Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Manfaat Penelitian Ekstraksi Fitur dan Tekstur Local Binary Pattern

kelebihan memiliki struktur sederhana dan training data yang cepat karena tidak perlu memperbaharui bobot . Berdasarkan kelebihan yang dimiliki oleh klasifikasi PNN dan SVM, oleh karena itu penelitian ini mengusulkan menggunakan kedua klasifikasi tesebut untuk mengidentifikasi tumbuhan obat dan tanaman hias.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja klasifikasi PNN dan SVM pada objek citra tumbuhan obat dan tanaman hias dengan menggunakan fitur tekstur FLBP.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Data penelitian diperoleh dari hasil pengambilan citra dengan menggunakan kamera digital, objek citra yang diambil adalah 30 species tumbuhan obat yang berasal dari kebun Biofarmaka IPB Cikabayan dan rumah kaca Pusat Konservasi Ex- situ Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia, Fahutan IPB dan 30 species tanaman hias yang berasal dari Kebun Raya Bogor.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah mempercepat proses pencarian data pada identifikasi tumbuhan obat dan tanaman hias. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekstraksi Fitur dan Tekstur

Ekstraksi fitur merupakan proses mendapatkan penciri atau fitur dari suatu citra. Fitur dari suatu citra dapat berupa warna, bentuk, dan tekstur. Acharya dan Ray 2005 mendefinisikan fitur sebagai pendeksripsi suatu objek yang bebas terhadap posisi, orientasi, dan ukuran. Fitur tekstur didefinisikan sebagai pengulangan pola yang ada pada suatu daerah bagian citra. Tekstur merupakan gambaran visual dari sebuah permukaan. Permukaan tekstur berasal dari keragaman bentuk, iluminasi, bayangan, absorbsi dan refleksi, untuk citra digital, tekstur dicirikan dengan variasi intensitas atau warna. Variasi intensitas disebabkan oleh perbedaan warna pada suatu permukaan. Properti-properti dari tekstur citra meliputi: keseragaman, kepadatan, kekasaran, keberaturan, linearitas, keberarahan, frekuensi Mäenpää 2003 .

2.2 Local Binary Pattern

Ojala pada tahun 1996 pertama kali memperkenalkan Local Binary Pattern LBP untuk mendeskripsikan tekstur dalam mode grayscale. Operator LBP dengan ukuran piksel 3 3 merepresentasikan tekstur lokal di sekitar pusat piksel seperti yang di ilustrasikan pada Gambar 1.a. Iakovidis et al 2008. a b c Nilai LBP : 4+8+32+64+128 = 236 Gambar 1 Skema komputasi LBP. 61 137 168 168 163 168 163 165 160 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 7 2 3 2 6 2 5 2 4 Threshold Weights Setiap pola tekstur LBP direpresentasikan oleh sembilan elemen , dimana merepresentasikan nilai intensitas pada piksel pusat dan 7 merepesentasikan nilai piksel sekelilingnya circular sampling. Nilai delapan ketetanggaan yang mengelilingi pusat piksel dapat dicirikan oleh nilai biner 0 7 seperti pada Gambar 1.b, dimana menurut Iakovidis et al 2008: dengan, Berdasarkan nilai biner tersebut, setiap ketetanggan memiliki nilai LBP yang dihasilkan oleh formula berikut : Dengan, adalah nilai biner Nilai yang dihasilkan menunjukan kode Local Binary Pattern. Kemudian kode- kode LBP tersebut akan direpresentasikan melalui histogram. Histogram akan menunjukan frekuensi kejadian berbagai nilai LBP. Untuk ukuran citra N×M, keseluruhan nilai LBP dapat direpresentasikan dengan membentuk histogram sebagai berikut: dengan, K merupakan nilai LBP terbesar. 2 3 1 Operator LBP juga dapat dikembangkan dengan menggunakan berbagai ukuran sampling points dan radius yang disajikan pada Gambar 2. Pada piksel ketetanggaan akan digunakan notasi P,R dimana P merupakan sampling points dan R merupakan radius Ahonen 2008. 8,1 8,2 Gambar 2 Ukuran circular neighborhood.

2.3 Fuzzy Local Binary Pattern