traktor, khususnya traktor roda dua. Oleh karena itu perlu diperhatikan agar getaran yang ditimbulkan alat dan mesin mekanisasi pertanian tidak melebihi
standar aman yang dapat diterima oleh manusia untuk mencapai kenyamanan dan keselamatan kerja sehingga efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal
akan tercapai.
1.2 Perumusan Masalah
Penggunaan traktor roda dua di Indonesia sudah cukup luas pada bidang pertanian. Traktor roda dua terdiri dari beberapa bagian utama, salah satu adalah
enjin sebagai tenaga penggerak. Akan tetapi dalam penggunaannya, enjin diesel tersebut terdapat beberapa kelemahan antara lain besarnya getaran dan
tingginya tingkat kebisingan yang ditimbulkan pada saat beroperasi. Getaran yang terjadi pada traktor roda dua bersumber dari enjin
penggerak. Besarnya getaran pada traktor roda dua dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya yaitu getaran enjin penggerak, konstruksi komponen, ukuran
komponen, bahan komponen, keadaan traktor dan jenis tanah serta kondisi operator traktor roda dua.
Getaran yang terjadi pada traktor umumnya diakibatkan oleh kerja enjin diesel yaitu terjadinya gerak bolak-balik piston di dalam ruang silinder yang
diteruskan dengan sistem penyaluran tenaganya. Selanjutnya getaran tersebut akan menjalar melalui struktur rangka traktor hingga akhirnya akan sampai pada
stang kemudi yang kontak langsung dengan operator. Getaran dapat menimbulkan efek terhadap operator, diantaranya adalah
cepat lelah dan berkurangnya konsentrasi pada pekerjaan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kecelakaan kerja yang perlu diantisipasi dengan melakukan
pendekatan ergonomika. Ergonomika adalah disiplin ilmu yang mengkaji interaksi antara manusia dengan sistim dan lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
meningkatkan keamanan, keselamatan dan kenyamanan kerja sehingga tercapai produktifitas yang optimal.
1.3 Tujuan Penelitian :
1. Membuat pemodelan sistem peredam getaran pada traktor roda dua dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan.
2. Menentukan spek kekerasan shore A yang paling optimal dari karet peredam yang diteliti.
3. Menentukan ketebalan karet peredam yang paling sesuai untuk mereduksi getaran pada traktor roda dua.
1.4 Hipotesis
Kemampuan meredam Getaran karet peredam monting dapat
dimodelkan melalui parameter : merek traktor, berat rangka, berat enjin, putaran mesin, tipe traktor, jenis karet, tebal karet
mounting, karet ring.
II. TINJAUAN PUSTAKA