PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

JUNIFER SIREGAR

NIM 8136192017

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIMED

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Junifer Siregar, NIM. 8136192017, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris yang diajar dengan meode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi dibandingkan siswayang diajar dengan metode konvensional, (2) Perbedaan hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dengan penguasaan kosakata rendah, (3) Interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Sampel penelitian berjumlah 62 orang siswa dimana 32 orang siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar dan 30 orang siswa sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan metode konvensional.

Instrumen penelitian dengan menggunakan tes menulis dan tes penguasaan kosakata. Metode penelitian yag digunakan adalah eksperimen semua desain faktorial 2 x 2. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANAVA dua jalur

pada taraf signifikansi α=0,05

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajar dengan brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi dibanding yang diajar dengan metode konvensional (Fhitung = 6,56 > Ftabel = 3,98), (2) Terdapat perbedaan hasil kemampuan menulis

karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dengan penguasaan kosakata rendah (Fhitung = 4,40 > Ftabel = 3,98), (3) Terdapat

interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa (Fhitung = 4,37 > Ftabel =

3,98)

Kata Kunci : Metode Pembelajaran, Penguasaan Kosakata, Karangan Narasi Ekspositoris


(6)

ABSTRACT

Junifer Siregar, NIM. 8136192017, The Effect Of Learning Method and Vocabulary Against Narrative Expository Essay Writing Ability Class X in SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Academic Year 2015/2016

This research aimed to determine: (1) The ability of Writing Essay Narrative Expository taught by meode brainstorming through media images is higher than students taught by conventional methods, (2) The difference in the results of the ability of essay writing narrative expository students who have mastery of vocabulary high vocabulary low, (3) The interaction between learning method and vocabulary of the expository narrative essay writing skills of students. The population in this study were all students of class X High School Kampus FKIP UHN Pematangsiantar academic year 2015/2016. The sampling technique used is the technique of random sampling. These samples included 62 students of which 32 students as the experimental group was taught by the method of brainstorming through media images and 30 students as a control group was taught by conventional methods.

The research instrument by using the test writing and vocabulary tests. The research method used is experiment all with 2 x 2 factorial design. The data analysis technique used is the ANAVA tes on a two-lanes at significance level α = 0.05

The results showed that: (1) The results of an expository narrative essay writing skills of students who are taught by brainstorming through media images was higher than those taught by conventional methods (Fhitung = 6.56> Ftable =

3.98), (2) There are differences in the results expository narrative essay writing skills of students who have a high vocabulary with vocabulary low (Fhitung = 4.40>

Ftable = 3.98), (3) There is interaction between learning method and vocabulary of

the results expository narrative essay writing skills of students (Fhitung = 4.37>

Ftable = 3.98)


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan tepat waktu. Tesis ini berjudul PENGARUH METODE PEMBELAJARAN

DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X

SMA KAMPUS FKIP UHN PEMATANGSIANTAR TAHUN

PEMBELAJARAN 2015/2016, merupakan sebahagian dari persyaratan dalam

menyelesaikan studi pada Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Prigram Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Proses penulisan tesis ini banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi penulis, namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat selesai tepat waktu. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepda:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan saran dan fasilitas selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur PPs Universitas Negeri Medan yang telah memfasilitasi penulis menyelesaikan studi.

3. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd selaku ketua pogram studi

pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang telah banyak membantu penulis khususnya dalam administrasi sampai menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.


(8)

4. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd dan Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan, memotivasi serta memberikan nasihat kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

5. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Dr. Wisman Hadi, M.Hum, dan Dr.

Syahnan Daulay, M.Pd selaku nara sumber yang telah banyak memberikan masukan dalam penulisan tesis ini. Sumbangan saran yang diberikan sangatlah bermanfaat dalam menambah cakrawala pengetahuan penulis khususnya dalam metode penelitian dan kaidah penulisan.

6. Ayahanda tercinta St. Rihat Siregar, dan Ibunda Sonti br. Samosir yang telah berkorban dan selalu memberikan dukungan berupa doa, saran, dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini

7. Ayah mertua yang juga tetap memberikan dukungan dan doa dalam

penyelesaian tesis ini

8. Istri tersayang Verawati Tampubolon S.Pd yang telah berkorban dan rela kehilangan kasih sayang serta setia menemani dalam suka dan duka, sabar, dan selalu memberikan doa, motivasi, dukungan materi dan moril sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan.

9. Kakanda Juniar Siregar, S.Pd, ipar Simson Turnip, dan keponakan

tersayang Christy Amelia Turnip, dan Juan Torang Turnip yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesian tesis ini.

10.Penulis juga mengucapkan terimakasi kepada kolega saya Hetdy Sitio, M.Pd, Jonner Tinambunan, S.Pd dan teman-teman Program Studi


(9)

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang saling membantu, dan memberikan motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesikan studi dan penulisan tesis ini.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa selaku manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kehilafan, sehingga di dalam penulisan tesis ini sudah tentu terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.Terima kasih.

Medan, 2 Mei 2016 Penulis,

Junifer Siregar NIM 8136192017


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... . i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN TEORETIS KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 13

1. Hakikat Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris ... 13

2. Metode Pembelajaran dan Media Gambar ... 20

a. Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar... ... 20

b. Metode Konvensional ... 29

3. Hakikat Penguasaan Kosakata ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 38

C. Kerangka Berpikir ... 41


(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

C.Metode dan Desain Penelitian ... 48

D.Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 50

E.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 51

1. Teknik Pengumpulan Data ... 51

2. Instrumen Penelitian ... 51

3. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 56

F. Prosedur Penelitian ... 60

G.Teknik Analisis Data ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data Penelitian ... 66

B.Pengujian Persyaratan Analisis ... 78

1. Uji Normalitas ... 78

2. Uji Homogenitas ... 83

C.Pengujian Hipotesis ... 85

D.Pembahasan Hasil Penelitian... 93

E.Keterbatasan Penelitian ... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A.Simpulan ... 102

B.Implikasi ... 103

C.Saran ... 104


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nilai Ujian Kenaikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X

SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar ... 3

Tabel 2. Perbedaan Karangan Narasi Ekspositoris dengan Narasi Sugestif 18 Tabel 3. Perincian Keadaan Jumlah Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 47

Tabel 4. Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 ... 49

Tabel 5. Kriteria Penilaian Karangan Narasi Ekspositori ... 53

Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kosakata ... 56

Tabel 7. Kategori Indeks Tingkat Kesukaran ... 57

Tabel 8. Pengklasifikasian Kategori Indeks Daya Beda ... 58

Tabel 9. Pengklasifisikan Kategori Indeks Pengecoh ... 59

Tabel 10.Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar 66 Tabel 11.Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Menggunakan Metode Konvensional... ... 68

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi ... 69

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah ... 71

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 72

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 74

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris yang Memiliki Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Menggunakan Metode Konvensional ... 75


(13)

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah dengan Menggunakan Metode

Konvensional ... 77

Tabel 18. Hasil Pengujian Normalitas Data untuk Metode Pembelajaran . 78 Tabel 19. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antara Kelompok Sampel Metode Pembelajaran ... 81

Tabel 20. Rangkuman Hasil Penggujian Homogenitas Varians Penguasaan Kosakata ... 83

Tabel 21. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Uji Bartlett pada Taraf Signifikansi α = 0,05 ... 84

Tabel 22. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Populasi ... 85

Tabel 23. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif ... 86

Tabel 24. Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 ... 86


(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Penggabungan Metode Brainstormingdengan Media Gambar 29

Gambar 2. Alur Prosedur Penelitian ... 63 Gambar 3. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar .. 67

Gambar 4. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Metode Konvensional ... 68 Gambar 5. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dengan Penguasaan Kosakata Tinggi ... 70 Gambar 6. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dengan Penguasaan Kosakata Rendah ... 71 Gambar 7. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 73 Gambar 8. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 74 Gambar 9. Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dengan Penguasaan Kosakata Tinggi dengan Metode Konvensional ... 76 Gambar 10.Histogram Hasil Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dengan Penguasaan Kosakata Rendah dengan Metode Konvensional ... 77 Gambar 11.Interaksi Antar Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar

dan Metode Konvensional dengan Tingkat Penguasaan Kosakata ... 93


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. SilabusPembelajaran ... 111

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 115

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Konvensional ... 126

Lampiran 4. Instrumen Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Berdasarkan Media Gambar ... 136

Lampiran 5. InstrumenPenguasaan Kosakata ... 137

Lampiran 6. Perhitungan Uji Coba Tes Pilihan Berganda ... 144

Lampiran 7. Hasil Tes Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Menggunakan Metode Brainstorming Berdasarkan Media Gambar ... 152

Lampiran 8. Hasil Tes Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Menggunakan Metode Konvensional ... 152

Lampiran 9. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 153

Lampiran 10. Uji Normalitas Data ... 165

Lampiran 11. Pengujian Homogenitas Data ... 174

Lampiran 12. Analisis ANAVA ... 177

Lampiran 13. Perhitungan Uji Scheffe ... 182

Lampiran 14. Deskriptif Output UjiNormalitas dengan SPSS... 184

Lampiran 15. Deskriptif Output Uji Homogenitas dengan SPSS ... 186


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) khususnya pada aspek menulis adalah siswa harus mampu mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk karangan (naratif, deskriptif, ekspositif) (Depdiknas, 2007: 9).

Berdasarkan standar kompetensi tersebut, kompetensi menulis dijabarkan menjadi beberapa Kompetensi Dasar (KD), yaitu (1) menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk karangan naratif; (2) menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskriptif; (3) menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif (Depdiknas, 2007: 5-9).

Menulis merupakan salah satu dari pokok bahasan Bahasa Indonesia, yang bertujuan memberikan bekal keterampilan dan kemampuan kepada siswa untuk mengomunikasikan ide atau pesan. Selanjutnya, menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Suparno, 2008:13). Hal itu berarti menulis adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, ide, dan informasi dalam bentuk bahasa tulis.

Kegiatan menulis tersebut memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi dan pesan secara lisan maupun tulisan) dan berpikir, serta menyalurkan kreativitas


(17)

dalam mengungkapkan ide, gagasan serta pesan dalam bentuk bahasa tulis. Selanjutnya menurut Supriyadi dkk (2002:225), “menulis itu memiliki tujuan artistik (nilai keindahan), tujuan informatif, yaitu memberi informasi kepada pembaca, dan tujuan persuasif, yakni mendorong atau menarik perhatian pembaca

agar mau menerima informasi yang disampaikan oleh penulis.”

Salah satu tujuan menulis adalah memberikan informasi yang sebenarnya berdasarkan urutan waktu tertentu. Berdasarkan tujuan menulis tersebut, maka salah satu karangan yang menginformasikan pesan sesuai kejadian yang sebenarnya dengan kronologi waktudisebut dengan narasi. Narasi adalah karangan atau tulisan yang secara khusus menyampaikan informasi tertentu berupa perbuatan atau tindakan yang terjadidalam suatu rangkaian waktu. Sementara

menurut Semi (2007:103), “narasi adalah ragam wacana yang menceritakan

proses kejadian suatu peristiwa.” Sasarannya adalah memberikan gambaran yang

sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya suatu hal.

Wibowo (2001:59) narasi adalah bentuk tulisan yang menggarisbawahi aspek penceritaan atas suatu rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu, baik secara objektif maupun imajinatif. Menulis narasi dapat

dibedakan menjadi dua jenis yaitu, narasi ekspositoris dan narasi sugestif. “Narasi

ekspositoris adalah narasi yang menyampaikan informasi mengenai

berlangsungnya suatu peristiwa.” (Keraf, 2010:136). Artinya, bahwa narasi ekspositoris merupakan suatu narasi yang hanya mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa yang telah ada.


(18)

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar untuk ketuntasan secara klasikal pada materi menulis belum tercapai. Hal ini dibuktikan dengan belum mencapai KKM. Hasil tes yang dilakukan oleh guru diperoleh data ketuntasan sebagai berikut :

Tabel 1

Nilai Ujian Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar Tahun

Pelajaran

Materi Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi 2015/2016

Karangan Narasi 55,8 50,1 70,8

Karangan Eksposisi 72,4 60,8 83,6

Karangan

Deskriptif 75,8 67,5 88,4

Data tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mampu untuk menulis karangan narasi secara khusus karangan narasi ekspositoris. Menurut pengamatan peneliti hal yang paling urgen menjadi faktor penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa di kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar antara lain (1) Guru pada umumnya hanya menerangkan hal-hal yang berkenaan dengan teori menulis, (2) Guru jarang melakukan latihan menulis sehingga siswa tidak terbiasa untuk menuangkan gagasannya, (3)Guru kurang memanfaatkan penggunaan media pada saat pemberian tugas menulis (4) Model pembelajaran guru tidak tepat, (5) Gurukurang memberikan bimbingan pada saat penulisan karangan, (6) Guru kurangmemfasilitasi siswa dalam menuangkan kreativitas dan ide ke dalam tulisan, (7) Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa dalam menulis, dan (8) Kosakata yang dimiliki siswa masih rendah sehingga siswa tidak mampu menuangkan gagsannya dalam bentuk karangan.


(19)

Hal senada juga diutarakan oleh pendapat Yayan E. (http://www.pikiranrakyat. com/cetak/ 2006/1205/23/1104.htm, diakses 23 Juni)

yang menyatakan bahwa saat ini keterampilan berbahasa siswa

khususnyaketerampilan menulis masih memprihatinkan. Hal ini dibuktikan dengan masihbanyaknya hasil karya tulis siswa dengan penggunaan kosakata yang kurang tepat,kurang kreatif, dan sulit dipahami.

Hal yang sama tampak pada penelitian Darminto (2010:1) yang menyatakan bahwa kemampuan menulis karangan narasi siswa masih rendah karena kurang menguasai kosakata dan kalimat efektif. Hasil tes yang diadakan untuk menulis karangan narasi diperoleh data ketuntasan yakni kelas VA=56%, kelas VB=72%. Data ini membuktikan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal untuk KKM 75 dan persentasi 85% belum tercapai.

Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

pembelajaran bahasa maka peneliti mencoba mencari beberapa solusinyayakni dengan mengubah metodepembelajaran dan memberikan latihan menulis secara maksimal agar kosakata siswa dapat meningkat. Dalam hal ini peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran brainstormingdengan memanfaatkan media gambar.

Sejalan dengan penelitian Dedi Kurniawan (2012) dengan judul

“Penerapan MetodeBrainstorming Melalui Pengajaran Remedial Untuk

Meningkatkan Keaktifan danHasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Di

Kelas IV SD Negeri 35 KotaBengkulu”. Penelitian ini menunjukkan bahwa


(20)

dibuktikan dengan data yang menunjukkan nilai rata-ratasiswa sebelum penelitian yaitu 5,7. Setelah menerapkan metode brainstormingnilai rata-rata siswa menjadi 5,86 pada siklus I dan meningkat menjadi 7,01 padasiklus II.

Brainstorming adalah metode pembelajaran dengan bentuk diskusi dalam

rangkamenghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semuapeserta. Berbeda dengan diskusi, yang mana gagasan dari seseorang ditanggapi(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh pesera lain, padapenggunaan metode curah pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.

Metode pembelajaran brainstorming merupakan suatu cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, yaitu dengan melontarkan suatu masalah atau topik di kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2001: 73).

Padahakikatnya, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati orang lain. Agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana yang membantu proses komunikasi yang disebut media, khususnya media

gambar. Menurut Gerlach & Ely dalam Azhar (2013: 3) ”Media adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu


(21)

salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menulis, siswa dituntut untuk mengembangkan penalarannya mengenai gambar tersebut.

Peranan media sangatlah penting, yaitu sebagai alat bantu atau sarana yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Memanfaatkan media gambar membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman yang berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak yaitu dengan menyajikan warna-warna yang sesuai dengan kesenangan dan perkembangan mereka sehingga memicu berpikir secara konkret, yaitu anak yang berusia 7-12 tahun. Dimana anak usia SD berada pada tahapan operasional konkret (konkreto prerasional), dengan karakteristik yang pertama adalah senang bermain, karakteristik yangkedua adalah senang bergerak, karakteristik yang ketiga adalah anak senang bekerja dalam

kelompok, dan karakteristik yang keempat adalah senang

merasakan/memperagakan sesuatu secara langsung (Sumantri, 2006: 63-64). Sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis meningkatdilakukan oleh Joko Purnomo (2009) dengan judul penelitian

“Penerapan MetodeInkuiri Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis

Siswa DenganMenggunakan Media Gambar Pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas IVSekolah Dasar Negeri 17 Kota Bengkulu”. Penelitian

menunjukkan bahwa denganmenggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Halini menunjukkan nilai rata-rata siswa sebelum penelitian yaitu 5,8. Setelahmenggunakan media gambar nilai rata-rata siswa menjadi 6,6 pada siklus I danmeningkat menjadi 8,3 pada siklus II.


(22)

Penggunaan media gambar merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam bentuk tulisan. Serta didukung juga dengan metode pembelajaran brainstorming yang membantu siswa untuk dapat menuangkan gagasan serta ide secara langsung tanpa adanya tanggapan.

Penggunaan metode pembelajaran dan pemanfaatan media bukanlah masalah tunggal dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa.Penguasaan kosakata sebagai salah satu unsur bahasa yang memegang peranan penting dalam kegiatan menulis.

Penguasaan kosakata adalah kemampuan atau kemahiran memahami perbendaharaan kata-kata yang dimiliki seseorang baik secara bentuk, isi, serta dalam penggunaannya terhadap bahasa. Melalui kata-kata, kita dapat mengekspresikan pikiran, gagasan, sertaperasaan terhadap orang lain. Hal ini diperkuat dengan pendapat Tarigan (1985:2) mengatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki, siswa akan dengan mudah untuk menulis. Siswa yang mempunyai kosakata yang banyak akan lebih mudah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan dibandingkan dengan siswa yang kosakatanya sedikit.

Penguasaan kosakata siswa pada umumnya setiap tahun harus meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Bintz (2011:45) mengidentifikasi bahwa

“Children learn vocabulary at the rate of approximately 2.000 to 4.000 words at year or an average rate of seven words at day.”Siswa belajar kosakata sekitar 2.000 sampai 4.000 kata per tahun atau tingkat rata-rata tujuh kata per hari.


(23)

Berdasarkan teori Bitz tersebut guru dituntut dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa agar siswa mampu memahami kosakata yang baik. Menulis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penguasaan kosakata. Dengan terbiasa menulis maka siswa terlatih untuk mengembangkan tulisannya dengan memberikan pihan kata yang relevan dengan topik tulisan. Sebaliknya, keberhasilan penguasaan kosakata yang banyak dapat mengembangkan pola pikir siswa menjadi kritis, kreatif, mampu menuangkan ide, ataupun gagasannya baik secara tertulis maupun secara lisan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Yuni (2010 : 1) yang dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura Kabupaten Langkat menyatakanmasih banyak siswa yang kurang mampu menulis sebuah karya sastra yang baik misalnya dalam menulis naskah drama. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya penguasaan kosakata atau perbendaharaan kata sehingga siswa tidak mampu menciptakan sebuah drama yang baik. Hasil Penelitian Yuni juga menyatakan bahwa penguasaan kosakatasiswa masih kurang sehingga tidak mampu menulis karangan narasi.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan

judul “ Pengaruh Metode Brainstorming Melalui Media Gambar Dan Penguasaan

Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Siswa Kelas X


(24)

B. Identifikasi Masalah

Peneliti mengidentifikasi beberapa persoalan yang terkait dengan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris. Pada penelitian ini permasalahan yang diidentifikasi yakni :

1. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa masih rendah..

2. Metode pembelajaran guru tidak tepat dalam mengajarkan materi menulis

karangan narasi ekspositoris.

3. Guru masih sering menerapkan metode konvensional dalam pembelajaran

menulis

4. Guru masih kurang dalam memanfaatkan penggunaan media pada saat

mengajarkan materi menulis.

5. Penguasaan kosakata siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan siswa dalam menuliskarangan narasi. Namun pada penelitian ini tidak semua masalah yang ada pada identifikasi masalah di atas dijadikan sebagai bahan penelitian karena keterbatasan dana (ekonomi), waktu, yang dimiliki oleh peneliti. Maka pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu :

(1) Karangan narasi ekspositoris adalah rangkaian-rangkaian perbuatan

kepada para pembaca atau pendengar dengan memperhatikan tahap-tahap kejadian yang disajikan untuk menyampaikan informasi untuk memperluas


(25)

pengetahuan atau pengertian pembaca, tidak peduli apakah disampaikan secara tertulis atau secara lisan.

(2) Metode pembelajaran pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode brainstorming dengan media gambar dan metode konvensional yang diimplementasikan pada siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar.

(3) Penguasaan kosakata dalam hal ini adalah penguasaan makna ungkapan

atau idiom, sinonim, antonim, denotasi, dan konotasi.

D. Rumusan Masalah

Masalah perlu dirumuskan dengan jelas dan lengkap dalam ruang lingkupnya agar sesuai dengan tujuan penelitian. Mengenai rumusan masalah ini,

Arikunto (2010:22) menyatakan bahwa, “Agar penelitian dapat dilaksanakan

sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari

mana harus memulai, kemana harus pergi, dan dengan apa.”

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang

diajarkan dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode konvensional?

2. Apakah kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang

memiliki kosakata tinggi lebih tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki kosakata rendah?


(26)

3. Apakah terdapatinteraksi antara metode pembelajaran dengan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa?

E. Tujuan Penelitian

Dalam suatu wacana penelitan harus ada tujuan yang diharapkan.Dengan adanya tujuan tertentu, maka kegiatan yang dilakukan dapat terarah dan dapat dilaksanakan secara efektif.

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode konvensional.

2. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki

kosakata tinggi lebih tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.

3. Interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, diharapkan hasil penelitian tersebut memiliki manfaat. Demikian juga halnya penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini yaitu:


(27)

1. Manfaat Secara Teoretis

a. Sebagai bahan referensi tentangmetode brainstorming dan

penguasaan kosakata dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa.

b. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,

pengetahuan tentang menulis karangan narasi ekspositoris dan kosakata serta dapat mengembangkan teori pembelajaran menulis menggunakan metode brainstorming.

c. Sebagai kerangka acuan bagi peneliti yang relevan dimasa yang akan

datang.

2. Manfaat Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, dan peneliti.

a. Bagi Guru

1. Memberikan solusi dalam perbaikan pembelajaran untuk

mengaktifkan siswa belajar menulis karangan narasi ekspositoris.

2. Sebagai wahana memperoleh informasi tentang upaya

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris.

b. Bagi Siswa

1. Memberikan nuansa baru dalam belajar bahasa Indonesia,


(28)

2. Adanya perbaikan kualitas pembelajaran. Siswa merasakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai penggunaan metode brainstorming, penguasaan kosakata dan pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris.


(29)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian, implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajar dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan metode konvensional. Hal ini dibuktikan dengan data penelitian yang diperoleh yakni Fhitung = 6,56

sedangkan untuk Ftabel = 3,98. Maka metode brainstorming berdasarkan

media gambar berpengaruh meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar.

2. Hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki

penguasaan kosakata tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah. Hal ini dibuktikan denganfh = 4,40 lebih besar

dari harga ft = 3,98. Maka penguasaan kosakata berpengaruh meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar.

3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata


(30)

ekspositoris siswa. Siswa dengan penguasaan kosakata tinggi akan memperoleh hasil menulis yang lebih tinggi jika diajar dengan metode

brainstorming berdasarkan media gambar. Demikian pula dengan siswa

yang memiliki penguasaan kosakata rendah, akan memperoleh hasil menulis yang lebih tinggi jika diajar dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar. Hal ini dibuktikan dengan data penelitian Fhitung = 4,37

sedangkan untuk Ftabel = 3,98. Maka metode pembelajaran dalam hal ini

metode brainstorming berdasarkan media gambar dan penguasaan kosakata secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA Kampus FKIP UHN Pematangsiantar.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa siswa yang diajar dengan metode brainstorming berdasarkan media gambar, memiliki hasil belajar kemampuan menuliskarangan narasi ekspositoris yang lebih tinggi dibandingkan jika diajar dengan metode konvensional. Dengan demikian para guru sebaiknya memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk memilih dan mempergunakan metode pembelajaran, khususnya metode pembelajaran yang akan diterapkan pada mata pelajaran menulis. Pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh guru tentu akan lebih mampu dalam memaksimalkan pencapaian hasil belajar siswa.

Berdasarkan simpulan kedua memperlihatkan bahwa ada perbedaan hasil belajar di antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi dengan


(31)

penguasaan kosakata rendah. Dengan uji lanjutan kemudian diketahui bahwa penguasaan kosakata tinggi memperoleh hasil menulis lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.

Adanya perbedaan hasil menulis karangan narasi ekspositoris yang diperoleh berdasarkan penguasaan kosakata ini adalah sebagai pertimbangan oleh guru dalam merancang metode pembelajaran dan membangun suasana kelas yang menyenangkan untuk disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

Berdasarkan simpulan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan penguasaan kosakata siswa terhadap hasil menulis karangan narasi ekspositoris dapat diguanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Untuk memperoleh hasil menulis karangan narasi ekspositoris yang lebih efektif, penggunaan metode pembelajaran dan penguasaan kosakata perlu diperhatikan :

1. Guru harus melatih siswa menulis agar jumlah kosakata siswadapat

bertambah dan juga terlatih menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

2. Guru dapat memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai

dengan materi pembelajaran siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan dan keterbatasan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam mengajarkan menulis karangan narasi ekspositoris di tingkat SMA

hendaknya diterapkan metode brainstorming berdasarkan media


(32)

narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode

brainstormingberdasarkan media gambar akan lebih tinggi dibandingkan

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode konvensional. Metode brainstorming berdasarkan media gambar dapat merangsang siswa untuk memberikan gagasan, mencurahkan pendapat untuk memecahkan suatu masalah. Hal ini sejalan dengan teori Roestiyah (2008:73) yang mengatakan bahwa metode brainstormingadalah

“cara atau metode mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas yaitu dengan melontarkan suatu masalah di kelas, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia

dalam waktu singkat.”

2. Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi

ekspositoris siswa guru harus meningkatkan penguasaan kosakata siswa, karena kosakata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Sejalan dengan pendapat Tarigan (1985:2) mengatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki, siswa akan dengan mudah untuk menulis. Siswa yang mempunyai kosakata yang banyak akan lebih mudah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan dibandingkan dengan siswa yang kosakatanya rendah. Penelitian ini


(33)

membuktikan bahwa kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi lebih tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.

3. Dalam mengajarkan materi menulis karangan narasi ekspositoris siswa guru

harus memperhatikan metode pembelajaran dan tingkat penguasaan kosakata. Metode pembelajaran dan penguasaan kosakata secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa ada interaksi antara metode pembelajara yakni metode brainstorming berdasarkan media gambar dengan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Data ini diperoleh

dengan menggunakan metode eksperimen rancangan quasi

eksperimendesain faktorial 2x2.

4. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran

guna lebih meningkatkan hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa di sekolah.Tujuan media gambar menurut Arsyad (2013:113) adalah memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik. Media dapat membantu guru ketika menemui kesulitan dalam menjelaskan sesuatu dengan kata-kata atau kalimat tertentu. Penggunaan media gambar dapat membantu siswa untuk memusatkan perhatian terhadap materi yang disampaikan.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Ahmadi, Mukhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang :

Ya3.

Akhadiah, Sabarti. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Rineka Cipta. Ary, Donald. 1982. Metodologi Penelitian. Bandung : Pustaka Abadi. Asyhar. A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajakrafindo Persada.

Bintz,William. P. 2011.Teaching Vocabulary Across The Curriculum. Middle

School Journal. Pp. 44-53

Bustani, Suyata. P. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Kosakata Bahasa

Inggris Berbantuan Komputer untuk Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Ling

Tera. Vol.1. No.1.Hlm. 28-38

Cahyono, Bambang Yudi. 2008. The Teaching of EFL Vocabulary in The

Indonesian Context The State of The Art. TEFLIN Journal. Vol. 19. No. 1.

Hlm. 1-7

Damayanti, Fransisca Dita, dkk. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan

Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa. Padang : UNP

Darminto, Riyo. 2010. Hubungan Antara Penguasaan Kosa Kata dan Kalimat

Efektif denganKemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 5 SD Surabaya :E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya volume 7.

Daryanto, Usman. 2010. Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Djiawantoro. 1996. Penggunaan Kosakata. Jakarta : Gramedia.

Hambali. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi

Matematis Sisw SMP Dengan Pendekatan Kontekstual (CTL). Tesis.

Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Medan.


(35)

Kurniawan. Dedi. 2012. Penerapan Metode Brainstorming Melalui Pengajaran

Remedial Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS di Kelas IV SD Negeri 35 Kota Bengkulu. Semarang : Universitas Negeri

Semarang.

Kristina, dkk. 2013. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Menulis. Medan : Universitas Negeri Medan.

Larson, Lisa.et.all. 2013. Haw Can Teacher Increase Classroom Use of Academic

Vocabulary. Voices From The Middle. Vol. 20. No. 4. PP. 16-21

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Marahimin. 1994. Menulis secara Populer. Jakarta : IKIP.

Mardliyah, Noor. Dkk. 2014. Perbedaan Pengaruh Cooperative Learning Think

Pair Share (THP) dan Metode Konvensional Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mts Negeri di Kabupaten Kudus. Jurnal Teknologi

Pendidikan dan Pembelajaran. ISSN : 2354-664. Vol.2.No.2. Hlm 145-146.

Mukarto, F.X. 2005. Assesing The Depth of Second Language Vocabulary

Knowledge. Singapore : Presented at The 38th RELC Internasional

Seminar. SEAMEO Regional Language Centre. Vol.8. No.3.pp. 152-169 Murthado. 2007. Menulis dalam Pembinaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Nation, I.S.P. 2002. Bets Practice in Vocabulary Teaching and Learning. Dalam J.C. Richards & W.A. Renada (Eds) , Methodology in Language

Teaching: an Anthology of Current Practice. Cambridge : Cambridge

University Press.

Nation, I.S.P. 2006. How Large a Vocabulary is Needed for Reading and

Listening. The canadian Modern Language Review/La Revew Canadienne des langues vivantes. Vol .63. No. 1. Pp. 60-82

Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra.Yogyakarta : BPFE

Reyna, Amanda. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kalimat Efektif

denganKemampuan Mengubah Teks wawancara Menjadi Karangan Narasi. Medan : Unimed.


(36)

Rianti, Maya dkk. 2011. Hubungan Penguasaan kosakata dengan kemampuan

Menulis KaranganArgumentasi Siswa. Padang : UNP

Richards, Jack C. Dan Renandya, Willy A. 2002. Methodology in Language

Teaching: An Anthology of Current Practice. New York: Cambridge

University Press

Rinawati. 2014. Hubungan Penguasaan kosakata dan Kemampuan Mengarang

Dongeng. Yogyakarta : UNY

Rohmadi, dkk. 2015. Bahasa Indonesia. Surakarta : Pustaka Brilliant. Roestiyah. 2008. Metode Pembelajaran. Jakarta : Gramedia.

Sadiman. A.S 2010. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : Debdikbud Pustekom. CV. Rajawali.

Samsiah, Siti. Dkk. 2013. Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi

Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita. Jurnal Pendidikan Bahasa

dan Sastra. ISSN: 1693-63X Vol. 1, No. 1, Hal. 27-36 Semi, M. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya. ---. 1993. Menulis Narasi. Padang : Angkasa Raya.

Septriyanti, Yesi. 2012. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan

Menulis Argumentasi. Padang : UNP.

Siburian,Tiur Asi, 2013. Evaluasi Belajar. Jakarta : Halaman Moeka.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan (R&D). Bandung : Alfabeta.

Sumiati, Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima. Sudjana.2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Suparno. 2008. Jenis-jenis Karangan. Jakarta : Gramedia

Suryabrata. 1993. Prosedur Penelitian Kuantitatif. Bandung : CV. Wacana Prima. Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta : BPFE.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.


(37)

---. 1985. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa. ---. 2008. Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Wu, Yiwei. 2009. The Application of CLT in College English Vocabulary

Teaching. Journal of Cambridge Studies, Vol. 4. No. 3, Hal. 128-131

Yuni, Irma. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan


(1)

narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode brainstormingberdasarkan media gambar akan lebih tinggi dibandingkan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang diajarkan dengan metode konvensional. Metode brainstorming berdasarkan media gambar dapat merangsang siswa untuk memberikan gagasan, mencurahkan pendapat untuk memecahkan suatu masalah. Hal ini sejalan dengan teori Roestiyah (2008:73) yang mengatakan bahwa metode brainstormingadalah “cara atau metode mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas yaitu dengan melontarkan suatu masalah di kelas, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu singkat.”

2. Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa guru harus meningkatkan penguasaan kosakata siswa, karena kosakata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Sejalan dengan pendapat Tarigan (1985:2) mengatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin banyak perbendaharaan kata yang dimiliki, siswa akan dengan mudah untuk menulis. Siswa yang mempunyai kosakata yang banyak akan lebih mudah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan dibandingkan dengan siswa yang kosakatanya rendah. Penelitian ini


(2)

membuktikan bahwa kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata tinggi lebih tinggi daripada kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang memiliki penguasaan kosakata rendah.

3. Dalam mengajarkan materi menulis karangan narasi ekspositoris siswa guru harus memperhatikan metode pembelajaran dan tingkat penguasaan kosakata. Metode pembelajaran dan penguasaan kosakata secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Penelitian ini membuktikan bahwa ada interaksi antara metode pembelajara yakni metode brainstorming berdasarkan media gambar dengan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Data ini diperoleh dengan menggunakan metode eksperimen rancangan quasi eksperimendesain faktorial 2x2.

4. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran guna lebih meningkatkan hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa di sekolah.Tujuan media gambar menurut Arsyad (2013:113) adalah memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik. Media dapat membantu guru ketika menemui kesulitan dalam menjelaskan sesuatu dengan kata-kata atau kalimat tertentu. Penggunaan media gambar dapat membantu siswa untuk memusatkan perhatian terhadap materi yang disampaikan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Ahmadi, Mukhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang :

Ya3.

Akhadiah, Sabarti. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Rineka Cipta. Ary, Donald. 1982. Metodologi Penelitian. Bandung : Pustaka Abadi. Asyhar. A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajakrafindo Persada.

Bintz,William. P. 2011.Teaching Vocabulary Across The Curriculum. Middle School Journal. Pp. 44-53

Bustani, Suyata. P. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Berbantuan Komputer untuk Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Ling Tera. Vol.1. No.1.Hlm. 28-38

Cahyono, Bambang Yudi. 2008. The Teaching of EFL Vocabulary in The Indonesian Context The State of The Art. TEFLIN Journal. Vol. 19. No. 1. Hlm. 1-7

Damayanti, Fransisca Dita, dkk. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa. Padang : UNP

Darminto, Riyo. 2010. Hubungan Antara Penguasaan Kosa Kata dan Kalimat Efektif denganKemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 5 SD Surabaya :E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya volume 7.

Daryanto, Usman. 2010. Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Djiawantoro. 1996. Penggunaan Kosakata. Jakarta : Gramedia.

Hambali. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Matematis Sisw SMP Dengan Pendekatan Kontekstual (CTL). Tesis. Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Medan.


(4)

Kurniawan. Dedi. 2012. Penerapan Metode Brainstorming Melalui Pengajaran Remedial Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS di Kelas IV SD Negeri 35 Kota Bengkulu. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Kristina, dkk. 2013. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Menulis. Medan : Universitas Negeri Medan.

Larson, Lisa.et.all. 2013. Haw Can Teacher Increase Classroom Use of Academic Vocabulary. Voices From The Middle. Vol. 20. No. 4. PP. 16-21

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. Marahimin. 1994. Menulis secara Populer. Jakarta : IKIP.

Mardliyah, Noor. Dkk. 2014. Perbedaan Pengaruh Cooperative Learning Think Pair Share (THP) dan Metode Konvensional Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mts Negeri di Kabupaten Kudus. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. ISSN : 2354-664. Vol.2.No.2. Hlm 145-146.

Mukarto, F.X. 2005. Assesing The Depth of Second Language Vocabulary Knowledge. Singapore : Presented at The 38th RELC Internasional Seminar. SEAMEO Regional Language Centre. Vol.8. No.3.pp. 152-169 Murthado. 2007. Menulis dalam Pembinaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Nation, I.S.P. 2002. Bets Practice in Vocabulary Teaching and Learning. Dalam J.C. Richards & W.A. Renada (Eds) , Methodology in Language Teaching: an Anthology of Current Practice. Cambridge : Cambridge University Press.

Nation, I.S.P. 2006. How Large a Vocabulary is Needed for Reading and Listening. The canadian Modern Language Review/La Revew Canadienne des langues vivantes. Vol .63. No. 1. Pp. 60-82

Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta : BPFE

Reyna, Amanda. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kalimat Efektif denganKemampuan Mengubah Teks wawancara Menjadi Karangan Narasi. Medan : Unimed.


(5)

Rianti, Maya dkk. 2011. Hubungan Penguasaan kosakata dengan kemampuan Menulis KaranganArgumentasi Siswa. Padang : UNP

Richards, Jack C. Dan Renandya, Willy A. 2002. Methodology in Language Teaching: An Anthology of Current Practice. New York: Cambridge University Press

Rinawati. 2014. Hubungan Penguasaan kosakata dan Kemampuan Mengarang Dongeng. Yogyakarta : UNY

Rohmadi, dkk. 2015. Bahasa Indonesia. Surakarta : Pustaka Brilliant. Roestiyah. 2008. Metode Pembelajaran. Jakarta : Gramedia.

Sadiman. A.S 2010. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Debdikbud Pustekom. CV. Rajawali.

Samsiah, Siti. Dkk. 2013. Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dan Motivasi Belajar dengan Kemampuan Membaca Cerita. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. ISSN: 1693-63X Vol. 1, No. 1, Hal. 27-36

Semi, M. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya. ---. 1993. Menulis Narasi. Padang : Angkasa Raya.

Septriyanti, Yesi. 2012. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan Menulis Argumentasi. Padang : UNP.

Siburian,Tiur Asi, 2013. Evaluasi Belajar. Jakarta : Halaman Moeka.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan (R&D). Bandung : Alfabeta.

Sumiati, Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima. Sudjana.2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Suparno. 2008. Jenis-jenis Karangan. Jakarta : Gramedia

Suryabrata. 1993. Prosedur Penelitian Kuantitatif. Bandung : CV. Wacana Prima. Nurgiantoro, Burhan. 2012. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta : BPFE.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.


(6)

---. 1985. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa. ---. 2008. Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Wu, Yiwei. 2009. The Application of CLT in College English Vocabulary Teaching. Journal of Cambridge Studies, Vol. 4. No. 3, Hal. 128-131

Yuni, Irma. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Keterampilan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI SMA. Medan : Unimed.