METODE PENELITIAN Hubungan Penggunaan Media Elektronik Dengan Nyeri Kepala Pada Remaja

BAB III METODE PENELITIAN

III.1.Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di SMU Shafiyyatul Amaliyah Medan dari tanggal Januari 2012 sd 30 Maret 2012. III.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian diambil dari populasi remaja di SMU Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan. III.2.1.Populasi Sasaran Semua remaja SMU Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan. III.2.2.Populasi Terjangkau Semua remaja SMU Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan. III.2.3.Besar Sampel 1. Semua remaja SMU Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan. III.2.4. Kriteria Inklusi 1. Semua remaja SMU Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah . 2. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.2.5.Kriteria Eksklusi 1. Peserta dengan nyeri kepala sekunder III.2.6.Instrumen - Kuesioner penggunaan media elektronik yang sesuai dengan penelitian Busch dkk 2011 Santini 2002 - Kuesioner yang diadaptasi dari penelitian Ho K-H dan Ong BK merupakan pertanyaan dalam kuesioner yang merujuk kepada kriteria nyeri kepala berdasarkan IHS 1988. III.3. BATASAN OPERASIONAL a. Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai kedaerah belakang kepala daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk Sjahrir, 2008, dan subjek yang menderita nyeri kepala yang tidak termasuk dalam migren yang tidak termasuk kriteria dan TTH yang tidak termasuk kriteria tersebut diklassifikasikan dalam Micellaneous Headhache MH .

1. Migren Kriteria diagnostik migren.

1.1. Migrain tanpa aura A. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi kriteria B-D. Universitas Sumatera Utara B. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam tidak diobati atau tidak berhasil diobati. C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara karakteristik berikut: 1.Lokasi unilateral 2. Kualitas berdenyut 3. Intensitas nyeri sedang atau berat 4. Keadaan bertambah berat oleh aktifitas fisik atau penderita menghindari aktivitas fisik rutin seperti berjalan atau naik tangga. D. Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini: 1. Mual danatau muntah 2. Fotofobia dan fonofobia E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain. 1.2. Migrain dengan aura Kriteria diagnostik: A. Sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan yang memenuhi kriteria B- D. B. Adanya aura yang terdiri paling sedikit satu C. Tidak berkaitan dengan kelainan lain. 2. Tension Type-Headache 2.1. Tension Type-Headache episodik yang infrequent Universitas Sumatera Utara Kriteria diagnostik: A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dengan rata-rata 1 hrbln 12 hrthn , dan memenuhi kriteria B-D. B. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari. C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas : 1. Lokasi bilateral. 2. Menekanmengikat tidak berdenyut . 3. Intensitasnya ringan atau sedang. 4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga. D. Tidak didapatkan : 1. Mual atau muntah bisa anoreksia 2. Lebih dari satu keluhan : foto fobia atau fonofobia. E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain. 2.2 . Tension Type-Headache episodik yang frequent Kriteria diagnostik: A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dalam 1-15 hrblnselama paling tidak 3 bulan 12 hrthn , dan memenuhi kriteria B-D. B. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari. C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas : 1. Lokasi bilateral. Universitas Sumatera Utara 2. Menekanmengikat tidak berdenyut . 3. Intensitasnya ringan atau sedang. 4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga. D. Tidak didapatkan : 3. Mual atau muntah bisa anoreksia 4. Lebih dari satu keluhan : foto fobia atau fonofobia. E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain. 2.3. Tension Type-Headache Kronik CTTH Kriteria diagnostik: A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dalam 1-15 hrblnselama paling tidak 3 bulan 12 -180 hrthn , dan memenuhi kriteria B-D. B. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari. C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas : 1. Lokasi bilateral. 2. Menekanmengikat tidak berdenyut . 3. Intensitasnya ringan atau sedang. 4. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga. D. Tidak didapatkan : 1. Mual atau muntah bisa anoreksia Universitas Sumatera Utara 2. Lebih dari satu keluhan : foto fobia atau fonofobia. E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain.

b. Nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yang didasari oleh

adanya penyakit lain . IHS 2011 Diagnosa nyeri kepala sekunder ditegakkan berdasarkan anamnesis bisa dijumpai tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial yaitu nyeri kepala, muntah dan kejang, dimana nyeri kepala disertai dengan adanya kelainan organik, pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologi bisa dijumpai defisit neurologi dan pemeriksaan funduskopi dijumpai papil oedema. 1. Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala danatau leher 2. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskuler kranial dan atau servikalis. 3. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan non vaskuler 4. Nyeri kepala yang berkaitan dengan suatu substansi atau proses withdrawal-nya. 5. Nyeri kepala yang berkaitan dengan infeksi 6. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan Hemostatis 7. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelaianan kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur facial atau kranial lainnya. 8. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatri 9. Neuralgia kranial dan penyebab sentral nyeri fascial Universitas Sumatera Utara 10. Nyeri kepala, neuralgia kranial, sentral atau nyeri facial primer lainnya.

c. Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau

energi elektromaknetik untuk pengguna akhir penonton untuk mengakses konten.

d.Remaja

adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Batasan usia remaja orang muda berusia antara 10-19 tahun. Pada penelitian ini semua usia remaja masuk dalam penelitian. Pada penelitian ini media elektronik dikelompokkan pada handphone, komputer dan televisi. III.4. Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian bersifat observasional dengan metode pengumpulan data secara potong lintang dengan sumber data primer diperoleh dari semua remaja yang bersekolah di SMU Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan III.5. Pelaksanaan Penelitian III.5.1. Pengambilan Sampel 1. Semua remaja yang bersekolah di SMU Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyah Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi mengisi kuesioner dan menandatangani surat persetujuan ikut penelitian. 2. Pengambilan sampel dilakukan oleh dokter residen neurologi Universitas Sumatera Utara III.5.2. Kerangka Operasional a. Kerangka Operasional Universitas Sumatera Utara III.5.3. Variabel yang diamati Variabel bebas: Media Elektronik Variabel terikat: Nyeri Kepala III.5.4. Analisa Statistik Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program computer Windows SPSS Statistical Product and Science Service 15 Analisis dan penyajian data dilakukan sebagai berikut : 1. Untuk melihat hubungan antara penggunaan media elektronik dengan nyeri kepala menggunakan uji fisher. 2. Untuk melihat gambaran deskriptik umur, jenis kelamin, jenis media elektronik, penggunaan media elektronik dan nyeri kepala. 3. Untuk melihat hubungan antara penggunaan Hp dengan nyeri kepala menggunakan uji fisher. 4. Untuk melihat hubungan antara penggunaan komputer dengan nyeri kepala menggunakan uji fisher. 5. Untuk melihat hubungan antara penggunaan televisi dengan nyeri kepala menggunakan uji fisher 6. Untuk melihat hubungan frekuensi penggunaan Hp dengan nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov . 7. Untuk melihat hubungan antara durasi penggunaan Hp dengan nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Universitas Sumatera Utara 8. Untuk melihat hubungan antara lama punya Hp dengan nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov. 9. Untuk melihat hubungan antara durasi menggunakan komputer sehari dengan nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov. 10. Untuk melihat hubungan antara durasi sehari menonton televisi dengan nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov. 11. Untuk melihat hubungan frekuensi penggunaan Hp dengan tipe nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov . 12. Untuk melihat hubungan antara durasi penggunaan Hp dengan tipe nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov. 13. Untuk melihat hubungan antara lama punya Hp dengan tipe nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov. 14. Untuk melihat hubungan antara durasi menggunakan komputer sehari dengan tipe nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov. 15. Untuk melihat hubungan antara durasi sehari menonton televisi dengan tipe nyeri kepala menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN