21
Sehubungan dengan itu, perlu adanya upaya untuk merekonstruksi birokrasi pemerintah daerah agar dapat
optimal dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup. Di samping itu, interaksi yang sehat antara birokrasi
dengan masyarakat memerlukan upaya untuk memobilisasi modal sosial di tingkat lokal, sehingga akan dapat lebih
menjamin pemanfataan dan perlindungan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Disertasi ini
dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang kinerja birokrasi pemerintah daerah dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup, untuk kemudian menjadi faktor penentu bagi rekonstruksi birokrasi pemerintah
daerah agar pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di daerah menjamin keberlanjutan ekologi dengan judul
“Rekonstruksi Birokrasi Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Menuju Keberlanjutan
Ekologi”.
B. Fokus Studi dan Permasalahan
Disertasi ini difokuskan pada birokrasi pemerintah daerah dalam hubungannya dengan pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup. Permasalahan yang dianalisis
dalam disertasi ini adalah: pertama, mengapa birokrasi
pemerintahan daerah tidak optimal dalam menjalankan fungsi
22
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di
daerah secara berkelanjutan? Kedua, aspek modal sosial
apakah yang dimiliki pemerintah daerah, yang dapat dimobilisasi untuk menunjang pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup secara berkelanjutan? Dan ketiga,
bagaimanakah rekonstruksi birokrasi pemerintah daerah agar optimal dalam menjalankan fungsi pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup di daerah secara berkelanjutan?
C. Tujuan Penulisan Disertasi
Penulisan disertasi ini mempunyai beberapa tujuan berikut: 1.
Mendeskripsikan dan menjelaskan mengapa birokrasi pemerintahan daerah tidak optimal dalam menjalankan
fungsi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di daerah secara berkelanjutan.
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan aspek modal sosial yang
dimiliki oleh pemerintah daerah yang dapat dimobilisasi untuk menunjang pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara berkelanjutan. 3.
Merekonstruksi birokrasi pemerintah daerah agar optimal dalam menjalankan fungsi pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup di daerah secara berkelanjutan. Rekonstruksi birokrasi ini didasarkan pada temuan-temuan
23
yang diperoleh dari analisis permasalahan pertama dan kedua.
D. Kontribusi Disertasi
Disertasi ini diharapkan dapat memberikan kontrusi baik pada tataran teoretis maupun praktis.
1. Pada tataran teoretis, disertasi ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan dalam khasanah keilmuan hukum terkait
dengan prinsip
otonomi penyelenggaraan
pemerintahan, serta peran birokrasi pemerintah daerah dalam pelaksanaan kewenangan pemerintahan berdasarkan
prinsip otonomi tersebut, terutama berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dalam kerangka pembangunan. 2.
Pada tataran praktis, disertasi ini diharapkan dapat memberi masukan pada para pembuat kebijakan untuk
melakukan perubahan terhadap peraturan perundang- undangan
terkait dengan
pelaksanaan kewenangan
otonomi, kelembagaan birokrasi pemerintah daerah, dan reformasi birokrasi, agar kerja birokrasi pemerintah daerah
dapat memberikan dorongan bagi kelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup di daerah.
Disertasi ini diharapkan juga memberikan kontribusi yang konstruktif bagi para pelaksana pembangunan sebagai
24
bahan masukan tentang bagaimana memobilisasi modal sosial yang dimiliki oleh pemerintah daerah agar dapat
memberikan sumbangan positif bagi pengelolaan sumber daya alam di daerah. Di samping itu, disertasi ini
diharapkan juga memberikan masukan kepada masyarakat dan khususnya kalangan lembaga swadya masyarakat
sebagai bahan masukan dalam melakukan kontrol sosial terhadap aktivitas pengelolaan sumber daya alam dalam
kerangka upaya
kolektif untuk
memastikan agar
pengelolaan sumber daya alam di daerah menjamin keberlanjutan ekologi.
E. Metode Penelitian