1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pendidikan yang melaju dengan pesat dan cepat, seiring dengan banyaknya sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang
ada di Indonesia sekarang ini, adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kebutuhan akan ilmu pendidikan sehinga menuntut sekolah dan perguruan tinggi
yang ada untuk dapat berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan-lulusannya yang berdedikasi tinggi, berkualitas serta berwawasan global.
Kecenderungan adanya suatu tuntutan dari pemerintah dan masyarakat tentang penentuan kualifikasi pendidikan yang bermutu, dari tahun ke tahun
semakin selektif dan ketat. Oleh karena itu semua institusi pendidikan tinggi di Indonesia sejak awal sudah harus mampu mengantisipasi dengan melakukan
pembenahan diri, mulai dari pemenuhan standar akreditasi dan penguatan program studi, yaitu menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi, memberikan
perhatian terhadap peningkatan kualitas mahasiswa skilled improvement, perbaikan manajemen hingga peningkatan sarana dan prasarana belajar.
Di satu pihak, untuk menentukan institusi pendidikan itu memenuhi kelayakan menyelengarakan pendidikan dapat di lihat dari akreditasi yang di
peroleh lembaga tersebut. Akreditasi yang merupakan bentuk penilaian yang dilakukan badan akreditasi tentang kulifikasi institusi pendidikan yang berkaitan
dengan mutu. Pendidikan Teknik kejuruan PTS B merupakan program sarjana
pendidikan. Dimana lulusan Pendidikan Teknik Sipil Bangunan akan menjadi seorang pendidik atau guru, tetapi mengingat Program Pendidikan Teknik Sipil
Bangunan telah mengalami peningkatan akreditasi maka di butuhkan peningkatan mutu pendidikan dengan memperbaiki komponen -komponen yang menunjang
kegiatan belajar mengajar diantaranya laboratorium yang memenuhi standar. Seorang Sarjana Program PTS B selain memperoleh Mata Kuliah Teori
juga mendapat Mata Kuliah Praktek, dimana untuk menunjang Mata kuliah
2 praktek Program Pendidikan Teknik Sipil Bangunan menyediakan laboratorium
praktek yang terdiri atas Laboratorium Teknologi Bahan, Laboratorium Mekanika Tanah, Laboratorium Ilmu Ukur Tanah, Laboratorium Baja dan Alumunium,
Laboratorium Kayu, Laboratorium batu dan Laboratorium Ilmu Plambing untuk menunjang mahasiswa melakukan riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah, dengan banyaknya. Laboratorium yang dimiliki Program Pendidikan
Teknik Sipil
Bangunan, maka
dibutuhkan perencanaan,
pengorganisasian, pengkordinasian dan pengontrolan yang baik. Memperhatikan tantangan-tantangan tersebut, maka Program Pendidikan
Teknik Sipil Bangunan merasa terpanggil untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna memajukan dan meningkatkan mutu laboratorium praktek. Dalam
hal ini dituntut tersedianya kebutuhan kelengkapan penunjang laboratorium yang tersedia dengan manajemen yang baik. Oleh karenanya sangat diharapkan bahwa
Laboratorium Sipil Bangunan memiliki manajemen yang menunjang peningkatan mutu pendidikan.
Untuk menjawab tantangan itu, telah dilakukan upaya nyata yaitu: meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dengan kualifikasi S-2 dan perbaikan
Manajemen Laboratorium, penambahan peralatan dan perbaikan prosedur keselamatan kerja yang kesemuanya itu menjadi sarana penunjang pendidikan
yang sengaja dipersiapkan bagi mahasiswa agar lebih mampu meningkatkan kompetensinya dalam disiplin ilmu yang ditekuninya. Dengan demikian, sumber
daya manusia yang dihasilkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Teknik Sipil Bangunan Universitas Sebelas Maret diharapkan menjadi
Sarjana yang unggul di bidang kependidikan dan teknisi. Sehingga selain menjadi seorang pendidik diharapkan lulusan Progam Teknik Sipil Bangunan dapat
menjadi tenaga terampil.
3
B. Pembatasan Masalah