7
B. Rumusan masalah
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang perlu dikaji adalah sebagai
berikut: 1.
Bagaimanakah kebijakan formulasi hukum pidana dalam memberikan perlindungan hukum terhadap
korban tindak pidana lingkungan hidup oleh korporasi dalam hukum positif di Indonesia?
2. Bagaimanakah penerapan Hukum Pidana positif
dalam melindungi korban tindak pidana lingkungan hidup oleh korporasi?
3. Bagaimanakah kebijakan formulasi hukum pidana di
masa datang dalam memberikan perlindungan terhadap korban tindak pidana lingkungan hidup
oleh korporasi?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
C. 1. Tujuan Penelitian: Berdasarkan latar belakang dan permasalahan
tersebut di atas maka penulisan disertasi ini bertujuan untuk:
1. Pertama mengidentifikasi, mendeskripsikan dan mengkaji mengenai kebijakan formulasi
hukum pidana dalam memberikan perlindungan korban
TPLH dalam hukum positif di Indonesia sehubungan dengan kegiatan korporasi
baik yang diatur dalam KUHP, Undang-undang Nomor 32
tahun 2009 sebagai General Environmental law GEL maupun yang terkait dengan lingkungan
8 hidup yang diatur di luar UU No 32 Tahun 2009
sebagai Sectoral Environmental Law UU Kehutanan, UU Perindustrian, UU Sumber daya
Air, UU Perikanan, UU Minyak dan Gas Bumi dan UU Pertambangan Mineral dan Batubara
dengan memfokuskan pada korban tindak pidana lingkungan hidup.
2. Menganalisis mengenai penerapan Hukum Pidana positif dalam melindungi korban TPLH oleh
korporasi. Dalam hal ini yang dianalisis kasus- kasus tindak pidana lingkungan hidup yang sudah
mendapat
putusan Hakim.
Dari putusan
Pengadilan akan
tampak bentuk
pertanggungjawaban korporasi terhadap korban. 3. Menyusun kebijakan formulasi hukum pidana di
masa datang dalam memberikan perlindungan terhadap korban TPLH oleh korporasi
. Hal itu
dapat diwujudkan setelah diperoleh data mengenai kebijakan formulasi TPLH dalam memberikan
perlindungan terhadap korban selama ini sehingga akan
diketahui kelemahan-kelemahannya,
kemudian mengkaji penerapan undang-undang tersebut
di lapangan
dan membandingkan
perundang-undangan TPLH dengan negara lain dan juga konvensi-konvensi lingkungan hidup
terkait dengan perlindungan terhadap korban.
C. 2. Kegunaan Penelitian