Analisa Rugi rugi Daya Pada

Studi Penempatan Transformator
Berdasarkan Jatuh Tegangan
di PT. PLN (Persero)
Rayon Baso

RISKI FADLI
2013310020

Latar Belakang
Pusat-pusat pembangkit tenaga listrik berada jauh dari pusat beban, hal ini
mengakibatkan kerugian yang cukup besar dalam penyaluran daya listrik.
Kerugian tersebut disebabkan oleh saluran yang cukup panjang. Sehingga
dalam penyaluran daya listrik melalui transmisi maupun distribusi akan
mengalami tegangan jatuh sepanjang saluran yang dilalui.

Tegangan jatuh yang semakin besar menyebabkan kinerja transformator
distribusi kurang maksimal. Maka diperlukan evaluasi dan perencanaan
kembali yang memperhatikan kriteria-kriteria perencanaan seperti jatuh
tegangan yang diijinkan dan kelangsungan pelayanan listrik sehingga muncul
optimasi pada jaringan yang dipakai.


Tujuan Penelitian
Memperdalam pengetahuan tentang pengaruh panjang saluran
Memperdalam
tentang
pengaruhdan
panjang
dengan
tegangan pengetahuan
jatuh pada saluran
distribusi,
salah saluran
satu
dengan
tegangan
jatuh
pada
saluran
distribusi,
dan
salah

satu
cara mengurangi tegangan jatuh pada saluran distribusi yaitu
cara mengurangi
tegangan
jatuh pada
saluran distribusi yaitu
dengan
penentuan letak
penempatan
transformator.
dengan penentuan letak penempatan transformator.

Mengoptimalkan kinerja transformator distribusi dengan
Mengoptimalkan
transformator
distribusi
dengan
membuat
tegangan kinerja
jatuh pada

saluran distribusi
primer
tidak
membuat
tegangan
jatuh
pada
saluran
distribusi
primer
tidak
terlalu besar dan sesuai dengan yang diijinkan oleh PT.PLN
terlalu besar dan sesuai dengan yang diijinkan oleh PT.PLN
(Persero).
(Persero).

Batasan
Masalah
Batasan Masalah
Penempatan Transformator

Penempatan Transformator
Berdasarkan Jatuh Tegangan
Berdasarkan Jatuh Tegangan

faktor teknis

Rayon
Baso

Studi Literatur
Amdhani Santoso (2011) dalam penelitiannya yang berjudul
“Analisa Perhitungan dan Penempatan Transformator Distribusi
Berdasarkan Jatuh Tegangan 20 kV”. Menjelaskan tentang pengaruh
panjang saluran distribusi primer terhadap tegangan jatuh dan rugirugi daya.

Anggraeny Glory Purba (2015) dalam penelitiannya yang
berjudul “Analisa Jatuh Tegangan pada Jaringan Distribusi 20
kV”. Menjelaskan tentang presentase nilai jatuh tegangan dari
Gardu Induk sampai kepada konsumen tenaga listrik


Landasan
Teori
Landasan Teori
Distribusi primer adalah sistem distribusi yang mempergunakan
tegangan menengah. Pada distribusi primer terdapat empat jenis dasar
yaitu:
1. Sistem Radial

2. Sistem Lup Terbuka dan Tertutup

a. Skema loop terbuka
3. Sistem Jaringan Primer
4. Sistem Spindel

b. Skema loop terbuka

Distribusi sekunder mempergunakan tegangan
rendah. Sebagaimana halnya dengan distribusi
primer, terdapat pula pertimbangan-pertimbangan
perihal kehandalan pelayanan dan regulasi

tegangan. Sistem sekunder dapat terdiri atas
empat jenis umum :
Pelayanan Dengan Transformator Tersendiri
 Penggunaan Satu Transformator Untuk Sejumlah
Pemakai
 Bangking Sekunder
 Jaringan Sekunder

Transformator Distribusi
Transformator distribusi mengubah tegangan menengah menjadi
tegangan rendah. Transformator distribusi yang umum digunakan
adalah transformator step-down 20KV/400V

1 Keadaan Transformator Tanpa Beban
Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan
sumber tegangan V1 yang sinusoidal, akan mengalirkan arus
primer I0 yang juga sinusoid dan dengan menganggap belitan N1
reaktif murni. I0 akan tertinggal 90 derjat dari V1

Rangkaian Ekivalen Transformator Dalam Keadaan Tanpa Beban


Vektor Transformator Dalam Keadaan Tanpa Beban

Untuk mencari tegangan induksi е1 (Hukum Faraday):
е1 = N1 Фmax sin (ωt – 90) (tertinggal 90 ° dari Ф)
Dimana :
e1 = gaya gerak listrik (Volt)
N1= jumlah belitan di sisi primer (turn)
ω = kecepatan sudut putar (rad/sec)
F = fluks magnetik (weber)
Harga efektif :
E1 =

Pada rangkaian sekunder, fluks (F) menimbulkan
e2 = - N2
e2 = N2 ω Ф max cos ωt (Volt)
Harga efektifnya
E2 = 4,44 N2f Ф max (Volt)
Bila rugi tahanan dan adanya fluksi bocor diabaikan, maka akan terdapat
=


=

=a
dimana:
E1 = ggl induksi di sisi primer (Volt)
E2 = ggl induksi di sisi sekunder (Volt)
V1 = tegangan terminal sisi primer (Volt)
V2 = tegangan terminal sisi sekunder (Volt)
N1 = jumlah belitan sisi primer (turn)
N2 = jumlah belitan sisi sekunder (turn)
a = faktor transformasi

Keadaan Transformator Berbeban

Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL, I2
mengalir pada kumparan sekunder, dimana I2 = V2/Zl.
I1 = I0 + I2 (Ampere)
Bila komponen arus rugi inti (Ic ) diabaikan, maka I0 = Im, sehingga
I1 = Im + I2’ (Ampere)

Dimana:
I1
I'2
I0
Im
Ic

=
=
=
=
=

arus pada sisi primer (Ampere)
arus yg menghasilkan F'2 (Ampere)
arus penguat (Ampere)
arus pemagnetan (Ampere)
arus rugi-rugi inti (Ampere)

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studikasus, dan sesuai dengan bentuk
penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mencoba melakukan pengkajian
terhadap data-data teknis yang terjadi di lapangan. Data-data yang telah
didapatkan selanjutnya dihitung untuk mendapat kan nilai-nilai jatuh tegangan
yang diinginkan dengan menggunakan rumusan-rumusan atau formula-formula
yang tertera pada bab sebelumnya, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan
target yang ditetapkan oleh PT.PLN (Persero) Rayon Baso.

Lokasi Kajian
Untuk memenuhi data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan, sebagian aplikasi
pengambilan data lapangan nya dimulai dari GI (Gardu Induk) Padang Luar
sampai pada transformator distribusi pada ( PT.PLN (Persero) Rayon Baso)

Flow Chart

MULAI
Input data
- Pengukuran Trafo Saat
Beban Puncak

- Jumlah Trafo

Pengolahan
1.
2.
3.

Losses
Daya output Trafo
Efisiensi

ANALISA
NO
YES

kesimpulan

SELESAI

Terima Kasih