Keseimbangan Glasir

10.2. Keseimbangan Glasir

Yang membuat glasir berbeda dengan kaca adalah karena glasir mengandung jumlah alumina yang lebih besar. Pada glasir yang masih tradisional kalkulasi Formula Seger mewakili ketiga komponen oksida

berikut: RO; R 2 O 3 RO 2 .

Silika dalam keadaan murni ditambahkan atau bahan lain seperti ball clay atau kaolin yang mengandung silika atau alumina. Kaolin, yang juga dikenal

sebagai tanah liat China, mengandung komposisi kimia Al 2 O 3 .SiO 2 .2H 2 O. Dalam bentuk oksida, alumina jarang digunakan sebagai bahan tambahan

melainkan sebagai salah satu komponen bahan tadi. Flux dalam bentuk oksida atau carbonate yang paling, sering dipakai (lead, boric, soda, potasium, litium, kalsium, magnesium, barium, zinc, strontium), bersama dengan oksida logam akan memberi warna glasir (besi, tembaga, cobalt, chrom, nickel, manganese, tin, titanium) dan beberapa lagi yang mengandung lebih sedikit oksida (antimoni, vanadium, selenium, emas, cadmium, uranium) merupakan kornponen-komponen pembentuk glasir.

422 Kriya Keramik

Feldspar potash misalnya mengandung potasium (flux), silika dan alumina, tiga komponen pembentuk glasir. Feldspar bisa dianggap sebagai frit atau glasir yang alami. Ada banyak macam feldspar yang flux-nya bisa berubah: feldspar soda, feldspar kalsium, dan lain-lain. Ada sub kategori yang satu kelompok dengan nepheline syenite (soda dan potas), batu cornish (potas, soda, kalsium, magnesium), spodumene (litium), petalite (litium) dan lepidolite (Iitium) yang disebut felspathoids, istilah sederhananya adalah feldspar yang kandungan silika-nya lebih sedikit.

Jika ada glasir yang mencair sampai permukaanya jernih dan berkilat, bahan-baban pembentuk glasir tersebut menghasilkan satu keseimbangan, bila ada satu saja bahan yang tidak seimbang maka glasir tidak akan jernih dan berkilat, tapi seperti buram (matt). Ketiga komponen glasir, silika, alumina, dan flux dikombinasikan untuk menghasilkan glasir yang jernih, artinya komponen tadi seimbang, perbandingan fluxnya tepat untuk melelehkan silika dan alumina. Bila salah satu bahan diberikan lebih hanyak maka keseimbangan akan terganggu dan glasir tidak akan jernih. Bila ditambahkan flux akan berakibat jumlah silika tidak cukup untuk berkombinasi dengan tambahan flux tadi, artinya tidak bisa mencair. Dengan bertambahnya flux maka glasir tadi menjadi buram (matt). Bila hal yang sama diterapkan pada silika dan alumina ditambahkan kandungan silika atau tanah liat (silika/alumina), maka efek yang sama akan muncul.

Bisa disamakan dengan melarutkan garam pada air, kita mencapai titik jenuh di mana garam tidak dapat lagi larut dalam air dan garam tetap berupa partikel-partikel dalam air tadi. Bila kita hangatkan maka garam akan larut.

Kriya Keramik

Hal yang sama terjadi pada glasir, dengan menambahkan suhu pada waktu pembakaran maka kita akan dapatkan glasir yang jernih. Bayangkan keseimbangan antara silika dan alumina pada satu sisi dan flux (glasir bisa mengandung lebih dari satu flux) pada sisi lain. Tambahkan silika, akan terjadi ketidakseimbangan, kurangi flux maka cairan glasir akan berubah lagi.

Bila whiting (flux, kalsiurn) atau silika dicampurkan pada glasir maka akan mengubah dari keadaan matt menjadi seperti satin, lalu jernih berkilat dan kembali ke keadaan satin, matt. Yang kita lihat adalah pembentukan eutectic pada titik daftar campuran tadi. Eutectic adalah titik cair terendah dari dua atau lebih bahan yang dicampur. Bila kita mengambil dua bahan seperti lead oksida dan silika dalam daftar campuran, barangkali bisa kita harapkan bahwa sejalan dengan bertambahnya perbandingan silika, maka suhu cair campuran juga bertambah. Tetapi titik cair untuk lead oxide adalah

0 0 0 sekitar 880 0 C (1616 F) sedangkan titik cair silika adalah 1710 C (3110 F), sementara eutectic untuk campuran lead oksida dan silika hanya 510 0 C (950 0 F). Eutectic dicapai kira-kira dalam 90% lead oksida, 10% silika.

Eutectic lain terdapat pada tabel berikut:

Tabel 10.1.Titik leleh mineral dan kombinasinya (sumber: Greg Daly)

0 Satu Mineral 0 C Dikombinasi C

Lead oksida (litharge)

Lead oksida (litharge) 92.1 510 Silika

Silika 7.1 Albite

Albite 58 1160 Orthoclase feldspar

Orthoclase 42 (soda, potas)

Barium carbonat

Barium carbonat 35 1200 Alumina

Alumina 10 Silika

Silika 55 Lead oksida

77.8 485 Boric oksida

Lead oksida