Lingkup Spasial Lingkup Substansial

e. Analisis perkembangan fisik kota yaitu: penggunaan lahan, perkembangan penggunaan lahan, perbandingan penggunaan lahan di Kota Kendal. f. Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan penggunaan lahan Kota Kendal adalah: penduduk, ekonomi, transpotasi, fasilitas pelayanan kota dan kebijakan. g. Analisis persepsi masyarakat terhadap RUTRK Kota Kendal h. Kesimpulan dan Rekomendasi.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan

1.4.1 Lingkup Spasial

Ruang lingkup wilayah penelitian adalah Kota Kendal dibagi 18 kelurahan dengan luas wilayah 2,357.918 ha, yang terdiri 18 Kelurahan yaitu : Pegulon, Pekauman, Petungan, Langenharjo, Ngilir, Karangsari, Kebondalem, Ketapang, Banyutuwo, Trompo, Kalibuntu, Jetis, Sijeruk, Tanggulrejo, Jotang, Bugangin, Purwokerto dan Jambearum. Untuk lebih detail dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2. Gambar 1.1 Kota Kendal Gambar 1.2 Kota Kendal

1.4.2 Lingkup Substansial

Lingkup substansial dalam penulisan ini yang meliputi: • Kajian dan analisis pengaruh perkembangan penggunaan lahan terhadap struktur tata ruang kota mencakup : - Penggunaan lahan di Kota Kendal dalam kurun waktu tahun 1990 – 2003 - Perkembangan penggunaan lahan Kota Kendal dalam kurun waktu tahun 1990 – 2003 - Perbandingan penggunaan lahan di Kota Kendal dalam kurun waktu tahun 1990 – 2003 • Kajian dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penggunaan lahan di Kota Kendal meliputi faktor penduduk, faktor ekonomi, faktor transportasi, faktor fasilitas pelayanan kota dan faktor kebijakan. • Kajian dan analisis persepsi masyarakat Kota Kendal terhadap Rencana Umum Tata Ruang Kota RUTRK Kendal yang mencakup : - Kebijakan pengembangan kota mencakup penentuan tujuan pengembangan kota, fungsi kota, strategi dasar pengembangan sektor-sektor dan bidang pembangunan, kependudukan, intensifikasi dan ekstensifikasi pemanfaatan ruang kota dan pengembangan fasilitas dan utilitas. - Rencana pemanfaatan ruang kota, mencakup arahan pemanfaatan yang menggambarkan lokasi intensitas tiap penggunaan, baik untuk kegiatan fungsi primer dan fungsi sekunder. - Rencana struktur tingkat pelayanan kota mencakup arahan tata jenjang fungsi-fungsi pelayanan di dalam kota, yang merupakan rumusan kebijaksanaan tentang pusat-pusat pelayanan kegiatan kota berdasarkan jenis, intensitas, kapasitas dan lokasi pelayanan. - Rencana sistem transportasi, memuat arahan garis besar tentang pola jaringan pergerakan arteri dan kolektor, baik fungsi primer maupun sekunder. - Rencana sistem jaringan utilitas kota, memuat arahan utama tentang pola jaringan fungsi primer dan sekunder untuk sistem jaringan air bersih, telpon, listrik, air kotor, dan limbah.

1.5 Kerangka Pemikiran