PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN GITAR POP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 MEDAN.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN GITAR POP SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 12 MEDAN
SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DESMA ARMIDA
NIM. 2123140012

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK

DESMA

ARMIDA.
NIM
2123140012.
PENGARUH
MODEL
PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN
GITAR POP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 MEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Blended
Learning terhadap kemamppuan gitar pop siswa kelas VIII SMP Negeri 12
Medan.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan model
pembelajaran Blended Learning, kemampuan, dan gitar pop beserta hipotesis.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Jenis
penelitian ini adalah Pre-perimental Design dengan desain One group Pretest
and posttest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 12 Medan yang terdiri dari 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan
simple random sampling dengan mengambil 1 kelas yaitu kelas VIII7 sebagai
kelas eksperimen yang berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa adalah tes kemampuan awal yang berbentuk SPSS
berjumlah 30 butir soal dan 20 soal dinyatakan valid. Untuk kelas eksperimen

diberikan soal pretest sebelum diberikan perlakuan yaitu belajar gitar pop
menggunakan model pembelajaran blended learning. Dengan nilai rata-rata 73,9
dengan deskripsi hasil dalam kategori baik sebanyak 8 orang atau 23.52% ,
kategori cukup sebanyak 21 orang atau 61.76 %, kategori kurang 5 orang atau
14.7%, dan sangat kurang tidak ada atau 0% Identifikasi data di atas cenderung
dalam kategori cukup. Kemudian setelah diberikannya posttest pada kelas
eksperimen, setelah diberikan perlakuan yaitu belajar gitar pop menggunakan
model pembelajaran blended learning. Dengan nilai rata-rata 69,1 dengan
deskripsi hasil dalam kategori baik sebanyak 13 orang atau 38.23 % , kategori
cukup sebanyak 17 orang atau 50 %, kategori kurang 4 orang atau 11.76% dan
sangat kurang tidak ada atau 0% Identifikasi data di atas cenderung dalam
kategori Baik.
Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh nilai rata-rata pretest dan
posttest dengan menggunakan blended learning dari hasil hitungan menggunakan
Ttabel pada taraf signifikasi 5 % dengan df = n-1 = 34-1 = 33. Dari df = 33, maka
diperoleh taraf signifikasi sebesar 0,28. Maka diperoleh taraf signifikasi sebesar
0,28. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 1,78 >0,28 . Hal
ini berarti hipotesis alternatif diterima. Sehingga hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan
gitar pop siswa kelas viii di SMP Negeri 12 Medan.

Kata kunci: model pembelajaran Blended Learning terhadap kemampuan Gitar
Pop

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat dan perlindungan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini hingga
dalam bentuk Skripsi. Penelitian ini mengambil judul “Pengaruh model pembelajaran
Blended Learning terhadap Kemampuan Gitar Pop Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12
Medan”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan
seoptimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun dalam pelaksanaan
penelitian dan proses bimbingan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka
untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum. Dekan FBS UNIMED.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik UNIMED
4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Studi Musik UNIMED.

5. Danny Ivanno Ritonga, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi I dan Bapak
Adina Sastra Sembiring, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi II.
6. Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd Dosen Penguji I dan Ibu Herna Hirza,
M.Sn. Penguji II.
7. Nursani Pohan, S.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 12 Medan.
8. Pesta Sianturi, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan di SMP
Negeri 12 Medan
9. Sanggaria Tampuolon, S.Pd. Guru mata pelajaran Seni Budaya di SMP
Negeri 12 Medan dan siswa/I SMP Negeri 12 Medan.
10. Seluruh Dosen Sendratasik FBS UNIMED.
11. Orang tua Bapak tercinta Lehon Simaremare dan Ibu tercinta Lastiur
Br Sianturi atas dukungan serta motivasi baik secara moril maupun
materil, serta doa restu demi tercapainya cita-cita.
iv

12. Abang yang terkasih Mayor Jimmi Simaremare, Adikku Nata
Ranayana br Simaremare dan adikku paling bungsu Gokma Basana
simaremare yang selalu memberikan semangat dan doa.
13. Yang terkasih Roventus Sipangkar S.Pd, yang selalu memberikan
dukungan semangat dan doa.

14. Orang-orang yang istimewa Nantulang Ien br sitorus Meliana
Panjaitan dan Romaduma S.Si , kepada Dani Ade Putra Ginting, Prima
Sihombing, Noralisa, Lidia Niatirama, Siyeanne Minen dan juga
kepada teman-teman satu kost K’Jenni, Ruly, Beta dan Tika. Kepada
rekan-rekan mahasiswa dan sahabat B’Wili, Masniari, Chatherine
siregar dan stambuk 2012 dan yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan koreksi yang
membangun guna perbaikan Skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat membantu penyusunan Skripsi ini. Dengan harapan Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2016
Penulis

Desma Armida

v


DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................. i
ABSTRAK.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah................................................................... 8
D. Rumusan Masalah....................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian.........................................................................10
F. Manfaat Penelitian...................................................................... 11
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN

A. Kajian Teoritis............................................................................ 14
1. Pengertian Pengaruh.............................................................. 15
2. Model Pembelajaran .............................................................. 16
3. Blended Learning ................................................................... 17
4. Pembelajaran Gitar Pop......................................................... 27
5. Hasil Belajar .......................................................................... 32
B. Kerangka Berpikir....................................................................... 36
C. Hipotesis..................................................................................... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian....................................................................... 46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................... 47
C. Variabel Penelitian...................................................................... 47
D. Populasi dan Sampel................................................................... 47
E. Instrumen Penelitian................................................................... 49
F. Uji Coba Instrumen.................................................................... 50
1. Uji Validitas......................................................................... 51
2. Uji Realibilitas...................................................................... 53
G. Metode dan Desain Penelitian.................................................... 55
H. Teknik Analisis Data................................................................. 55
I. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 59

1. Observasi Lapangan............................................................... 60
2. Dokumentasi.......................................................................... 61

v

3. Tes.......................................................................................... 61
J. Menguji Hipotesis........................................................................ 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kemampuan bermain gitar pop sebelum menggunakan model
pembelajaran Blended Learning................................................. 65
2. Kemampuan bermain gitar pop setelah menggunakan model
pembelajaran Blended Learning.................................................67
3. Deskripsi Data Pre-Test ........................................................... 69
4. Deskripsi Data Post-Test........................................................... 72
5. Uji Normalitas............................................................................ 74
a. Uji Normalitas Data Pre-Test............................................... 74
b. Uji Normalitas Data Post-Test.............................................. 76
6. Uji Homogenitas..................................................................... 78

7. Uji Hipotesis............................................................................ 79
B. Pembahasan............................................................................ 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan................................................................................ 85
b. Saran.......................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA...................................................................

vi

88

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pembelajaran Tatap Muka.......................................................

37

Tabel 2.2 Pembelajaran Mandiri.............................................................

39


Tabel 2.3 Pembelajaran Tidak Sinkron/Mandiri..........................................

40

Tabel 2.4 Pembelajaran Sinkron/Mandiri.....................................................

42

Tabel 3.1 Tes Kemampuan awal...........................................................

49

Tabel 3.2 Desain Eksperimen.................................................................

55

Tabel 3.3 Tes Kemampuan Akhir...........................................................

62


Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa dalam Memainkan Gitar Pop
sebelum Menggunakan Model Pembelajaran
Blended Learning......................................................................

65

Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Bermain Gitar
Pop sebelum Menggunakan Model pembelajaran
Blended Learning (BL)................................................................ 67
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa dalam Memainkan Gitar
Pop sesudah Menggunakan Model Pembelajaran
Blended Learning........................................................................ 68
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Bermain
Gitar Pop sebelum Menggunakan Model pembelajaran
Blended Learning (BL).............................................................. 69
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Pre-Test...........................................

70

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Post-Test........................................... 72
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pre-Test....................................................

74

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Post-Test................................................

76

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Poligon Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen............

72

Gambar 4.2. Poligon Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen..........

74

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus....................................................................................

90

Lampiran 2 Rpp........................................................................................

93

Lampiran 3 Tes Kemampuan Awal.........................................................

105

Lampiran 4 Uji Validitas...........................................................................

109

Lampiran 5 Realibilitas............................................................................

112

Lampiran 6 Soal Pretest Dan Jawaban....................................................

113

Lampiran 7 Soal Posttest Dan Jawaban.....................................................

115

Lampiran 8 Tes........................................................................................... 119
Lampiran 9 Tabel Liliefors.......................................................................... 121
Lampiran 10 Tabel Kurva 0 Ke Z............................................................... 122
Lampiran 11 Tabel Distribusi F.................................................................. 123
Lampiran 12 Tabel Distribusi T.................................................................. 125
Lampiran 13 Dokumentasi........................................................................... 126

ix

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan
peningkatan sumber daya manusia sebagai tenaga terdidik dan terampil.
Pendidikan juga merupakan suatu cara membenahi dan meningkatkan
kemampuan berpikir

seseorang. Namun pendidikan tidak hanya

dimaksudkan untuk mengembangkan pribadi semata

melainkan juga

sebagai akar pengembangan bangsa.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, telah banyak
usaha yang dilakukan pemerintah, beberapa diantaranya yaitu melakukan
perubahan kurikulum yakni dari tahun 1984 yang menggunakan konsep
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), 2004 KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi), 2006 KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan
kurikulum 2013, serta peningkatan mutu pengajar atau guru. Namun,
kurikulum yang diatur pemerintah harus diiringi oleh kualitas guru dalam
proses belajar mengajar dikelas. Di mana guru merupakan suatu unsur
dalam proses belajar-mengajar yang mempunyai peranan penting dalam
keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran secara optimal,
dengan harapan mampu melahirkan generasi yang mandiri, kritis, kreatif
dan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan eraglobalisasi.

1

2

Proses belajar mengajar sangat memerlukan pemahaman, ketelitian
dan latihan-latihan demikian halnya dengan mata pelajaran seni musik yang
merupakan salah satu mata pelajaran yang memerlukan pemahaman,
perasaan dan latihan dalam mempelajarinya, sehingga diperlukan beberapa
model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar didalam
kelas. Guru, harus memiliki strategi agar siswa belajar secara efektif dan
efisien, mengenai pada tujuan yang diterapkan. Salah satu langkah untuk
memiliki strategi itu ialah guru harus menguasai teknik-teknik penyajian
atau yang disebut sebagai metode mengajar.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar didalam kelas sangat
dibutuhkan pembelajaran praktik maupun teori. Salah satu kegiatan belajar
teori sekaligus praktik didalam kelas yang akan dilakukan adalah belajar
mengenai gitar pop, dimana dalam salah satu upaya ini siswa dapat
mempelajari dan meningkatkan pengetahuan dalam mengetahui tentang
anatomi gitar, akord mator dan minor beserta letak akord-akord tersebut
pada papan gitar. Seorang siswa harus memiliki ketangkasan dan
keterampilan dalam mengetahui anatomi gitar beserta fungsinya dan letak
akord mayor dan minor pada papan fret pada gitar.
Kegiatan belajar tentang gitar baik secara teori sekaligus praktik
sangat disenangi oleh siswa, karena dengan adanya pembelajaran tersebut
maka akan menyebabkan proses belajar

mengajar

menjadi tidak

membosankan dan siswa juga ingin semakin tahu lebih tentang pelajaran
yang diajarkan oleh guru.

3

Banyak siswa yang senang dalam belajar yang sekaligus praktik,
terutama praktik dalam pengenalan akord-akord alat musik gitar pada papan
fret. Oleh sebab itu, pendidik harus menekankan pembelajaran yang dapat
meningkatkan pengetahuan anak dalam belajar bermain gitar dengan
menerapkan model pembelajaran Blended Learning didalam kelas. Dari
segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan
secara teori dan menunjukkan beberapa pembelajaran melalui media (audio
visual) kemudian memberikannya praktik yang secukupnya. Kemampuan
yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar adalah dengan
memberikan beberapa teori kemudian siswa dan guru menerapkan
pembelajaran tersebut dengan instrumen yang telah dilengkapi.
Blended learning terdiri dari kata blended (kombinasi/ campuran) dan
learning (belajar). Istilah lain yang sering digunakan adalah hybrid course
(hybrid = campuran/kombinasi, course = mata kuliah). Makna asli sekaligus
yang paling umum blended learning mengacu pada belajar yang
mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka (face to
face = f2f) dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline).
pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaikan pembelajaran
menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer
(offline), dan komputer secara online (internet dan mobile learning).
Model pembelajaran ini juga dapat diartikan sebagai salah satu model
pembelajaran yang tidak hanya menggabungkan proses pembelajaran online

4

atau offline, tetapi juga merupakan salah satu model pembelajaran yang
menggunakan media-media elektronik dan sebagainya.
Melalui blended learning semua sumber belajar yang dapat
memfasilitasi terjadinya belajar bagi orang yang belajar dikembangkan.
Pembelajaran blended learning dapat menggabungkan pembelajaran tatap
muka (face-to-face) dengan pembelajaran berbasis komputer. Artinya,
pembelajaran dengan pendekatan teknologi pembelajaran dengan kombinasi
sumber-sumber belajar tatap muka dengan pengajar maupun yang dimuat
dalam media komputer, telpon seluler atau iPhone, saluran televisi satelit,
konferensi

video,

pengajar/fasilitator

dan

media

bekerja

elektronik

sama

untuk

lainnya.

Pebelajar

meningkatkan

dan

kualitas

pembelajaran.
Dengan demikian, pembelajaran blended learning berupaya menata
lingkungan sebagai sumber belajar agar terjadi proses belajar pada diri si
pebelajar. Upaya menata lingkungan dilakukan dengan menyediakan
sumber-sumber belajar, misalnya: guru, buku teks, bahan pembelajaran,
orang sumber, televisi, VCD, radio-kaset, majalah, koran, internet, CD
ROM, lingkungan dan bahkan juga temannya sendiri. Untuk meningkatkan
efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran, model pembelajaran blended
learning cenderung

sama bila dibandingkan dengan pembelajar

konvensional atau klasikal, keuntungan yang bisa diperoleh dari model
pembelajaran blended learning ialah model pembelajaran yang berhubungan

5

dengan e-learning ini, lebih mudah diakses kapan saja, dimana saja,
disamping itu, materi juga diperkaya dengan berbagai sumber belajar.
Secara pedagogis, ada dorongan untuk melibatkan siswa secara lebih
aktif (student centered) dalam proses pembelajaran. Praktik berpusat pada
guru (teacher centered) dirasakan tidak relevan lagi dengan pesatnya
perkembangan informasi sehingga perlu dimodifikasi.
memberikan kesempatan pada para siswa untuk

Guru perlu

melakukan ekplorasi

diantaranya dengan memanfaatkan teknologi on-line. Selain dapat
meningkatkan dinamika proses pembelajaran, pemanfaatan teknologi
informasi dapat melatih siswa untuk belajar bagaimana belajar (learn how to
learn).

Implementasi teknologi informasi

akhirnya diharapkan dapat

menginspirasi siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat (life long
learning), sosok pribadi yang mampu berkembang di tengah perkembangan
informasi yang pesat.
Penerapan model pembelajaran blended learning juga dapat
diterapkan pada sekolah-sekolah manapun atau disesuaikan dengan kondisi
sekolah. Karena model pembelajaran blended learning ini merupakan model
pembelajaran yang berdiri sendiri atau dapat dikatakan sebagai salah satu
model

pembelajaran

kontemporer.

Selain

mengandung

metode

pembelajaran yang dapat berubah setiap menerapkan materi, model
pembelajaran blended learning ini juga mengandung banyak strategi dalam
menerapkan materi yang akan diterapkan didalam kelas.

6

Ukuran keberhasilan pembelajaran adalah proses terjadinya interaksi
antara pebelajar yang belajar dengan pembelajar. Bukan terletak pada
pengajar yang menyampaikan informasi (mengajar). Dengan demikian,
rekayasa pembelajaran yang utama adalah penyediaan sumber-sumber
belajar. Guru bukan satu-satunya sumber belajar, ia hanya salah satu bagian
dari sumber belajar. Semua sumber-sumber belajar dirancang agar dapat
mendorong prakarsa dan proses belajar menjadi lebih efektif, efisien, dan
menarik, agar pebelajar tetap “betah” untuk terus belajar. Oleh karena itu,
fungsi guru akan berubah ke arah guru sebagai pengelola pembelajaran.
Fungsi guru yaitu merancang penyediaan sumber-sumber belajar agar
belajar menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih menarik, dan lebih
menyenangkan.
Tujuan utama pembelajaran blended learning adalah memberikan
kesempatan bagi berbagai karakteristik pebelajar agar terjadi belajar
mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar
akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik. Demikianlah
alasan peneliti mengangkat model pembelajaran ini untuk diteliti, karena
model pembelajaran ini bukan hanya mengajarkan siswa atau guru, tetapi
juga memberikan pelajaran lebih kepada peneliti, karena peneliti merupakan
sebagai subyek atau yang berperan sebagai tenaga pengajar dalam
menerapkan model pembelajaran blended learning sekaligus peneliti.
Dengan demikian, dalam penelitian ini, subyek sudah melakukan penelitian
diawal yaitu uji instrumen dengan menggunakan model pembelajaran

7

blended learning, mulai dari minggu ketiga bulan april sampai minggu
kedua bulan mei 2016.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun penelitian
dengan judul “Pengaruh

Model

Pembelajaran Blended Learning

Terhadap Kemampuan Gitar Pop Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12
Medan”

8

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang ditarik dari uraian
latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan
lingkup permasalahan yang lebih luas. Menurut Sugiyono (2013:281)
“Untuk dapat mengidentifikasikan masalah dengan baik, maka peneliti perlu
melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi,
dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat di
identifikasikan”.
Dari uraian di atas maka diperoleh beberapa identifikasi masalah,
antara lain adalah :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran blended learning dalam
proses pembelajaran gitar pop di SMP Negeri 12 Medan?
2. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam pembelajaran gitar pop siswa
dengan menggunakan model pembelajaran blended learning didalam
kelas oleh siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Medan?
3. Apa

pengaruh

model

pembelajaran

blended

learning

terhadap

kemampuan gitar pop siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Medan ?
4. Apa saja kendala yang dihadapi pada saat belajar gitar pop dengan model
pembelajaran blended learning?
5. Bagaimana proses dan prasarana yang dipergunakan pada saat model
pembelajaran Blended Learning diterapkan?

9

6. Bagaimanakah penggunaan media pembelajaran yang digunakan ketika
model pembelajaran Blended Learning ini diterapkan di SMP Negeri 12
Medan?

C. PEMBATASAN MASALAH
Mengingat luasnya cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan kemampuan
penulis, maka penulis mengadakan batasan masalah yang di hadapi dalam
penelitian ini, yakni dengan pendapat Machfoedz (2008;34) yang
mengatakan bahwa “ Masalah yang dipecahkan amat banyak, tinggal
peneliti memilah-milah dan memilah mana yang akan di pecahkan, serta
memutuskannya. Itulah sebabnya perlu adanya pembatasan masalah”.
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Model pembelajaran blended learning ini diterapkan dengan cara
menggunakan media elektronik seperti infokus, laptop, dan speaker yaitu
pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
2. Kemampuan gitar pop siswa dibatasi dengan materi pembelajaran seperti,
mengenal gitar dan anatominya, mengetahui akord mayor dan minor, dan
mengetahui letak akord mayor dan minor pada papan gitar (fret).
3. Pengaruh model pembelajaran blended learning akan diketahui melalui
nilai pre-test dan post-test yang diberikan kepada kelas eksperimen.

10

D. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian, yang umumnya
disusun dalam bentuk kalimat tanya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa, apa saja masalah
yang ingin dikaji atau dicari oleh peneliti. Masalah yang dipilih harus
“researchable” dalam arti masalah tersebut dapat di selidiki. Sesuai dengan
pendapat sugiyono (2013;35) yang menyatakan bahwa “rumusan masalah
merupakan sebuah pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data. Antara masalah

dan rumusan masalah mempunyai

kaitan yang sangat erat, karena setiap rumusan masalah yang dibuat oleh
peneliti haruslah sesuai dengan masalah yang ada.
Menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen (1990;23) bahwa
“salah satu karakteristik formulasi pertanyaan penelitian yang baik yaitu
pertanyaan penelitian harus clear. Artinya pertanyaan penelitian yang
diajukan

hendaknya

disusun

dengan

kalimat

yang

jelas,

tidak

membingungkan. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang jelas, akan mudah
mengidentifikasikan variabel-variabel apa yang ada dalam penelitian
tersebut”.
Berdasarkan

pendapat

tersebut

serta

uraian

di

atas,

maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap
Kemampuan Gitar Pop Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 12 Medan”.

11

E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang
dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam
kegiatan tersebut. Hal ini diperkuat oleh pendapat Margono (2001;37) yang
mengatakan bahwa “Penelitian bertujuan untuk meningkatkan daya
imajinasi mengenai masalah-masalah, kemudian meningkatkan daya nalar
untuk mencapai jawaban permasalahan itu melalui penelitian”. Maka dapat
disimpulkan bahwa suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas akan
mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
penelitian. Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran blended
learning terhadap kemampuan gitar pop siswa kelas VIII di SMP Negeri
12 Medan.
2. Untuk mengetahui kemampuan gitar pop siswa kelas VIII di SMP Negeri
12 Medan setelah menerapkan model pembelajaran blended learning.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran blended learning
terhadap kemampuan gitar pop siswa kelas VIII di SMP Negeri 12
Medan.

12

F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat hasil penelitian merupakan kegunaan penelitian yang
dapat dijadikan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan
penelitian selanjutnya. Menurut Sugiyono (2013:283) mengatakan bahwa
“Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya hasil penelitian,
dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat”.

Manfaat hasil

penelitian ada dua hal seperti :
a. Manfaat untuk mengembangkan ilmu/ manfaat teoritis
1. Penelitian
tambahan

ini

diharapkan

dalam

dapat

pelaksanaan

memberikan

pembelajaran

pengetahuan
seni

budaya,

khususnya belajar seni musik.
2. Penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

pengetahuan

mengenai cara belajar praktis dan mandiri terhadap seorang
pebelajar (siswa, mahasiswa dan masyarakat umum) gitar pop.
3. Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

memperkaya

dan

mengembangkan penelitian dibidang Pendidikan Seni Musik
mengenai model pembelajaran blended learning khususnya dalam
pembelajaran SBD di sekolah.
4. Penelitian ini dapat meningkatkan pembelajaran dan kemampuan
siswa dalam mengenal dan mengetahui letak akord mayor dan
minor pada papan fret gitar.
5. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis
selanjutnya menerapkan dalam proses belajar mengajar kelak yang

13

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dalam mengenal
anatomi beserta akord mayor dan minor pada papan fret gitar .
6. Sebagai bahan acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti
berikutnya yang berniat melakukan penelitian yang berhubungan
dengan metode pembelajaran gitar pop.
b. Manfaat praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada objek yang diiteliti.
1.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
para

guru-guru

disekolah

untuk

menggunakan

media

pembelajaran di kelas maupun pada kegiatan ekstrakulikuler yang
dapat membangkitkan minat siswa dalam mempelajari gitar pop.
2.

Bagi guru sebagai masukan atau pertimbangan bagi pihak
sekolah, khususnya guru seni musik dalam bidangnya untuk
memilih menerapkan model blended learning ini sebagai dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.

3.

Sebagai

pertimbangan

bagi

kepala

sekolah

mengenai

meningkatkan hasil belajar siswa dalam praktik belajar seni
musik.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV,
maka diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan siswa kelas VIII di SMP
Negeri 12 Medan tentang gitar pop sebelum menggunakan model
pembelajaran Blended Learning memiliki nilai rata-rata 63.9 (halaman 65)
dan berkategori cukup.
Kemampuan siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Medan tentang
gitar pop sesudah menggunakan model pembelajaran Blended Learning
memiliki nilai rata-rata 69,1 (halaman 67) dan berkategori cukup.
Penggunaan Model Pembelajaran Blended Learning berpengaruh
terhadap kemampuan gitar pop siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Medan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yaitu t0 > t tabel, yakni
69,1 > 0,28 yang membuktikan hipotesis alternatif (ha) diterima.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut
penelitian ini, perlu diungkapkan saran-saran sebagai berikut.
1.

Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Blended learning
memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan
gitar pop siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran tersebut dapat

85

dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru dalam
proses belajar mengajar. Karena model pembelajaran blended learning
merupakan suatu model yang bukan hanya mengajarkan tetapi juga
membelajarkan guru atau subyek, karena model ini selalu membuat
subyek atau obyek berpikir how to learn. Kemudian, ketika
menggunakan model pembelajaran ini guru harus aktif mengendalikan
kelas, kemudian mampu dalam menggunakan alat-alat teknologi. Karena
model pembelajaran ini adalah model yang menggunakan teknologi pada
kegiatan proses belajar mengajar.
2.

Peneliti selanjutnya yang menggunakan model pembelajaran Blended
Learning perlu memperhatikan durasi waktu karena model pembelajaran
Blended Learning memerlukan waktu yang cukup lama didalam proses
pembelajaran. Jadi, ketika guru menggunakan model pembelajaran
Blended Learning harus benar-benar direncanakan. Karena kemampuan
siswa dalam mempelajari materi haruslah dengan waktu yang tepat dan
cukup. Dalam hal ini, peneliti (subyek) mengajarkan gitar pop kepada
siswa kelas VIII yaitu dengan materi pengenalan akord mayor dan minor
pada papan gitar (fret).

3.

Model pembelajaran blended learning mempunyai pengaruh terhadap
gitar pop siswa, hal ini dapat kita lihat pada nilai yang dihasilkan setelah
memberikan pre-test dan post-test pada elas eksperimen yaitu nilai pretest > pos-test, 63,9 > 69,1. Hal ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran

blended

learning

86

mempunyai

pengaruh

terhadap

kemampuan siswa. Pengaruh positif karena mengalami peningkatan nilai
beberapa point.

87

88

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Reneka
Cipta
Hamalik. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta . PT. Bumi
Hartono. 2008. Pembelajaran Blended Learning Pada Mata Kuliah Praktikum
IPA:Studi Uji Coba Lapangan Pembelajaran Online Pada S1 PGSD.FKIP
Universitas Sriwijaya.
Joliffe, Alan, et. Al. 2001. The Online Learning Handbook. London. Sage
Publication
Joyce, Bruce & Weil. 1986. Models Of Teaching. New York : Pearson Education.
Mudjiono, Dimyanti. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja
Pressindo.
Prihadi, Singgih. 2013. Model Blended Learning, Teori dan Praktek Pada
Pembelajaran. Kadipiro Surakarta. Yuma Pustaka
Putra, I Putu Lukita Wiweka Nugraha. 2014. Perbedaan Kemampuan Bermain
Gitar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Konvensional dan
Paikem Di Sanggar Griya Musika Sukawati, Kabupaten Gianyar Provinsi
Bali. Institut Seni Indonesia, Yogyakarta
Rahmat Putra, Irwan. 2014. Kegiatan Ekstrakulikuler Gitar Menggunakan Media
Video Lesson Di SMP Negeri 8 Padang. FBS Universitas Negeri Padang
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sudjana, 2005. Metoda Statiska. Bandung : PT Tarsito Bandung.
Sudjana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung :
Alfabeta
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.

89

Tukiran Taniredja, Efi, dkk. 2012. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung :
Alfabeta.
Wena, Made. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif

Kontemporer. Jakarta. Bumi

Aksara
Yogo Wicaksono, Herwin. Kelas Repertoar Pada Pembelajaran Gitar. FBS
universitas Negeri Yogyakarta
Zainal Fahri, M. 2015. Pembelajaran Gitar. Tangerang. Lembar Pustaka Indonesia

Forum

komunikasi

guru

seni

budaya

SMP

Kabupaten

Cilacap

http://mgmpseni.wordpress.com/materi-belajar/seni-musik/semesterI/kelas-viii/ di akses pada tanggal 06 Maret 2016 pukul 20.00

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 37 Jakarta

4 16 196

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

1 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHANMASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MEDAN.

1 5 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

1 9 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN CERPEN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

2 7 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI CIRI KEBAHASAAN TEKS ULASAN OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 23

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 6 21

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAIN-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH RAMBAH

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANYUMAS PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 1 108

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SUMBANG

0 1 15