PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL INDONESIA PADA EKSTRAKURIKULER DI SMK YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI TELADAN MEDAN.
PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL
INDONESIA PADA EKSTRAKURIKULER DI SMK
YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI
TELADAN MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
TIKA OCTAVIOLA DILIYANTI GAJAH
NIM. 2111542024
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
i ABSTRAK
Tika Octaviola Diliyanti Gajah. Nim 2111542024. Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan, pembelajaran, lagu-lagu, alat musik, kendala siswa dan guru serta bagaimana cara mengatasi kendala, serta untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan teori pembelajaran, teori ansambel musik, teori musik, teori musik tradisional Indonesia, dan pengertian ekstrakurikuler.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan sampel penelitian ialah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan yang berjumlah 15 orang dan 1 orang guru. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif untuk melihat keberhasilan siswa pada ekstrakurikuler pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
Hasil penelitian pembelajaran siswi tersebut menunjukkan bahwa siswa-siswi tersebut bisa memainkan alat-alat musik tradisional Indonesia secara ansambel dengan harmonis dan memainkan materi pembelajaran dengan baik. Dengan demikian, siswa-siswi tersebut berhasil dalam mencapai hasil belajar sesuai dengan kriteria penilaian. Dengan demikian pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia dengan metode latihan dan praktek dan metode demonstrasi dapat tercapai dan berhasil di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
(7)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati dan rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai kesulitan. Berkat dukungan doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis dengan sepenuh hati mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd, Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Pulumun Ginting, S.Sn.,M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan.
6. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi I. 7. Wiflihani, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi II.
8. Seluruh Dosen Sendratasik yang selama ini telah mendidik penulis dalam perkuliahan.
(8)
iii
9. Drs. Rusman Manurung : Kepala Sekolah, Pimpinan Sekolah, Koordinator Ekstrakurikuler : Mardian Khadafi, S.Pd, Guru Ekstrakurikuler : Sally Hutabarat S.Pd, Seluruh Guru serta siswa/siswi yang mengikuti ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan
10. Orang tua yang sangat dibanggakan yaitu : T.Gajah S.Pd dan M.Malau yang luar biasa memberikan dukungan, semangat, doa bahkan materi yang tidak terhitung jumlahnya. Untuk adik Angga Yosua Arizona Gajah dan Anggita Tiurmenda Gajah yang juga memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
11. Lamhot Sihombing, M.Pd, Solfeggio Choir, Teman-teman seperjuangan stambuk 2011 yang sudah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung dan membantu penyelesaian Skripsi ini, Tuhan memberkati. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret 2016 Penulis
Tika Octaviola Diliyanti Gajah 2111542024
(9)
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR TABEL...vii
DAFTAR GAMBAR...viii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB I PENDAHULUAN...1
Latar Belakang...1
A. Identifikasi Masalah ... 4
B. Pembatasan Masalah... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian... 8
E. Manfaat Penelitian... 9
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUA ... 11
A. Landasan Teoritis ... 11
1. Teori Pembelajaran...11
2. Teori Ansambel Musik...15
3. Teori Musik...16
a. Irama...17
b. Melodi...19
c. Harmoni...21
(10)
v
e. Pengertian Lagu...23
4. Teori Musik Tradisional Indonesia...24
5. Pengertian Ekstrakurikuler...25
B. Kerangka Konseptual. ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...29
A. Metode Penelitian ... 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 30
C. Populasi dan Sampel Penelitian... 30
1. Sampel.. ... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ... 32
1. Observasi...33
2. Wawancara...34
3. Dokumentasi...35
4. Tes Hasil Belajar...38
E. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN...43
A. Keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan ... 43
B. Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan ... 48
(11)
vi
C. Lagu-Lagu yang Dipelajari dalam Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan
Pendidikan Teknologi Teladan Medan... 83
D. Alat Musik yang dipakai dalam Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan... 102
E. Kendala yang Dialami Siswa dan Guru serta Cara Mengatasi Kendala dalam Proses Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan... ... 104
F. Hasil Pembelajaran Ansambel Musik Tradisionaml Indonesia Pada Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan...106
BAB V KESIMPULAN...110
A. KESIMPULAN...110
B. SARAN...111
DAFTAR PUSTAKA...113 LAMPIRAN...
(12)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Penilaian Tes Pembelajaran ... 39 Tabel 4.1 Beberapa Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi
Teladan Medan ... 44 Tabel 4.2 Jadwal Ekstrakurikuler Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada
Ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan ... 46 Tabel 4.3 Daftar Nama Siswa yang mengikuti Ansambel Musik Tradisional
Indonesia pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan ... 46 Tabel 4.4 Kendala dan Cara Menghadapi Kendala Oleh Guru Pada Pembelajaran
Ansambel Musik Tradisional Indonesia ... 105 Tabel 4.5 Kendala dan Cara Menghadapi Kendala Oleh Guru Pada Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia ... 106 Tabel 4.6 Dokumen Penilaian Ekstrakurikuler Ansambel Musik Tradisional Indonesia ... 108
(13)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Ritme/Irama ... 18
Gambar 2.2 Contoh Melodi ... 20
Gambar 2.3 Contoh Harmoni ... 22
Gambar 2.4 Contoh Dinamik ... 23
Gambar 4.1 Keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia ... 43
Gambar 4.2 Peneliti melakukan wawancara kepada bapak Mardian Khadafi S.Pd ... 45
Gambar 4.3 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally ... 47
Gambar 4.4 Aula Kesenian Ekstrakurikuler ... 47
Gambar 4.5 Ibu Sally Hutabarat memperkenalkan dan memainkan tangga nada instrumen angklung ... 49
Gambar 4.6 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 50
Gambar 4.7 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat S.Pd ... 51
Gambar 4.8 Ibu Sally Hutabarat menyuruh salah satu siswa kedepan dan mempraktekkan cara memainkan instrumen angklung ... 52
Gambar 4.9 Salah satu siswa mempraktekkan cara memainkan angklung ... 53
Gambar 4.10 Peneliti setelah melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 54
Gambar 4.11 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat ... 54
(14)
ix
Gambar 4.13 Guru memainkan instrumen taganing dan menunjukkan
kepada siswa pemain instrumen taganing ... 55 Gambar 4.14 Salah satu siswa memandu teman-temannya memainkan
instrumen angklung ... 56 Gambar 4.15 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 57 Gambar 4.16 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat ... 57 Gambar 4.17 Siswa sedang belajar memainkan instrumen taganing ... 58 Gambar 4.18 Peneliti melakukan wawancara kepada siswa pemain
Taganing ... 59 Gambar 4.19 Peneliti melakukan wawancara kepada Ibu Sally
Hutabarat ... 60 Gambar 4.20 Guru memperkenalkan instrumen suling kepada siswa ... 61 Gambar 4.21 Guru memainkan instrumen suling diikuti siswa pemain
instrumen suling ... 61 Gambar 4.22 Siswa latihan tangga nada instrumen suling ... 62 Gambar 4.23 Peneliti melakukan wawancara kepada siswa pemain
taganing. ... 63 Gambar 4.24 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally
Hutabarat ... 64 Gambar 4.25 Siswa latihan memainkan akord angklung dengan kode yang
diberikan oleh teman mereka ... 65 Gambar 4.26 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain
instrumen angklung ... 66 Gambar 4.27 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally
(15)
x
Gambar 4.28 Guru memberikan arahan kepada siswa pemain instrumen
taganing. ... 67 Gambar 4.29 Siswa latihan mandiri dengan tetap dipantau oleh guru ... 68 Gambar 4.30 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 68 Gambar 4.31 Peneliti setelah melakukan wawancara kepada ibu Sally
Hutabarat... ... 69 Gambar 4.32 Siswa pemain instrumen taganing dan suling memainkan
instrumen secara bersama-sama.. ... 70 Gambar 4.33 Siswa pemain instrumen angklung memainkan instrumen
secara bersama-sama.. ... 70 Gambar 4.34 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa pemain instrumen angklung ... 71 Gambar 4.35 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat,
guru ekstrakurikuler.. ... 72 Gambar 4.36 Latihan perdana secara bersama-sama semua instrumen yang
dipimpin oleh Ibu Sally Hutabarat. ... 73 Gambar 4.37 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
ekstrakurikuler.. ... 73 Gambar 4.38 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally
Hutabarat. ... 74 Gambar 4.39 Latihan secara bersama-sama semua instrumen pada
ekstrakurikuler. ... 75 Gambar 4.40 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
(16)
xi
Gambar 4.41 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat,
guru ekstrakurikuler. ... 76 Gambar 4.42 Latihan secara bersama-sama semua instrumen pada
Ekstrakurikuler ... 77 Gambar 4.43 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
Ekstrakurikuler ... 78 Gambar 4.44 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat,
guru ekstrakurikuler ... 78 Gambar 4.45 Latihan secara bersama-sama semua instrumen pada
Ekstrakurikuler ... 79 Gambar 4.46 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
Ekstrakurikuler ... 80 Gambar 4.47 Peneliti melakukan wawancara kepada ibu Sally Hutabarat,
guru ekstrakurikuler ... 81 Gambar 4.48 Siswa mendemonstrasikan hasil latihan mereka pada
Ekstrakurikuler ... 82 Gambar 4.49 Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa
Ekstrakurikuler ... 83 Gambar 4.50 Peneliti setelah melakukan wawancara kepada ibu Sally
Hutabarat. ... 84 Gambar 4.51 Peneliti saat melakukan wawancara kepada Bapak Mardian
Khadafi S.Pd. ... 84
Gambar 4.52 Lagu Ansambel Bunda dan dokumen Guru Ekstrakurikuler Ansambel Musik Tradsional Indonesia Ibu Sally Hutabarat
S.Pd ... 86 Gambar 4.53 Lagu Ansambel Rumah Kita dan dokumen Guru
Ekstrakurikuler Ansambel Musik Tradsional Indonesia Ibu Sally Hutabarat S.Pd ... 93
(17)
xii
Gambar 4.54 Instrumen angklung yang ada di SMK Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan. ... 103 Gambar 4.55 Instrumen Taganing yang ada di SMK Yayasan Pendidikan
Teknologi Teladan Medan. ... 103 Gambar 4.56 Salah satu Instrumen Suling yang ada di SMK Yayasan
(18)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Pendidikan juga merupakan salah satu usaha sadar dan terancang untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya. Dengan kemajuan IPTEK yang semakin cepat siswa dituntut kreatif, mandiri dan inovatif dalam mengembangkan diri, kemampuan dan keterampilannya melalui penguasaan di bidangnya. Perkembangan yang pesat telah menggugah para pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep IPTEK yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.
Pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar antara peserta didik dan guru, dimana keduanya mempunyai peranan yang penting. Mengajar tidak diartikan sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang menempatkan siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi mengajar harus dipandang sebagai proses pengaturan lingkupan agar siswa belajar. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai
(19)
2
edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Kegiatan pembelajaran di sekolah bukan hanya di dalam struktur program pelajaran pada jam pelajaran, tetapi juga kegiatan pembelajaran tambahan diluar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Hal ini harus dilakukan agar dapat memperkaya wawasan pengetahuan dan juga kemampuan dari siswa tersebut. Dalam proses belajar mengajar juga harus memiliki unsur-unsur seperti manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur dan metode pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, dengan adanya ekstrakurikuler dapat mengembangkan kepribadian, bakat atau kemampuan yang dimiliki siswa-siswi diberbagai bidang diluar bidang akademik. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan adalah sekolah menengah kejuruan yang mempunyai visi dan misi dalam program pembelajaran , salah satu kegiatan pembelajaran tambahan diluar struktur program pembelajaran (ektrakurikuler) yang memiliki salah satu visi melestarikan kebudayaan Indonesia adalah ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia oleh pihak sekolah menjadi salah satu kelebihan karena di era globalisasi sekarang jarang kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menengah atas ataupun kejuruan menggunakan alat musik tradisional, rata-rata sekolah yang berdomisili di kota Medan memilih ekstrakurikuler seperti : paduan suara, tari, drama dan jika ada alat musik kebanyakan alat musik modern, hanya beberapa sekolah yang memiliki ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia. Realita tersebut yang
(20)
3
menjadi alasan mengapa semakin sedikit anak-anak dan masyarakat yang mengetahui, mempelajari dan mencintai alat musik tradisional. Musik tradisional Indonesia tidak kalah menariknya dengan musik modern, hanya eksplorasi terhadap musik tradisional ini yang kurang dilakukan anak-anak sekarang dan juga masyarakat, sehingga tidak banyak anak-anak muda yang mengenal musik tradisional Indonesia.
Berdasarkan pengamatan penulis di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan, pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia yang berlangsung di aula (kelas praktek) cukup kreatif. Walaupun tidak jarang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ektrakurikuler tersebut sulit diatur saat pemilihan lagu dan proses latihan berlangsung, ditambah dengan latar belakang siswa yang berasal dari jurusan yang berbeda-beda yaitu : teknik audio video, teknik mekanik otomotif, teknik pemesinan, teknik pemanfaatan tenaga listrik, dan teknik komputer jaringan, guru mampu memberikan metode pembelajaran yang digunakan dengan baik karena latar belakang guru yang merupakan lulusan dari pendidikan keguruan dan menguasai alat musik tradisional yang ada pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan tersebut, dimana alat musik tersebut adalah : Angklung, taganing dan suling. Maka dari itu, dalam hal ini Peneliti merasa tertarik untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
(21)
4
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dengan demikian penulis merumuskannya kedalam sebuah judul“Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup permasalahan yang lebih luas. Menurut pendapat Iskandar dalam Moleong (2014:163), yang menyatakan bahwa :
“Identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang
masalah, didalam latar belakang masalah sudah dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan masalah, semua faktor-faktor tersebut kita teliti, namun dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan referensi yang relevan, maka tidak semua faktor yang menyebabkan masalah tersebut kita teliti”.
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Setelah masalah diidentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang akan diangkat dalam suatu penelitian.
Berdasarkan uraian penjelasan dari latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
(22)
5
2. Bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
3. Bagaimana strategi pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
4. Lagu-lagu apa saja yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
5. Alat musik apa saja yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
6. Apa kendala yang dialami serta bagaimana cara mengatasi kendala siswa dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
7. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
8. Bagaimana hasil pembelajaran siswa dengan pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
(23)
6
9. Bagaimana tanggapan orang tua siswa mengenai pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka penulis mengadakan pembatasan masalah untuk memudahkan memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Sesuai dengan Sugiono (2013:286) yang mengatakan bahwa :“Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu”.
Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian kajian penelitian ini terbatas pada beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
2. Bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
3. Lagu-lagu apa saja yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
(24)
7
4. Alat musik apa saja yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
5. Apa kendala yang dialami serta bagaimana cara mengatasi kendala siswa dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
6. Bagaimana hasil pembelajaran siswa dengan pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang akan dilakukan, dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2013:288) yang mengatakan bahwa : “Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan”. Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?”.
(25)
8
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan untuk mengetahui gambaran dan arah kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan penelitian harus jelas, agar hasil penelitian yang diinginkan tercapai. Dengan adanya tujuan penelitian, maka penelitian akan tertuju pada tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:397) yang mengatakan bahwa :
“Tujuan penelitian adalah untuk menemukan. Menemukan berarti
sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan pemahaman meluas dan mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks, memahami interaksi dalam situasi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat
dikembangkan menjadi teori”.
Tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
2. Untuk mengetahui pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
3. Untuk mengetahui lagu-lagu yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
4. Untuk mengetahui alat musik yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah
(26)
9
Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
5. Untuk mengetahui kendala serta cara mengatasi kendala yang dialami siswa dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
6. Untuk mengetahui hasil pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
F. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian yang ditetapkan, maka penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Adapun manfaat dari penelitian ini :
1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca.
2. Sebagai bahan masukan kepada peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang relevan dikemudian hari.
4. Sebagai bahan masukan bagi pengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.
(27)
10
5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Prodi Seni Musik Universitas Negeri Medan.
(28)
110 BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran, maka dalam penutup akan diterangkan secara singkat kesimpulan penelitian dan pembatasan serta saran dari peneliti. Kesimpulan merupakan garis besar yang perlu diketahui secara jelas apa dan bagaimana hasil yang telah diperoleh selama penelitian dan pembahasan. Sementara saran merupakan ide dan gagasan dari penulis setelah melihat pembelajaran dengan segala permasalahannya.
A. Kesimpulan
Uraian yang dibuat dari Bab I sampai Bab 1V ini akan ditarik kesimpulan dari hasil penelitian. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok permasalahan penelitian mengenai pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan, oleh karena itu peneliti membuat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan adalah untuk mengembangkan/menggali potensi siswa dan menyalurkan bakat dan minat siswa-siswi dalam musik tradisional Indonesia serta mempererat hubungan persahabatan yang lebih kompak antar pelajar.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia yang dilaksanakan setiap 2 kali dalam seminggu yaitu pada hari selasa dan kamis
(29)
111
pada pukul 14.00 WIB ini tergolong baik karena memiliki metode pembelajaran yang baik yaitu metode latihan dan praktek juga metode demonstrasi yang dilakukan pada saat melakukan tes keberhasilan siswa dalam memainkan ansambel musik tersebut.
3. Materi lagu yang diajarkan pada kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia adalah Lagu Bunda dan Lagu Rumah Kita.
4. Hasil pembelajaran ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memainkan alat-alat musik tradisional Indonesia khususnya angklung, taganing dan suling dapat dikatakan baik, namun sebagian masih ada yang belum menguasai instrumen terkhusus instrumen angklung
5. Salah satu kendala yang dihadapi pada pembelajaran ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia adalah tidak bisanya alat dibawa pulang oleh siswa untuk berlatih dirumah dan cara mengatasinya adalah memberikan fokus kepada siswa berlatih instrumen pada saat proses pembelajaran
B. SARAN
Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran diantaranya :
1. Melihat jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini masih sedikit disarankan agar siswa belajar dan berlatih lebih giat serta tekun,
(30)
112
sehingga mampu menarik perhatian siswa-siswi yang belum bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler ini.
2. Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif sehingga tercapainya tujuan yang diharapkan pada ekstrakurikuler pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia 3. Pada ekstrakurikuler, metode latihan dan praktek sangat tepat dilakukan
karena metode ini difokuskan pada proses latihan secara berkelanjutan untuk hasil yang maksimal.
(31)
113
DAFTAR PUSTAKA
Arbignius, Hastono Rumbutar, 2010. Metode Pembelajaran Band oleh Penyandang Tunanetra Di Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Tunanetra Indonesia Di Jalan Mahkamah No.38 Medan: Skripsi
UNIMED.
Aries, Frisca br.Lumban Tobing, 2012. Pembelajaran Musik Angklung Pada Anak
Tunagrahita SLB-C Santa Lucia: Skripsi UNIMED.
Busroh, Jamalus. 1991,
Djohan, 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta : Penerbit Buku Baik.
Hutahuruk, Tohonan. 2014. Mudah Bermain Ansambel Untuk Pelajar dan Umum. Yogyakarta : Media Pressindo
Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada Imelda, Novita Pasaribu. 2011. Pembelajaran Ekstrakurikuler Paduan Suara
pada Siswa Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa: Skripsi UNIMED.
Linggono, Budi. 1993, Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta. Depdikbud
Manalu, Lando. 2011. Peranan Grup Musik Marsada Band Dalam
Mempopulerkan Musik Tradisional Batak Toba Ke Mancanegara:
Skripsi UNIMED
Politoske, Daniel T. 1988. Music: Prentice-Hall, Inc Englewood Cliffs, San Fransisco, California U.S.A
Purba, Mauly. 2007. Musik Tradisional Masyarakat Sumatera Utara: Harapan, Peluang, dan Tantangan, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Robbins SP, dan judge. (2002). Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta. Penerbit Kencana Prenadamedia Group
(32)
114
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta
Sumiati, Asra 2013. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :
Kharisma Putra Utama
Verawati,Marbun, 2010. Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Musik SMP Luar
Biasa Yapentra Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2009/2010: Skripsi
UNIMED.
http://girsangvision.blogspot.com/2012/02/sejak-kapan-dan-memiliki-arti-apakah.html
http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-belajar-dan-sumber-belajar.html http://www.sarjanaku.com/2012.11/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html/
1Agustus 2013/15:20:05
https://www.google.co.id/m?&q=lagu+potong+bebek+angsa
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/pengelolaan-ekstra-kurikuler-di-sekolah
(1)
5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Prodi Seni Musik Universitas Negeri Medan.
(2)
110
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran, maka dalam penutup akan diterangkan secara singkat kesimpulan penelitian dan pembatasan serta saran dari peneliti. Kesimpulan merupakan garis besar yang perlu diketahui secara jelas apa dan bagaimana hasil yang telah diperoleh selama penelitian dan pembahasan. Sementara saran merupakan ide dan gagasan dari penulis setelah melihat pembelajaran dengan segala permasalahannya.
A. Kesimpulan
Uraian yang dibuat dari Bab I sampai Bab 1V ini akan ditarik kesimpulan dari hasil penelitian. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok permasalahan penelitian mengenai pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan, oleh karena itu peneliti membuat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan adalah untuk mengembangkan/menggali potensi siswa dan menyalurkan bakat dan minat siswa-siswi dalam musik tradisional Indonesia serta mempererat hubungan persahabatan yang lebih kompak antar pelajar.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia yang dilaksanakan setiap 2 kali dalam seminggu yaitu pada hari selasa dan kamis
(3)
pada pukul 14.00 WIB ini tergolong baik karena memiliki metode pembelajaran yang baik yaitu metode latihan dan praktek juga metode demonstrasi yang dilakukan pada saat melakukan tes keberhasilan siswa dalam memainkan ansambel musik tersebut.
3. Materi lagu yang diajarkan pada kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia adalah Lagu Bunda dan Lagu Rumah Kita.
4. Hasil pembelajaran ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memainkan alat-alat musik tradisional Indonesia khususnya angklung, taganing dan suling dapat dikatakan baik, namun sebagian masih ada yang belum menguasai instrumen terkhusus instrumen angklung
5. Salah satu kendala yang dihadapi pada pembelajaran ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia adalah tidak bisanya alat dibawa pulang oleh siswa untuk berlatih dirumah dan cara mengatasinya adalah memberikan fokus kepada siswa berlatih instrumen pada saat proses pembelajaran
B. SARAN
Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran diantaranya :
1. Melihat jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini masih sedikit disarankan agar siswa belajar dan berlatih lebih giat serta tekun,
(4)
sehingga mampu menarik perhatian siswa-siswi yang belum bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler ini.
2. Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif sehingga tercapainya tujuan yang diharapkan pada ekstrakurikuler pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia 3. Pada ekstrakurikuler, metode latihan dan praktek sangat tepat dilakukan
karena metode ini difokuskan pada proses latihan secara berkelanjutan untuk hasil yang maksimal.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arbignius, Hastono Rumbutar, 2010. Metode Pembelajaran Band oleh Penyandang Tunanetra Di Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Tunanetra Indonesia Di Jalan Mahkamah No.38 Medan: Skripsi UNIMED.
Aries, Frisca br.Lumban Tobing, 2012. Pembelajaran Musik Angklung Pada Anak Tunagrahita SLB-C Santa Lucia: Skripsi UNIMED.
Busroh, Jamalus. 1991,
Djohan, 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta : Penerbit Buku Baik.
Hutahuruk, Tohonan. 2014. Mudah Bermain Ansambel Untuk Pelajar dan Umum. Yogyakarta : Media Pressindo
Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada Imelda, Novita Pasaribu. 2011. Pembelajaran Ekstrakurikuler Paduan Suara
pada Siswa Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa: Skripsi UNIMED.
Linggono, Budi. 1993, Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta. Depdikbud
Manalu, Lando. 2011. Peranan Grup Musik Marsada Band Dalam
Mempopulerkan Musik Tradisional Batak Toba Ke Mancanegara: Skripsi UNIMED
Politoske, Daniel T. 1988. Music: Prentice-Hall, Inc Englewood Cliffs, San Fransisco, California U.S.A
Purba, Mauly. 2007. Musik Tradisional Masyarakat Sumatera Utara: Harapan, Peluang, dan Tantangan, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Robbins SP, dan judge. (2002). Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta. Penerbit Kencana Prenadamedia Group
(6)
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta
Sumiati, Asra 2013. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :
Kharisma Putra Utama
Verawati,Marbun, 2010. Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Musik SMP Luar Biasa Yapentra Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2009/2010: Skripsi UNIMED.
http://girsangvision.blogspot.com/2012/02/sejak-kapan-dan-memiliki-arti-apakah.html
http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-belajar-dan-sumber-belajar.html http://www.sarjanaku.com/2012.11/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html/
1Agustus 2013/15:20:05
https://www.google.co.id/m?&q=lagu+potong+bebek+angsa
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/pengelolaan-ekstra-kurikuler-di-sekolah