Tebal pelat lunas yaitu 0.7 L pada tengah kapal tidak boleh kurang dari :

t FK = tb + 2,0 ( mm )

Dimana : tb = tebal pelat alas yaitu 12,17 mm Sehingga : t FK = tb + 2,0 = 12,17 + 2,0 = 14,17 mm atau 14 mm

4. Pelat Sisi ( Side Plate ) ( BKI Rules 2013 Volume II, Section 6, B 6-2/20 )

Tebal pelat sisi tidak boleh kurang dari yang lebih besar dengan nilai berikut :

t SI = 1,21 × a � × +t k ( mm )

Dimana :

a = jarak antar gading yaitu 0,67 m p 2 = beban sisi yaitu 62,26 KN/m

k = faktor bahan yaitu 1 tk = marjin korosi yaitu 2,5 mm

Sehingga : t SI = 1,21 × a

× +t k

= 1,21 × 0,67 62,26 × 1 + 2,5 = 8,89 mm atau 9 mm

5. Pelat Lajur Atas ( Sheer Strake ) ( BKI Rules 2013 Volume II, Section 6, B 6-2/20 )

Lebar pelat lajur atas tidak kurang dari :

B = 800 + 5 L (mm)

Sehingga :

B = 800 + 5 × 94,45 = 1272,25 mm atau 1,27 m = 1,30 m

Tebal pelat lajur atas secara umum tidak boleh kurang dari :

t = 0,5 × ( t D +t S ) ( mm )

Dimana : t D = tebal pelat geladak ( BKI 2013 Volume II Section 7, A 7-5/9 )

= ( 4,5 + 0.05 L ) × = ( 4,5 + 0.05 × 94,45 ) × = 9,12 mm atau 9 mm

t S = tebal pelat sisi yaitu 9 mm Sehingga : t

= 0,5 × ( 9,12 + 9 ) = 0.5 × ( 1 8,12 ) = 9,06 mm atau 9 mm

6. Pelat Kubu-Kubu ( Bulkwark ) ( BKI Rules 2013 Volume II, Section 6, K 6-19/20 )

Tebal pelat bulwark tidak boleh kurang dari : Tebal pelat bulwark tidak boleh kurang dari :

� untuk L < 90

= 6,37 mm atau 6 mm Untuk tinggi bulwark tidak boleh kurang dari 1 meter. Dengan syarat yang lebih rendah dapat

disetujui jika disediakan perlindungan yang memadai. Modulus stay bulwark Kubu-kubu harus ditumpu dengan penumpu kubu kubu yang dipasang pada setiap dua

jarak gading. Maka modulus penumpu kubu-kubu ( stay bulwark ) yang terhubung ke geladak tidak boleh kurang dari :

W=

Dimana p 2 = beban geladak yaitu 16,44 KN/m

e = jarak antar stay = 3 x ao = 3 x 0,67 = 2.01 m

l = panjang stay yaitu 1 m Sehingga,

W = × �×� × = 4 x 16,44 x 2,01 x 1 2

3 = 132,177 cm Setelah mendapatkan hasil perhitungan modulus maka modulus yang tersedia pada

ANNEX BKI adalah 135 cm 3 adalah 130 × 75 × 10

7. Lubang Pembebasan ( Freeing Ports ) ( BKI Rules 2013 Volume II, Section D,E, 21-5/21 )

Bila kubu-kubu pada bagian terbuka dari geladak lambung timbul dan/atau geladak bangunan atas membentuk sumur, maka harus diadakan fasilitas yang cukup untuk dengan cepat membebaskan geladak dari air. Luas lubang pembebasan minimum pada tiap sisi kapal adalah :

A = 0,07 l ( Untuk l > 20 m) 

Dimana ; l = 0,7 LBP = 0,7 × 94,45 m = 66,115 m

Sehingga :

A = 0,07 × 66,115

2 2 = 4,628 m = 4628 mm