Sawah Non Irigasi (%)

Sawah Non Irigasi (%)

Lahan kering (%) Grobogan

Blora Pangan

Padi+umbi+mi

26.0 30.2 Hewani+nabati

9.1 7.6 Minyak+bumbu

4.4 6.1 Gula/kopi/minuman

4.2 5.4 Sayur+buah

4.7 2.8 Makanan jadi

3.3 2.6 Rokok+lainnya

6.5 3.2 Sub total

58.1 58.1 non

pangan Listrik dan energi lain

12.3 23.4 Perumahhan

4.9 5.0 Air

0.9 0.0 Invest SDM

11.9 5.7 Telepon+elektronik

0.6 0.6 Pakaian+rekreasi

3.8 1.7 Sosial

6.2 3.2 PBB+pajak lainnya

1.4 2.4 Sub total

41.9 41.9 Total

100.0 100.0 Sumber: data primer

Tabel 5. Struktur Pengeluaran Rumah Tangga Petani Jagung menurut Agroekosistem 2007

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

Pola pengeluaran rumah tangga perta- ehatan relatif tinggi. Bila disimak menurut nian untuk konsumsi non pangan bervariasi

tipe agroekosistem terkesan bahwa di dae- antar lokasi. Namun, secara umum pen-

rah-daerah sawah irigasi dengan komoditas geluaran untuk konsumsi energi yang me-

utama padi dan bawang merah, pangsa liputi biaya listrik, minyak tanah, dan bahan

pengeluaran untuk investasi sumberdaya bakar minyak (BBM) serta untuk investasi

manusia, khususnya biaya pendidikan rela- sumberdaya manusia yang mencakup pen-

tif tinggi.

geluaran untuk pendidikan dan biaya kes-

Tabel 6. Struktur Pengeluaran Rumah Tangga Petani Bawang Merah menurut

Agroekosistem 2007

Agroekosistem, 2007

Jenis Kelompok pangan

Sawah Irigasi (%)

Sawah Non Irigasi (%)

Pangan Padi+umbi+mi

9.7 Brebes 12.1 Hewani+nabati Minyak+bumbu

Brebes

8.7 3.9 11.6 4.0 Sayur+buah Gula/kopi/minuman

2.9 3.3 2.9 3.7 Makanan jadi Rokok+lainnya

3.3 9.7 4.9 4.3 non Sub total

41.5 43.5 pangan Listrik dan energi lain Perumahhan

11.1 8.2 9.6 4.9 Air Invest SDM

Sosial Pakaian+rekreasi Telepon+elektronik 6.1 8.0 5.8 2.4 5.7 4.3 Sub total PBB+pajak lainnya

58.5 1.0 15.0 56.5 Sumber: data primer Total

Situasi demikian memberikan gamba- tangga petani di masa mendatang, meng- ran bahwa di kalangan petani kesadaran

ingat saat ini rataan tingkat pendidikan ang- tentang pentingnya pendidikan untuk masa

gota rumah tangga petani baru mencapai depan anggota keluarga sudah cukup baik,

tingkat Sekolah Menengah Pertama. Di sehingga mereka tidak segan untuk berhe-

masa mendatang diharapkan rataan tingkat mat pada pos pengeluaran yang lain untuk

pendidikan ini dapat lebih tinggi seiring dapat membiayai kebutuhan sekolah anak-

dengan kesadaran para petani untuk men- anak yang semakin mahal. Kecenderungan

galokasikan biaya pendidikan yang lebih perilaku seperti ini dapat menjadi salah satu

besar pada struktur pengeluaran rumah modal untuk peningkatan kinerja rumah

tangga mereka.

Tabel 7. Struktur Pengeluaran Rumah Tangga Petani Karet di Agroekosistem Lahan Kering 2007

Lahan Kering II Jenis

Kelompok pangan Lahan Kering I (%) (%)

Banyuasin Pangan

Muara enim

Padi+umbi+mi 21.5 20.2 Hewani+nabati

13.0 15.2 Minyak+bumbu

5.2 4.7 Gula/kopi/minuman

5.4 4.8 Sayur+buah

2.8 4.5 Makanan jadi

2.1 9.0 Rokok+lainnya

9.5 4.9 Sub total

59.5 63.3 non pangan

Listrik dan energi lain 15.2 10.5 Perumahhan

8.8 2.9 Air

0.0 0.0 Invest SDM

9.7 9.8 Telepon+elektronik

0.6 3.0 Pakaian+rekreasi

3.2 4.7 Sosial

1.6 4.0 PBB+pajak lainnya

1.3 1.8 Sub total

40.5 36.7 Total

100.0 100.0 Sumber: data primer

Profil Ketahanan Pangan Keluarga Tani dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Dominasi pengeluaran untuk energi nya yaitu jumlah anggota rumah tangga pada struktur pengeluaran non pangan

dan pendidikan kepala keluarga tanda pa- rumah tangga terjadi di sebagian daerah

rameternya tidak sesuai dengan harapan, agroekosistem sawah non irigasi dan lahan

namun kedua peubah tersebut secara statis- kering. Bila menimbang kondisi wilayah

tik pengaruhnya tidak signifikan. Sementa- desa-desa contoh penelitian yang termasuk

ra itu tiga peubah lain yaitu luas lahan, nilai agroekosistem tersebut, besarnya pangsa

aset ternak yang dimiliki dan pendapatan pengeluaran rumah tangga untuk energi

keluarga tanda parameternya sesuai hara- tidak semata-mata karena faktor preferensi

pan dan secara statistik pengaruhnya nyata. terhadap sumber energi dan faktor kendala anggaran tetapi juga karena faktor keterba-

Luas Lahan

tasan yang melingkupi aksesibilitas dan ket- Pada tujuh persamaan, ada tiga peu- ersediaan sarana/prasarana lain di wilayah

bah luas lahan yang digunakan, yaitu: luas dimana mereka tinggal. Terbatasnya sarana

lahan yang dimiliki (LN1), luas lahan gara- jalan dan alat transportasi, misalnya, me-

pan bukan milik (LN3), dan total luas la- nyebabkan biaya transport dan pengelu-

han garapan milik dan bukan milik (LN4). aran bensin rumah tangga meningkat.

Hasil pendugaan menunjukkan bahwa, luas lahan yang dimiliki petani (LN1) pada

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ke- Lampiran 1, Lampiran 3 dan Lampiran 4 tahanan Pangan Rumah Tangga Petani

berpengaruh sangat nyata (1-5 persen) dan sangat elastis (3,6 – 5,8 persen); luas lahan

Dalam studi ini ketahanan pangan di- garapan bukan milik (LN3) pada Lampiran proksi dari besaran pangsa pengeluaran

5 tidak berpengaruh nyata dan tidak elastis; pangan rumah tangga terhadap pengeluar-

dan total luas lahan garapan milik dan bu- an total rumah tangga. Faktor apa saja yang

kan milik (LN4) pada Lampiran 2, Lampi- mempengaruhi ketahanan pangan dianali-

ran 6, dan Lampiran 7 berpengaruh nyata sis dengan pendekatan ekonometrika den-

(1-5 persen) dan elastis (4,11 – 6,05). gan peubah bebas luas lahan (ha), nilai aset

Hasil dugaan menunjukkan bahwa ma- ternak yang dimiliki (Rp 000), pendapatan

kin luas lahan yang dimiliki dan atau yang rumah tangga (Rp/tahun), jumlah anggota

digarap maka pendapatan dari produksi dan rumah tangga (orang) dan pendidikan ke-

atau nilai sewa lahan semakin meningkat. pala keluarga (tahun).

Sesuai dengan Kaidah Engel, meningkat- Dengan mengkombinasikan berbagai

nya pendapatan menyebabkan penurunan variasi luas lahan dan pendapatan dengan

pangsa pengeluaran rumah tangga untuk menggunakan program SAS diperoleh hasil

belanja pangan. Dari tiga peubah tersebut, pendugaan sebanyak 16 persamaan. Mem-

luas lahan yang dimiliki (LN1) dan total luas perhatikan kesesuaian tanda dan relevansi

lahan garapan milik dan bukan milik (LN4) peubah yang digunakan untuk menghin-

pengaruh nyata dan kesejahteraan petani dar dari multikolinieritas maka dipilih tujuh

sangat responsif terhadap perubahan LN1 untuk dibahas lebih lanjut (Lampiran 1 sd

dan LN4. Fenomena tersebut tidak terjadi Lampiran 7).

jika luas lahan yang digunakan luas lahan Dari tujuh persamaan, nilai F-hitung

garapan bukan milik (LN3). yang cukup baik dengan kisaran antara

Tidak nyatanya pengaruh LN3 dan ti- 2,08 – 14,40 dan nilai R2 33,36 – 45,23

dak responsifnya kesejahteraan petani ter- persen. Hasil pendugaan menunjukkan

hadap perubahan LN3 dapat dimengerti bahwa hanya satu persamaan (Lampiran

karena untuk menyewa atau menggarap

5) yang semua tanda parameter peubah lahan milik orang lain petani harus menge- bebasnya sesuai dengan yang diharapkan.

luarkan dana yang tidak sedikit. Disamping Enam persamaan lain dua peubah bebas-

itu, umumnya petani yang demikian adalah

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1 petani berlahan sempit yang kemampuan

an usaha sambilan karena usahatani utama modalnya terbatas, sehingga luas lahan ga-

mereka adalah usahatani tanaman pangan rapaan yang mampu diusahakan juga rela-

dan perkebunan.

tif terbatas. Pelajaran yang dapat diambil dari ha-

Pendapatan Rumah Tangga sil pendugaan adalah kesejahteraan pet-

Pada tujuh persamaan, ada tiga peu- ani sangat responsif terhadap perubahan

bah pendapatan yang digunakan, yaitu: luas lahan yang dimiliki dan atau yang di-

pendapatan dari bekerja sebagai buruh tani garap. Ini berarti kecenderungan menuru-

dan usaha pertanian (IC1), pendapatan nya penguasaan lahan petani yang terjadi

dari luar sektor pertanian (IC2), atau total akhir-akhir ini merupakan salah satu faktor

pendapatan keluarga (IC3). Hasil pen- utama yang menyebabkan menurunnya

dugaan menunjukkan bahwa, penggunaan kesejahteraan petani. Dengan perkataan

semua peubah pendapatan baik IC1, IC2 lain, upaya yang efektif meningkatkan kese-

atau IC3 berpengaruh sangat nyata terha- jahteraan petani adalah dengan cara mem-

dap pangsa pengeluaran pangan. Namun perluas lahan milik dan atau lahan garapan

pangsa pengeluaran pangan tidak respon- petani. Upaya petani meningkatkan lahan

sif terhadap perubahan pendapatan rumah garapan hanya dengan cara menyewa atau

tangga petani.

bagi hasil tidak memberikan pengaruh yang Hubungan kedua peubah menunjuk- signifikan. Karena itu upaya yang dapat

kan bahwa makin tinggi pendapatan rumah memberikan pengaruh yang signifikan

tangga petani makin kecil pangsa penge- adalah melalui program reforma agraria.

luaran pangan, atau dengan kata lain kes- ejahteraan petani semakin meningkat. Hal

Nilai Aset Ternak menarik yang perlu dianalisis lebih dalam Seorang petani biasanya juga meme-

adalah membandingkan peubah pendapa- lihara ternak. Tujuan pemeliharaan ternak

tan rumah tangga dengan luas lahan yang bermacam-macam antara lain sebagai sum-

dimiliki. Kedua peubah memberikan pen- ber tenaga kerja, sumber pupuk kandang,

garuhnya terhadap kesejahjteraan namun tabungan, sumber bahan pangan bergizi

tingkat responsifnya sangat berbeda. tinggi dan sebagai cabang usaha. Den-

Perbedaan tersebut dapat disebabkan gan demikian makin tinggi nilai aset ternak

oleh peran kedua peubah tersebut ter- sumber pendapatan keluarga makin bera-

hadap ekonomi rumah tangga. Pendapa- gam dan makin besar. Disamping itu, ke-

tan yang diterima petani peran utamanya butuhan untuk membeli bahan pangan asal

adalah untuk mencukupi kebutuhan kon- ternak semakin berkurang karena sebagian

sumsi pangan dan non pangan rumah tang- hasil produksi ternak dikonsumsi untuk ke-

ga petani. Jika peran ini sudah terpenuhi, butuhan keluarga.

sisanya dapat digunakan untuk tabun- Hasil pendugaan menunjukkan bahwa

gan untuk berjaga-jaga dan penambahan makin besar nilai aset ternak makin rendah

aset. Pada umumnya petani membeli aset nilai pangsa pengeluaran untuk pangan. Ini

dalam bentuk lahan pertanian, ternak, atau berati kesejateraan petani semakin menin-

kendaraan. Artinya peran lahan pertanian gkat. Nilai aset ternak berpengaruh nyata

setingkat di atas peran pendapatan rumah (5-10 persen) terhadap pangsa pengelu-

tangga. Penambahan satu unit lahan dise- aran pangan yang merupakan proksi dari

babkan oleh akumulatif penambahan be- kesejahteraan petani. Namun kesejahteraan

berapa unit pendapatan. Dengan demikian petani tidak responsif terhadap perubahan

peningkatan pendapatan satu unit menye- nilai aset ternak yang dimiliki petani. Ini

babkan kesejahteraan meningkat lebih dari menunjukkan bahwa usaha ternak yang di-

satu unit.

lakukan petani responden hanya merupak-

Profil Ketahanan Pangan Keluarga Tani dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Jumlah Anggota Rumah Tangga

da menjadi tidak masalah karena secara Jumlah anggota rumah tangga dapat

statistik peubah tingkat pendidikan kepala berpengaruh positif atau negatif terhadap

keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap pangsa pengeluaran pangan rumah tang-

pangsa pengeluaran pangan rumah tangga.

ga, tergantung pada peran anggota rumah tangga dalam menyumbangkan pendapa-

SIMPULAN DAN SARAN tan terhadap total pendapatan rumah tang-

Dari uraian yang telah diutarakan se-

ga. Jika anggota rumah tangga merupakan belumnya, dapat ditarik beberapa kesimpu- angkatan kerja produktif, maka makin ban-

lan dan saran sebagai berikut: yak jumlah anggota rumah tangga makin

1. Penggunaan data pola pengeluaran kon- tinggi pendapatan rumah tangga sehingga

sumsi rumah tangga dengan contoh ter- pangsa pengeluaran pangan semakin ke-

batas serta adanya anomali pada tingkat cil atau rumah tangga petani semakin se-

rumah tangga tidak mampu menjelas- jahtera. Akan tetapi terjadi sebaliknya, jika

kan Kaidah Engel dibandingkan meng- anggota rumah tangga merupakan angka-

gunakan data dengan contoh besar tan kerja tidak produktif atau belum masuk

seperti data susenas. Namun informasi kelompok angkatan kerja.

dari survey terbatas dapat menjelaskan Hasil pendugaan menunjukkan bahwa

bagaimana kualitas pangan yang dikon- dari tujuh persamaan hanya satu persa-

sumsi dan frekuensi makan yang juga maan yang nilai parameternya positif (Lam-

sangat menentukan ketahanan pangan piran 5), selebihnya bernilai negatif. Secara

rumah tangga. Karena itu penelitian teori perbedaan tersebut dapat saja terjadi

yang menggunakan data susenas sebai- seperti telah diutarakan sebelumnya. Se-

knya didukung dengan survey rumah cara statistik, perbedaan tersebut juga men-

tangga yang lebih menekankan pada jadi tidak berarti karena pengaruh jumlah

perilaku konsumsi rumah tangga. anggota rumah tangga terhadap pangsa

2. Pola pengeluaran pangan rumah tangga pengeluaran pangan rumah tangga pada

petani didominasi oleh kelompok padi, setiap persamaan tidak berpengaruh nyata.

umbi dan mi. Pengeluaran kelompok non pangan didominasi oleh energi dan

Pendidikan Kepala Keluarga investasi sumberdaya manusia. Seba- Pendidikan menentukan kualitas sum-

gian pengeluaran energi digunakan un- berdaya manusia. Makin tinggi pendidikan

tuk trasportasi, khususnya pada daerah kepala keluarga cenderung akan mening-

yang sarana dan prasarana transpor- katkan kualitas manajemen kepala keluarga

tasinya terbatas. Perbaikan sarana dan untuk mengelola rumah tangga termasuk

prasarana tersebut dapat menurunkan menciptakan aktivitas untuk mendapatkan

konsumsi energi sehingga petani dapat pendapatan rumah tangga yang tinggi.

mengalihkannya untuk biaya investasi Dengan demikian hubungan antara pangsa

sumberdaya manusia yang lebih ber- pengeluaran pangan dan tingkat pendidi-

guna.

kan kepala keluarga rumah tangga petani

3. Pendapatan rumah tangga berpengaruh adalah negatif. Makin tinggi pendidikan

sangat nyata terhadap ketahanan pan- kepala keluarga makin sejahtera keluarga

gan rumah tangga petani. Sumberdaya petani.

yang sangat mempengaruhi pendapa- Hasil pendugaan menunjukkan bahwa

tan dan pada akhirnya mempengaruhi dari tujuh persamaan hanya satu persamaan

ketahanan pangan rumah tangga petani (Lampiran 5) yang tanda parameternya ses-

tersebut adalah luas lahan yang dimiliki uai dengan harapan yaitu bertanda negatif.

dan/atau luas lahan garapan milik dan Enam persamaan lainnya tidak demikian

bukan milik rumah tangga petani. Den- atau bertanda positif. Ketidaksesuaian tan-

gan demikian kebijakan peningkatan

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

kepemilikan lahan petani dan program dan sosial budaya di lingkungan petani diversifikasi usaha tanaman ternak leb-

juga mempengaruhi ketahanan pangan ih ditingkatkan lagi untuk mendukung

rumah tangga petani. Dengan demikian upaya meninkatkan ketahanan pangan

upaya peningkatan ketahanan rumah rumah tangga petani.

tangga petani tidak cukup hanya mem-

4. Selain faktor ekonomi, faktor fisik seperti perhatikan faktor-faktor ekonomi yang agroekosistem tempat petani berusaha

bersifat umum, tetapi harus juga mem- perhatikan faktor spesifik lokasi.

DAFTAR PUSTAKA Deaton, A. And J. Muellbauer. 1980. Economics and Consumer Behavior> Cambridge Uni-

versity Press, London. Ilham, N., K. Suradisatra, T. Pranadji, A. Agustian, E. Lestari, H., dan G.S. Hardono. 2007. Analisis Profil Petani dan Pertanian Indonesia. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebi- jakan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, Bogor.

Ilham, N. dan B.M. Sinaga. 2007. Penggunaan Pangsa Pengeluaran Pangan sebagai Indikator Komposit Ketahanan Pangan. SOCA, 7 (3): 269-277. Ilham, N., H. Siregar, dan D.S. Priyarsono. 2006. Efektivitas Kebijakan Harga Pangan terha- dap Ketahanan Pangan. JAE, 24 (2): 157-177 Rachman, H.P.S. dan M. Ariani. 2002. Ketahanan Pangan: Konsep, Pengukuran dan Strategi. FAE, 20 (1): 12-24. Saliem, H.P. dan M. Ariani. 2002. Ketahanan Pangan, Konsep, Pengukuran dan Strategi. FAE,

20 (1): 12-24. Sawit, M.H. dan M. Ariani. 1977. Konsep dan Kebijaksanaan Ketahanan Pangan. Makalah Pembanding pada Pra WKNPG VI, Jakarta. Simatupang, P. 1999. Toward Sustainable Food Security: The Need for A New Paradigm, in; Simatupang, P., S. Pasaribu, S. Bahri, and R. Stringer (eds) Indonesia’s Economic Crisis Effects on Agriculture and Policy Response. Center for International Economic Studies, University of Adelaide, Australia.

Sumarwan, U. dan D. Sukandar. 1998. Identifikasi Indikator dan Variabel serta Kelompok Sasaran dan Wilayah Rawan Pangan Nasional. Jurusan GMSK-Faperta IPB, UNICEF dan Biro Perencanaan Departemen Pertanian. Widuri Press, Bogor.

Susanto, D. 1997. Dinamika Perilaku dan Kebiasaan Makan. Makalah Pra Widyakarya Na- sional Pangan dan Gizi VI. Konsumsi dan Kebiasaan Makan. Pusat Penelitian Sosial Eko- nomi Pertanian dan Biro Perencanaan Departemen Pertanian, Jakarta.

Timer, C. P. 2004. Indonesia’s Food Security in The Era of Supermarkets: Supply Chains and Consumer Response. Widyakarya Nasional Pangan dan gizi VIII: Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi.

Profil Ketahanan Pangan Keluarga Tani dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Lampiran: Hasil Estimasi

Lampiran 1. Model: M1

Dependent Variable: PF

Analysis of Variance

Sum of Mean

Source DF Squares Square F Value Prob>F

Model 5 15273.25473 3054.65095 13.356 0.0001 Error 98 22413.29731 228.70712

C Total 103 37686.55205

Root MSE 15.12307 R-square 0.4053 Dep Mean 62.72607 Adj R-sq 0.3749

C.V. 24.10970

Parameter Estimates

Parameter Standard T for H0: Variable DF Estimate Error Parameter=0 Prob > |T|

INTERCEP 1 76.354434 3.96938035 19.236 0.0001 LN1 1 -3.612186 1.57033094 -2.300 0.0236 AT 1 -0.000548 0.00032932 -1.664 0.0992 IC3 1 -0.000000519 0.00000009 -5.826 0.0001 RT 1 -0.687280 0.93161706 -0.738 0.4624 PD 1 0.186953 0.32211733 0.580 0.5630

Lampiran 2. Model: M2

Dependent Variable: PF

Analysis of Variance

Sum of Mean

Source DF Squares Square F Value Prob>F

Model 5 16519.91374 3303.98275 14.404 0.0001 Error 101 23166.56291 229.37191

C Total 106 39686.47665

Root MSE 15.14503 R-square 0.4163 Dep Mean 63.51719 Adj R-sq 0.3874

C.V. 23.84399

Parameter Estimates

Parameter Standard T for H0: Variable DF Estimate Error Parameter=0 Prob > |T|

INTERCEP 1 78.894835 3.98383204 19.804 0.0001 LN4 1 -4.109749 1.68631475 -2.437 0.0166 AT 1 -0.000636 0.00032828 -1.937 0.0555 IC3 1 -0.000000523 0.00000009 -5.808 0.0001 RT 1 -0.888285 0.92875941 -0.956 0.3411 PD 1 0.172291 0.32240363 0.534 0.5942

Lampiran 3. Model: M3

Dependent Variable: PF

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

Analysis of Variance

Sum of Mean

Source DF Squares Square F Value Prob>F

Model 5 12434.43739 2486.88748 10.168 0.0001 Error 94 22991.42773 244.58966

C Total 99 35425.86512

Root MSE 15.63936 R-square 0.3510 Dep Mean 63.40368 Adj R-sq 0.3165

C.V. 24.66633

Parameter Estimates

Parameter Standard T for H0: Variable DF Estimate Error Parameter=0 Prob > |T|

INTERCEP 1 75.771456 4.16918231 18.174 0.0001 LN1 1 -4.139279 1.84655255 -2.242 0.0273 AT 1 -0.000596 0.00034488 -1.729 0.0871 IC1 1 -0.000000582 0.00000015 -3.990 0.0001 RT 1 -0.509802 0.98192560 -0.519 0.6049 PD 1 0.075782 0.33884263 0.224 0.8235

Lampiran 4. Model: M4

Dependent Variable: PF

Analysis of Variance

Sum of Mean

Source DF Squares Square F Value Prob>F

Model 5 12765.35639 2553.07128 11.398 0.0001 Error 69 15455.01381 223.98571

C Total 74 28220.37020

Root MSE 14.96615 R-square 0.4523 Dep Mean 59.75778 Adj R-sq 0.4127

C.V. 25.04469

Parameter Estimates

Parameter Standard T for H0: Variable DF Estimate Error Parameter=0 Prob > |T|

INTERCEP 1 76.565724 4.86302307 15.744 0.0001 LN1 1 -5.831236 1.47482838 -3.954 0.0002 AT 1 -0.000705 0.00041512 -1.699 0.0939 IC2 1 -0.000001036 0.00000018 -5.618 0.0001 RT 1 -1.113539 1.12401398 -0.991 0.3253 PD 1 0.472249 0.37820964 1.249 0.2160

Lampiran 5. Model: M5

Dependent Variable: PF

Profil Ketahanan Pangan Keluarga Tani dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Analysis of Variance

Sum of Mean

Source DF Squares Square F Value Prob>F

Model 5 2590.94553 518.18911 2.803 0.0356 Error 28 5175.91222 184.85401

C Total 33 7766.85775 Root MSE 13.59610 R-square 0.3336 Dep Mean 70.64994 Adj R-sq 0.2146

C.V. 19.24432

Parameter Estimates Parameter Standard T for H0: Variable DF Estimate Error Parameter=0 Prob > |T|

INTERCEP 1 90.267857 8.19965924 11.009 0.0001 LN3 1 -0.391838 4.85552068 -0.081 0.9363 AT 1 -0.001080 0.00068895 -1.568 0.1282 IC1 1 -0.000000916 0.00000030 -3.047 0.0050 RT 1 0.278813 1.50811188 0.185 0.8547 PD 1 -1.843641 0.90431703 -2.039 0.0510

Lampiran 6. Model: M6

Dependent Variable: PF

Analysis of Variance

Sum of Mean

Source DF Squares Square F Value Prob>F

Model 5 13341.47791 2668.29558 10.905 0.0001 Error 98 23979.24067 244.68613

C Total 103 37320.71858

Root MSE 15.64245 R-square 0.3575 Dep Mean 64.23236 Adj R-sq 0.3247

C.V. 24.35291

Parameter Estimates

Parameter Standard T for H0: Variable DF Estimate Error Parameter=0 Prob > |T|

INTERCEP 1 77.953925 4.11988273 18.921 0.0001 LN4 1 -4.215464 1.86153155 -2.265 0.0257 AT 1 -0.000705 0.00034198 -2.062 0.0419 IC1 1 -0.000000620 0.00000014 -4.424 0.0001 RT 1 -0.658023 0.96930793 -0.679 0.4988 PD 1 0.082183 0.33785306 0.243 0.8083

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

Lampiran 7. Model: M7

Dependent Variable: PF

Analysis of Variance

Sum of Mean

Source DF Squares Square F Value Prob>F

Model 5 12596.91122 2519.38224 10.927 0.0001 Error 69 15909.63081 230.57436

C Total 74 28506.54203

Root MSE 15.18468 R-square 0.4419 Dep Mean 59.90743 Adj R-sq 0.4015

C.V. 25.34690

Parameter Estimates

Parameter Standard T for H0: Variable DF Estimate Error Parameter=0 Prob > |T|

INTERCEP 1 79.470643 5.08058537 15.642 0.0001 LN4 1 -6.047700 1.59791264 -3.785 0.0003 AT 1 -0.000757 0.00042245 -1.793 0.0774 IC2 1 -0.000001002 0.00000019 -5.308 0.0001 RT 1 -1.525898 1.14034633 -1.338 0.1853 PD 1 0.437878 0.38337977 1.142 0.2573

Respon Kinerja Makroekonomi Indonesia atas Fluktuasi Ekspor Pertanian