PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DINAMIKA ROTASI.

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

PADA MATERI DINAMIKA ROTASI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada (M.Pd) Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

ARINI HIDAYANI

NIM. 8146175002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

ARINI HIDAYANI. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Materi Dinamika Rotasi. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah dan menganalisis apakah perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang dikembangkan dapat meningkatkan respon dan kemampuan pemecahan masalah siswa serta kelayakan perangkat pembelajaran ditinjau dari segi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 11 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 40 siswa. Penelitian pengembangan ini dilakukan pada uji terbatas satu kelas dengan menggunakan metode penelitian pengembangan 4-D oleh Thiagarajan, Semmel & Semmel. Tiga tahapan pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS seperti penilaian tim ahli, uji kelompok kecil dan uji lapangan. Penilaian tim ahli didasarkan pada aspek format, isi dan bahasa. Uji kelompok kecil didasarkan pada respon siswa sedangkan uji lapangan berdasarkan respon siswa dan tes kemampuan pemecahan masalah siswa. Khusus pada penilaian perangkat pembelajaran RPP, penilaian observer terhadap kemampuan guru mengajar. Penilaian perangkat pembelajaran LKS berdasarkan aspek format, isi dan bahasa. Penilaian kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan pretest dan posttest dianalisis dengan uji N-gain. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang divalidasi oleh tim ahli berturut-turut sangat baik dan baik. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS pada kelompok kecil dan uji lapangan dengan kategori baik. RPP dan LKS dinamika rotasi berbasis masalah yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah adalah yang memuat fase-fase

Problem Based Learning secara utuh. Selain itu baik dari aspek format penulisan

serta dari aspek isi dan bahasa yang harus lebih komunikatif serta memenuhi syarat dari model pembelajaran yang digunakan. Secara rinci juga dapat dijelaskan bahwa baik dari indikator kebenaran materi, kesesuaian tugas dengan materi, kesesuaian kalimat dengan taraf berpikir siswa serta kejelasan petunjuk dan arahan dalam LKS serta mampu mengangkat permasalahan yang terbaru. Hasil analisis angket respon siswa terhadap LKS yang telah digunakan menunjukkan kategori baik. Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dari pertemuan I hingga pertemuan III dari kategori rendah ke kategori sedang.

Kata kunci: Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah, Respon Siswa,


(6)

ii ABSTRACT

ARINI HIDAYANI. Development of Learning Instructional Based Problem on Rotational Dynamics on Student Problem Solving Skill. Postgraduate School of the State University of Medan, 2016.

This research aims to produce design of learning instructional lesson plan (RPP) and student worksheet (LKS) appropriate to Problem Based Learning model and analyzes wheather learning instructional lesson plan (RPP) and student worksheet (LKS) developed can increase both student response and problem solving skill and the properness reviewed by validity, pratically and efectiveness. Subjects in this study were students of class XI Science at SMA Negeri 11 Medan in the school year 2015/2016, amounting to 40 students. This development research is done by limited test one class by using 4-D development research method by Thiagarajan, Semmel & Semmel. Three steps of development of learning instructional lesson plan (RPP) and student worksheet (LKS) as expert team assessment, small group test and field test. Expert team assessment is based on aspect of format, content and language. Small group test is based on student response while field test is based on both student response and problem solving skill. Especially assessment of RPP, there is observer assessment to teacher skill in teaching. Assessment of learning instructional LKS based on aspect of format, content and language. Assessment of problem solving skill based on pretest and posttest is analyzed by N-gain test. The result of learning instructional lesson plan (RPP) and student worksheet (LKS) by expert team are very good and good. RPP and LKS based problem on rotational dynamics could increase student problem solving skill is able to accomodate phases of Problem Based Learning as a whole. Besides it must be good in writing format aspect and from both content and language aspect must be communicative and fulfill requirement of model used. In detail, could be explained that they must be good in indicator of material rightness, compatibility of task to material, compatibility of sentences to student thinking level, and clarity of instruction and hint in LKS and able to present update problem. Analysis result of student response questionnaire to LKS used is in good category. The result of learning instructional lesson plan (RPP) and student worksheet (LKS) by small group is good. There was increasing of student problem solving skill from first meeting to third meeting from low category to middle category.

Keywords: Learning Instructional-Based Problem, Student Response, Student Problem Solving Skill


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Dinamika Rotasi” ini telah selesai disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Fisika pada Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Olehkarena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M., dan Bapak Dr. Ridwan Abdullah Sani, M.Si., sebagai Pembimbing I dan II yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini. Selanjutnya ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si., Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si., dan Dr. Karya Sinulingga, M.Si selaku narasumber dan tim penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku validator instrumen penelitian. Selain itu, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ketua Program Studi Fisika Pascasarjana Unimed Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si dan Kak Sari atas bantuan dan kerjasamanya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar SMA Negeri 11 Medan. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan kelas A-2 Dikfis A-2014 dan berbagai pihak atas segala dorongan dan bantuannya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Selain itu, penulis dengan penuh hormat menyampaikan terimakasih tidak terhingga kepada Ayahanda Legikli dan Ibunda Sonem serta adinda Taufik Hidayat, Marsiah dan Ira miftahul jannah yang telah memberi dukungan baik


(8)

iv

moril maupun materil kepada penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini. Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih yang tidak terhingga kepada suami tercinta Rahmat Ikhwan, A.md yang telah dengan sabar dan setia memberikan pengorbanan, semangat, dan dukungan kepada penulis dalam memenuhi studi hingga selesai.

Akhirnya penulis menyadari bahwa selaku manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, sehingga di dalam penulisan tesis ini sudah tentu terdapat kekurangan disana sini. Olehkarena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari para pembaca. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2016 Penulis

Arini Hidayani NIM. 8146175002


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

1.7 Definisi Operasional... 9

BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teori ... 11

2.1.1 Sumber Belajar ... 11

2.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 12

2.1.3 Lembar Kegiatan Siswa ... 24

2.1.4 Model Problem Based Learning ... 32

2.1.4.1Karakteristik Problem Based Learning ... 34

2.1.4.2Tujuan Problem Based Learning ... 36

2.1.4.3Manfaat Problem Based Learning ... 36

2.1.4.4Sintaks Problem Based learning ... 37

2.1.4.5Teori Belajar yang Mendukung Problem Based Learning ... 45

2.1.5 Kemampuan Pemecahan Masalah ... 46

2.1.6 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 53

2.1.6.1Model Pengembangan 4-D ... 53

2.1.7 Respon Siswa ... 54

2.2 Penelitian yang Relevan ... 55

2.3 Kerangka Berpikir ... 59

2.4 Hipotesis Penelitian ... 61

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 62

3.2 Populasi dan Sampel ... 62

3.3 Jenis Penelitian ... 62

3.3.1 Tahap Pendefinisian (Define) ... 63


(10)

vi

3.3.3 Tahap Pengembangan (Develop)... 67

3.3.4 Tahap Penyabaran (Disseminate) ... 69

3.4 Penilaian Para Ahli ... 72

3.5 Uji coba Lapangan ... 72

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 77

3.7 Teknik Analisa Data ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 85

4.1.1 Define ... 85

4.1.2 Design ... 88

4.1.2.1Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS yang dinilai sendiri oleh Peneliti ... 91

4.1.2.2Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS yang divalidasi oleh Tim Ahli ... 92

4.1.3 Develop ... 94

4.1.3.1Perangkat Pembelajaran RPP yang divalidasi oleh Ahli ... 94

4.1.3.2Perangkat Pembelajaran LKS yang divalidasi oleh Ahli ... 102

4.1.4 Hasil Respon Siswa ... 108

4.1.4.1Hasil Validasi Perangkat Pemebelajaran oleh Siswa Pada Kelompok Kecil ... 108

4.1.4.2Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Siswa di Lapangan ... 109

4.1.5 Hasil Observasi Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran... 109

4.1.6 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 110

4.2 Pembahasan ... 113

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KesimpulanSaran ... 119

5.2 Saran ... 120


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Pembelajaran ... 21

Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Problem Based Learning ... 42

Tabel 2.3 Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah ... 49

Tabel 2.4 Gambaran dari Penelitian Sebelumnya ... 55

Tabel 3.1 Pedoman Penskoran terhadap Hasil Penilaian Menggunakan Skala Likert ... 79

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Skala 5 ... 79

Tabel 3.3 Pedoman Kriteria Kevalidan ... 80

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Angket Respon Siswa ... 81

Tabel 3.5 Kualifikasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 82

Tabel 3.6 Kualifikasi Skor Tes Kemampuan Pemecahan Masalah... 83

Tabel 3.7 Nilai N-Gain ternormalisasi dan Klasifikasi ... 84

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Kualitas RPP ... 92

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Kualitas LKS ... 93

Tabel 4.3 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran RPP oleh Ahli I... 94

Tabel 4.4 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran RPP oleh Ahli II ... 97

Tabel 4.5 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran RPP oleh Ahli III ... 99

Tabel 4.6 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran LKS oleh Ahli I ... 102

Tabel 4.7 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran LKS oleh Ahli II ... 104

Tabel 4.8 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran LKS oleh Ahli III ... 106

Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Siswa ... 109

Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran ... 110

Tabel 4.11 Analisis Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 110


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tahap Pendefinisian dan Membuat Identifikasi Tujuan

Pembelajaran ... 69 Gambar 3.2 Tahap Identifikasi Indikator, Penetapan RPP dan LKS serta

Desain Awal ... 70 Gambar 3.3 Tahap Review, Revisi I, Uji coba dan Revisi II ... 70 Gambar 3.4 Skema Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Analisis Kurikulum ... 127

Lembar Penilaian RPP oleh ahli ... 132

Lembar Penilaian LKS oleh ahli ... 138

Lembar Penilaian LKS oleh guru ... 143

Lembar Respon Siswa ... 145

Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 147

Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 150

Rubrik Kemampuan Pemecahan Masalah ... 156

Silabus Pembelajaran ... 157

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I) ... 162

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP II) ... 171

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (RPP III) ... 179

Lembar Kerja Siswa I (LKS I) ... 186

Lembar Kerja Siswa II (LKS II) ... 189

Tabel Hasil Angket Respon Siswa ... 191

Tabel Hasil Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 193

Tabel Uji N-gain ... 194

Tabel Hasil Penilaian Kualitas RPP oleh ahli ... 196

Tabel Hasil Penilaian Kualitas LKS oleh ahli... 198

Hasil Lembar Respon Siswa ... 200

Hasil Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 202

Hasil Lembar Penilaian LKS Oleh Guru ... 204

Hasil Lembar Penilaian LKS Oleh Ahli... 208

Hasil Lembar Penilaian RPP Oleh Ahli ... 214

Hasil Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 219


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sains adalah kegiatan manusia yang terus berkembang dengan pemahaman cara kerja tentang semesta. Pemahaman ini membantu manusia untuk mengetahui lebih banyak tentang alam semesta. Tanpa menerapkan ilmu pengetahuan, manusia akan sulit untuk mengeksplorasi hal-hal lain di alam semesta (Maruff et al., 2011). Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), belajar fisika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip-prinsip fisika untuk menjelaskan dan memecahkan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif (Febriana, 2013).

Dewasa ini sekolah-sekolah sudah bergerak menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu alasannya adalah karena dalam pembelajaran yang berpusat pada guru tidak cukup membekali siswa dengan kemampuan pemecahan masalah. Bahkan banyak penelitian yang menujukkan bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru menimbulkan miskonsepsi akan pengetahuan yang diajarkan. Davies (2000) mengungkapkan bahwa, salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru.


(15)

2

Pelaksanaan pembelajaran fisika yang dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai sekarang ini telah menerapkan kaidah yang memberdayakan siswa untuk aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran dan praktikum. Namun demikian untuk lebih meningkatkan mutu pembelajaran maka dipandang perlu melakukan penyempurnaan lebih lanjut berkaitan dengan perangkat pembelajaran. Selama ini kegiatan praktikum yang dilakukan oleh siswa sebagaimana yang telah diprogramkan oleh tim guru bahwa praktikum siswa masih berorientasi pada kegiatan verifikasi teori Fisika, bersifat resep dan masih belum berorientasi pada kegiatan penemuan dalam tatanan riset dalam arti yang sesungguhnya. Olehkarena itu, perlu ditingkatkan hal-hal yang mempengaruhi penyempurnaan pembelajaran.

Hasil belajar fisika yang tidak memuaskan dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Diantaranya adalah strategi yang digunakan guru dalam membelajarkan fisika dianggap faktor penting. Selain itu adapaun peranan bahan ajar yang digunakan di dalam pembelajaran. Pembelajaran fisika tanpa bahan ajar yang tepat tentu dapat mengakibatkan prestasi akademik yang buruk (Maruff et al., 2011).

Untuk memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa, banyak penulis menyarankan penggunaan media dan teknologi. Namun di dalam jenis pembelajaran tertentu, teknologi memiliki peran sebagai sarana untuk melibatkan siswa dalam berpikir. Khususnya, teknologi dapat digunakan untuk menimbulkan masalah pada siswa, menyediakan kasus dan sumber informasi terkait untuk mendukung pembelajaran (Jonassen et al., 1999 dalam Gravoso et al., 2008).


(16)

3

Guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran di sekolah memegang peranan penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran sekaligus menentukan keberhasilan siswa dalam memahamimateri yang diajarkan. Usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan keberhasilan siswa adalah memberikan alternatif model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Disamping mampu merancang, menyusun atau memilih bahan ajar yang sesuai untuk memahami pengetahuan tertentu.

Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk menumbuhkan sikap, membentuk keterampilan, dan membangun pengetahuan yang mendasar yang akan mempersiapkan siswa untuk menangani secara efektif suatu masalah yang mereka hadapi sepanjang hidup mereka. Problem Based Learning (PBL) memfasilitasi siswa dengan masalah kompleks yang menuntut analisis, mendorong usaha bekerjasama dan merangsang untuk mempelajari hal-hal yang terkait masalah agar diterapkan (Allen, 1997). Dalam PBL, peran guru bergeser dari penyaji informasi menjadi fasilitator dari proses pemecahan masalah.

Pelaksanaan PBL di dalam kelas adalah mengganggap kemampuan semua siswa adalah sama, adanya perdebatan, peer-to-peer mengkomunikasikan dari apa yang mereka ketahui tentang solusi dari masalah adalah yang terpenting (Allen et al., 2011). Tujuan dari PBL juga dibahas oleh Levin dalam Tasoglu dan Bakac (2014) yakni untuk menerapkan pemikiran kritis, kemampuan pemecahan masalah dan pengetahuan konten untuk masalah nyata.


(17)

4

Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian penting dari pendidikan (Adeyemo, 2010). Pemecahan masalah telah diakui sebagai paradigma kognisi kompleks yang merupakan bagian dari pengalaman sehari-hari (Gok, 2010). Pemecahan masalah adalah salah satu alat utama pembelajaran fisika. Sayangnya, sesuai dengan pengalaman belajar penulis banyak siswa yang tidak mempertimbangkan bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan hal yang penting dibentuk dalam mempelajari konsep fisika itu sendiri. Heller (1991) menyatakan memahami materi, bisa jadi tidak dapat menyelesaikan masalah fisika. Selain itu, mempelajari pola spesifik matematika dari konsep fisika yang dipelajari tidak menjadi berarti ketika hanya mengikuti contoh dalam buku dan tidak dapat memecahkan masalah yang berbeda dari contoh tersebut. Setiap siswa memiliki tingkat memahami yang berbeda mengenai fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam memadukan pengetahuan. Sama halnya dalam menyelesaikan masalah-masalah tertentu (Adesoji et al., 2008).

Setelah menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) terstruktur berbasis PBL terjadi penurunan pada rata-rata persentase kesulitan siswa tiap tahap dalam pemecahan masalah. Kiranya hal ini disebabkan oleh LKS terstruktur berbasis PBL mampu menyajikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memotivasi dan merangsang minat siswa dalam memecahkan masalah. Secara rinci, kesulitan siswa dalam tahap menyusun rencana penyelesaian masalah terletak pada kesulitan menentukan rumus yang digunakan dan konsep yang berkaitan dalam pemecahan masalah.


(18)

5

Masalah yang dimaksud dalam PBL adalah fokus utama untuk belajar, sebagai sarana untuk siswa memperoleh prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang tepat untuk sampai pada solusi sementara dari masalah (Kampen et al., 2003). Keuntungan utama dari pembelajaran berbasis masalah adalah bahwa siswa mengembangkan kemampuan untuk belajar mandiri dan dalam kelompok, dan mengembangkan kemampuan perdebatan. Ini membantu siswa memperoleh pengalaman belajar mereka dengan memberikan kontrol dari proses belajar. Dengan belajar seperti ini, siswa menjadi pembelajar mandiri. PBL juga menawarkan siswa untuk terlibat dalam masalah kehidupan nyata dan membantu mereka melihat ambiguitas yang mungkin ada dalam situasi kehidupan nyata (Bowe et al., 2003).

Perangkat penilaian holistik yang akan dikembangkan dalam kegiatan penelitian ini dengan menselaraskan produk dari pengembangan perangkat mini riset berbasiskan masalah. Perangkat penilaian holistik yang akan dikembangkan dalam penelitian ini akan menghasilkan perangkat penilaian model analitik, dengan asumsi dapat menselaraskan perangkat perkuliahan yang juga dikembangkan dalam metodologi penelitian pengembangan.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang muncul adalah bagaimana guru mengembangkan perangkat pembelajaran yang membimbing siswa menemukan konsep fisika. Guru hendaknya mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah. Kegiatan dalam RPP


(19)

6

memfasilitasi siswa untuk menghubungkan konsep fisika dalam permasalahan. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan panduan yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pemecahan masalah (Trianto, 2010). LKS memuat kegiatan yang berisi tahapan-tahapan yang harus dikerjakan oleh siswa dalam menemukan konsep fisika sebagai solusi untuk suatu masalah.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

1. Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia sering berubah, sehingga pendidik dan peserta didik merasa kesulitan beradaptasi dalam proses belajar mengajar.

2. Pengajaran Fisika membutuhkan model yang tepat, sesuai dengan pokok bahasan dan karakteristiknya yaitu menemukan hal-hal yang baru, sehingga siswa dapat memahami materi secara maksimal.

3. RPP dan LKS yang tersedia masih memaparkan fisika dari segi matematika. Penggunaan RPP dan LKS dinilai kurang interaktif dan kurang optimal dalam menanamkan konsep Fisika yang benar kepada peserta didik.

4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran fisika yang dialami kurang dipahami secara mendalam.

5. Perangkat praktikum pembelajaran Fisika belum menggunakan pola penelitian yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah 6. Perangkat pembelajaran Fisika belum berbasiskan masalah.


(20)

7

7. Perangkat penilaian autentik belum digunakan pada pembelajaran Fisika.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka dibuatlah suatu batasan masalah yaitu:

1. Penelitian ini mengembangkan RPP dan LKS berbasis PBL untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa.

2. RPP dan LKS yang dikembangkan diimplementasikan dengan model PBL. 3. Teori pengembangan RPP dan LKS fisika yang dilakukan adalah teori

pengembangan model 4D.

4. Materi yang digunakan adalah Dinamika Rotasi.

5. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji terbatas yaitu hanya dilakukan di satu kelas yaitu siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 11 Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan sebagai dasar penelitian ini, maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah struktur RPP dan LKS dinamika rotasi berbasis masalah yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah?

2. Bagaimana respon siswa terhadap perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang dikembangkan?


(21)

8

3. Apakah RPP dan LKS dinamika rotasi berbasis masalah yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan pengembangan perangkat pembelajaran (RPP dan LKS) berbasis masalah pada materi dinamika rotasi yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

2. Mendeskripsikan respon siswa terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan 3. Mendeskripsikan kualitas RPP dan LKS berbasis masalah pada materi

dinamika rotasi ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk sekolah: dapat memberikan informasi yang baik dan sumbangan dalam rangka meningkatkan proses belajar kualitas sekolah melalui peningkatan prestasi siswa berupa kemampuan pemecahan masalah dan profesionalisme guru.

2. Untuk guru: sebagai pertimbangan dalam memilih dan mengintegrasikan berbagai macam model pembelajaran yang sesuai untuk membelajarkan fisika dan perangkat pembelajarannya dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa.


(22)

9

3. Untuk siswa: dapat memotivasi dan menjadi aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung, perangkat pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mereka dan menjadikan pembelajaran yang bermakna khususnya pada materi dinamika rotasi.

4. Untuk peneliti: sebagai masukan, untuk meningkatkan pengetahuan untuk selanjutnya dalam melakukan sebuah pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa.

1.7 Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Metode Penelitian dan Pengembangan 4-D

Metode penelitian dan pengembangan 4-D adalah metode penelitian yang dikembangkan oleh Thiagarajan & Semmel yang terdiri dari 4 tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan diseminasi (disseminate).. (Thiagarajan & Semmel, 1974)

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah pembelajaran yang berorientasi pada masalah otentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. (Arends, 2008).

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, yang memuat


(23)

10

tindakan yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi, serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai (Sani, 2015).

4. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah (Trianto, 2010). 5. Respon Siswa

Respon siswa adalah reaksi sosial siswa dalam menanggapi rangsangan dalam dirinya dari situasi pengulangan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran atau fenomena sosial di sekitar sekolahnya (Puspitasari, 2011).

6. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan seorang siswa dalam menggunakan proses berpikirnya untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta, analisis informasi, menyusun berbagai alternatif pemecahan, dan memilih pemecahan masalah yang paling efektif (Hamzah, 2007).


(24)

119

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah pada materi dinamika rotasi yang dikemukakan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan tiga tahap yang dilalui, berikut hasil dari penilaian perangkat pembelajaran RPP dan LKS: Hasil pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang divalidasi oleh tim ahli berturut-turut sangat baik dan baik. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS pada kelompok kecil dan uji lapangan dengan kategori baik. RPP dan LKS dinamika rotasi berbasis masalah yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah adalah yang memuat fase-fase Problem Based Learning secara utuh. Selain itu baik dari aspek format penulisan serta dari aspek isi dan bahasa yang harus lebih komunikatif serta memenuhi syarat dari model pembelajaran yang digunakan. Secara rinci juga dapat dijelaskan bahwa baik dari indikator kebenaran materi, kesesuaian tugas dengan materi, kesesuaian kalimat dengan taraf berpikir siswa serta kejelasan petunjuk dan arahan dalam LKS serta mampu mengangkat permasalahan yang terbaru.

2. Hasil analisis angket respon siswa pada kelompok kecil adalah baik. Hasil analisis angket respon siswa di lapangan terhadap LKS yang telah digunakan menunjukkan kategori baik dengan skor rata-rata 4,06. Klasifikasi lembar


(25)

120

observasi keterlaksanaan pembelajaran memenuhi kriteria baik dan klasifikasi angket respon siswa memenuhi kriteria baik menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan memiliki kualitas valid dan praktis.

3. Ada peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang ditunjukkan oleh N-gain nilai pretest dan posttest. N-gain yang diperoleh pada pertemuan I sebesar 0,29 dengan kualifikasi rendah, pada pertemuan II diperoleh 0,31 dengan kualifikasi sedang dan pada pertemuan III diperoleh N-gain sebesar 0,38 dengan kualifikasi sedang. Sehingga didapat rata-rata N-gain sebesar 0,33 dengan kualifikasi sedang dan dapat dinyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah pada materi dinamika rotasi disusun berdasarkan kompetensi kurikulum 2013 dan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan siswa. Oleh karena itu perangkat pembelajaran berbasis masalah perlu disusun untuk materi yang berbeda.

2. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut dari perangkat pembelajaran berbasis masalah ini perlu dilakukan penerapan dalam proses pembelajaran di dalam kelas dan melibatkan guru sebagai fasilitator.

3. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah pada materi dinamika rotasidapat dicetak dan dipergunakan sebagai modul pedoman dalam proses


(26)

121

pembelajaran di sekolah-sekolah yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sekolah yang menjadi tempat dilakukannya ujicoba lapangan perangkat pembelajaran.

4. Pada peneliti selanjutnya untuk memaksimalkan penelitian di lapangan harus benar-benar sudah dipersipakan semua perangkat yang dibutuhkan di lapangan dan juga bisa dibuat bervariasi dengan berbasis yang lain.

5. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dikembangkan memiliki kriteria valid, praktis, dan efektif. Olehkarena itu, dapat juga dilakukan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran serupa dengan prosedur yang sama dengan materi dan model yang berbeda.


(27)

122

DAFTAR PUSTAKA

Adesoji, Francis A. 2008. Students’ Ability Levels and Effectiveness of Problem Solving Instructional Strategy. Journal Social Science, 17( 2): 5-8.

Adeyemo, Sunday A. 2010. Students’ Ability Level and Theri Competence in Problem Solving Task in Physics. International Journal of Educational

Research and Technology, 1(2): 35-47

Allen, Duch and Groh. 1997. Problem-Based Learning in Introductory Science Across Disciplines. Newark: University of Delaware, available at http://www.udel.edu/pbl.

Allen, Deborah E., Richard S. Donham., and Stephen A. Bernhardt. 2011. New Directions for Teaching and Learning: Problem Based Learning, (128): 21-29.

Amir, M. Taufiq. 2008. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.

Arends, Richard. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Aufika, Hasnan. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematikan

Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Perbandingan dan Skala untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Kelas VII. Yogyakarta: UNY

Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Surabaya: Usaha Nasional

Bowe, Brian., Cathal Flynn., Robert Howard and Siobhan Daly. 2003. Teaching Physics to Engineering Students Using Problem Based Learning.

International Journal Engineering Education,19 (5): 742-746.

Cotton, Caroline. 2011. Problem Based Learning in Secondary Science, (95): 44-45

Daryanto, Haji. 2014. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Davies, K. Ivor. 2000. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV. Rajawali


(28)

123

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Teknik Belajar dengan Modul. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Panduan

Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Atas.

Febrina, Angesti., Nur Ngazizah dan Eko Setyadi Kurniawan. 2013. Pengembangan Student Worksheet dengan Pendekatan Problem Solving untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar SMA Kelas XI. Radiasi, 3(1):1-6 Fidiana, Luthfi. 2012. Pembuatan dan Implementasi Modul Praktikum Fisika

Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI. Vol.1, No.2. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Gok, Tolga. 2010. The General Assessment of Problem Solving Processes and Metacognition in Physics Education. European Journal of Humanities and

Social Sciences, 2(2): 110-122

Gravoso, R.S., Pasa, A.E., Labra, J.B., and Mori, T. 2008. Design and Use of Instructional Materials for Student-Centered Learning: A Case in Learning Ecological Concepts. The Asia-Pacific Education Researcher,17(1): 109-120

Hake, Richard. 1998. Journal: Interactive Engagement meet Versus Traditional Methods, A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics 66.64-74-1998 available at http://physics.indiana.edu/:sdi/&

Hamzah, B. Uno. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Heller, Patricia., Ronald Keith and Scott Anderson. 1992. Teaching Problem Solving through Cooperative Grouping. American Journal of Physics, 60(7): 627-636

Hendratmoko, Ahmad Fauzi., Albertus Djoko Lesmono dan Yushardi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Instructional Game pada Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pendidikan Fisika,2( 3): 329-335 Hung, Woei. 2008. The 9-Step Problem Design Process for Problem Based

Learning : Aplication of The 3C3R Model. Jurnal.United State : University


(29)

124

Ifeoma, Modesta M. 2013. Use of Instructional Materials and Educational Performance of Students in Integrated Science. IOSR Journal of Research

& Method in Education, 3(4): 07-11

Jauhariyah, M.N.R. 2013. Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Based Learning pada Materi Fluida untuk Siswa Cerdas Istimewa-Berbakat

Istimewa. Vol.2, No.3,

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains/article/view/4643/3195. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Kamajaya. 2006. Fisika untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama Kanginan, Marteen. 2007. Fisika Kelas XI, Semester 2. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Kampen, Paul Van., Caroline Banahan., Michael Kelly and Eilish McLoughlin. 2003. Teaching a Single Physics Module Through Problem Based Learning in a Lecture Based Curriculum. American Journal of Physics, 72(6): 829-834

Kemp, Jerold R. Gary R Morrison and Steven M. Ross. 1994. Designing Effective

Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company

Liliasari dan Muhammad Tawil. 2013. Keterampilan-Keterampilan Sains dan

Implementasinya dalam Pembelajaran IPA. Makassar: Badan Penerbit

UNM

Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosada

Maruff A, Oladejo., Amos O, Ojebisi., Gbolagade R, Olosunde & Olawale M, Isola. 2011. Instructional Materials and Student’s Academic Achievement in Physics: Some Policy Implications. European Journal of Humanities

and Social Sciences,2(1): 112-126

Muljono, P. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Penerbit Grasindo

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyatiningsih, Endang. 2012. Riset Terapan. Yogyakarta: UNY Press

Nawangsih, Alga. 2013. Modul STAR: Strategi Tepat Anak Pintar untuk


(30)

125

Olumorin, C.O., Yusuf, A., and Ajidagba, U.A. 2010. Development of Intructional Materials from Local Resources for Art Based Courses,

University of Ilorin, 1-10

Panjaitan, Berkat. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA Materi Suhu dan

Kalor Berbasis Inkuiri di SMA Primbana Medan. Tesis: PPs UNIMED

Panjaitan, Patuan. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBI)

Dengan Bantuan Peta Konsep dan Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Tesis

Medan: PPs UNIMED.

Peraturan Pemerintah. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Physicspp.com. 2005. A Glencoe Program: Physics Principles and Problems. USA: The McGraw-Hill Companies

Pohan, Liana Mawaddah. 2008. Studi Buku Pegangan dalam kaitannya Dengan

Hasil Belajar Fisika Siswa SMA di Kecamatan Barus. Skripsi: UNIMED

Polya, George (1956). How to Solve It. NJ: Princenton University Press

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Duva Press

Prawijaya, Septian. 2014. Analisis Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika. Tesis: PPs UNIMED

Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Depdiknas

Reiser, J. Brian., Krajcik, Joseph., Moje, Elizabeth and Marx, Ronald. 2003. Design Strategies for Developing Science Instructional Materials, NARST pp.1-20

Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika. Semarang: FMIPA UNNES

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Sahyar. 2015. Handbook: Konsep dan Teori Sains Fisika. Medan: Penerbit UNIMED PRESS


(31)

126

Sani, Ridwan A., Isda Pramuniati dan Anies Mucktiany. 2015. Penjamin Mutu

Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Slavin, R.E. 1997. Educational Psychology Theory : Theory & Practise (4thed).

Massachuseets : Allyin and Bacon.

Smaldino, E. Sharon, dkk. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk

Belajar, diterjemahkan oleh Arif Rahman dari Instructional Technology and Media for Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sunarya, Yayan. 2005. Pedoman Penulisan Buku Ajar Kimia Berbasis

Keterampilan Intelektual. Makalah ini disampaikan pada Pelatihan

Penulisan bahan ajar program studi Pendidikan Kimia FKIP Unsri.

Sungkono, Djauhar Siddiq. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitasn Negeri Yogyakarta

Tampubolon, Rameyanti. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis

Inkuiri pada Materi Fluida Statis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tesis: PPs UNIMED

Tasoglu, Ashhan Kartal and Mustafa Bakac. 2014. The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual Understanding in Teaching of Magnetism Topics. Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education, 6(2): 110-122

Thiagarajan, Sivasailam., Semmel, Dorothy S., and Semmel, Melvyn I. 1974.

Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children.

Bloomington, Indiana: Indiana University

Tim Penyusun. 2013. Modul Fisika untuk SMA/MA Semester Genap. Sukoharjo: CV Seti-Aji

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Bumi Aksara

Widyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar


(1)

pembelajaran di sekolah-sekolah yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sekolah yang menjadi tempat dilakukannya ujicoba lapangan perangkat pembelajaran.

4. Pada peneliti selanjutnya untuk memaksimalkan penelitian di lapangan harus benar-benar sudah dipersipakan semua perangkat yang dibutuhkan di lapangan dan juga bisa dibuat bervariasi dengan berbasis yang lain.

5. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dikembangkan memiliki kriteria valid, praktis, dan efektif. Olehkarena itu, dapat juga dilakukan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran serupa dengan prosedur yang sama dengan materi dan model yang berbeda.


(2)

122

DAFTAR PUSTAKA

Adesoji, Francis A. 2008. Students’ Ability Levels and Effectiveness of Problem Solving Instructional Strategy. Journal Social Science, 17( 2): 5-8.

Adeyemo, Sunday A. 2010. Students’ Ability Level and Theri Competence in Problem Solving Task in Physics. International Journal of Educational Research and Technology, 1(2): 35-47

Allen, Duch and Groh. 1997. Problem-Based Learning in Introductory Science Across Disciplines. Newark: University of Delaware, available at http://www.udel.edu/pbl.

Allen, Deborah E., Richard S. Donham., and Stephen A. Bernhardt. 2011. New Directions for Teaching and Learning: Problem Based Learning, (128): 21-29.

Amir, M. Taufiq. 2008. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.

Arends, Richard. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Aufika, Hasnan. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematikan

Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Perbandingan dan Skala untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Kelas VII. Yogyakarta: UNY

Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Surabaya: Usaha Nasional

Bowe, Brian., Cathal Flynn., Robert Howard and Siobhan Daly. 2003. Teaching Physics to Engineering Students Using Problem Based Learning. International Journal Engineering Education,19 (5): 742-746.

Cotton, Caroline. 2011. Problem Based Learning in Secondary Science, (95): 44-45

Daryanto, Haji. 2014. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Davies, K. Ivor. 2000. Pengelolaan Belajar. Jakarta: CV. Rajawali


(3)

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Teknik Belajar dengan Modul. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Febrina, Angesti., Nur Ngazizah dan Eko Setyadi Kurniawan. 2013. Pengembangan Student Worksheet dengan Pendekatan Problem Solving untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar SMA Kelas XI. Radiasi, 3(1):1-6 Fidiana, Luthfi. 2012. Pembuatan dan Implementasi Modul Praktikum Fisika

Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI. Vol.1, No.2. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Gok, Tolga. 2010. The General Assessment of Problem Solving Processes and Metacognition in Physics Education. European Journal of Humanities and Social Sciences, 2(2): 110-122

Gravoso, R.S., Pasa, A.E., Labra, J.B., and Mori, T. 2008. Design and Use of Instructional Materials for Student-Centered Learning: A Case in Learning Ecological Concepts. The Asia-Pacific Education Researcher,17(1): 109-120

Hake, Richard. 1998. Journal: Interactive Engagement meet Versus Traditional Methods, A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics 66.64-74-1998 available at http://physics.indiana.edu/:sdi/&

Hamzah, B. Uno. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Heller, Patricia., Ronald Keith and Scott Anderson. 1992. Teaching Problem Solving through Cooperative Grouping. American Journal of Physics, 60(7): 627-636

Hendratmoko, Ahmad Fauzi., Albertus Djoko Lesmono dan Yushardi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Instructional Game pada Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pendidikan Fisika,2( 3): 329-335 Hung, Woei. 2008. The 9-Step Problem Design Process for Problem Based

Learning : Aplication of The 3C3R Model. Jurnal.United State : University of North Dakota.


(4)

Ifeoma, Modesta M. 2013. Use of Instructional Materials and Educational Performance of Students in Integrated Science. IOSR Journal of Research & Method in Education, 3(4): 07-11

Jauhariyah, M.N.R. 2013. Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Based Learning pada Materi Fluida untuk Siswa Cerdas Istimewa-Berbakat

Istimewa. Vol.2, No.3,

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains/article/view/4643/3195. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Kamajaya. 2006. Fisika untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama Kanginan, Marteen. 2007. Fisika Kelas XI, Semester 2. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Kampen, Paul Van., Caroline Banahan., Michael Kelly and Eilish McLoughlin. 2003. Teaching a Single Physics Module Through Problem Based Learning in a Lecture Based Curriculum. American Journal of Physics, 72(6): 829-834

Kemp, Jerold R. Gary R Morrison and Steven M. Ross. 1994. Designing Effective Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company

Liliasari dan Muhammad Tawil. 2013. Keterampilan-Keterampilan Sains dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA. Makassar: Badan Penerbit UNM

Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosada

Maruff A, Oladejo., Amos O, Ojebisi., Gbolagade R, Olosunde & Olawale M, Isola. 2011. Instructional Materials and Student’s Academic Achievement in Physics: Some Policy Implications. European Journal of Humanities and Social Sciences,2(1): 112-126

Muljono, P. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Penerbit Grasindo

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyatiningsih, Endang. 2012. Riset Terapan. Yogyakarta: UNY Press

Nawangsih, Alga. 2013. Modul STAR: Strategi Tepat Anak Pintar untuk Peminatan Fisika Kelas XI Semester Ganjil. Solo: Putra Kertonatan


(5)

Olumorin, C.O., Yusuf, A., and Ajidagba, U.A. 2010. Development of Intructional Materials from Local Resources for Art Based Courses, University of Ilorin, 1-10

Panjaitan, Berkat. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA Materi Suhu dan Kalor Berbasis Inkuiri di SMA Primbana Medan. Tesis: PPs UNIMED Panjaitan, Patuan. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBI)

Dengan Bantuan Peta Konsep dan Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Tesis Medan: PPs UNIMED.

Peraturan Pemerintah. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Physicspp.com. 2005. A Glencoe Program: Physics Principles and Problems. USA: The McGraw-Hill Companies

Pohan, Liana Mawaddah. 2008. Studi Buku Pegangan dalam kaitannya Dengan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA di Kecamatan Barus. Skripsi: UNIMED Polya, George (1956). How to Solve It. NJ: Princenton University Press

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Duva Press

Prawijaya, Septian. 2014. Analisis Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika. Tesis: PPs UNIMED Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Tenaga

Kependidikan. Depdiknas

Reiser, J. Brian., Krajcik, Joseph., Moje, Elizabeth and Marx, Ronald. 2003. Design Strategies for Developing Science Instructional Materials, NARST pp.1-20

Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Semarang: FMIPA UNNES

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Sahyar. 2015. Handbook: Konsep dan Teori Sains Fisika. Medan: Penerbit UNIMED PRESS


(6)

Sani, Ridwan A., Isda Pramuniati dan Anies Mucktiany. 2015. Penjamin Mutu Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Slavin, R.E. 1997. Educational Psychology Theory : Theory & Practise (4thed). Massachuseets : Allyin and Bacon.

Smaldino, E. Sharon, dkk. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, diterjemahkan oleh Arif Rahman dari Instructional Technology and Media for Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sunarya, Yayan. 2005. Pedoman Penulisan Buku Ajar Kimia Berbasis Keterampilan Intelektual. Makalah ini disampaikan pada Pelatihan Penulisan bahan ajar program studi Pendidikan Kimia FKIP Unsri.

Sungkono, Djauhar Siddiq. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitasn Negeri Yogyakarta

Tampubolon, Rameyanti. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri pada Materi Fluida Statis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tesis: PPs UNIMED

Tasoglu, Ashhan Kartal and Mustafa Bakac. 2014. The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual Understanding in Teaching of Magnetism Topics. Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education, 6(2): 110-122

Thiagarajan, Sivasailam., Semmel, Dorothy S., and Semmel, Melvyn I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Bloomington, Indiana: Indiana University

Tim Penyusun. 2013. Modul Fisika untuk SMA/MA Semester Genap. Sukoharjo: CV Seti-Aji

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara

Widyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar


Dokumen yang terkait

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis

0 2 9

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP TAMAN SISWA TANJUNG SARI MEDAN.

0 12 28

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP NEGERI 1 SIMANINDO.

0 1 45

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MTS MADINATUSSALAM SEI ROTAN.

0 5 46

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI PERBANDINGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA.

0 4 45

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 4 54

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP NEGERI 3 SUNGGAL.

0 14 42

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MEMBELAJARKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS V MIN PADA POKOK BAHASAN PECAHAN.

0 2 32

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI TEOREMA PYTHAGORAS BERBASIS PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH YANG MENGACU PADA LEARNING TRAJECTORY DAN BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.

0 0 151

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI STATISTIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MATERI STATISTIKA

0 0 15