3
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN pasal 3 ayat 2 mengamanatkan Pemerintah Daerah
untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan secara terpadu sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan kepada daerah. Rencana Kerja Pemerintah Daerah
RKPD, yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan, merupakan salah satu dokumen perencanaan pambangunan daerah yang wajib disusun oleh
Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta juga
memiliki kewajiban dalam menyusun RKPD tersebut. Mengingat posisi Provinsi DKI Jakarta yang merupakan daerah yang memiliki
kekhususan sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat provinsi sebagaimana diatur dalam Undang –
Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta
4
PENDAHULUAN
mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan nasional maupun kawasan. Selain sebagai pusat perekonomian Indonesia, Jakarta juga merupakan pusat
kebudayaan dan politik nasional. Di samping itu, dalam konteks yang lebih luas pada lingkup kawasan regional dan Internasional, Jakarta juga berperan sebagai salah satu
megapolitan yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut menjadikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilliki tugas untuk menata, membangun dan
mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang berkeadilan dan berkesinambunugan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang nyaman, tertib,
aman dan bermartabat. Dengan kedudukan tersebut, Provinsi DKI Jakarta mempunyai tantangan yang besar dan kompleks. Sebagai dokumen perencanaan tahunan, RKPD
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 diharapkan dapat menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat Jakarta dan peran penting Jakarta, baik dalam skala nasional maupun
kawasan regional. Pasca penyelesaian pembangunan jangka menengah tahun 2012-2017, RKPD
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 merupakan perencanaan tahun pertama periode pembangunan tahun 2018-2022. Pasal 11 Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi DKI Tahun 2013-2017 menyatakan bahwa dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan dan untuk menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, maka penyusunan RKPD Tahun 2018 berpedoman pada sasaran pokok arah
kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional RPJMN 2015-2019 serta dalam penyusunannya mengacu pula pada Rencana Kerja Pemerintah RKP Tahun 2018.
Sesuai RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025, visi pembangunan jangka panjang DKI Jakarta adalah
:
“Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan Dan Berdaya Saing Global”.
Periode pembangunan jangka menengah tahap ke-4 2018-2022 merupakan periode untuk memantapkan pembangunan kota Jakarta yang aman, nyaman,
sejahtera, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing global dengan fokus utama
5
PENDAHULUAN
mempercepat pembangunan kota dengan menekankan pada peningkatan daya saing global, kapasitas inovasi dan kreasi daerah dan memantapkan kapasitas sarana dan
prasarana kota, tata kelola pemerintahan yang baik, dan perekonomian yang kuat dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta efisiensi
pemanfaatan sumber daya alam. Seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di Provinsi DKI Jakarta
tahun 2018 diarahkan untuk mewujudkan visi misi pembangunan serta mempercepat
pencapaian berbagai tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah tahap ke-4 tersebut. Selain itu, pelaksanaan agenda pembangunan nasional NAWA CITA
sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun 2015-2019 dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah RKP
Tahun 2018, juga menjadi acuan dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.
Dalam menyusun RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan pendekatan teknokratis, partisipatif, politis, serta top-down
dan bottom - up. Penggunaan metoda dan kerangka berpikir ilmiah dan sistematik dalam melakukan analisis masalah, menyusun perkiraan ekonomi makro dan
menyusun rencana program dan kegiatan pembangunan merupakan prinsip pendekatan teknokratis yang dikedepankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018. Pendekatan teknokratis tersebut dilakukan melalui forum diskusi dan konsultasi yang melibatkan berbagai
pemangku kepentingan termasuk pejabat fungsional perencana, tenaga ahli dari lembagainstitusi dan perguruan tinggi; serta staf perencana dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna menyusun Program, Indikator dan Rancangan Rencana Kerja Tahun 2018.
Pendekatan partisipastif dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 dilakukan dengan mengembangkan forum konsultasi publik yang melibatkan
tokoh masyarakat, organisasi masyarakat dan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam menjaring masukan dalam perumusan masalah dan prioritas pembangunan
daerah tahun 2018. Forum tersebut dilakukan melalui 2 dua cara, yaitu melalui forum-forum yang terintegrasi dengan proses Musrenbang dan pelaksanaan forum
konsultasi publik secara mandiri. Selain itu, konsultasi publik juga dilakukan secara on-
6
PENDAHULUAN
line melalui situs konsultasi publik RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 pada http:rkpd.jakarta.go.id
Adapun pendekatan politis dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku dengan cara mengedepankan kehendak dan kepentingan rakyat pemilih
yang sudah memberikan hak pilihnya kepada organisasi politik dan Kepala Daerah berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan. Pelibatan anggota
Dewan Perwakilan Daerah DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Musrenbang, mulai dari Rembuk Rukun Warga
RW, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang KotaKabupaten dan Musrenbang Provinsi, serta penelaahan atas hasil reses DPRD Provinsi DKI
Jakarta yang telah diparipurnakan merupakan bentuk pendekatan politis yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penyusunan RKPD Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2018. Pendekatan top-down dilakukan dengan menjadikan agenda dan prioritas
pembangunan nasional yang tercantum dalam dalam RPJMN 2015-2019 dan RKP Tahun 2018 sebagai referensi utama. Pelaksanaan agenda pembangunan nasional
NAWA CITA yang dijabarkan melalui Prioritas Nasional pada RKP 2018 menjadi acuan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membuat perencanaan program
dan kegiatan yang mendukung pencapaian agenda pembangunan secara nasional. Sedangkan penerapan kebijakan dalam menyerap usulan yang diperoleh melalui
proses secara berjenjang melalui forum Rembuk RW, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrebang KotaKabupaten, dan Musrenbang Provinsi
merupakan pendekatan bottom-up yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyusun RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.
Disamping pendekatan-pendekatan tersebut di atas, penyusunan RKPD Tahun
2018 juga dilakukan melalui peningkatan kualitas kebijakan Money Follow Priority Programs melalui pendekatan Tematik-Holistik, Integratif dan Spasial. Penguatan
implementasi Money Follow Priority Programs dilakukan melalui penajaman kesinambungan prioritas pembangunan, pengendalian pelaksanaan program dengan
penerapan standardisasi kegiatan yang mendukung pencapaian indikator program, dan penajaman integrasi sumber pendanaan. Sedangkan penguatan pendekatan
Tematik-Holistik, Integratif dan Spasial dilakukan dengan memperhatikan pada
pengendalian perencanaan, penguatan perencanaan dan perencanaan, penguatan
7
PENDAHULUAN
perencanaan berbasis kewilayahan dengan mempertimbangkan karakteristik masing- masing wilayah, dan penguatan integrasi sumber pendanaan pembangunan. Dengan
penerapan seluruh pendekatan perencanaan tersebut, diharapkan dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 dapat menjadi dokumen perencanaan yang
memenuhi prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan dan kesinambungan kemajuan dan
kesatuan Nasional.
Hal tersebut diperkuat lagi dengan penerapan perencanaan berbasis kinerja dan berbasis sistem informasi sesuai dengan Peraturan Daerah Perda
Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu. Melalui penerapan sistem perencanaan dan penganggaran terpadu
tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses perencanaan dan penganggaran daerah
secara signifikan dengan mengedepankan
prinsip perencanaan dan penganggaran terpadu sebagai berikut:
1
Perencanaan merupakan satu kesatuan antara prinsip perencanaan pembangunan dengan sistem penganggaran daerah;
2
Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah;
3
Perencanaan wajib mewujudkan keterkaitan antara kebijakan perencanaan pembangunan dengan sistem penganggaran untuk menjamin ketersediaan
pendanaan;
4
Perencanaan merupakan wahana untuk mengalokasikan apbd sebesar-besarnya bagi pembangunan daerah;
5
Perencanaan mewajibkan adanya konsistensi penggunaan program, kegiatan dan indikator dan target kinerja dalam perencanaan pembangunan dengan dokumen
penganggaran; dan
6
Perencanaan dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.
8
PENDAHULUAN
1.2. Dasar Hukum Penyusunan