Parameter Pembentuk Citra Pada MRI

Gambar 2.16 Citra potongan Sagital � 1 dan � 2 terbobot dari lumbal � 1 terbobot dan � 2 terbobot ini ditentukan dengan pengaturan waktu perulangan Time RepetitionTR pulsa RF dan waktu echo Time echoTE. TR panjang dan TE panjang akan menghasilkan � 2 terbobot, sedangkan TR pendek dan TE pendek akan menghasilkan � 1 terbobot.

2.4 Parameter Pembentuk Citra Pada MRI

2.4.1 Spin Echo SE Spin Echo adalah sequence yang paling banyak digunakan pada pemeriksaan MRI. Pada spin echo standar, segera setelah pulsa pertama dengan sudut 90º diberikan, sebuah FID segera terbentuk. Dengan menggunakan kekuatan radiofrekuensi yang sesuai, akan terjadi transfer NMV bersudut 90 kemudian diikuti dengan rephrasing pulse bersudut 180 . Spin echo menggunakan eksitasi pulsa dengan sudut 90 yang diikuti oleh satu atau lebih rephasing pulsa bersudut 180 , untuk menghasilkan Spin Echo. Spin echo SE sama dengan urutan Gradien echo dengan pengecualian bahwa ada tambahan refocusing pulsa bersudut 180° seperti terlihat pada Gambar 2.13. � 1 � 2 Gambar 2.17 Pembentukan Spin Echo 2.4.2 Inversion recovery IR Inversion recovery IR ialah urutan eksitasi SE Spin Echo pulsa bersudut 90° dengan tambahan pulsa inversi bersudut 180° yang dimana pulsa RF yang bersudut 180° rephasing dari urutan SE konvensional. Pulsa inversi membalikan magnetisasi longitudinal dari � � positif kedalam � � arah negatif seperti terlihat pada Gambar. 2.14. Setelah beberapa relaksasi telah terjadi, pulsa 90° urutan SE diterapkan. Waktu antara pulsa RF yang bersudut 180° dan pulsa RF yang bersudut 90 ° adalah Time Inversion TI seperti terlihat pada Gambar 2.14. Gambar 2.18 Waktu antara pulsa 180° dan pulsa RF 90° Kontras pada gambar dapat dimanipulasi dengan mengubah waktu inversi. Dengan TI pendek dan pengiriman pulsa eksitasi yang bersudut 90° segera setelah pulsa RF yang bersudut 180° inversi, semua magnetisasi longitudinal negatif membalik atau flip ke bidang transversal. Jika waktu inversi cukup panjang memungkinkan relaksasi penuh, sinyal kembali menjadi lebih kuat. Ketika pulsa pembalik dihapus, vektor magnetisasi mulai relaksasi kembali ke � . Kontras gambar yang dihasilkan sangat tergantung pada panjang TI serta TR dan TE. Kontras dalam gambar terutama tergantung pada besarnya magnet longitudinal yang seperti pada putaran echo setelah waktu tunda yang dipilih TI. Kontras didasarkan pada kurva recovery TI setelah inversi pulsa RF yang bersudut 180º. Inverting pulsa RF yang bersudut 180º dapat menghasilkan perbedaan kontras besar antara lemak dan air karena saturasi penuh vektor lemak atau air dapat dicapai dengan memanfaatkan TI yang sesuai. 2.4.3 Short Time Inversion Recovery STIR STIR Short Time Inversion Recovery adalah urutan pulsa inversi dengan waktu tertentu sehingga dapat menekan sinyal dari lemak. Urutan pulsa pemulihan inversi merupakan urutan pulsa Spin Echo didahului oleh pulsa RF yang bersudut 180°. Sequence STIR membalikkan magnetisasi longitudinal baik lemak dan air dengan pengiriman pulsa RF yang bersudut 180°, yang diikuti oleh TI Time Inversion beberapa ratus milidetik. Untuk menekan sinyal lemak, TI disesuaikan sedemikian rupa sehingga pulsa RF yang bersudut 90° dipancarkan tepat pada saat ketika lemak melewati nol. TI menekan lemak sekitar 150-175 msec pada kekuatan bidang magnet 1,5 T dan sekitar 100 msec pada bidang magnet 0,5 T. Gambar 2.19 Grafik Pembobotan STIR STIR merupakan urutan pulsa recovery inversi yang menggunakan TI yang sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari inversi penuh lemak terhadap bidang transversal sehingga tidak ada magnet longitudinal yang sesuai dengan lemak. Ketika pulsa RF yang bersudut 90º bereksitasi diterapkan setelah waktu tunda TI, sinyal dari lemak batal. STIR digunakan untuk mencapai penekanan sinyal lemak dalam gambar � 1 weighted dan � 2 weighted. Sebuah TI dari 150-175 msec mencapai penekanan lemak meskipun nilai ini bervariasi pada kekuatan lapangan magnet yang berbeda.

2.5 Parameter yang mempengaruhi Pembobotan Citra