DATA JURNAL MEI 2012 EKONOMI

Analisis Ilmiah Ekonomi, Manajemen, Keuangan dan Akuntansi

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia

Jurnal

ISSN Vol. XI

Jakarta

No. 1

ISSN: 0215-8442 JURNAL EKONOMI

Mei 2012 Vol. XI No. 1 Hal : 1-122

Editorial

Pembaca Jurnal Ekonomi yang budiman, Tulisan di Jurnal Fakultas Ekonomi UKI pada nomor penerbitan ini di isi oleh

tulisan-tulisan yang menarik dan perlu dibaca. Tulisan dengan judul; Information Security Management System Using) yang ditulis oleh Andre M.R. Wajong, merupakan tulisan yang pertama untuk edisi Jurnal Fakultas Ekonomi UKI, tulisan kedua di tulis oleh Etty Budiarti & Trimorita dengan judul; Analisis Sikap Konsumen terhadap Produk Detergen Rinso dan Detergen So Klin (Studi Kasus Kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makassar Jakarta Timur), tulisan ke tiga ditulis oleh Jacinta Winarto yang berjudul Dampak Pengumuman Pembagian Deviden terhadap Harga Saham, Return Saham dan Volume Perdagangan Saham pada Industri Telekomunikasi, tulisan keempat yang ditulis Jean Paiaman Manurung dengan judul Peranan Sistem Informasi Akuntansi dan Audit terhadap Akun Penjualan (Studi Kasus pada PT. Aurora World Indonesia), tulisan kelima yang ditulis Josephine Tobing & Stepanie Sutrisno Putri dengan judul Hubungan Motivasi dengan Kepuasan Kerja PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, tulisan keenam yang ditulis oleh Ronaldi Situmorang & Nenny Anggraini dengan judul Hubungan Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Restoran Cepat Saji "X" di Jakarta Selatan, tulisan ketujuh oleh Nyak Ilham dengan judul Profil Ketahanan Pangan Keluarga Tani dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, selanjtnya tulisan kedelapan dengan judul Respon Kinerja Makroekonomi Indonesia Atas Fluktuasi Ekspor Pertanian ditulis oleh Saimul., M. Tambunan., R. Oktaviani., dan M. Firdaus, tulisan kesembilan ditulis oleh Saut Pane & Ktut Silvanita dengan judul Survey Animo Masyarakat terhadap Program Subsidi Koperasi Pekerja, Edisi Jurnal Fakultas Ekonomi UKI ini di akhiri oleh tulisan Sugiyono., Rina Oktaviani., Dedi Budiman Hakim., dan Bustanul Arifin berjudul; Dampak Peningkatan Harga Pangan dan Harga Subsitusi Bahan Bakar Nabati Tingkat Internasional, serta Subsidi Harga Output Bahan Bakar Nabati terhadap Perekonomian Indonesia.

Akhirnya, redaksi berharap bahwa seluruh sajian edisi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dan kami membuka diri terhadap kritik dan saran demi untuk meningkatkan kualitas Jurnal edisi yang akan datang. Selamat membaca.

Salam,

Redaksi.

Information Security Management System Using ISO 27000

INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM USING ISO 27000

Andre M. R. Wajong Teknik Industri Universitas Bina Nusantara

ABSTRACT Security of an information system is very important for company. Company’s

information system contains lots of valuable data. Insecure system will increase the possibility of company’s data theft. There are a lot of risks threaten the security of an information system, so there’s a need to manage the risks in an information system. With risk management it is expected that the risk which is threaten the company will be able to identified, so the company will be able to do preventive action or planning the mitigation if the risk unavoidable. One of the issues in managing risk is managing the security. An example of a security management system is ISO 27001.

Keywords: security, information, ISO 27001 PENDAHULUAN

tra organisasi, dan pelanggan menjadi tidak nyaman karena merasa tidak dipercaya.

Informasi adalah salah satu aset pent- Membuka akses terhadap informasi secara ing bagi kelangsungan hidup suatu or-

meluas juga bukan merupakan sikap yang ganisasi. Informasi dapat disajikan dalam

tepat karena dapat menghancurkan organ- berbagai format, seperti teks, gambar, dan

isasi. Dengan demikian, pemilik informasi audio. Informasi dapat tersimpan dalam

kebingungan dalam menentukan sikap berbagai media penyimpanan, baik tertulis

yang tepat.

dalam media kertas, atau dalam bentuk me- Ketika perusahaan menempatkan dia lain. Kinerja pada suatu organisasi juga

informasi sebagai aspek penting, maka ditentukan pada informasi yang dimiliki.

manajemen keamanan atas informasi men- Keamanan informasi secara tidak lang-

jadi prioritas utama demi kelangsungan sung dapat memastikan kontinuitas organ-

hidup dan perkembangan perusahaan. isasi, mengurangi resiko, mengoptimalkan

Kehilangan informasi, pencurian data ra- return on investment dan mencari peluang.

hasia, dan kerusakan dokumen kritis dapat Semakin banyak informasi perusahaan

berdampak negatif bagi organisasi bahkan yang disimpan, dikelola, dan disebar, maka

dapat menyebabkan kehancuran. Oleh akan semakin besar pula resiko yang ha-

karena itu, organisasi perlu menerapkan rus dihadapi, meliputi kerusakan, kehilan-

sistem manajemen keamanan informasi gan atau terekspos ke pihak yang tidak di-

dengan menggunakan standar yang telah inginkan. Sehingga informasi harus dijaga

ditetapkan untuk menjaga dan melind- ketersediaan, keakuratan dan keutuhannya,

ungi informasi. Sehingga seluruh informasi serta perlu dilindungi dari berbagai pihak

dalam organisasi dapat tersimpan dengan yang tidak memiliki otoritas.

baik, dikelola dengan tepat, dan tidak dik- Bersikap terlalu melindungi informasi

etahui oleh berbagai pihak yang tidak ber- dapat membuat organisasi lelah karena ha-

hak sehingga organisasi dapat lebih fokus rus selalu waspada mengawasi informasi

mencapai visi dan misi. secara terus-menerus dan merasa tidak

Kebijakan keamanan adalah dokumen tenang apabila meninggalkan informasi.

yang menyatakan strategi keamanan organ- Para stakeholder, termasuk karyawan, mi-

isasi pada tingkat tinggi yang berasal dari

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1 penilaian resiko yang dapat diterima oleh

2. Keamanan Informasi semua stakeholder. Standar harus dimiliki

Keamanan informasi dimaksudkan un- organisasi agar setiap orang dalam organ-

tuk mencapai kerahasiaan, ketersediaan, isasi dapat mengikutinya untuk mendukung

dan integritas di dalam sumber daya infor- kebijakan yang telah dibuat.

masi perusahaan. [4] Keamanan informasi ISO dan IEC merupakan suatu badan

dimaksudkan untuk mencapai tiga sasaran yang membentuk sistem khusus untuk stan-

utama, yaitu:

dardisasi universal, salah satunya dalam – Kerahasiaan merupakan aspek yang bidang teknologi dan membentuk ISO/IEC

melindungi data dan informasi organisa- 27000 Series (juga dikenal sebagai “ISMS

si dari penyingkapan pihak-pihak yang Family of Standars” atau yang singkat

tidak berhak.

“ISO27K”) berisi standar-standar keaman- – Ketersediaan merupakan aspek yang an informasi.

meyakinkan bahwa data dan informasi Tujuan dari penulisan paper ini adalah

hanya dapat digunakan oleh pihak yang untuk membahas serta mengetahui lebih

memiliki otoritas dan tersedia pada wak- dalam mengenai peran ISO 27000 yang

tu yang tepat.

diperlukan dalam menjaga dan melindungi – Integritas merupakan aspek dimana informasi organisasi sehingga informasi

sistem informasi perlu menyediakan dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi

representasi yang akurat dari sistem fisik organisasi.

yang direpresentasikan yang dapat men- jaga keakuratan dan keutuhan informa-

TINJAUAN PUSTAKA

si.

1. Informasi Menurut Burch dan Strater (1974,

p23), informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan penge- tahuan atau keterangan. [1]

Gordon B. Davis (1974, p32) ber- pendapat bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempu- nyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan

dalam keputusan-keputusan yang seka- Gambar 1. Elemen Keamanan Informasi rang atau keputusan-keputusan yang akan

datang. [2] Informasi menurut Sutedjo adalah

Aspek lain dalam keamanan informasi hasil pemrosesan data yang diperoleh dari

adalah sebagai berikut : [5] setiap elemen sistem tersebut menjadi ben-

– Privacy

tuk yang mudah dipahami dan merupakan Informasi yang dikumpulkan, digu- pengetahuan yang relevan yang dibutuh-

nakan, dan disimpan oleh organisasi kan oleh orang untuk menambah pemaha-

digunakan hanya untuk tujuan tertentu, mannya terhadap fakta-fakta yang ada. [3]

khusus bagi pemilik data saat informasi Informasi adalah data yang sudah diolah

ini dikumpulkan. Privacy menjamin ke- melalui proses dengan tujuan tertentu se-

amanan data bagi pemilik. hingga menjadi suatu suatu arti dalma ben-

– Identification

tuk yang mudah dipahami, berupa penge- Sistem informasi memiliki karakteristik tahuan atau keterangan yang berguna bagi

identifikasi jika bisa mengenali individu penerima dalam pengambilan keputusan.

pengguna. Identifikasi adalah langkah pertama dalam memperoleh hak akses

Information Security Management System Using ISO 27000

ke informasi yang diamankan. Identi- koneksi ke jaringan, termasuk logon fikasi secara umum dilakukan dalam

pengguna harus dikelola secara benar penggunaan user name atau user ID.

untuk menjamin bahwa hanya orang – Authentication

atau peralatan yang diotorisasi yang Autentikasi terjadi pada saat sistem

dapat terkoneksi ke jaringan. dapat membuktikan bahwa pengguna

Contohnya, ketika terjadi pelanggaran memang benar-benar orang yang me-

keamanan dan setiap kelemahan sistem miliki identitas yang mereka klaim.

informasi harus segera dilaporkan dan – Authorization

administrator harus segera mengambil Setelah identitas pengguna diautenti-

langkah-langkah keamanan yang diang- kasi, sebuah proses yang disebut otori-

gap perlu.

sasi memberikan jaminan bahwa peng- – Prosedur dan proses, yaitu semua guna (manusia ataupun komputer) telah

prosedur serta proses-proses yang ter- mendapatkan otorisasi secara spesifik

kait pada usaha-usaha mengimplemen- dan jelas untuk mengakses, mengubah,

tasi keamanan informasi di perusahaan. atau menghapus isi dari aset informasi.

Misalnya, prosedur permohonan ijin ak- – Accountability

ses aplikasi, prosedur permohonan akun domain untuk karyawan baru.

Karakteristik ini dipenuhi jika sebuah sistem dapat menyajikan data semua ak-

– Tanggung jawab adalah tercerminnya tifitas terhadap aset informasi yang telah

konsep dan aspek-aspek keamanan in- dilakukan, dan siapa yang melakukan

formasi perusahaan di dalam deskripsi aktifitas itu.

pekerjaan untuk setiap posisi dalam pe- rusahaan. Begitu pula dengan mener- apkan program-program pelatihan serta

2. Information Security Management Sys- pembinaan tanggung jawab keamaan tem (ISMS)

informasi perusahaan untuk karyawan. Information Security Management Sys-

– Sumber daya manusia adalah pelaksana tem (ISMS) adalah pendekatan sistematis

serta obyek pengembangan keamanan untuk mengelola informasi perusahaan

informasi di perusahaan. Manusia dapat yang sensitif sehingga tetap aman. Ini me-

memperbaiki serta merusak semua liputi manusia, proses dan sistem teknologi

usaha-usaha tersebut. informasi [6].

ISMS merupakan sebuah kesatuan sistem yang disusun berdasarkan pendeka- ISO 27000

tan resiko bisnis, untuk pengembangan, ISO merupakan singkatan dari the In- implementasi, pengoperasian, pengawasan,

ternational Organization for Standarization pemeliharaan serta peningkatan keamaan

dan IEC yang merupakan singkatan dari informasi perusahaan. Sebagai sebuah

the International Electrotechnical Commis- sistem, keamanan informasi harus didu-

sion membentuk sistem khusus untuk stan- kung oleh keberadaan hal-hal berikut: [7]

dardisasi universal. Badan-badan nasional anggota ISO dan IEC berpartisipasi dalam

– Struktur organisasi berupa keberadaan pengembangan standardisasi internasional fungsi-fungsi atau jabatan organisasi melalui panitia teknis yang disepakati oleh yang terkait dengan keamanan infor- organisasi-organisasi yang terpercaya ke- masi, misalnya Kepala Keamanan. ahliannya dalam aktivitas-aktivitas teknis. – Kebijakan keamanan, yaitu mengenda-

Organisasi-organisasi internasional lainnya, likan secara ketat akses terhadap sum-

baik pemerintah maupun non-pemerintah, ber daya pada jaringan untuk mencegah

bekerja sama dengan ISO dan IEC ikut ber- akses dari yang tidak berhak. Akses ter-

partisipasi.

hadap sistem komputasi dan informasi serta periferalnya harus dibatasi dan

Di bidang teknologi informasi, ISO dan

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1 IEC telah menetapkan rancangan standar

dan pelayanan.

internasional yang telah diadopsi beberapa  Mempersilakan auditor internal maupun organisasi, salah satunya adalah standar in-

external untuk memastikan bahwa or- ternasional ISO/IEC 27000 .

ganisasi telah mematuhi aturan-aturan, Implementasi ISO/IEC 27000 bertu-

memiliki arah pengembangan Manaje- juan untuk memberikan gambaran imple-

men dan standard-standard yang dilak- mentasi sistem manajemen keamanan in-

sanakan.

formasi berstandar internasional kepada  Simbol untuk kualitas dan keamanan. perusahaan, organisasi nirlaba, instansi

Penetapan ISO/IEC 27001:2005 akan atau publik agar dapat mempelajari dan

kepada pelanggan- mencoba mengimplementasikannya diling-

menunjukkan

pelanggan, partner anda dan pihak kungan sendiri [9].

pemerintah bahwa kualitas pelayanan Implementasi ISO/IEC 27000 pada

dan keamanan yang baik dalam proses kegiatannya juga mencoba melakukan ke-

bisnis anda telah dikendalikan dengan giatan audit terhadap semua aspek terkait,

benar, hal ini dapat menjadi publikasi seperti: kondisi jaringan komputer lokal, ke-

yang sangat positif bagi organisasi untuk bijakan, manajemen sumber daya manusia,

meraih kepercayaan stake holder. keamanan informasi organisasi, dan lain- lain.

ANALISIS SISTEM INFORMASI BER- Tujuan audit dan manfaat penetapan

JALAN

ISO/IEC 27000 [9] :

1. Desain ISMS

 Audit ISMS memberi pemahaman yang Untuk dapat membangun dan mener- lebih baik mengenai aset informasi dan

apkan sistem keamanan informasi yang proses manajemen keamanan informasi

baik, sebaiknya organisasi melakukan de- yang diperlukan

sain ISMS terlebih dahulu dengan melaku-  Membantu memberikan pemahaman

kan pemilihan kerangka kerja yang tergan- pentingnya keamanan informasi kepada

tung pada jenis industri dimana memiliki para stakeholder

beberapa aspek, yaitu :  Membantu mengarahkan implementasi

• Harus konsisten, singkat, dan jelas sistem manajemen keamanan informasi

dalam menggunakan terminologi dalam berdasarkan pertimbangan manajemen

infrastruktur ISMS secara keseluruhan risiko

sehingga tidak membingungkan.  Memberi panduan proses dan men-

• Mengidentifikasi semua stakeholder dan dukung organisasi dalam melakukan

otorisasi di berbagai tingkat yang telah implementasi ISMS, dan melakukan

disepakati dan kemudian didokumenta- manajemen, serta pengendalian ter-

sikan.

hadap keamanan informasi agar dapat • Memahami lingkungan perusahaan un- menjamin bahwa aspek-aspek keaman-

tuk mengetahui ketentuan perusahaan an tercapai.

yang harus dipenuhi oleh ISMS.  Membantu organisasi untuk men-

jaminkan risiko keamanan dapat dik-

2. Membangun ISMS endalikan dengan biaya terkontrol dan

dengan feedback yang menguntungkan, Setelah mendesain ISMS, maka akan membangun ISMS yang memerlukan be-

 Meningkatkan keyakinan terhadap or- berapa langkah, antara lain sebagai berikut ganisasi karena telah mematuhi undang-

undang, peraturan-peraturan negara, dengan menjamin kualitas informasi

• Manajemen Resiko

Information Security Management System Using ISO 27000

Sebuah organisasi harus melakukan aset, anacaman, kerentanan, dan ken- penilaian resiko untuk mengidentifikasi

dali untuk mengurangi resiko.

Gambar 2. Proses Manajemen Resiko

Selanjutnya dalam analisa potensi kegaga-

 Do = Kerjakan

lan, organisasi perlu dilakukan Plan – Do Kerjakan poin-poin yang sudah kita buat – Control – Action – Check (PDCA) sesuai

pada tahap perencanaan tadi secara

ISO/IEC 27001 : 2005. 

konsekuen. Jika belum ada yang diker-  Plan (Perencanaan)

jakan, pastikan untuk segera menyele- Rencanakan apa yang akan anda laku-

saikan nya.

kan untuk mencapai target kita. Menen-

 Check = Periksa

tukan target nya tidak usah terlalu tinggi, Cek atau review hasil dari pekerjaan bisa dimulai dari yang kecil dulu nanti

yang sudah kita lakukan, mana saja hal-hal lain kita jadikan target selanjut-

yang hasilnya baik dan mana yang ti-

 nya, sehingga kita mudah untuk men-

dak.

capainya. Buat perencanaan apa saja  Action = Tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai

Lakukan tindakan dari hasil cek diatas target tersebut.

untuk poin-poin yang belum memuas-

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

kan hasilnya. Bisa saja, hal yang tidak agai target baru, dan kita buat PDCA memuaskan tersebut kita jadikan seb-

selanjutnya untuk memperbaikinya.

Gambar 3. PDCA Model yang diaplikasikan dalam ISMS • Pendekatan Top-Down

nya, karena banyaknya konsultan ke- Keamanan adalah masalah manajemen

amanan informasi yang menawarkan- (bukan hanya masalah teknologi infor-

• nya, masing-masing memfokuskan diri

masi) sehingga manajemen tingkat atas pada area yang berbeda dalam praktek memiliki peran penting dalam mener-

manajemen keamanan informasi. apkan prinsip-prinsip keamanan untuk

 BS 7799:1 dikenal sebagai ISO/IEC memabngun ISMS pada perusahaan.

17799. Setelah diadopsi oleh ISO dise- • Peran-peran Fungsional

but sebagai Information Technology Identifikasi peran fungsional yang ter-

Code of Practice for Information Secu-

gantung pada jenis dan ukuran perusa- rity Management. haan yang dapat bervariasi dalam jenis

 BS 7799:2 disebut sebagai Information dan jumlah.

Security Management : Specification • Menulis Kebijakan dan Standar

with Guidance for Use.

• Kebijakan keamanan adalah dokumen

 General Accepted System Security Prin- yang menyatakan strategi informasi ke-

ciples atau “GASSP”, yang merupakan amanan organisasi pada tingkat tinggi

bagian dari kumpulan penerapan sistem yang berasal dari penilaian resiko yang

keamanan informasi. dapat diterima oleh semua stakeholder.

 Guidelines for the Management of IT Standar harus dimiliki organisasi agar

Security, atau GMITS / ISO-13335, yang setiap orang dalam organisasi dapat

menyediakan sebuah konsep kerangka mengikutinya untuk mendukun kebi-

kerja (framework) untuk manajemen ke- jakan yang telah dibuat.

amanan IT.

Ada banyak sekali model manajemen  ISO/IEC 27000 Series (juga dikenal se- keamanan informasi dan penerapan-

bagai “ISMS Family of Standars” atau

Information Security Management System Using ISO 27000

yang singkat “ISO27K”) yang diterbit-  ISO 27002 merupakan pengganti dari kan bersama oleh ISO dan IEC pada

ISO 17799 yang juga berdasarkan pada tahun 2005. Standar ini berisi standar-

BS 7799-1. ISO 27002 berhubungan standar internasional mengenai teknolo-

erat dengan ISO 27001 (kelihatannya gi informasi, teknik keamanan, sistem

merupakan penjelasan point-point pada manajemen keamanan informasi, gam-

ISO 27001), ISO 27002 lebih mengarah baran umum dan kosakata-kosakata

pada pembangunan sebuah standard yang berisi defenisi-defenisi keamanan

keamanan sistem. informasi.

 ISO 27003 merupakan panduan imple- Beberapa series dari standar ini antara lain :

mentasi sistem manajemen keaman-  ISO 27001 merupakan kebutuhan-ke-

an informasi perusahaan. ISO/IEC butuhan yang berisi aspek-aspek pendu-

27003:2010 fokus pada aspek kritikal kung untuk merealisasikan dan mener-

yang dibutuhkan untuk kesuksesan de- apkan sistem manajemen keamanan

sain dan implementasi ISMS sesuai den- informasi perusahaan. Standar ini

gan ISO/IEC 27001:2005. ISO 27003 menggantikan BS-7799-2 (British Stan-

mendeskripsikan proses spesifikasi dan dard).

desain ISMS dari awal sampai rencana

1. Merupakan standar internasional implementasi, antara lain : yang paling banyak digunakan untuk

1. Pengantar

information security management

2. Ruang Lingkup

3. Ketentuan-ketentuan & Definisi-defi- dari 12.000 organisasi di seluruh

2. Sampai dengan akhir 2009, lebih

nisi

dunia telah memiliki sertifikasi ISO

4. Struktur Standar 27001.

5. Memperoleh persetujuan manaje-

3. Gunanya adalah untuk melindungi men untuk memulai proyek imple- kerahasiaan, integritas dan ketersedi-

mentasi ISMS aan dari information.

6. Mendefinisikan ruang lingkup ISMS

4. ISO 27001 bukan merupakan stan- dan kebijakan ISMS dar teknikal yang akan menjelaskan

7. Melakukan analisis organisasi ISMS ke dalam detail teknikal.

8. Melakukan penilaian resiko dan ren-

5. ISO 27001 tidak hanya fokus pada cana perlakuan terhadap resiko teknologi informasi, tetapi juga pada

9. Mendesain ISMS aset penting lainnya dalam organisa-

si.  ISO 27004 merupakan dokumen pen-

6. ISO 27001 fokus pada seluruh pros- gukuran yang berisi matriks dan metode es bisnis dan aset bisnis. pengukuran keberhasilan implementasi

7. ISO 27001 fokus pada pengurangan sistem manajemen keamanan informasi. risiko terhadap informasi yang berni-

Tujuan dari ISO 27004 adalah untuk lai bagi organisasi.

membantu organisasi mengukur, mem-

8. Informasi tersebut dapat terkait atau beri laporan sehingga dapat meningkat- tidak terkait dengan teknologi infor-

kan efektivitas. Standar ISO ini meliputi : masi, dapat berbentuk digital atau-

• Gambaran umum pengukuran ke- pun tidak. amanan informasi

Standar ISO 27001 memberikan kerang- • Tanggung jawab manajemen ka kerja untuk menerapkan ISMS, men-

jaga aset informasi, serta membuat • Ukuran-ukuran and pengembangan

proses untuk mengelola, mengukur, dan

pengukuran

meningkatkan penggunaan informasi • Operasi pengukuran

menjadi lebih mudah. • Analisis data dan laporan hasil pen-

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

gukuran keamanan informasi pemerintah saat • Evaluasi dan peningkatan program

persiapan.

pengukuran keamanan informasi  ISO 27015 merupakan dokumen pan- duan manajemen keamanan informasi

 ISO 27005 merupakan dokumen bagi sektor keuangan dan asuransi saat manajemen resiko keamanan informasi.

persiapan.

 ISO 27006 merupakan dokumen pan-  ISO 27031 merupakan dokumen pan- duan untuk sertifikasi sistem manajemen

duan untuk kesiapan teknologi informa- keamanan informasi perusahaan.

si dan komunikasi bagi kelanjutan bisnis.  ISO 27007 merupakan dokumen pan-

 ISO 27032 merupakan dokumen pan- duan audit sistem manajemen keaman-

duan untuk keamanan cyber. an informasi perusahaan, berfokus pada

 ISO 27033-1 merupakan dokumen sistem manajemen.

gambaran umum keamanan jaringan,  ISO 27008 merupakan panduan bagi 

serta konsep-konsepnya. Auditor dalam mengendalikan ISMS,

 ISO 27034 merupakan dokumen ke- berfokus pada pengendalian kemanan 

amanan aplikasi. informasi saat persiapan.

 ISO 27035 merupakan dokumen  ISO 27010 merupakan dokumen 

manajemen insiden keamanan informa- manajemen keamanan informasi untuk

si.

komunikasi antar sektor dan antar or-  Secara umum ada 11 aspek pengen- ganisasi saat persiapan. 

dalian yang harus ada dalam setiap  ISO 27011 merupakan dokumen pan-

organisasi dalam usaha mengimple-  duan untuk telekomunikasi organisasi

mentasikan konsep ISMS. Pengendalain  saat persiapan berdasarkan ISO 27002.

tersebut bisa berupa proses, prosedur,  ISO 27013 merupakan dokumen pan-

kebijakan, maupun tools sebagai alat duan dalam mengintegrasikan imple-

mencegah terjadinya sesuatu yang tidak mentasi ISO 20000-1 and ISO 27001.

dikehendaki terhadap informasi infor-  ISO 27014 merupakan kerangka kerja

masi, seperti didefinisikan pada gambar berikut.

Gambar 4. Segitiga Informasi

Information Security Management System Using ISO 27000

Manajemen resiko yang tepat, seperti mencapai hasil yang diharapkan dalam yang telah dilakukan di awal dalam

manajemen risiko. Jika sistem keaman- membangun ISMS merupakan faktor

an telah diwujudkan sampai titk opti- terpenting dalam ISO/IEC 27000 karena

mal, maka pengendalian yang diuraikan memperbolehkan organisasi memperke-

dalam lampiran dapat diabaikan. Pen- nalkan cara pengawasan dan memilih

gendalian dan evaluasi yang ketat dapat cara-cara penyelenggaraan keamanan

diterapkan setelah organisasi melakukan yang paling sesuai.

implementasi manajemen risiko yang Dengan demikian dapat memberikan

sistematis dimana sistem telah sesuai un- pendekatan terhadap manajemen risiko

tuk keperluan standar dalam organisasi. yang akan ditetapkan dalam bentuk •

aturan-aturan, terkait dengan penilaian • Menulis Panduan dan Prosedur risiko oleh tim auditor untuk memasti-

Panduan dalam melakukan imple- kan peringkat keamanan yang diper-

mentasi ISMS dan menjalankan ISMS. lukan sesuai dengan kondisi anggaran

Dan prosedur adalah setiap langkah yang keuangan organisasi.

dilakukan untuk memenuhi standar atau Cara pengendalian dapat dilihat pada

pedoman seingga dapat mendukung kebi- lampiran ISO/IEC 27000 agar dapat

jakan yang telah dibuat.

Gambar 5. Penerapan ISMS menggunakan ISO/IEC 2700

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

Meskipun ISO/IEC 27001 memberikan dalam menerapkan ISMS dengan menggu- gambaran lengkap mengenai ISMS, tetapi

nakan standar internasional yang tersedia bila manajemen tingkat atas tidak mendu-

dalam keamanan informasi. Dalam mener- kung akan sulit dalam menerapkan ISMS,

apkan ISO/IEC 27000 Series, perlu di- yang meliputi pemilihan metode pendeka-

lakukan manajemen resiko sehingga dapat tan untuk identifikasi resiko, memperki-

diketahui resiko-resiko yang mungkin akan rakan resiko, penilaian resiko, dan memilih

terjadi. Dengan demikian, organisasi dapat pendalian yang tepat.

mengambil tindakan antisipasi terhadap resiko-resiko tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN Standar ISO/IEC 27000 Series juga menyajikan beberapa pengendalian yang

Simpulan dapat dilakukan dalam membantu peru- Dengan adanya ISMS, organisasi

sahaan meminimalisir resiko-resiko yang dapat menjaga dan melindungi informasi

mungkin terjadi pada informasi perusa- yang dimilikinya. Sehingga tidak akan ter-

haan dalam mengembangkan dan menin- ekspos ke pihak-pihak yang tidak memiliki

gkatakan kualitas perusahaan. otoritas atau tidak berkepentingan. Dengan

demikian, pihak-pihak tersebut tidak dapat

Saran

menghancurkan organisasi karena tidak Standar ISO/IEC 27000 Series dapat mendapatkan informasi rahasia perusa-

diterapkan di perusahan-perusahaan di In- haan.

donesia sehingga dapat menjamin penera- ISMS perlu diterapkan dalam peru-

pan ISMS yang lebih baik sesuai dengan sahaan yang sebaiknya diawali dengan

standar internasional yang meminimalisir melakukan desain ISMS, kemudian melaku-

resiko terhadap informasi organisasi. Den- kan implementasi ISMS, dan melakukan

gan demikian, organisasi dapat fokus dalam pengendalian atas ISMS yang telah diterap-

mengembangkan atau memperbaiki sum- kan.

ber daya manusia dalam organisasi dan Standar ISO/IEC 27000 Series dapat

proses-proses dalam organisasi yang selaras membuat suatu organisasi lebih mudah

dengan teknologi dan standar yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA Bruch and Strater. (1974). “Information System: Theory and Practice”. California : Hamilton

Publishing Company. Davis, Gordon B. (1974). “Management Information System: Conceptual Foundation, Struc- ture, and Development”. McGraw-Hill International. Sutedjo B. (2002). “Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi. McLeod, Raymond Jr. and Schell, George P. (2004). “Management Information Systems, 9th

edition”. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Whitman, Michael E. and Mattord, Herbert J. Aitel. (2004). “Management Of Information Se- curity”. Auerbach Publications. “Information Security ISO/IEC 27001”, [http://www.bsi-emea.com/InformationSecurity/index.

xalter] [date last update: November 30, 2011], [data last access: December 02, 2011] “Keamanan Informasi”, [http://www.scribd.com/doc/27139236/Keamanan-informasi] [date last update: December 01, 2011], [data last access: December 03, 2011] “ISO”, [www.iso.org] [date last update: December 28, 2011], [data last access: December 30, 2011]

Information Security Management System Using ISO 27000

“Information Security Management System (ISMS) Menggunakan Standar ISO/IEC 27001:2005”,

[http://www.duniaotomotif.net/information-security-management-system- isms-menggunakan-standar-iso.html] [date last update: December 29, 2011], [data last ac- cess: January 02, 2011]

“Teknologi informasi dan Komunikasi”, [http://www.teknologiinformasidankomunikasi.com/it-governance/information-security/iso- 27000/] [date last update: December 02, 2011], [data last access: December 05, 2011]

Analisis Sikap Konsumen terhadap Produk Detergen Rinso dan Detergen So Klin (Studi Kasus Kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makasar Jakarta Timur)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK DETERGEN RINSO DAN DETERGEN SO KLIN ( STUDI KASUS KELURAHAN KEBON PALA KECAMATAN MAKASSAR

JAKARTA TIMUR) Etty Budiarti & Trimorita

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT

Purpose of this study to analyze consumer attitudes toward Rinso detergent and So Klin detergent. This study uses a model multiatribut Fishbein, sam- pling respondents Slovin formula, and obtained a sample of 88 respondents in this study. Research shows that consumers prefer relative Rinso detergent compared with detergent So Klin, where the value of multi-attribute attitude towards consumer Rinso detergent at 164.2 while the consumer to detergents multiatribut Fishbein So Klin at 164.2 . Possessed all the attributes detrejen Rinso a higher value than the attributes of So Klin detergent, unless the attribute value of So Klin relative price is higher than the value attribute Rinso detergent . This means that consumers choose So Klin because it’s cheap.

Keyword: consumer attitudes, Fishbein multi attribute. PENDAHULUAN

gent yang melihat peluang untuk menin- gkatkan penjualannya karena kesadaran

Latar Belakang Penelitian masyrakat akan kebersihan telah menin- Pada kondisi saat ini persaingan peru-

gkat, seiring dengan adanya peningkatan sahaan untuk barang dan jasa sangat ketat

standard hidup mereka, menurut Sanusi ( untuk meningkatkan pangsa pasar mereka.

2010) bahwa di prediksi pertumbuhan in- Strategi pemasran yang dijalankan harus te-

dustry Deterjen tahun 2011 adalah sebesar pat untuk membidik segmen pasar mereka.

6 %. Ini menunjukkan bahwa peluang me- Perumbuhan ekonomi merupakan

ningkatkan pangsa pasar bagi industry de- suatu indikator bahwa ada perubahan stan-

tergen cukup besar.

dard hidup, dan membawa dampak terha- Detergent produk memiliki atribut dap permintaan barang dan Jasa. Ini akan

atribut yang disesuaikan dengan kepent- merupakan peluang bagi pemasar untuk

ingan konsumen seperti : atribut harum, memenuhi peningkatan pembelian terha-

atribut harga dsb. Oleh sebab itu produsen dap produk dan Jasa tersebut.

perlu mengetahui atribut yang disukai dan Keputusan pembelian terhadap suatu

atribut yang disukai dari detergent., agar produk sangat dipengaruhi sikap konsumen .

konsumen menyukai produk detergent tersebut. Jika konsumen menyukai suatu

Sikap menurut Kotler ( 2007) “ sikap produk maka konsumen akan memutuskan adalah evaluasi, perasaan, dan kecender- untuk melakukan pembelian.. ungan, yang konsistent atas suka atau tidak

sukanya seseorag terhadap obyek atau ide Berdasarkan urain diatas , maka pene- “. Ini berarti sikap konsumen perlu dipela-

litian ini dilakukan dengan judul: Analisis jari oleh produsen

Sikap Konsumen terhadap Produk detergen Rinso dan detergent SoKlin.

Salah satu industri yang menghasilkan convenience good , adalah industry deter-

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

Perumusan Masalah nentukan suatu pasar tertentu untuk Perusahaan Unilever Tbk (Rinso dan

Kotler dan Amstrong (2007) “ber- Surf) dan perusahaan Wings Group ( So

pendapat bahwa segmentasi pasar adalah Klin dan Daya), merupakan perusahaan de-

suatu tindakan untuk membagi pasar men- terjen yang saling bersaing dengan strategi

jadi kelompok-kelompok pembeli yang ter- promosi yang dilakukan untuk menunjuk-

bedakan dengan kebutuhan, karakteristik, kan bahwa produk mereka berbeda. Pe-

atau tingkah laku berbeda yang mungkin rusahaan diatas menyadari bahwa mereka

membutuhkan produk atau bauran pema- harus melakukan strategi pemasaran untuk

saran terpisah.”

meningkatkan pangsa pasarnya. Jadi dapat disimpulkan, manfaat dari Strategi pemasarn dapat dijalankan

segmetasi pasar adalah perusahaan dapat jika mereka sudah mengetahui siapa seg-

mempertimbangkan dan menentukan ba- mennya, dan sikap konsumen terhadap

gian pasar mana yang baik bagi dirinya un- produk mereka.

tuk dilayani dengan efektif. Dengan menen- Berdasarkan uraian diatas , maka ma-

tukan segmen pasarnya, suatu perusahaan salah dalam penelitian ini adalah : bagaima-

yang tepat dan manajemen dapat melak- na sikap konsumen terhadap produk deter-

sanakan tugas-tugas pemasaran dengan gent Rinso dan detergent So Klin.

baik.

Ruang Lingkup Penelitian

2. Pengertian Sikap Konsumen Penelitian ini dilakukan di kelurahan

Sikap (attitude) seseorang adalah pre- Kebon Pala Rw 007, Kecamatam Makassar

disposisi (keadaan mudah terpengaruh) Jakarta Timur dengan sampel 88 respon-

untuk memberikan tanggapan terhadap den.

rangsangan lingkungan, yang dapat memu- lai atau membimbing tingkah laku orang

Tujuan Penelitian tersebut. Sikap merupakan hasil dari fak- tor genetis dan proses belajar, dan selalu

Menganalisis sikap konsumen terha- dap produk detergent Rinso dan detergent berhubungan dengan suatu objek atau produk. Sikap biasanya membelikan pe-

So klin. nilaian (menerima atau menolak) terhadap objek atau produk yang dihadapinya. Jadi

Manfaat Penelitian secara definitif sikap berarti suatu keadaan Memberikan masukan tentang atribut

jiwa (mental) dan keadaan berpikir (neural) yang paling penting dan disukai bagi kon-

yang dipersiapkan untuk memberikan tang- sumen pada saat akan melakukan perilaku

gapan terhadap suatu objek, yang diorga- pembelian..

nisir melalui pengalaman serta mempenga- ruhi secara langsung atau secara dinamis

URAIAN TEORITIS.

pada perilaku.

1. Pengertian Segmentasi Pasar Sikap menurut Kotler ( 2007) “ sikap Suatu organisasi yang beroperasi

adalah evaluasi, perasaan, dan kecender- dalam suatu pasar seharusnya menyadari

ungan, yang konsistent atas suka atau tidak bahwa pada hakikatnya ia tidak dapat me-

sukanya seseorag terhadap obyek atau ide layani dan memuaskan seluruh konsumen

yang demikian majemuk dalam pasar. Sikap ini dilakukan konsumen ber- Hal ini disebabkan karena Pelanggan ter-

dasarkan pandangannya terhadap produk lalu banyak, tersebar dan beraneka ragam

dan proses belajar baik dari pengalaman dalam keinginan, sumber daya, lokasi, si-

ataupun dari yang lain. Sikap konsumen kap pembelian, dan praktek pembelian.

bisa merupakan sikap positif ataupun nega- Oleh sebab itu sebaliknya perusahaan me-

tif terhadap produk-produk tertentu.

Analisis Sikap Konsumen terhadap Produk Detergen Rinso dan Detergen So Klin (Studi Kasus Kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makasar Jakarta Timur)

Dengan mempelajari sikap konsumn mempunyai atribut-atribut tertentu (bi) dan diharapkan dapat menentukan perilaku

pada tingkat diinginkannya atribut itu (ei). konsumen pada saat melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk. Teori

yang baru menganggap bahwa setiap sikap memiliki sifat multi dimensi, bukan uni di-

Kepercayaan Sikap terhadap mensi seperti yang tercermin dari berbagai

Evaluasi

macam definisi di atas. Pendekatannya juga bersifat multi-atribut yang berarti, sikap se-

Gambar 1. Model Multiatribut dari Fishbein seorang terhadap suatu merek dipengaruhi oleh penilaian atas orang tersebut terha-

Sementara itu untuk menjelaskan dap atribut-atribut yang dimiliki oleh merek

hubungan antara sikap dan perilaku, maka tersebut.

Fishbein memodifikasi teori multiatribut Melalui pendekatan ini pula dapat di-

tersebut menjadi teori behavioral intentons pelajari atribut sikap konsumen apa yang

atau disebut juga teori reasoned action. dapat dibentuk atau diubah. Selain itu

Model ini digunakan untuk mem- menurut pengalaman sikap ini lebih mam-

peroleh konsistensi antara sikap dan pu memprediksi perilaku. Namun perlu di-

perilakunya, sehingga model ini memiliki ingat bahwa pendekatan ini memerlukan

dua komponen, yaitu komponen: riset yang lebih kompleks.

1. Komponen sikap Komponen ini bersifat internal individ-

3. Hubungan Antara Kepercayaan, ual, berkaitan langsung dengan objek Sikap dan Perilaku

penelitian dan atribut-atribut langsung- Perhatian utama para pemasar adalah

nya yang memiliki peranan penting bagaimana kepercayaan mempengaruhi si-

dalam pengukuran perilaku, karena kap terhadap merek dan bagaimana sikap

akan menentukan tindakan apa yang terhadap merek mempengaruhi perilaku.

akan dilakukan, tanpa dipengaruhi fak- Hubungan antara kepercayaan, sikap dan

tor eksternal.

perilaku merupakan hal penting bagi pema-

2. Komponen norma subyektif sar, karena akan menentukan keputusan

Komponen yang bersifat eksternal ini mem- dalam pemilihan produk tersebut.

punyai pengaruh terhadap perilaku in- Salah satu teori yang dapat digunakan

dividual. Komponen ini dapat dihitung untuk menjelaskan hubungan antara keper-

dengan cara mengalihkan nilai keper- cayaan dan sikap adalah teori multiatribut

cayaan normatif individu terhadap dari Fishbein (Fishbein Multiatribute Theo-

atribut dengan motivasi untuk meny- ry).

etujui atributnya. Kepercayaan norma- Dalam teori ini Fishbein menjelas-

tif mengandung kuatnya keyakinan ter- kan pembentukan sikap sebagai tangga-

hadap atribut yang ditawarkan dalam pan atas atribut-atribut yang dimiliki oleh

mempengaruhi perilakunya terhadap suatu produk. Model Fishbein memung-

objek. Sedangkan motivasi menyetujui kinkan para pemasar mendiagnosa kekua-

menyangkut sikapnya terhadap atribut tan dan kelemahan merek produk secara

yang ditawarkan sebagai faktor yang relatif dibandingkan dengan merek produk

berpengaruh terhadap perilakunya. Un- pesaing dengan menentukan bagaimana

tuk lebih jelasnya, hubungan antara si- konsumen mengevaluasi alternatif merek

kap dan perilaku tersebut dapat dilihat produk pada atribut-atribut penting.

pada gambar II-2 hubungan antara si- Model Fishbein memperlihatkan bah-

kap dan perilaku konsumen. wa sikap terhadap suatu objek (AB) bergan- tung pada probabilitas bahwa suatu objek

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

Keyakinan

atribut yang

menonjol

Sikap

Evaluasi

Maksud

Keyakinan normatif

Norma

Perilaku

Motivasi

Faktor lain

Gambar 2. Hubungan Antara Sikap dan Perilaku Konsumen

METHODOLOGI PENELITIAN

c. Dampak terhadap kesehatan tangan

1. Desain Penelitian: Kondisi yang dirasakan oleh konsumen Metode riset yang digunakan adalah

pada saat pemakaian produk, misalkan method Deskriptif menganalisis sikap kon-

dilihat dari : kelembutan pada kulit, ti- sumen terhadap produk detergent Rinso

dak menimbulkan efek panas pada kulit, dan detergent So Klin.

tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

d. Variasi produk

2. Variabel Operasional Yang dimaksud dengan variasi produk Variable

disini adalah produk diproduksi dalam penjelasan terhadap suatu variable se-

operasional

merupakan

berbagai ukuran kemasan dan jenis hingga dapat di amati dan diukur. Variable

produk.

dalam penelitian ini adalah atribut-atribut

e. Aroma produk

yang dimilikiproduk detergent seperti beri- Produk mampu memberikan aroma kut:

yang wangi pada cucian/pakaian, se-

a. Harga produk hingga memberikan nilai tambah Harga adalah jumlah nilai yang dikor-

tersendiri bagi konsumen. bankan oleh konsumen untuk mem-

f. Kuantitas penggunaan produk peroleh manfaat suatu produk. Dalam

Dalam hal ini memperlihatkan kinerja hal ini adalah harga produk detergen

produk dari segi kuantitas pemakaian- yang dibeli oleh konsumen.

nya. Dimana tidak diperlukan kuantitas

b. Ampuh membersihkan pakaian yang banyak untuk penggunaan produk. Kualitas detergen dalam hal keampu-

g. Kemasan produk hannya membersihkan cucian/pakaian.

Kepraktisan dari kemasan detergen yang Dimana keampuhan dalam membersi-

mampu memberikan perlindungan ter- hkan cucian/pakaian merupakan fungsi

hadap produk serta tidak mudah rusak utama dari suatu produk detergen.

dan dapat memberikan informasi men-

Analisis Sikap Konsumen terhadap Produk Detergen Rinso dan Detergen So Klin (Studi Kasus Kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makasar Jakarta Timur)

genai cara penggunaan produk.

5. Model Analisis Data

h. Produk mudah diperoleh Model Multi Atribut Fishbein Dalam hal ini saluran-saluran pemasa-

Untuk mengukur sikap dari hasil kue- ran hendaknya mudah diperoleh oleh

sioner, penulis menggunakan model Multi konsumen, produk tersedia baik di wa-

Atribut Fishbein. Berikut ini dikemukakan rung-warung kecil sampai di supermar-

model multi atribut Fishbein: ket.

i. Iklan produk n

∑ (bi)(ei) i

Iklan yang menarik dengan intensitas

yang sering dapat membantu konsumen mengingat dan mengetahui keunggulan

Di mana: Di mana:

produk sehingga membuat konsumen Ao = Sikap terhadap suatu objek tertarik untuk mencoba produk detergen

tersebut. bi = Kekuatan keyakinan konsumen bah- wa objek memiliki atribut. ei = Evaluasi kepercayaan individu terha-

3. Jenis data dap atribut 1.

Data penelitian yang digunakan adalah Pengukuran data menggunakan skala Lik- data Primer dan data sekunder.

ert.

a. Data primer: Data yang diperoleh me- lalui kuesioner, dengan menyebarkan

koesioner kepada 88 responden ke- 6. Populasi dan Sampel Responden luarga di Kelurahan Kebon Pala RW.07

Populasi dan Sample Kecamatan Makassar Jakarta Timur.

Populasi dalam penelitian ini adalah

b. Data sekunder 741 keluarga yang bertempat tinggal di Data sekunder merupakan data yang

wilayah Kelurahan Kebon Pala RW 07 Ke- diperoleh dari literature dan buku pema-

camatan Makassar Jakarta Timur. Jjum- saran yang berhubungan dengan pene-

lah responden sebagai sampel data untuk litian ini.

diteliti berdasarkan metode penghitungan dengan Rumus slovin Rumus Slovin dinyatakan sebagai

4. Prosedure Pengumpulan Data

berikut:

Dalam memperoleh data tentang infor-

Rumus Slovin dinyatakan seb

masi yang diperlukan, dilakukan dua prose-

dure yaitu:

a. Penelitian kepustakaan (library research)

Dimana:

Penelitian kepustakaan ini dilakukan

= Jumlah sample dengan membaca buku-buku, literatur-

= Jumlah populasi literatur berhubungan dengan masalah

d = Presisi yang ditetapkan yang dibahas, untuk mendapatkan

Sumber: Ridwan (2008:249)

kerangka teori gka sikap konsumen.

b. Penelitian lapangan (field research)

Penelitian lapangan dengan mengun-

jungi konsumen yang tinggal di wilayah

Kelurahan Kebon Pala RW 07 secara 𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟕𝟏𝟏𝟏𝟏 𝐱𝐱𝐱𝐱 𝟎𝟎𝟎𝟎, 𝟏𝟏𝟏𝟏² + 𝟏𝟏𝟏𝟏

langsung dan menyebarkan kuesioner

serta melakukan wawancara singkat

= 88,10 responden

kepada responden mengenai prosedur pengisian kuesioner.

Maka, jumlah responden penelitian seban- Maka, jumlah responden penelitian se yak 88 responden.

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6. Kuantitas penggunaan produk Model analisis yang digunakan untuk

7. Kemasan produk menjawab permasalahan mengenai sikap

8. Produk mudah diperoleh konsumen tersebut adalah “Model Multia-

9. Iklan produk

tribut dari Fishbein.” Dan atribut detergent dinyatakan seperti dibawah ini:

1. Harga produk Pengolahan Data dari Interpretasi produk Detergent

2. Ampuh membersihkan pakaian

1. Analisis variable Evaluasi (ei) dari de-

3. Dampak terhadap kesehatan tangan

tergent

4. Variasi produk Hasil analisi terhadap variable evaluasi

5. Aroma produk detergent dapat dilihat pada table 1V-3 di bawah ini :

Tabel 1. Hasil Perhitungan Variabel Evaluasi (ei) terhadap Atribut Produk Detergent Bubuk (n=88)

Atribut/bobot

2 1 0 -1

-2 Rata-rata tertimbang

Harga produk

Ampuh membersihkan cucian/pakaian

Dampak terhadap kesehatan

35 53 0 0 0 1.34 Variasi produk

4 4 1 1.17 Aroma produk

41 42 3 2 0 1.39 Kuantitas penggunaan produk

46 32 0 10 0 1.30 Kemasan produk

34 42 4 6 2 1.14 Produk mudah diperoleh

Iklan produk

38 42 5 3 0 1.31 RATA-RATA

Berdasarkan tabel di atas hasil evalu- dimana atribut ini juga merupakan fungsi asi terhadap produk detergen menunjukkan

utama dari suatu produk detergen. Atribut bahwa atribut harga produk memperoleh

selanjutnya adalah atribut produk mudah skor tertinggi (1,76) ini berarti bahwa kon-

diperoleh (1,67), konsumen menginginkan sumen sangat mementingkan harga produk

agar produk detergen mudah diperoleh tersebut dalam keputusan pembelian suatu

atau tersedia di semua tempat, baik di wa- produk detergen. Kemudian diikuti oleh

rung-warung kecil sampai ke supermarket. atribut ampuh membersihkan cucian/pak-

Atribut aroma produk (1,39) juga merupak- aian (1,74) dapat disimpulkan bahwa kon-

an salah satu variable yang dianggap pent- sumen menyukai produk detergen yang am-

ing oleh konsumen karena bagi konsumen puh dalam membersikan cucian/pakaian,

selain ampuh dalam membersihkan cucian/

Analisis Sikap Konsumen terhadap Produk Detergen Rinso dan Detergen So Klin (Studi Kasus Kelurahan Kebon Pala Kecamatan Makasar Jakarta Timur)

pakaian, detergen juga harus mampu mem- (1,17), serta atribut kemasan produk (1,14) berikan aroma yang wangi pada pakaian.

juga memiliki nilai/skor positif yang menun- Kelima atribut lainnya, seperti atribut dam-

jukkan bahwa atribut-atribut ini juga di- pak terhadap kesehatan (1,34), atribut iklan

anggap penting oleh konsumen sebagai produk (1,31), atribut kuantitas penggu-

faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam naan produk (1,30), atribut variasi produk

membeli suatu produk detergen, karena nilainya diatas satu (1).

2. Analisis Sikap Multiatribut Fisbein dari Produk Detergent Rinso dapat dilihat pada tabel di bawah

Tabel 2. Nilai Sikap Multiatribut Fishbein Produk Detergen Rinso

Harga produk

Ampuh membersihkan cucian/pakaian

Dampak terhadap kesehatan 1.11 1.34 1.487 Variasi produk

1.16 1.17 1.357 Aroma produk

1.25 1.39 1.738 Kuantitas penggunaan produk

Kemasan produk 1.06 1.14 1,208 Produk mudah diperoleh

Iklan produk 1.24 1.31 1.628

Total

Sumber : Diolah Penulis, berdasarkan data lapangan

Dari perhitungan tabel di atas diperoleh hkan cucian , ditunjukkan oleh nilai mul- hasil sikap konsumen secara keseluruhan

tiatributnya relatif paling tinggi yaitu (bi.ei) yaitu sebesar 15,239., dan dapat

2.506 dibandingkan dengan atribut dijelaskan bahwa konsumen suka terhadap

lain yang dimiliki detergen Rinso. detregen Rinso karena ampuh membersi-

3. Analisis Sikap Multiatribut Fisbein dari Produk Detergent So Klin dapat dili- hat pada tabel IV -5 di bawah ini .

Tabel 3. al Nilai Sikap Fishbein

an

an

dari Produk Detergen Bubuk So Klin n

Atribut

Kepercayaan

Kepentingan Total

(bi)

(ei) (bi.ei)

Harga produk

Ampuh membersihkan cucian/pakaian 1.35 1.74 2.349 Dampak terhadap kesehatan

0.91 1.34 1.219 Variasi produk

1.13 1.17 1.322 Aroma produk

1.17 1.39 15.239 1.626 Kuantitas penggunaan produk

1.23 1.30 1.560 Kemasan produk

0.65 1.14 0.741 Produk mudah diperoleh

1.30 1.67 2.171 Iklan produk

TOTAL 15.239

Sumber: Diolah penulis, berdasarkan data lapangan Sumber : Diolah Penulis, berdasarkan data lapangan

Jurnal Ekonomi Mei 2012 Vol. XI No. 1

Dari perhitungan tabel di atas di- tinggi (2,640), dapat disimpulkan bahwa peroleh hasil sikap konsumen secara kes-

konsumen lebih suka membeli detergen So eluruhan (bi.ei) yaitu sebesar 15,239. Hasil

Klin karena harganya yang terjangkau. analisis di atas menunjukkan bahwa atribut

Hasil analisis sikap multi atribut Fish- harga produk memperoleh nilai sikap ter-

bein untuk produk detergen bubuk merek Rinso dan So Klin.

Tabel 4. Hasil Analisis Sikap Multi Atribut untuk Produk Detergen Bubuk Rinso dan So Klin (n=88)

No

Atribut

Rinso

So Klin

(bi.ei)

(bi.ei)

1. Harga produk

2. Ampuh membersihkan cucian/pakaian

3. Dampak terhadap kesehatan

4. Variasi produk

5. Aroma produk

6. Kuantitas penggunaan produk

7. Kemasan produk

8. Produk mudah diperoleh

9. Iklan produk