DINAMIKA PSIKOLOGIS ANAK YANG MEMILIKI AYAH TIRI (STUDI KASUS PADA PANTI ASUHAN ‘AISYIYAH MALANG)

DINAMIKA PSIKOLOGIS ANAK YANG MEMILIKI AYAH TIRI (STUDI
KASUS PADA PANTI ASUHAN ‘AISYIYAH MALANG)
Oleh: IRMA YULINAR ( 99810368 )
Psychology
Dibuat: 2006-06-06 , dengan 3 file(s).

Keywords: Dinamika psikologis anak, Ayah tiri
Keluarga adalah kelompok social pertama dalam kehidupan manusia, dimana keluarga
merupakan lingkungan yang terdekat untuk membesarkan, mendewasakan dan didalamnya anak
mendapatkan pendidikan pertama kali. Tidaklah mudah bagi seorang anak untuk dapat menerima
kehadiran seseorang dalam kehidupannya.Meskipun harus melewati proses adaptasi tetapi tetap
saja akan membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan sampai kapanpun ada yang tetap tidak
bisa menerima kehadiran seseorang yang baru dalam kehidupannya. Anak yang tumbuh didalam
keluarga yang harmonis, yang didalamnya terdapat keseimbangan antara pengawasan dan kasih
sayang akan menyebabkan anak tumbuh menjadi orang yang sehat jasmani maupun rohani,
sehingga anak akan mengalami keberhasilan dalam kehidupan selanjutnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan tentang keadaan psikologis anak yang menolak kehadiran ayah tiri. Subyek
dalam penelitian ini adalah anak yang menolak kehadiran ayah tiri. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan alat tes psikologi yaitu
SSCT dan tes Graffis.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa terjadinya perubahan struktur dalam
keluarga dengan kehadiran ayah tiri tidaklah selalu membawa dampak yang positif. Bahkan
dengan adanya perubahan itu hanya cenderung menambah dan menciptakan persoalan baru bagi
anak. Maka berhasil atau tidaknya seorang anak dalam beradaptasi terhadap perubahan hidupnya
tersebut akan ditentukan oleh daya tahan dalam dirinya sendiri, pandangannya terhadap
perceraian dan terjalinnya hubungan yang baik antara keduanya.

Abstract
Family is the first social group in human life, where the family is the closest environment to bring up,
maturing and this is in the child get an education first. It is not easy for a child to be able to accept the
presence of someone in kehidupannya.Meskipun must pass through the adaptation process but still it
will take quite a long time whenever there is even still could not accept the presence of someone new in
his life. Children who grow up in a harmonious family, in which there is a balance between supervision
and affection will cause the child to grow into a healthy person physically and spiritually, so that the
child will experience success in the next life.
This research is a qualitative study aimed to describe or depict the psychological state of children who
reject the presence of a stepfather. The subjects in this study were children who reject the presence of a
stepfather. Data collection techniques used in this research is observation, interview and psychological
test instrument that is SSCT and Graffis test.
Results obtained from this study is that the change in family structure in the presence of a stepfather is


not always bring a positive impact. Even with the change is only likely to add and create new problems
for the child. And the success or failure of a child in adapting to changes in his life will be determined by
the resistance in itself, his view of divorce and the good relations between the two.